Anda di halaman 1dari 9

Refrigeran merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari

lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Refrigeran berfungsi sebagai media pendingin
dengan menyerap kalor dari benda atau bahan lain seperti air atau udara ruangan, sehingga refrigeran
tersebut dapat dengan mudah mengubah phasanya dari cair.

sifat refrigeran yang baik adalah sebagai berikut:

Tekanan penguapannya harus cukup tinggi, untuk menghindari kemungkinan terjadinya vakum pada
evaporator dan turunnya efisiensi volum metrik karena naiknya perbandingan kompresi.

Tekanan pengembunan yang rendah sehingga perbandingan kompresinya rendah dan penurunan
prestasi kompresor dapat dihindari.

Kalor laten penguapan harus tinggi agar panas yang diserap oleh evaporator lebih besar jumlahnya,
sehingga untuk kapasitas yang sama, jumlah refrigerant yang dibutuhkan semakin sedikit.

Koefisien prestasi harus tinggi, ini merupakan parameter yang penting untuk menentukan biaya operasi.

Konduktifitas thermal yang tinggi untuk menentukan karakteristik perpindahan panas.

Viskositas yang rendah dalam fasa cair atau gas. Dengan turunnya tahanan aliran refrigerant dalam pipa
kerugian tekanannya akan berkurang.

Konstata dielektrik yang kecil, tahanan listrik yang besar serta tidak menyebabkan korosi pada material
isolasi listrik.

Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang digunakan sehingga tidak
menyebabkan korosi.

Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau.

Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan meledak.

Dapat bercampur dengan minyak pelumas tetapi tidak merusak dan mempengaruhinya.

Harganya murah dan mudah dideteksi jika terjadi kebocoran.

✕TUTUP

BERANDA

HUKUM
Ilmu Hukum

Administrasi

Hukum Islam

Syariah

EKONOMI

Manajemen

Akuntansi

Pemasaran

Perbankan

TEKNIK

Arsitektur

Elektronika

Informatika

Listrik

Mekatronika

Teknik Sipil

PENDIDIKAN

Pembelajaran

Penelitian

Statistik

KESEHATAN

Keperawatan

Kebidanan

Psikologi

Penyakit
Olahraga

SOSIAL

Ilmu Sosial

Transportasi

Politik

Lingkungan Hidup

Komunikasi

MIPA

Biologi

Fisika

Kimia

BERANDA / LISTRIK

Komponen dan Prinsip Kerja Refrigerasi

Oleh Muchlisin Riadi 07 Mei, 2019 Posting Komentar

Apa itu Refrigerasi?

Refrigerasi adalah suatu sistem, alat dan media yang berfungsi mengatur suhu hingga mencapai suhu di
bawah ruangan dengan cara menyerap kalor dari suatu lingkungan kemudian melepaskannya ke
lingkungan yang lain. Refrigerasi dicapai dengan melakukan penyerapan panas pada suhu rendah secara
terus menerus, yang biasanya bisa dicapai dengan menguapkan suatu cairan secara kontinyu.

Komponen dan Prinsip Kerja Refrigerasi

Penggunaan refrigerasi sangat dikenal pada sistem pendingin udara pada bangunan, transportasi, dan
pengawetan suatu bahan makanan dan minuman. Penggunaan refrigerasi juga dapat ditemukan pada
pabrik skala besar, contohnya proses dehidrasi gas, aplikasi pada industri petroleum seperti pemurnian
minyak pelumas, reaksi suhu rendah dan proses pemisahan hidrokarbon yang mudah menguap.
Manfaat refrigerasi antara lain adalah sebagai berikut:

Pengkondisian udara pada mangan dalam bangunan/rumah, sehingga temperatur di dalam


bangunan/rumah lebih dingin dibanding di luar rumah.

Pengolahan/transportasi/penyediaan bahan-bahan makanan/minuman menjadi legis terhadap aktivitas


mikro organisme.

Pembuatan batu es dan dehidrasi gas dalam skala besar .

Pemurnian minyak pelumas pada industri minyak bumi.

Melangsungkan reaksi-reaksi kimia pada temperatur rendah.

Pemisahan terhadap komponen-komponen hidrokarbon yang mudah menguap.

Pencairan gas untuk mendapatkan gas mumi (O2 dan N2).

Komponen Sistem Refrigerasi

a. Kompresor

Kompressor adalah alat yang digunakan untuk menghisap uap refrigeran dan mengkompresinya
sehingga tekanan uap refrigeran naik sampai ke tekanan yang diperlukan untuk pengembunan
(kondensasi) uap regrigeran di dalam kondensor.

