Anda di halaman 1dari 8

Tugas Review Paper: A convective analytical model in turbulent boundary layer on a flat plate

Agra Yuba Bachtiar 22/495252/PTK/14426

1. Latar Belakang adalah kecepatan interface antara lapisan sublaminar dan


Dalam realita, transfer energi konvektif, aliran lapisan turbulen sepanjang arah x (m/s):
thermal boundary layer turbulen pada plat datar memiliki ub −0.1
banyak aplikasi dalam berbagai sistem rekayasa. Berbagai =2.12 R e x (4b)
penelitian sebelumnya telah menggunakan metode u∞
eksperimental, numerik, dan analitis untuk menentukan Koefisien perpindahan panas konvektif turbulen h
koefisien transfer panas konvektif atau bilangan Nusselt [W/(m2⋅K)] pada plat datar untuk air (Pr = 5.9) dalam
(Nu). Meskipun metode numerik dapat memberikan hasil model analitis two-layer adalah sebagai berikut:
0.18
yang lebih akurat untuk masalah turbulen kompleks, model h=0.02426 ρ C p u∞ Pr−0.895 R e−0.1879/
x
Pr
(5)


analitis juga penting karena memberikan pemahaman
tentang struktur turbulen. Cf
ρC p u ∞
2
( 5PrPr +1)+ Pr ¿
Beberapa penelitian telah mengembbilangann model (6a)
analitis untuk aliran turbulen di atas plat datar dengan h= +5 Pr ln i
5 Pr i
membagi boundary layer menjadi sublapisan laminar dan
lapisan turbulen, menggunakan metode integral atau Model analitis turbulen three-layer untuk fluida (0.6
penggambaran profil kecepatan/suhu polinomial. Model- < Pr < 6) menggunakan model von karman, dan koefisien
model ini membantu memahami distribusi kecepatan dan perpindahan panas konvektif h pada plat datar adalah
suhu dalam aliran boundary layer turbulent. sebagai berikut:
Dalam framework Reynolds-Averaged Navier- Cf
Stokes (RANS), berbagai model juga telah =0.02 87 R e−0.2
x
(6b)
2
dikembbilangann untuk memahami fluks momentum
turbulen. Model-model tersebut menggunakan teori analogi
turbulen untuk memprediksi karakteristik aliran turbulen. (7)
Pada konteks plat datar dengan aliran turbulen,
model analitis two-layer yang dikembbilangann oleh Kays
dkk. memberikan koefisien transfer panas konvektif Objektif dari studi ini memberikan pemahaman
turbulen h untuk udara dengan Prandtl (Pr) 0,7. Model ini mekanisme transfer panas konvektif turbulen dalam aliran
berguna dalam situasi dengan kecepatan aliran bebas boundary layer termal pada plat datar dengan menggunakan
konstan dan suhu permukaan dinding tetap, serta asumsi pendekatan fluks panas 2D berdasarkan teori fluks panas
bahwa ketebalan boundary layer kecepatan dan termal 3D, model analitis untuk koefisien transfer panas turbulen
adalah sama. konvektif dan rasio ketebalan boundary layer termal dan
Berikut persamaan yang digunakan oleh Kays dkk: kecepatan diberikan. Validitas model tersebut diuji dengan
ρ .C p u ∞ Cf /2 membandingkannya dengan hasil penelitian sebelumnya.
h= (1a) Hasil penelitian ini memberikan pemahaman tentang
√C f /2 ( 13.2 Pr−9.25 ) +0.85 struktur turbulen dalam aliran boundary layer dan dapat
ρ adalah kerapatan fluida (kg/m3), Cp adalah panas digunakan sebagai dasar untuk pemodelan transfer panas
spesifik pada tekanan konstan [J/(kg⋅K)], u∞ adalah konvektif dalam aplikasi rekayasa yang melibatkan aliran
kecepatan aliran bebas konstan (m/s), Pr adalah bilangan turbulen di atas plat.
Prandtl molekul, dan Cf adalah koefisien gesekan
Cf −0.2
2. Formulasi
=0.0295 R e x (1b) 2.1 Asumsi Perhitungan
2 Digunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Aliran
Data eksperimental ini dapat dikorelasikan dengan satu fasa, homogen, isotropik, newtonianian fluid, dan
hubungan berikut: incompressible. Perbedaan suhu tidak begitu besar
Cf sehingga sifat-sifat fisik fluida tetap konstan seperti
h=ρ C p u∞ P r−0.4 (2)
2 viskositas kinetik ν (m2/s), konduktivitas termal k
Hasil eksperimen transfer panas konvektif udara [W/(m⋅K)], panas spesifik pada tekanan konstan Cp
pada boundary layer plat datar turbulent incompressible [J/(kg⋅K)], dan densitas material ρ (kg/m 3). Radiasi
menunjukkan persamaan korelasi sebagai berikut: diabaikan, tidak ada sumber panas internal, dan disipasi
Cf diabaikan
h=1.043 ρC p u ∞ P r −0.4 (3a)
2 2.2 Formulasi Matematika
Di mana koefisien gesekan lokal ditentukan oleh Boundary layer kecepatan turbulen dan termal
korelasi Schultz-Grunow. diilustrasikan pada Gambar 1. Dengan mengasumsikan
Cf −2.584 gradien tekanan nol dalam medan kecepatan, maka
=0. 185 ( log 10 R e x ) (3b)
kecepatan aliran bebas u∞ = konstan. Dengan menyebut Ts
2
Persamaan model two-layer sebagai berikut: sebagai suhu permukaan dinding dan T∞ sebagai suhu
ρC p u ∞ C f /2 fluida di luar boundary layer termal, ketebalan boundary
h= layer kecepatan dan termal dinyatakan sebagai δ dan Δ.

