√
analitis juga penting karena memberikan pemahaman
tentang struktur turbulen. Cf
ρC p u ∞
2
( 5PrPr +1)+ Pr ¿
Beberapa penelitian telah mengembbilangann model (6a)
analitis untuk aliran turbulen di atas plat datar dengan h= +5 Pr ln i
5 Pr i
membagi boundary layer menjadi sublapisan laminar dan
lapisan turbulen, menggunakan metode integral atau Model analitis turbulen three-layer untuk fluida (0.6
penggambaran profil kecepatan/suhu polinomial. Model- < Pr < 6) menggunakan model von karman, dan koefisien
model ini membantu memahami distribusi kecepatan dan perpindahan panas konvektif h pada plat datar adalah
suhu dalam aliran boundary layer turbulent. sebagai berikut:
Dalam framework Reynolds-Averaged Navier- Cf
Stokes (RANS), berbagai model juga telah =0.02 87 R e−0.2
x
(6b)
2
dikembbilangann untuk memahami fluks momentum
turbulen. Model-model tersebut menggunakan teori analogi
turbulen untuk memprediksi karakteristik aliran turbulen. (7)
Pada konteks plat datar dengan aliran turbulen,
model analitis two-layer yang dikembbilangann oleh Kays
dkk. memberikan koefisien transfer panas konvektif Objektif dari studi ini memberikan pemahaman
turbulen h untuk udara dengan Prandtl (Pr) 0,7. Model ini mekanisme transfer panas konvektif turbulen dalam aliran
berguna dalam situasi dengan kecepatan aliran bebas boundary layer termal pada plat datar dengan menggunakan
konstan dan suhu permukaan dinding tetap, serta asumsi pendekatan fluks panas 2D berdasarkan teori fluks panas
bahwa ketebalan boundary layer kecepatan dan termal 3D, model analitis untuk koefisien transfer panas turbulen
adalah sama. konvektif dan rasio ketebalan boundary layer termal dan
Berikut persamaan yang digunakan oleh Kays dkk: kecepatan diberikan. Validitas model tersebut diuji dengan
ρ .C p u ∞ Cf /2 membandingkannya dengan hasil penelitian sebelumnya.
h= (1a) Hasil penelitian ini memberikan pemahaman tentang
√C f /2 ( 13.2 Pr−9.25 ) +0.85 struktur turbulen dalam aliran boundary layer dan dapat
ρ adalah kerapatan fluida (kg/m3), Cp adalah panas digunakan sebagai dasar untuk pemodelan transfer panas
spesifik pada tekanan konstan [J/(kg⋅K)], u∞ adalah konvektif dalam aplikasi rekayasa yang melibatkan aliran
kecepatan aliran bebas konstan (m/s), Pr adalah bilangan turbulen di atas plat.
Prandtl molekul, dan Cf adalah koefisien gesekan
Cf −0.2
2. Formulasi
=0.0295 R e x (1b) 2.1 Asumsi Perhitungan
2 Digunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Aliran
Data eksperimental ini dapat dikorelasikan dengan satu fasa, homogen, isotropik, newtonianian fluid, dan
hubungan berikut: incompressible. Perbedaan suhu tidak begitu besar
Cf sehingga sifat-sifat fisik fluida tetap konstan seperti
h=ρ C p u∞ P r−0.4 (2)
2 viskositas kinetik ν (m2/s), konduktivitas termal k
Hasil eksperimen transfer panas konvektif udara [W/(m⋅K)], panas spesifik pada tekanan konstan Cp
pada boundary layer plat datar turbulent incompressible [J/(kg⋅K)], dan densitas material ρ (kg/m 3). Radiasi
menunjukkan persamaan korelasi sebagai berikut: diabaikan, tidak ada sumber panas internal, dan disipasi
Cf diabaikan
h=1.043 ρC p u ∞ P r −0.4 (3a)
2 2.2 Formulasi Matematika
Di mana koefisien gesekan lokal ditentukan oleh Boundary layer kecepatan turbulen dan termal
korelasi Schultz-Grunow. diilustrasikan pada Gambar 1. Dengan mengasumsikan
Cf −2.584 gradien tekanan nol dalam medan kecepatan, maka
=0. 185 ( log 10 R e x ) (3b)
kecepatan aliran bebas u∞ = konstan. Dengan menyebut Ts
2
Persamaan model two-layer sebagai berikut: sebagai suhu permukaan dinding dan T∞ sebagai suhu
ρC p u ∞ C f /2 fluida di luar boundary layer termal, ketebalan boundary
h= layer kecepatan dan termal dinyatakan sebagai δ dan Δ.