Kompresor bekerja dengan perbedaan tekanan sehingga bahan pendingin dapat mengalir dari satu
bagian ke bagian yang lain dari sistem. Kompresor berfungsi untuk mengisap refrigeran dari evaporator
dengan suhu dan tekanan rendah lalu memampatkan refrigeran tersebut sehingga tekanan dan suhunya
meningkat untuk kemudian dialirkan ke kondensor.

Berdasarkan sistem kerjanya, terdapat empat jenis kompresor, yaitu:

Jenis-jenis Kompresor

Kompresor Piston/Torak. Kompresor ini menggunakan silinder dan piston untuk memampatkan gas.
Biasanya jenis ini banyak digunakan untuk memampatkan gas. Tipe kompressor piston mempunyai
kelebihan dalam hal kekuatan kompresinya sehinnga banyak digunakan pada mesin pendingin dan AC.

Kompresor Sudu/vane kompressor. Kompresor jenis ini kebanyakan digunakan untuk lemari es, freezer
dan pengkondisan udara rumah tangga, juga digunakan sebagai kompresor pembantu pada bagian
tekanan rendah sistem kompresi bertingkat besar.
Kompresor Rotari, Sekrup atau Heliks. Kompresor jenis ini bekerja dengan sebuah screw atau ulir yang
berputar dalam silinder sambil mendorong udara atau gas searah putaran ulir. Kelebihan dari jenis
kompresor ini adalah suaranya yang lebih kecil, serta getaran yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis
piston.

Kompresor Sentrifugal. Kompresor ini banyak digunakan untuk memindahkan uap air. Gas atau udara
yang dipindahkan bergerak searah dengan putaran kompresor. Biasanya jenis ini dipergunakan untuk
memindahkan gas dalam jumlah besar dan kapasitas yang memerlukan kecepatan.

b. Kondensor

Kondensor berfungsi untuk membuang kalor yang diserap dari evaporator dan panas yang diperoleh dari
kompresor, serta mengubah wujud gas menjadi cair. Jumlah kalor yang dilepaskan dalam kondensor
sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh refrigeran di dalam evaporator setara ekuivalen dengan
energi yang diperlukan untuk melakukan kerja kompresi dan kalor dari sistem.

Uap yang mengalir melalui satu susunan pipa-pipa, diembunkan sewaktu bersentuhan dengan
permukaan pipa-pipa yang dialiri cairan pendingin. Pipa-pipa ini permukaannya dijaga agar tetap
bertemparatur rendah dengan mengalirkan cairan pendingin.

Berdasarkan jenis zat pendingin yang digunakan, kondensor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Air Cooled Condenser (menggunakan udara sebagai cooling mediumnya). Kalor dipindahkan dari
refrigeran ke udara dengan menggunakan sirkulasi alamiah atau paksa. Kondensor dibuat dari pipa baja,
tembaga dengan diberi sirip untuk memperbaiki transfer kalor pada sisi udara. Refrigeran mengalir di
dalam pipa dan udara mengalir di luarnya. Air-cooled condensor hanya digunakan untuk kapasitas kecil
seperti refrigerator dan small water cooler.

Water Cooled Condenser (menggunakan air sebagai cooling mediumnya). Kondensor jenis ini terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu: a). Shell and Tube Condenser (Kondensor tipe Tabung dan Pipa), digunakan
pada kondensor berukuran kecil sampai besar. biasa digunakan untuk air pendingin berupa ammonia
dan freon. b). Shell and Coil Condenser (Kondensor tabung dan koil), banyak digunakan pada unit
pendingin dengan Freon refrigerant berkapasitas lebih kecil, misalnya untuk penyegar udara, pendingin
air, dan sebagainya. c). Tube and Tubes Condenser (Kondensor jenis pipa ganda), merupakan susunan
dari dua pipa coaksial dimana refrigerant mengalir melalui saluran yang terbentuk antara pipa dalam
dan pipa luar yang melintang dari atas ke bawah. Sedangkan air pendingin mengalir di dalam pipa dalam
arah berlawanan, yaitu refrigerant mengalir dari atas ke bawah.

Evaporative Condensor. Refrigeran pertama kali melepaskan kalornya ke air kemudian air melepaskan
kalornya ke udara dalam bentuk uap air. Udara meninggalkan uap air dengan kelembaban yang tinggi
seperti dalam cooling tower. Oleh karena itu kondensor evaporative menggabungkan fungsi dari sebuah
kondensor dan cooling tower. Evaporative condensor banyak digunakan di pabrik-pabrik amoniak.

c. Katup Ekspansi

Katup ekspansi digunakan untuk mengekspansi secara adiabatik cairan refrigeran yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat keadaan tekanan dan temperatur rendah. Katup ekspansi
berfungsi untuk mengalirkan dan menurunkan tekanan refrigran dari kondensor supaya mudah
menguap di dalam evaporator.