[
Pr 1+ (
u b Pr
u ∞ Pri
−1 )]
Di mana Pr adalah bilangan Prandtl turbulen, ub
(4a) Menurut model two-layer Prandtl-Taylor, boundary
layer turbulen dibagi menjadi sublapisan laminar dan
lapisan turbulen (buffer layer plus turbulen core).
Berdasarkan rumus fluks panas 3D unifikasi untuk
konveksi termal untuk fluida incompressible dalam sistem Di mana l mewakili panjang campuran Prandtl, dan l
koordinat Kartesian dapat ditulis sebagai berikut: = κy saat y/δ ≤ 0.2 sementara l = 0.085δ saat y/δ > 0.2. Di

[ ]
∂T ∂T sini, κ = 0.41 disebut konstanta von Kármán. Sesuai dengan
q x =−k + ρ C p u ( T −T ∞ ) =−ρ C p α −u ( T −T ∞ ) definisi bilangan Prandtl turbulen Prt = νt/at, difusivitas
∂x ∂x termal turbulen at menghasilkan:
q y =−k
∂T
∂y
+ ρ C p u ( T −T ∞ )=−ρC p α [
∂T
∂y
−u ((8)
T −T ∞ ) ] (13b)

[ ]
Dengan mempertimbbilangann Persamaan (12),
∂T ∂T
q z =−k + ρC p u ( T −T ∞ )=−ρ C p α −u ( T −T ∞ ) didapatkan persamaan momentum turbulen (yaitu
∂z ∂z persamaan Reynolds) dan persamaan energi :
u, υ, dan w adalah komponen kecepatan transien
dalam arah x, y, dan z (m/s) masing-masing, T adalah suhu
fluida (K), T∞ adalah suhu aliran bebas (yaitu Tref) (K), k (14)
adalah konduktivitas termal fluida [W/(m⋅K)], Cp adalah
kalor spesifik pada tekanan konstan [J/(kg⋅K)], ρ adalah
densitas fluida (kg/m3), dan a = k/(ρCp) adalah difusivitas 2.3 Korelasi antara 2D convective heat untuk aliran
termal fluida (m2/s). Jumlah total instan menjadi sebagai turbulent
berikut: Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1,
(9) diasumsikan bahwa boundary layer termal lebih tipis
Subtitusi persamaan (9) ke persamaan (8) maka daripada boundary layer kecepatan, yaitu ζ < 1, di mana ζ =
didapat: Δ/δ adalah rasio ketebalan boundary layer termal terhadap
boundary layer kecepatan. Volume kontrol dibatasi oleh
bidang 12, 23, 34, dan dinding padat, kecepatan dan suhu
aliran bebas di luar boundary layer adalah u ∞ dan T∞,
(10a) analisis elemen volume ditunjukkan pada Gambar 1.
Digunakan Persamaan (11a) dan mengabaikan istilah
fluktuasi advektif melalui permukaan dinding, menjadi:

Dengan membuat persamaan θ = T - T ∞, fluks panas


turbulen konveksi total qj (j = x, y, dan z) dapat ditulis (15)
ulang sebagai berikut:
Diketahui pula bahwa:
(10b)
(16a)
Persamaan (10a) - (10b) disderhanakan sehingga
menjadi: Memasukkan Persamaan (15) ke Persamaan (16a)
memberikan:
(11a)
(16b)
Peersamaan (11a) adalah fluks panas konvektif Persamaan 16 adalah persamaan konservasi energi
dalam aliran boundary layer turbulen 2D dalam keadaan dalam aliran boundary layer turbulen, yang juga merupakan
quasi-steady pada permukaan berpori. Untuk permukaan hubungan antara dua komponen fluks panas konvektif
yang tidak permeabel, υ = υs = 0, rumus di atas menjadi: turbulen. Permukaan dinding impermeabel, υ = υs = 0,
sehingga menjadi:

(17)
(11b)

2.4. Convective heat transfer


2.4.1. Laminar sublayer
Shear stress total dan fluktuasi advektif dalam fluks
Lapisan sublaminar adalah daerah yang sangat tipis
panas total diasumsikan memiliki hubungan linear dengan
di dekat permukaan dinding dengan karakteristik aliran
gradien kecepatan dan gradien suhu, masing-masing. Oleh
laminar, di mana perilaku viskos dan transfer panas terjadi
karena itu, persamaan di atas dan Persamaan (11b)
dalam kondisi seperti aliran laminar. Di dalam daerah
menjadi:
viskos ini, fluktuasi turbulen cukup kecil sehingga shear
Reynolds dan istilah fluktuasi dapat diabaikan.
Diasumsikan pula bahwa υ = 0 untuk aliran turbulen
(12) quasi-steady kecuali terdapat hisapan atau pembuangan
melalui dinding, dan ∂u/∂x = 0 karena gradien tekanan nol,
dan gradien aksial ∂T/∂x = 0 karena ketebalannya yang
Di mana νt didefinisikan sebagai viskositas turbulen, cukup tipis di daerah tersebut. Dengan
dan at sebagai difusivitas termal turbulen. Bilangan Prandtl mempertimbbilangann asumsi-asumsi tersebut dan
turbulen (Prt) didefinisikan sebagai Prt = νt/at. Viskositas menggabungkan Persamaan (12), didapatkan dua
turbulen νt menjadi: komponen fluks panas dalam daerah ini sebagai berikut:
(13a)
Menurut hipotesis Prandtl dan Persamaan (14), ubΔb = 7,552ν untuk air, masing-masing, kita memperoleh:
shear stress dan fluks panas tegak lurus ke dinding dalam
lapisan subviskos sehingga τ ≈ τs dan qy ≈ qs, sehingga: (18)

