Teori Dasar
• Konduksi, Konveksi, dan Radiasi
• Overall Coefficient, Fouling Factor
• Mean Area, Mean Temperature
Konduksi
q = - k Am dT/x
q = laju perpindahan panas, Btu/Hr
Am = luas area perpindahan panas tegak lurus aliran panas, ft2
dT = beda temperature (driving force), F
k = konstanta konduktifitas panas, cal/(h)(ft2)(F/ft)
koveksi
q = h A dT
h = konstanta koefisien perpindahan panas
Tugas
Diameter luar pipa tidak terinsulasi adalah 4.5 inc, temperature
luar pipa konstan 300 F dan pipa diletakkan diruangan cukup
besar dimana temperature luar terjaga tetap 70 F. emisivitas
permukaan pipa 0.7 dan koefisien perpindahan panas secara
konveksi adalah 1.4 Btu/h.ft2.F. berapa biaya kehilangan panas
Rp/thn dari pipa sepanjang 100 ft dengan harga panas dari
steam adalah USD 1.6/106 Btu. 1 USD = Rp. 15,000.
Parameter Penting
Overall Coefficients of Heat Transfer
Umumnya heat transfer melibatkan aliran panas dari satu fluida menembus tembok padatan menuju fluida
lainnya, artinya panas ini mengalir melalui beberapa hambatan secara seri. Laju perpindahan panas akibat
drifing force beda temperature terjadi akibat adanya overall coefficient heat transfer “U”. Sehingga laju
perpindahan panas q = U A dT dan U dalam Btu/(h)Ft2oF
Fouling Factors
Setelah HE dioperasikan dalam beberapa waktu terjadi pelapisan/penumpukan kotoran atau kerak pada
permukaan yang menyebabkan tambahan resistensi yang disebut fouling factors. Fouling factors ekuivalen
dengan 1/hd Btu/(h)Ft2oF
Mean Area of Heat Transfer
Luas permukaan heat transfer bervariasi sepanjang jalur perpindahan panas, dibedakan :
1. Konduksi yang konstan misalnya melalui plate yang besar : Am = (A1 + A2)/2
2. Konduksi melalui hollow cylinder : Am = Alog.mean = (A1 – A2)/ln (A1/A2)
3. Konduksi melalui hollow sphere : Am = Ageom.mean = VA1A2
Mean Temperature Difference Driving Force
dToam = dToalog.mean = (dToa1 – dToa2)/ln (dToa1/dToa2)
Pressure Drop di dalam HE
Penyebab utama pressure drop didalam HE adalah adanya gesekan (friksi) yang dihasilkan dari
aliran fluida didalam Shell and Tube (HE).
1. Pressure Drop di dalam Tube
2. Presure Drop di dalam Shell
Baffle
Fungsi utama buffle adalah untuk meningkatkan percampuran (mixing) dan turbulensi fluida
didalam shell, walaupun adanya baffle menyebabkan kenaikan pressure drop namun efektifitas
terhadap transfer panas lebih besar dibanding pressure drop. Beberapa baffle dipasang di dalam
shell dan jarak antara buffle disebut baffle spacing.
9
Operation Flow
Shell & Tube steam Product
condensate Feed
PLATE HEAT EXCHANGER 1. High performance
2. Compact
3. Easy and perfect cleaning
4. Lightweight
5. Reasonable price
Continue Crystallizer
Vapour Out
○ Measurement Method-2
Effective U value Opening
Temp bahan CTW Flow CTW Temp (°C) Vol bahan
waktu (hr) Heating Area dTin (kcal/m2/hr/ Valve
T (°C) F (m3/hr) F (m/s) Ti (CTW in) To (CTW Out) kL A (m2) deg) %
24 38.40 657.38 2.07 30.30 33.60 190.00 223.20 6.31 1,541.11 100
25 38.70 715.26 2.25 31.10 34.00 193.00 223.20 6.03 1,540.09 80
26 38.60 575.28 1.81 29.90 33.20 191.00 223.20 6.92 1,229.25 60
27
28
38.90
38.80
505.95
186.42
1.59
0.59
30.10
29.60
33.50
35.90
194.00
191.00
223.20
223.20
6.96
5.46
1,107.01
964.26
40
20
Cleaning memakai
Chemical washing agent
yang diinjeksikan dan
○ Design U-Value ○ Formula Design U-Value
Flow Rate U Value X U Value disirkulasikan didalam
[m3/hr] [m/s] [kcal/m2/hr/deg] [m/s] [kcal/m2/hr/deg]
87.8
144
0.28
0.45
994
1276
0.1
1
258.04
1206.96
tube.
10 5645.37
Aplikasi di industri makanan
Tugas
Buat Neraca Panas dan
Neraca massa dari
perhitungan disamping