Terdapat beberapa jenis katup ekspansi, yaitu:

Pipa Kapiler (Capilary Tube). Pipa kapiler adalah katup ekspansi yang umum digunakan untuk sistem
refigerasi rumah tangga. Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan diameter lubang kecil dan panjang
tertentu. Umumnya dengan diameter dalam 0,8 sampai 2,0 mm, dan panjangnya kurang dari 1 meter.
Pipa kapiler dipasang sebagai pengganti katup ekspansi. Besarnya tekanan pipa kapiler bergantung pda
ukuran diameter lubang panjang pipa kapiler.

Katup Ekspansi otomatis. Katup ekspansi otomatik termostatik berfungsi mengatur pembukaan katup,
yaitu mengatur pemasukan refrigeran ke dalam evaporator, sesuai dengan beban pendinginan yang
harus dilayani. Katup ekspansi otomatis menjaga agar tekanan hisap atau tekanan evaporator besarnya
tetap konstan.

Katup ekspansi manual. Katup expansi manual adalah katup expansi dengan trotel yang diatur secara
manual, yaitu menggunakan katup jarum yang berbeda dari katup stop yang biasa.

Katup ekspansi tekanan konstan (termotastik). Katup expansi tekanan konstan adalah katup expansi,
dimana katup digerakkan oleh tekanan didalam evaporator, untuk mempertahankan supaya tekanan di
dalam evaporator konstan. Katup ekspansi jenis ini mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap
refrigerant di akhir evaporator tetap konstan, apapun kondisi beban di evaporator.

d. Evaporator

Evaporator juga disebut juga dengan boiler, freezer, froster, cooling coil, chilling unit dan lain-lain.
Fungsi evaporator adalah untuk menyerap panas dari udara atau air di dalam ruangan yang didinginkan.
Kemudian membuang kalor tersebut melalui kondensor di ruang yang tidak didinginkan.

Evaporator mempunyai fungsi berkebalikan dengan kondensor. Evaporator terletak di antara pipa
kapiler dan kompresor, yang merupakan daerah sisi tekanan rendah dari sistem. Evaporator dibuat dari
bermacam-macam logam, tergantung dari bahan pendingin yang dipakai dan pemakaian dari evaporator
sendiri. Logam yang banyak dipakai besi, baja, tembaga, kuningan dan aluminium.

Berdasarkan bentuk dan permukaan koilnya, evaporator dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

Evaporator Pipa Telanjang (Bare Tube Evaporator).

Evaporator Pelat (Plate Surface Evaporator).

Evaporator Bersirip (Finned Evaporator).

Berdasarkan cara kerjanya secara ekspansi langsung, evaporator dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Flooded Evaporator.

Dry Expention Evaporator.

Berdasarkan konstruksinya evaporator dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Shell and Tube Evaporator.

Shell and Coil Evaporator.

e. Refrigeran

Refrigeran merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari
lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Refrigeran berfungsi sebagai media pendingin
dengan menyerap kalor dari benda atau bahan lain seperti air atau udara ruangan, sehingga refrigeran
tersebut dapat dengan mudah mengubah phasanya dari cair.

Sifat-sifat fisik termodinamika refrigeran yang digunakan dalam sistem refrigerasi perlu diperhatikan
agar sistem dapat bekerja dengan aman dan ekonomis, adapun sifat refrigeran yang baik adalah sebagai
berikut:

Tekanan penguapannya harus cukup tinggi, untuk menghindari kemungkinan terjadinya vakum pada
evaporator dan turunnya efisiensi volum metrik karena naiknya perbandingan kompresi.

Tekanan pengembunan yang rendah sehingga perbandingan kompresinya rendah dan penurunan
prestasi kompresor dapat dihindari.

Kalor laten penguapan harus tinggi agar panas yang diserap oleh evaporator lebih besar jumlahnya,
sehingga untuk kapasitas yang sama, jumlah refrigerant yang dibutuhkan semakin sedikit.

Koefisien prestasi harus tinggi, ini merupakan parameter yang penting untuk menentukan biaya operasi.
Konduktifitas thermal yang tinggi untuk menentukan karakteristik perpindahan panas.