Selanjutnya, tanda garis dihilbilangann untuk


Di mana τs adalah shear stress, dan qs adalah fluks kesederhanaan. Kemudian subtitusi Persamaan (19) ke
panas vertikal. Δb dan ub merupakan ketebalan dan dalam persamaan di atas, dan mempertimbbilangann ubΔb
komponen kecepatan dalam arah x pada tepi luar lapisan = 13,22ν untuk udara dan ubΔb = 7,55 2ν untuk air, maka
sublaminar, asumsi ketebalan lapisan sublaminar dalam didapatkan
boundary layer kecepatan δb = Δb (lihat Gambar 1).
Berdasarkan persamaan di atas, u dan T bervariasi (22a)
secara linear melintasi ketebalan boundary layer, sehingga:
(22b)
(18)
2.4.2 Turbulent Layer
Daerah turbulen bervariasi melintasi boundary layer
Di mana Tb menyatakan suhu pada tepi luar lapisan
dari y = Δb hingga y = Δ, di mana turbulen dari gumpalan-
sublaminar.
gumpalan fluida makroskopik yang bergerak di sekitar
Menggabungkan dua persamaan dalam Persamaan
aliran jauh lebih kuat daripada aksi viskositas molekular.
(18) menghasilkan:
Namun, difusi molekuler masih perlu diperhitungkan untuk
(19) fluida dengan Pr jauh lebih kecil dari 1 karena difusivitas
termal yang besar. Dari penelitian sebelumnya terlihat
Digunakan pula persamaan bahwa bahwa profil kecepatan dengan pbilangant ke tujuh dalam
−0.1
ub =2,12u ∞ R e x ,di mana R e x =u ∞ x / ν . profil lapisan turbulen dapat digambarkan sebagai
+¿=8,74 ¿¿¿
Dengan mendefinisikan dua koordinat u , atau
u y√ τ s/ ρ
+¿= ¿ +¿= ¿
dimensionless √ τ s / ρ dan ν dalam model
u y
(23a)
turbulen two-layer Prandtl-Taylor, dan diperoleh u+ = y+
dalam lapisan sublaminar. Berdasarkan data eksperimen Kays dkk. dan Taylor dkk. juga menunjukkan
didapat ketebalan kritis sublapisan adalah y +crit = 13,2 untuk bahwa asumsi profil suhu yang serupa dapat dilakukan
udara (Pr = 0,7), dan y+crit = 7,55 untuk air (Pr = 5,9). sebagai berikut
Dengan menggabungkan ketebalan kritis ini dan kecepatan
−0.1 (23b)
tepi luar ub =2,12u ∞ R e x , diperoleh hubungan berikut
pada tepi luar lapisan sublaminar untuk udara dan air: Pada persamaan tersebut tidak dapat diselesaikan
∂T ∂u
dengan boundary condition | dan |
∂ y y=Δ ∂ y y=δ
sehingga perlu digunakan data dari eksperimen
(20) sebelumnya.
Pertama, dengan memasukkan y = Δb ke dalam

( )
T b −T s Δb 1 /7
Persamaan (23b) diperoleh =ζ −1 /7 ,
Kemudian mengikuti persamaan momentum integral T ∞ −T s δ
untuk aliran turbulen, ketebalan boundary layer kecepatan kemudian disubtitusi persamaan ini dan persamaan (21) ke
yang dimensionless diperoleh persamaan (22a) dan (22b)
(21) (24a)
Dengan mengintegrasikan dari y = 0 hingga y = Δb
melintasi ketebalan sublapisan laminar, dan (24b)
menggabungkan Persamaan (18), didapatkan: di mana ζ = Δ/δ adalah rasio ketebalan boundary
layer termal terhadap ketebalan boundary layer kecepatan.
Subtitusi Persamaan (23a) dan (23b) ke dalam
ρ C p u(T ∞ −T ), melakukan integrasi terhadap y dari Δb
hingga Δ:

Persamaan (21) disubtitusi ke dalam persamaan di


atas menghasilkan persamaan untuk udara dan air:

(25a)

(25b)
Persamaan (19) ke dalam persamaan di atas, dan Menggabungkan Persamaan (24a) dan (25a), dan
mempertimbbilangann ubΔb = 13,22ν untuk udara dan melakukan integrasi qx untuk udara (Pr = 0,7)
menghasilkan dalam Persamaan (27) didapat hair
(34)
Sehingga
(34)

