Anda di halaman 1dari 35

Perpindahan Panas

TKK 402/2 SKS

Priyono Kusumo

Perpindahan panas cara KONVEKSI

Pertemuan ke 2
1
Konveksi
Forced convection/Konveksi paksa :

Pipa
panas

Pola aliran  gaya luar


Perhitungan :
 Profil Kecepatan
Prosedur untuk fluida
 Profil Suhu ρ, : konstan
Bilangan Nusselt = f(Reynold, Prandtl)

2
Free Convection/Konveksi Alamiah:

Pipa
panas

Tidak ada fan


Pola aliran efek “bouyant”

Perhitungan :
Profil kecepatan
Terkait sangat erat
Profil suhu

Bilangan Nusselt = f(Grashof, Prandtl)

3
Tabel 2. Rentang beberapa koefisien perpindahan panas

Rentang nilai h
Mekanisme
btu/h.ft2.oF W/m2.K

kondensasi steam 1000-5000 5700-28000

kondensasi organik 200-500 1100-2800

pendidihan cairan 300-5000 1700-28000

aliran air 50-3000 280-17000

aliran hidrokarbon 10-300 55-1700

udara yang diam 0,5-4 2,8-23

udara yang bergerak 2-10 11,3-55

4
Benda panas akan lebih cepat menjadi dingin jika kepada benda tersebut
dialirkan udara. Laju perpindahan panas dari padatan ke fluida digambarkan oleh
persamaan :

q  hA(Tw  T f )

Keterangan: q = laju perpindahan panas, W


A = luas perpindahan panas, m2
Tw = temperatur di permukaan padatan, K
Tf = temperatur rata-rata fluida, K
h = koefisien perpindahan panas konveksi, W/m2.K

Koefisien perpindahan panas konveksi, h merupakan fungsi dari sistem


geometri, sifat fluida, laju alir, dan beda temperatur. Beberapa nilai koefisien
perpindahan panas konveksi dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

5
Bilangan Prandtl merupakan rasio antara difusivitas momentum (/) terhadap
difusivitas panas (k/Cp).
/ C p
Pr  
k /  .Cp k
h.D
Nu 
k

Perpindahan Panas Konveksi Paksa

Perpindahan panas terjadi akibat fluida dingin dan panas dialirkan secara
sengaja untuk saling kontak pada dinding pemisah sehingga ada perbedaan
temperatur antar muka permukaan dinding ini.
Contoh: Alat tukar panas shell and tube.
Alat tukar panas tipe plate and frame

6
Koefisien perpindahan panas di dalam pipa pada aliran laminar (Re<2100)
dihubungkan dalam persamaan Sieder-Tate, 0 ,14
1/ 3
ha D  D  b 
( Nu ) a   1,86 Re . Pr  
 

k  L  w 
Keterangan:
D = diameter pipa, m
L = panjang pipa , m
b = viskositas fluida pada temperatur rerata, Pa.s
w = viskositas cairan pada Tw, Pa.s
 = densitas fluida, kg/m3
cp = kapasitas panas, J/kg.K
k = konduktivitas termal, W/m.K
Nu = bilangan Nusselt.
Koefisien perpindahan panas di dalam pipa pada aliran turbulen dengan
Re>6000; 0,7<Pr<16 000 dan L/D > 60
0 ,14
hL D 1/ 3  b 
( Nu ) L   0,027. Re Pr 
0 ,8

k  w 
7
Koefisien perpindahan panas di dalam pipa pada aliran transisi (2100<Re<6000)

Gambar 1.3 Hubungan parameter-parameter untuk daerah transisi (2100<Re<6000)


(Sumber : Geankoplis C. J., Transport Processes And Unit Operation, Fig. 4.5-2, hlm.
241)

8
Perpindahan Panas Konveksi Alamiah

Perpindahan panas terjadi antara dinding panas ke lingkungan fluida yang dingin
yang pada dasarnya tidak mengalir. Contoh: permukaan pipa panas yang kontak
dengan udara luar yang tidak mengalir (tidak ada angin).