Viskositas yang rendah dalam fasa cair atau gas. Dengan turunnya tahanan aliran refrigerant dalam pipa
kerugian tekanannya akan berkurang.

Konstata dielektrik yang kecil, tahanan listrik yang besar serta tidak menyebabkan korosi pada material
isolasi listrik.

Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang digunakan sehingga tidak
menyebabkan korosi.

Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau.

Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan meledak.

Dapat bercampur dengan minyak pelumas tetapi tidak merusak dan mempengaruhinya.

Harganya murah dan mudah dideteksi jika terjadi kebocoran.

Refrigeran yang digunakan pada sistem kompresi uap dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis sesuai
dengan unsur penyusunnya, yaitu:

Senyawa Halokarbon. Refrigeran yang memiliki satu atau lebih atom dari salah satu halogen yang tiga
(klirin, fluorin, bromine).

Senyawa Anorganik. Senyawa anorganik sering digunakan pada masa awal perkembangan bidang
refrigerasi dan pengkondisian udara.

Senyawa Hidrokarbon. Banyak senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai refrigeran khususnya
dipakai untuk industri perminyakan dan petrokimia.

Azeotrop. Campuran Azeotrop dua substansi adalah campuran yang tidak bisa dipisahkan menjadi
komponen-komponennya dengan cara distilasi. Azeotrop menguap dan mengembun sebagai substansi
tunggal yang sifatnya berbeda dengan sifat pembentuknya.

Prinsip Kerja Regrigerasi

Proses yang terjadi pada sistem regrefigerasi terdiri dari beberapa siklus, yaitu:

Kompresor memompa bahan pendingin melalui seluruh sistem. Kompresor menarik gas refrigerant
dingin melalui jalur isap (suction line) dari evaporator freezer. Pada saat yang sama, mengompres gas
dan mepompa ke discharge line (jalur tekanan tinggi). Gas yang terkompresi temperaturnya meningkat
tajam dan memasuki kondensor.

Kondensor melakukan fungsi yang mirip dengan radiator di sebuah mobil. Kondensor adalah koil
pendingin untuk gas refrigerant panas. Dalam kondensor, panas tersebut dikeluarkan ke ruang udara di
luar kabinet. Selama proses ini, gas refrigerant melepas panas dalam kabin dan merubah ke bentuk cair.
Lalu cairan pendingin panas meninggalkan kondensor dan memasuki tabung (pipa) kapiler, Dan filter
dryer atau saringan menghapus segala uap air atau kotoran.

Tabung kapiler diukur dengan seksama panjang dan diameter dalam untuk mengukur arus refrigerant
cair dengan jumlah yang tepat untuk alirkan sesuai yang dibutuhkan untuk setiap unit. Sebuah panjang
yang telah ditetapkan tabung kapiler biasanya disolder di sepanjang bagian luarsuction line, membentuk
penukar panas, yang membantu untuk mendinginkan refrigerant cair panas dalam tabung kapiler. Pipa
Kapiler kemudian dihubungkan ke pipa yang lebih besar yaitu evaporator.

Refrigeran keluar dari tabung kapiler dan memasuki tabung yang lebih besar atau evaporator.
Peningkatan mendadak dalam bentuk diameter pipa membentuk daerah tekanan rendah dan suhu
refrigerant turun secara drastis karena perubahan dari cair ke campuran cair dan gas. Dalam proses
melewati evaporator, refrigerant menyerap panas dari area sekelilingnya. Refrigerant kemudian secara
bertahap berubah dari cair ke campuran cair dan gas ke gas.

Gas refrigerant bertekanan rendah meninggalkan koil evaporator sekarang memasuki akumulator, yang
dirancang berbentuk silinder besar untuk menjebak cairan refrigeran yang tidak atau belum berubah
menjadi gas di evaporator. Karena tidak mungkin untuk kompres cairan, akumulator mencegahre
frigerant dalam bentuk cairan kembali ke kompresor.

Gas refrigerant meninggalkan akumulator, kembali ke kompresor melalui garis isap, yang merupakan
bagian dari panas exchanger, sehingga menyelesaikan siklus.Ppengaruh penambahan pelat datar
vertikal pada tube penukar panas dengan tambahan aluminium foil yang mengelilingi tube, dan
pengaruh besar ruang yang terbentuk di sisi bagian dalam penukar panas dimana tubenya memiliki jarak
tertentu dengan styrofoam (ada rongga). Diperkirakan besar rongga yang ada akan berpengaruh pada
besar laju perpindahan panas yang terjadi, demikian pula dengan efisiensi penukar panas menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai