Anda di halaman 1dari 3

Rumus Empiris untuk Pipa dan Tabung

Dalam analisis penyelesaian soal-soal


konveksi dapat dilakukan dengan cara
analitis. Tetapi, ada kalanya cara analitis
terlalu merepotkan, sehingga dibutuhkan
korelasi empiris agar menjadi lebih
praktis. Berikut adalah beberapa rumus
empiris yang penting dan berguna,
sambil ditunjukkan batasannya.
Gambar 1. Pipa
Sumber : J. P. Holman Heat Transfer Edisi Enam

Bulk Temperature
Pertama-tama, perlu diperhatikan konsep suhu limbak (bulk temperature) yang sangat
penting dalam soal-soal perpindahan kalor yang melibatkan aliran dalam saluran
tertutup. Suhu limbak menunjukkan #nergy rata-rata. Jadi untuk aliran tabung seperti
pada Gambar 1, energi total yang ditambahkan dapat dinyatakan dengan persamaan di
bawah.

q=mCp(T
b2T b1)
Kalor dq yang ditambahkan dalam panjang differensial dx dapat dinyatakan dengan beda
suhu limbak atau dengan koefisien perpindahan kalor
dq=m.
Cp . dTb=h ( 2 r ) . dx .(T w T b )
di mana Tw dan Tb masing-masing adalah suhu dinding dan suhu limbak pada posisi x
tertentu. Perpindahan kalor total dapat juga dinyatakan sebagai
q=h . A .(T w T b )av
di mana A ialah luar permukaan perpindahan kalor.
Untuk aliran turbulen berkembang penuh dalam tabung licin disarankan persamaan
berikut
Nu d=0,023 d0,8 Pr n
Untuk persamaan ini sifat-sifat ditentukan pada suhu limbak, dan nilai eksponen n adalah
sebagai berikut

Persamaan (4a) berlaku untuk aliran turbulen yang sudah berkembang penuh dalam
tabung licin, untuk fluida dengan angka Prandtl berkisar antara 0,6 sampai 100 dan
dengan perbedaan suhu moderat antara dinding dan fluida. Persamaan lain dengan hasil
lebih tepat untuk aliran turbulen dalam tabung licin ditunjukkan oleh persamaan:

Nu=0,0214 ( 0,8100 ) Pr 0,4


untuk 0,5<Pr<1,5 dan 104<Re<5x106 atau
Nu=0,012 ( 0,87 280 ) Pr 0,4
untuk 1,5<Pr<500 dan 3000<Re<106

Gambar 2. Pengaruh pemanasan pada profil kecepatan aliran laminar dalam tabung.
Sumber : J. P. Holman Heat Transfer Edisi Enam

Jika terdapat beda suhu yang cukup besar didalam aliran itu, maka ada kemungkinan
terjadi perbedaan sifat-sifat fluida pada dinding tabung dan aliran tengah. Untuk
memperhitungkan variasi sifat-sifat disarankan rumus berikut
0,8

Nu d=0,027 d Pr

1
3

0,4

( )

Semua sifat ditentukan pada suhu limbak, kecuali

yang ditentukan pada suhu

dinding.
Persamaan (4) & (5) berlaku untuk aliran yang sudah sepenuhnya turbulen didalam
tabung. Pada bagian masuk, dimana aliran belum berkembang disarankan rumus berikut
1

Nu d=0,036 d0,8 Pr 3

d
L

0,055

()

untuk 10<L/d<400

di mana L ialah panjang tabung dan d diameternya. Sifat-sifat pada persamaan (6)
ditentukan pada suhu limbak rata-rata.
Aliran Menyilang Silinder dan Bola
Pola aliran dan pembentukan lapisan-batas pada oleh aliran yang menyilang silinder atau
bola menentukan karakteristik perpindahan kalor. Pada saat gradien kecepatan aliran
fluida di permukaan benda menjadi nol maka aliran tersebut mencapai titik pisah.
Koefisien perpindahan kalor konveksi akan minimum pada titik pisah dan pada daerah di
mana lapisan batas mengalami transisi dari laminar menjadi turbulen.
Untuk mencari koefisien perpindahan kalor rata-rata pada aliran menyilang silinder dan
bola, digunakan korelasi berikut:
n
1
ud
hd
Nudf = =C
Pr 3
kf
f

( )

di mana C dan n merupakan konstanta hasi eksperimen yang ditentukan berdasarkan


bentuk geometri silinder / bola dan jenis aliran fluida. Variabel dengan subskrip f (seperti
konduktivitas termal, k dan viskositas kinematis, ) dievaluasi pada suhu film. Selain

persamaan di atas, terdapat beberapa persamaan empiris yang lebih akurat diajukan oleh
beberapa peneliti berlaku pada jenis aliran, jenis fluida, dan bentuk geometri benda
tertentu.
Aliran Menyilang Rangkunan Tabung (Tube Bank)
Perpindahan kalor pada rangkuman tabung, oleh Grimson direpresentasikan dengan
persamaan:
u d n 13
hd
Nudf = =C
Pr
kf
f

( )

Nilai kosntanta C dan eksponen n diberikan berdasarkan tipe rangkuman tabung, jenis
aliran fluida, dan jumlah baris dalam rangkuman tabung.
Bilangan Reynold didasarkan atas kecepatan maksimum yang terjadi pada rangkunan
tabung, yaitu kecepatan melalui bidang aliran yang minimum. Luas bidang ini
bergantung dari susunan geometri tabung.
Untuk aliran pada rangkuman tabung segaris:

Gambar 3. Nomeklatur rangkuman. (a) tabung baris segaris, (b) tabung baris selang seling. ( Sumber : J. P. Ho
Sumber : )Holman, 2010

umax =u

sn
s nd

Untuk aliran pada rangkuman tabung selang-seling:


u (s n /2)
umax =
1

[ ( s /2 ) + S ] d
2

2 2
p

Anda mungkin juga menyukai