Contoh soal 3
Suatu benda berbentuk bola berdiameter 0,05 m mempunyai temperatur yang
seragam 80 oC. Bola ini didinginkan dengan udara yang memiliki temperatur 25
C dan kecepatan 12 m/s. Hitung koefisien perpindahan panas konvektif h dalam
o

W/m2.K, jika diketahui korelasi yang sesuai ialah Nu = 2,0 + 0,6 Re0,5.Pr0,3. Untuk
udara harga Pr = 0,7, konduktivitas panas udara = 0,0284 W/m.K, densitas
udara = 1,09 kg/m3, dan viskositas udara = 1,9 x 10-5 Pa.s.
Penyelesaian:
dV = 1,09 kg / m 3 x 0,05 m x 12 m / s =34471,05
Re 

1,9 .10 5 Pa.s
Nu = 2,0 + 0,6 Re0,5.Pr0,3
h.D = 2,0 + 0,6 (34471,05)0,5.(0,7)0,3
k 9
Contoh-Soal 4
Udara pada 206,8 kPa dan temperatur merata 477,6 K dipanaskan dan dialirkan
melalui tabung berdiameter-dalam 25,4 mm dan kecepatan = 7,62 m/s. Pemanas
yang digunakan adalah steam yang terkondensasi di sisi luar tabung. Jika
koefisien perpindahan panas kondensasi steam bernilai ribuan W/m2.K dan
tahanan dinding logam sangat kecil maka dapat diasumsikan temperatur
permukaan logam yang kontak dengan udara adalah 488,7 K. Hitung koefien
perpindahan panas untuk L/D>60 dan hitung juga fluks perpindahan panas.

Penyelesaian:
udara (477,6 K) memiliki:μb = 2,60 x 10-5 Pa.s, k = 0,03894 W/m, Pr = 0,686
udara (488,7 K) μw = 2,64 x 10-5 Pa.s

dV 1,509 x 0,0254 x 7,62


Re  =  1,122.10 4
 2,6.10-5
0 ,14
h D  
( Nu ) L  L  0,027. Re 0,8 Pr 1 / 3  b  Sampai disini
k  w  loh
10
Perpindahan Panas
TKK 402/2 SKS

Priyono Kusumo

Perpindahan panas cara KONVEKSI

Pertemuan ke 2
11
0,14
1/ 3 0,0260 
hL (0,0254)
 
0,8
 0,027. 1,122.10 4 0,686  0,0264 
0,03894  
hL = 63,2 W/m2.K
q 63, 2(488,7  477,6)
 hL (Tw  T ) = = 701,1 W/m2
A

Overall heat transfer coefficient/Koefisien perpindahan panas keseluruhan


Besarnya fluks panas melalui suatu lapisan padatan yang bersusun secara seri
sebanding dengan driving force yaitu T. Pada alat penukar panas, driving force
tersebut adalah Th-Tc dimana Th adalah temperatur fluida panas dan Tc adalah
temperatur fluida dingin. Hubungan antara fluks panas terhadap T dapat dilihat
pada persamaan di bawah ini:
dq
 U T  U (Th  Tc )
dA
Nilai U pada persamaan di atas disebut koefisien perpindahan panas
keseluruhan lokal untuk melengkapi definisi U sangat penting untuk
mengidentifikasi luas permukaannya.