Dari Persamaan Persamaan (31) dan (34), terlihat


Dengan menggunakan δ / x=0,3707 R e x −0.2 bahwa koefisien transfer panas konvektif turbulen
bergantung pada kapasitas panas volumetrik ρCp dan
persamaan di atas disederhanakan menjadi
bilangan Prandtl, kecepatan aliran bebas u ∞, dan bilangan
(26a) Reynolds.
Menggabungkan Persamaan (24b) dan (25b) untuk
3. Hasil dan Pembahasan
air (Pr = 5,9) menghasilkan
3.1 Validasi of the analytical model
(26b) 3.1.1 Temperature Distributions for Turbulent Thermal
Boundary Layers
Distribusi suhu dimensionless untuk aliran boundary
2.5 Turbulent convective heat transfer coefficient layer termal turbulen di atas plat datar ditunjukkan pada
Gambar 2 dan 3 untuk udara dan air. Profil suhu
(27) dimensionless ditunjukkan dalam Persamaan (23b), yang
dibandingkan model turbulen three-layer von Kármán]
Karena kondisi batas suhu dinding yang seragam untuk udara dan air, serta dengan model turbulen two-layer
(yaitu Ts = konstan), sisi kanan persamaan disusun ulang Prandtl-Taylor dari Kays et al. untuk air. Bilangan Prandtl
sebagai berikut: turbulen Prt = 0,85 digunakan dalam persamaan model von
Kármán,
Dari Gambar 2, terlihat bahwa persamaan analitis
(28)
studi ini sangat cocok dengan persamaan von Kármán di
seluruh boundary layer termal untuk udara (Pr = 0,7).
Kasus 1 Fluida adalah udara (Pr = 0,7) Hanya ada perbedaan kecil pada y/Δ = 0,018 (y+ = 13,2)
karena interaksi core di daerah lapisan subviskos, dan
Diasumsikan pula bahwa ζ −1/ 7adalah konstan.
rentang kesalahan prediksi lebih kecil dari 3% di daerah
Memasukkan Persamaan (20a) dan (21) untuk kasus udara lapisan turbulen
ke dalam persamaan di atas, diperoleh: Terlihat bahwa perbedaan ketebalan boundary layer
kecepatan (δ) dan boundary layer termal (Δ) memiliki
di mana Pr = ν/a adalah bilangan Prandtl molekuler. pengaruh yang hampir tidak signifikan pada distribusi suhu
Dengan mengasumsikan ζ −1/ 7=1 untuk udara (Pr = 0,7), dimensionless untuk udara (Pr= 0,7). Namun, dalam kasus
fluida dengan Pr > 1, seperti air dengan Pr = 5,9, perbedaan
maka:
antara Δ dan δ memiliki dampak yang signifikan pada
(29) profil suhu, dan faktor ζ (Δ/δ) perlu diperhitungkan. Dalam
Sisi kanan Persamaan (28) disubtitusi qs, yaitu studi ini, terlihat bahwa kesalahan prediksi dari model von
Kármán dan Prandtl-Taylor muncul di tepi luar lapisan
laminar (sebesar 21.7%), di mana perbedaan ketebalan
Menggabungkan Persamaan (19), (20a), dan (21) ke lapisan batas termal dan kecepatan berdampak signifikan
dalam persamaan di atas, dapat diatur ulang sebagai berikut pada distribusi suhu fluida. Namun, untuk fluida dengan Pr
yang lebih kecil dari 1, seperti udara, pengaruh ζ pada
(30) distribusi suhu tidak terlalu signifikan.
Dengan memasukkan Persamaan (26a) dan (30) ke
dalam Persamaan (27), diperoleh koefisien transfer panas
konvektif rata-rata turbulen udara hudara
(31)
Oleh karena itu, bilangan Stanton untuk udara
adalah
(32)
Kasus 2. Fluida adalah air (Pr = 5,9)
Dengan melakukan manipulasi serupa untuk fluida
air, kita memiliki
Gambar 2. Dimensionless Turbulent Temperature untuk
Udara
Untuk kasus air (Pr = 5,9) asumsi ζ −1/ 7≈ 0,9
Sehingga:
(33)
Dengan memasukkan Persamaan (26b) dan (30) ke
dibandingkan dengan kedua teori tersebut. Solusi analitis
dari studi ini juga memiliki kesesuaian yang baik dengan
error sekitar 4,0% hingga 6,9% dibandingkan dengan data
eksperimental yang ada.
Tampak dari gambar 5. Untuk air (Pr = 5,9) solusi
saat ini juga menunjukkan kesesuaian yang baik dengan
model turbulen three layer von Kármán, dengan kesalahan
maksimum sekitar 5,1%. Namun, persamaan ini memiliki
distribusi yang sedikit lebih tinggi, sekitar 6,7% hingga
15,1%, dibandingkan dengan model two-layer Prandtl-
Taylor dari Hollingsworth, Kays, dan Moffat. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh perbandingan yang bervariasi
Gambar 3. Dimensionless Turbulent Temperature untuk antara ketebalan lapisan batas kecepatan dan termal dalam
Air persamaan studi ini yang dipengaruhi oleh ζ = Δ/δ,
sementara dua model sebelumnya mengasumsikan Δ = δ.
Secara keseluruhan, persamaan studi ini
memberikan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan data
penelitian yang ada dan model-model sebelumnya.

Gambar 4. Korelasi Bilangan St dengan Re (udara)


3.2 Rasio ketebalan dari thermal dan velocity boundary
layers pada aliran turbulen
Rasio ketebalan boundary layer termal terhadap
ketebalan boundary layer kecepatan ζ untuk aliran laminar
umumnya ditentukan oleh bilangan Prandtl. Namun,
menurut Persamaan (29) dan (33), ζ untuk aliran turbulen
memiliki korelasi dengan Pr maupun Re.
Nilai-nilai ζ bervariasi dengan Pr (tergantung pada
fluida yang digunakan) dan Re yang tampak Tabel 1 dan
Gambar 6, di mana panjang plat datar L = 1m. Tampak
bahwa bilangan Prandtl memiliki pengaruh yang lebih
dominan pada nilai-nilai ζ dibandingkan dengan bilangan
Reynolds untuk aliran turbulen. Meskipun bilangan
Gambar 5. Korelasi Bilangan St dengan Re (udara) Reynolds berubah signifikan sepanjang arah panjang plat,
rentang perubahan relatif ζ tetap kurang dari 1% yang
mengarah pada nilai-nilai ζ yang hampir konstan yang
diperoleh, yaitu 1,25 dan 0,5, untuk udara (Pr = 0,7) dan air
(Pr = 5,9), seperti yang tampak pada Gambar 6. Dapat
disimpulkan juga bahwa δ = Δ untuk aliran boundary layer
turbulen

3.3 Eddy viscosity, bilangan Prandtl turbulent dan


turbulent advective heat fluxes
Persamaan (13a) dalam teori Prandtl mixing-length
menunjukkan distribusi viskositas turbulensi (νt) boundary
layer pada posisi yang berbeda di atas plat, seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 7(a) dan (b) untuk udara dan
air. Gambar tersebut menggambarkan bahwa νt menjadi nol
Gambar 6. Korelasi ζ dengan Rex/ReL (udara) dalam wilayah sublapisan laminar dan juga menghilang di
3.1.2 Turbulent convective heat transfer coefficients tepi luar boundary layer kecepatan karena gradien nol
Tampak dari gambar 4, Persamaan analitis yang kecepatan vertikal. Selanjutnya, νt mencapai nilai
dibuat untuk koefisien transfer panas konvektif turbulen, maksimum pada y = 0,2δ setelah mengalami peningkatan
atau bilangan Stanton dimensionless pada aliran sepanjang linier. Hal ini juga berdampak pada fluks panas advektif
plat datar telah menunjukkan hasil yang baik. Untuk udara turbulen (q′y) dalam arah y, yang merupakan suku fluktuasi
(Pr=0,7) nilai bilangan Stanton dari studi ini berada di fluks panas konvektif (qy) yang ditunjukkan dalam Gambar
antara dua teori sebelumnya, yaitu model turbulen three- 8(a) dan (b) untuk udara dan air.
layer von Kármán dan model two-layer Prandtl-Taylor. Suku fluktuasi q′y tetap bernilai negatif untuk
Galat dari persamaan studi ini adalah sekitar 2,4% - 4,5% pendinginan fluida, dan pola distribusi q′y mirip dengan νt,
mencapai nilai maksimum pada y/δ = 0,2. Namun, pada
difusivitas termal turbulensi, y/δ menjadi nol pada y > δ
karena νt = 0 di tepi luar boundary layer kecepatan
turbulen. Ini terjadi karena definisi yang tidak masuk akal
dari bilangan Prandtl turbulen (Prt = νt/at) yang mengarah
pada difusivitas termal yang menjadi nol di antara δ dan Δ,
terutama jika Pr < 1. Di sisi lain, Gambar 8(b)
menunjukkan bahwa ketebalan boundary layer kecepatan
dapat jauh lebih besar daripada ketebalan boundary layer
termal untuk aliran boundary layer turbulen, dengan Δ ≈
0,495δ dan Pr > 1.
Oleh karena itu, suku fluktuasi υ′T′ dan difusivitas
termal turbulensi νt/Prt masih berfungsi di dalam wilayah
antara Δ dan δ, tetapi fluks panas adveksi turbulen q′y
harus dipaksa menjadi nol.

3.4 Distribusi heat flux turbulent


Gambar 9 menunjukkan distribusi fluks panas
advectif laminar qx dalam arah x. Fluks panas ini mencapai
nol di permukaan dan tepi luar lapisan turbulen. Namun,
ketika y/Δ meningkat, qx mencapai nilai maksimumnya di
dekat dinding. Gambar 10(a) dan (b) menunjukkan
distribusi fluks panas konveksi turbulen qy dalam arah
normal dinding. Dalam fluks konveksi turbulen total,
konduksi panas mendominasi di permukaan dinding dan di
lapisan sublaminar dekat dinding. Namun, fluks konduksi
panas menurun secara cepat di dalam lapisan turbulen dan
menghilang di tepi luar boundary layer termal. Sebaliknya,
fluks panas advectif turbulen q′ y mendominasi transportasi
energi di lapisan turbulen. Nilai qy memiliki pola distribusi Gambar 7. Distribusi dari vt sepanjang boundary
yang serupa dengan q′ y dan mencapai nilai maksimum layer (a) udara dan (b) air
pada y/δ = 0,2.
Distribusi 3D komponen fluks panas konveksi
turbulen qx dan qy menunjukkan bahwa magnitudo qx jauh
lebih besar daripada qy. Distribusi 3D vektor fluks panas
konveksi total qtotal menunjukkan bahwa qtotal meningkat
tajam di lapisan sublaminar dekat dinding dan mencapai
maksimum pada tepi luar lapisan viskus.

Gambar 8. Heat flux advective sepanjang boundary


layer (a) udara dan (b) air
Gambar 12. Distribusi 3D dari qy udara

Gambar 9. Distribusi dari qx sepanjang boundary


layer untuk udara

Gambar 13. Distribusi 3D dari qtotal turbulent

Gambar 14. Diagram vektor qtotal aliran turbulen


boundary layer
Gambar 10. Distribusi dari qy sepanjang boundary
layer (a) udara (b) air 4.Kesimpulan
Dalam aliran boundary layer termal turbulen quasi-
steady inkompresibel di atas plat datar, fluks panas
konveksi turbulen total terdiri dari tiga mekanisme
transportasi panas: konduksi, adveksi laminar, dan adveksi
turbulen. Terdapat hubungan saling ketergantungan antara
dua fluks panas yang berbeda yang dijelaskan oleh
persamaan diferensial dan integral energi termal. Boundary
layer termal turbulen terbagi menjadi sublapisan laminar
dan lapisan turbulen, dan profil suhu dan kecepatan
digunakan untuk masing-masing lapisan. Koefisien transfer
panas h dan rasio ketebalan ζ dihasilkan berdasarkan
struktur fluks konveksi turbulen, dan ζ berkorelasi dengan
Pr dan Re. Koefisien transfer panas turbulen yang
diusulkan berhasil divalidasi dengan model teoritis dan
pengukuran eksperimental. Analisis terhadap profil
Gambar 11. Distribusi 3D dari qx udara distribusi istilah-istilah dalam fluks panas konveksi
turbulen memberikan wawasan penting tentang struktur
tersebut, termasuk istilah adveksi laminar, istilah adveksi
turbulen, istilah konduksi, dan vektor fluks panas konveksi
total.

Daftar Pustaka
B. Brangeon, P. Joubert, A. Bastide, Influence of the
dynamic boundary conditions on natural convection in
an asymmetrically heated channel, Int. J. Therm. Sci.
95 (2015) 64–72.
W.M. Kays, M.E. Crawford, B. Weigand, Convective Heat
and Mass Transfer, fourth ed., The McGraw-Hill
Companies, Inc., New York, USA, 2005.
Zhao, B., Long, W., Zhou, R., 2021. A convective
analytical model in turbulent boundary layer on a flat
plate based on the unifying heat flux formula.
International Journal of Thermal Sciences 163, 106784.

Anda mungkin juga menyukai