[
Pr 1+ (
u b Pr
u ∞ Pri
−1 )]
Di mana Pr adalah bilangan Prandtl turbulen, ub
(4a) Menurut model two-layer Prandtl-Taylor, boundary
layer turbulen dibagi menjadi sublapisan laminar dan
lapisan turbulen (buffer layer plus turbulen core).
Berdasarkan rumus fluks panas 3D unifikasi untuk
konveksi termal untuk fluida incompressible dalam sistem Di mana l mewakili panjang campuran Prandtl, dan l
koordinat Kartesian dapat ditulis sebagai berikut: = κy saat y/δ ≤ 0.2 sementara l = 0.085δ saat y/δ > 0.2. Di
[ ]
∂T ∂T sini, κ = 0.41 disebut konstanta von Kármán. Sesuai dengan
q x =−k + ρ C p u ( T −T ∞ ) =−ρ C p α −u ( T −T ∞ ) definisi bilangan Prandtl turbulen Prt = νt/at, difusivitas
∂x ∂x termal turbulen at menghasilkan:
q y =−k
∂T
∂y
+ ρ C p u ( T −T ∞ )=−ρC p α [
∂T
∂y
−u ((8)
T −T ∞ ) ] (13b)
[ ]
Dengan mempertimbbilangann Persamaan (12),
∂T ∂T
q z =−k + ρC p u ( T −T ∞ )=−ρ C p α −u ( T −T ∞ ) didapatkan persamaan momentum turbulen (yaitu
∂z ∂z persamaan Reynolds) dan persamaan energi :
u, υ, dan w adalah komponen kecepatan transien
dalam arah x, y, dan z (m/s) masing-masing, T adalah suhu
fluida (K), T∞ adalah suhu aliran bebas (yaitu Tref) (K), k (14)
adalah konduktivitas termal fluida [W/(m⋅K)], Cp adalah
kalor spesifik pada tekanan konstan [J/(kg⋅K)], ρ adalah
densitas fluida (kg/m3), dan a = k/(ρCp) adalah difusivitas 2.3 Korelasi antara 2D convective heat untuk aliran
termal fluida (m2/s). Jumlah total instan menjadi sebagai turbulent
berikut: Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1,
(9) diasumsikan bahwa boundary layer termal lebih tipis
Subtitusi persamaan (9) ke persamaan (8) maka daripada boundary layer kecepatan, yaitu ζ < 1, di mana ζ =
didapat: Δ/δ adalah rasio ketebalan boundary layer termal terhadap
boundary layer kecepatan. Volume kontrol dibatasi oleh
bidang 12, 23, 34, dan dinding padat, kecepatan dan suhu
aliran bebas di luar boundary layer adalah u ∞ dan T∞,
(10a) analisis elemen volume ditunjukkan pada Gambar 1.
Digunakan Persamaan (11a) dan mengabaikan istilah
fluktuasi advektif melalui permukaan dinding, menjadi:
(17)
(11b)
( )
T b −T s Δb 1 /7
Persamaan (23b) diperoleh =ζ −1 /7 ,
Kemudian mengikuti persamaan momentum integral T ∞ −T s δ
untuk aliran turbulen, ketebalan boundary layer kecepatan kemudian disubtitusi persamaan ini dan persamaan (21) ke
yang dimensionless diperoleh persamaan (22a) dan (22b)
(21) (24a)
Dengan mengintegrasikan dari y = 0 hingga y = Δb
melintasi ketebalan sublapisan laminar, dan (24b)
menggabungkan Persamaan (18), didapatkan: di mana ζ = Δ/δ adalah rasio ketebalan boundary
layer termal terhadap ketebalan boundary layer kecepatan.
Subtitusi Persamaan (23a) dan (23b) ke dalam
ρ C p u(T ∞ −T ), melakukan integrasi terhadap y dari Δb
hingga Δ:
(25a)
(25b)
Persamaan (19) ke dalam persamaan di atas, dan Menggabungkan Persamaan (24a) dan (25a), dan
mempertimbbilangann ubΔb = 13,22ν untuk udara dan melakukan integrasi qx untuk udara (Pr = 0,7)
menghasilkan dalam Persamaan (27) didapat hair
(34)
Sehingga
(34)
Daftar Pustaka
B. Brangeon, P. Joubert, A. Bastide, Influence of the
dynamic boundary conditions on natural convection in
an asymmetrically heated channel, Int. J. Therm. Sci.
95 (2015) 64–72.
W.M. Kays, M.E. Crawford, B. Weigand, Convective Heat
and Mass Transfer, fourth ed., The McGraw-Hill
Companies, Inc., New York, USA, 2005.
Zhao, B., Long, W., Zhou, R., 2021. A convective
analytical model in turbulent boundary layer on a flat
plate based on the unifying heat flux formula.
International Journal of Thermal Sciences 163, 106784.