12
U o dAi Di
 
U i dAo Do
dengan Di = diameter-dalam tabung
Do = diameter-luar tabung

Dalam banyak situasi praktis, temperatur permukaan tidak diketahui tetapi


terdapat fluida di kedua sisi permukaan padatan. Pada Gambar 1.4a dengan
fluida panas pada temperatur T1 berada pada sisi sebelah dalam dan fluida
dingin pada temperatur T4 berada di permukaan luar padatan. koefien
perpindahan panas konvektif di permukaan luar adalah ho W/m2.K dan hi di
bagian dalam. laju perpindahan panas menjadi:
kA A
q  hi A(T1 T 2 )  (T2  T3 )  ho A(T3  T4 )
x A
dengan 1/hi.A, xA/kA.A dan 1/ho.A sebagai tahanan

13
T1  T4 T1  T4
q 
1 / hi A  x A / k A A  1 / ho A R
Perpindahan panas keseluruhan yang merupakan kombinasi dari konduksi dan
konveksi digambarkan dalam U atau koefisien perpindahan panas keseluruhan.
q = U.A Toverall. Toverall = T1-T4 maka

1 W
U 
1 / hi  x A / k A  1 / ho m 2 .K

14
Gambar 1.4 Aliran panas konveksi pada (a) dinding datar (b) dinding silinder
(Sumber : Geankoplis C. J., Transport Processes And Unit Operation, Fig. 4.3-3,
hlm. 218)

15
Aplikasi lain yang cukup penting adalah perpindahan panas fluida diluar silinder
melalui dinding logam dan ke fluida di dalam tabung sebagaimana yang terjadi
pada alat penukar panas (Gambar 1.4b). Dengan menggunakan metode yang
sama maka laju perpindahan panas melalui silinder:
T1  T4 T1  T4
q 
1/ hi Ai  (ro  ri ) / k A Aln  1/ ho Ao R
Keterangan: Ai = 2Lri, luas penampang dalam tabung
Aln = luas penampang rata-rata logaritmik tabung
Ao = luas penampang luar tabung

Koefisien perpindahan panas keseluruhan dari silinder dapat berdasarkan luas


penampang dalam tabung maupun luar tabung.

T1  T4
q  U i Ai (T1  T4 )  U o Ao (T1  T4 )
R
16
1
Ui 
1/ hi  ( ro  ri ) Ai / k A Aln  Ai / Ao ho

1
Uo 
Ao / Ai hi  (ro  ri ) Ao / k A A A,lm  1 / ho

Perpindahan Panas Konveksi pada Sisi Dalam Tangki Berpengaduk

Mantel pemanas dan pendingin atau gelungan pipa yang dibenamkan di dalam zat
cair sering digunakan dalam tangki berpengaduk untuk pemanasan dan
pendinginan fluida di dalam tangki berpengaduk berbentuk silinder yang bersekat
dan dilengkapi dengan gelungan berbentuk heliks dan impeler turbin. Persamaan
umum yang digunakan untuk mengetahui nilai koefisien perpindahan panas pada
cairan Newtonian yang diaduk di dalam tangki

17
b 1/ 3 m
h.Dt  D N   Cp 
2
  
 a  

a
   (A)
k     k   w 

Ket. : h = koefisien perpindahan panas cairan yang diaduk ke dinding dalam, W/m2.K
Dt = diameter dalam tangki, m
Da = diameter pengaduk, m
N = kecepatan rotasi, rps
 = densitas fluida, kg/m3
 = viskositas cairan, Pa.s
w = viskositas cairan pada Tw, Pa.s

18
Gambar 1.5 Perpindahan panas pada tangki berpengaduk
(Sumber : Geankoplis C. J., Transport Processes And Unit Operation, Fig. 4.3-3,
hlm. 227)

19
Dengan nilai a, b dan m bervariasi berdasarkan pengaduk:
1. pengaduk paddle tanpa baffle
a = 0,36; b = 2/3, m = 0,21, Re = 300 – 30 000
2. pengaduk flat-blade turbin tanpa baffle
a = 0,54; b = 2/3, m = 0,14, Re = 30 – 30 000
3. pengaduk flat-blade turbin dengan baffle
a = 0,74; b = 2/3, m = 0,14, Re = 500 – 30 000
4. pengaduk anchor dengan baffle
a = 1,0; b = 1/2, m = 0,18, Re = 10 – 300
a = 0,36; b = 2/3, m = 0,18,Re = 300 – 4 000
5. pengaduk helical ribbon tanpa baffle
a = 0,633; b = 1/2, m = 0,8,Re = 8 – 10 000

20
Contoh-Soal 5
Sebuah tangki berpengaduk dan berjaket memiliki diameter 1,83 m dengan
baffle digunakan untuk memanaskan cairan bertemperatur 300 K. Diameter
pengaduk 0,61 m dan kecepatan rotasi flat blade turbin adalah 100 rpm. Air
panas terdapat pada jaket pemanas. temperatur permukaan dinding konstan
pada 355,4 K. cairan memiliki sifat:  = 961 kg/m3, cp= 2500 J/kg.K, k = 0,173
W/m2.K dan  = 1,0 Pa.s pada 300 K dan 0,084 Pa.s pada 355,4 K. Hitung
koefisien perpindahan panas dinding jaket!

Penyelesaian:
Dt = 1,83 m; Da = 0,61 m; N =100/60 rps
 (pada 300 K)= 1,0 Pa.s = 1,0 kg/m.s
w (pada 355,4 K)= 0,084 Pa.s = 0,084 kg/m.s

D 2 N (0,61) 2 (100 / 60)(961)


Re (300 K) = = = 596
 1

21
Cp. 2500(1,0)
Pr = = =14 450
k 0,173
dengan menggunakan persamaan (A)
a = 0,74, b = 2/3 dan m = 0,14

0 ,14
h.Dt 1/ 3   
 0,74(Re) (Pr) 
2/3

k  w 
0 ,14
h.(1,83)  1 
 0,74(596) 2 / 3 (14 450)1 / 3  
0,173  0,084 

h = 170,6 W/m2.K

22
Tangki dengan coil pemanas

Untuk pemanasan dan pendinginan fluida di dalam tangki berpengaduk berbentuk


silinder yang bersekat dan dilegkapi dengan gelungan berbentuk heliks dan
impeler turbin berlaku:
0,67 0,37 0,5 b
hc Dc  D n 2
 Cp    Dc    
 0,17  
a
      (B)
k     k  D
 t  
 w
dimana hc = koefisien perpindahan kalor antara permukaan coil dan zat cair
b = rasio viskositas (biasanya bernilai 0,14)

untuk perpindahan kalor dari dan ke tangki bersekat/bermantel berlaku


persamaan berikut bila turbin yang digunakan berdaun miring
2/3 1/ 3 0,24
h j Dt  D n 
2
 Cp     
 0, 4  a
     (C)
k     k  
 w
dengan hj = koefisien perpindahan panas antara zat cair dan permukaan dalam
bejana bermantel. 23
Tangki polimerisasi didinginkan menggunakan helical coil tiga segmen pada
permukaan dinding tangki bagian luar. Berdasarkan konfigurasi tersebut, luas
perpindahan panas di bagian dalam tangki dihitung berdasarkan dua
pendekatan untuk permukaan dalam tangki dan coil atau luas permukaan
tangki yang berjaket.
a. sisi dingin (hi) yaitu aliran air pendingin dalam helical coil digunakan
modifikasi persamaan Sieder-tate

 k  di 
   
0,8 0,33
hi  0,023   1  3,5 Re Pr (D)
 di   dH 
dengan  vd i
Re 

24
b. Sisi panas (di dalam tangki, ho)
- permukaan dalam tangki sebagai permukaan luar dari immersed coil pada
tangki berpengaduk

0,14
 k  1/ 3   
ho  0,87    Re   Pr   
0,67
(E)
 dv   w 
- Permukaan dalam tangki sebagai permukaan bagian dalam dari tangki
berjaket dengan tangki berpengaduk
0,21
 k  1/ 3   
ho  0,36    Re   Pr   
0,67 (F)
 dv   w 
untuk persamaan (E) dan (F)

 L2 N
Re 

25
Contoh-Soal 6
Air bersuhu 30 oC dialirkan dengan laju alir 0,65 m/detik dalam sebuah coil untuk
mendinginkan produk Appretan EM dalam reaktor A 500. Pada suhu mula-mula
60 0C, densitas dan viskositas produk tersebut masing-masing 1000 kg/m3 dan
23 Pa.s.

μ Kapasitas kalor air 4,18 kJ/kg-K, konduktivitas termal 0,59 W/m-K.
Tentukan nilai koefisien perpindahan kalor yang terjadi pada bagian sisi dingin
tersebut jika diamater-dalam tube coil 0,09 m dan diameter coil (yang
mengelilingi tangki) 2,4 m.

Penyelesaian : Tabel data yang diketahui

Simbol Parameter Satuan Nilai


di diameter-dalam tube coil m 0,09

dc diameter coil m 2,40

v laju alir fluida m/s 0,65


ρ densitas fluida kg/m3 1000

 viskositas fluida Pa.s 1,0x10-3

cp kapasitas kalor fluida kJ/kg-K 4,18

k konduktivitas termal fluida W/m-K 0,59

26
Dengan menggunakan persamaan Sieder-Tate untuk aliran fluida pendingin
pada coil berbentuk helik.
1
0,8
h.d i  d i   .d i .v   c p .  3
 0, 023. 1  3,5  .   . 
k  dc      k 
1
0,8
h  0,09  0,09   1000  0,09  0,65   4,18.10 1,0.10 
3 3 3
 0, 023. 1  3,5  . 3  . 
0,59  2, 40  1,0.10   0,59 

h = 2133 W/m2-K

27
Pemanasan Menggunakan Jaket Condensing Steam

Pendinginan dan pemanasan fluida dapat berakibat pada perubahan fasa fluida.
Jika fluida cair dipanaskan dengan panas yang cukup atau lebih maka fluida
tersebut dapat mengalami peristiwa perubahan fasa dari cair ke uap. Fenomena
ini disebutkan dengan proses pendidihan (boiling). Demikian juga jika fluida
berupa uap didinginkan, akan dapat mengalami peristiwa perubahan fasa dari
uap ke cair. Fenomena ini disebut kondensasi. Boiling dan kondensasi bisa
terjadi pada kondisi fluida menggenang (pool) atau mengalir (flow)

Mekanisme peristiwa kondensasi pada perpindahan panas konveksi:

 Uap kontak dengan permukaan dingin (temperatur dibawah temperatur cairan

jenuh)
 Cairan terbentuk pada permukaan berupa lapisan tipis yang diapit oleh uap
dan permukaan. Mekanisma ini disebut kondensasi lapisan film
 Butiran cairan terbentuk pada permukan dan diikuti oleh pertumbuhan ukuran

butiran. Mekanisme ini disebut kondensasi pembutiran 28


Koefisien perpindahan panas kondensasi lapisan tipis
a). Plat/tabung vertikal panjang L dan aliran laminer
 g l  l  v  gh fg L3 
1/ 4
hL
Nul  = 1,13  
(G)
kl   k
l l T 

l = densitas cairan, kg/m3


v = densitas uap, kg/m3
L = tinggi pelat, m
kl = konduktivitas termal cairan, W/m.K
μl = viskositas cairan, Pa.s

b). Plat vertikal dan aliran turbulen (ReL > 450)


ρl vL m
dengan Re L = = W = lebar pelat
WLμ l Wμ l L = tinggi pelat
1/ 3
hL  g L  2 3
Nul   0, 0077  
l
Re L 0,4 (H)
kl    l
2

29
c). Tabung vertikal dan aliran turbulen (ReL > 450)
ρ l vL m
Re L = =
πDLμ l πDμ l
D = Diameter pipa
L = Tinggi plat
1/ 3
hL  g L 
2 3
Nul   0, 0077  l
 Re L 0,4 (I)
kl   
l
2

d). Tabung horisontal tunggal panjang L

h  0, 725  v v l v 
 k 3       g H  3 cp  T  T 
lv 8 l sat w   (J)
 v D  Tsat  Tw  
 
e). Tabung horisontal bertengger sejumlah N tabung
1/ 4
hD  g l  l   v  H lv D  3
(K)
Nu D   0, 725  
kl  N l kl  Tsat  Tw  

30
Contoh soal 7
Uap jenuh pada temperatur 110 oC dikondensasikan pada sebuah tabung
tunggal vertikal dengan diameter-luar 2,54 cm. Temperatur permukaan tabung
dipertahankan pada 76 oC. Panjang tabung ini adalah 1,5 m. Hitung koefisien
perpindahan panas dan laju kondensasi pada kondisi di atas.

Penyelesaian:

Tipe perpindahan panas adalah konveksi perubahan fasa gas ke cair pada
tabung tunggal vertikal
Tsat = 100 oC; Tfilm = (100 + 76 )/2 = 88 oC maka Hlv = 2,283 x 106 J/kg
l = 966,7 kg/m3; v = 0,391 kg/m3 ; l = 3,24 x 10-4 Pa s ; kl = 0,675 W/(m K)
Untuk aliran laminar korelasi yang berlaku adalah persamaan (G)
 g l  l   v  gh fg L3 
1/ 4
hL
Nul  = 1,13  
kl  l kl T 

31
NuL = h L/kl = 1,13 (966,7 x (966,7 – 0,391) x 9,8 x 1,53 x 2,283 x 106)1/4 x
(1/(3,24 x 10-4 x 0,675 x (100 – 76)))1/4 = 1,13 (2898/0,269) = 12174
h = 12174 x 0,675/1,5 = 5478 W/(m2 K);
Q = h A (100 – 76) = m 2,283 x 106;
m = 5478 x  x 0,0254 x 1,5/(2,283x106)= 2,872 10-4 kg/s; ReL = m/( D l )
ReL = 2,872 10-4 /( 0,0254 3,24 x 10-4) = 11; Jadi aliran laminar

32
Tugas 1
I
Sebuah tangki berpengaduk digunakan sebagai reaktor polimerisasi. Sebuah
jaket pemanas yang berisi steam digunakan untuk memanaskan reaktan
monomer yang memiliki temperatur mula-mula 37,8 oC. Diameter-dalam tangki
adalah 1,22 m sedangkan diameter agitator (berbentuk paddle) 0,406 m
berotasi 150 rpm. Temperatur permukaan dinding 93,3 oC. Sifat fisik cairan :
  977kg / m3 cp  2,72kJ / kg.K k  0,346W / m.K μ = 0.100 kg/m.s
(pada 37,8 o C) , , -3 kg/m.s (pada 93,3 ,o C)
μ = 7,5.10

, dan

a. Hitunglah bilangan Reynold!


b. Hitunglah bilangan Prandtl!
c.II Tentukan koefisien perpindahan kalor yang terjadi!
Dalam proses pendinginan produk Prontofix Binder 724L ID digunakan
konfigurasi tangki berpengaduk dengan coil pendingin. Tentukan nilai
koefisien perpindahan kalor pada sisi panas jika jenis produk tersebut
merupakan fluida yang non-viskos. Diameter-dalam tangki adalah 2,40 m
sedangkan diameter impeller (berbentuk paddle) 2,20 m berotasi 0,6 rps. Sifat
fisik cairan
33
  1190 kg / m3 ; c p  2,80 kJ / kg.K ; k  0,1596 W / m.K ; dan
μ = 10-3 kg/m.s

III
Saluran pipa steel (k= 45 W/m.K) 2 in sch. 40 berisi steam jenuh 121,1 oC.
Saluran tersebut diinsulasi dengan 25,4 mm asbestos (k= 0,182 W/m.K).
Dengan mengasumsikan temperatur permukaan dinding metal 121,1 oC dan
permukaan luar insulasi 26,7 oC.
a. Tentukan hilang panas yang terjadi sepanjang 30,5 m pipa
b. Tentukan massa (kg) steam yang terkondensasi per jam akibat hilang
panas tersebut.

34
35

Anda mungkin juga menyukai