I. OUTLINE
1. Nilai Koefisien Konveksi pada Perpindahan Kalor Konveksi secara Alamiah
2. Nilai Koefisien Konveksi pada Silinder Horizontal
3. Nilai Koefisien Konveksi pada Silinder Vertikal
II. PEMBAHASAN
1. Nilai Koefisien Konveksi pada Perpindahan Kalor Konveksi secara Alamiah
Koefisien kalor konveksi adalah suatu nilai yang digunakan dalam perhitungan
proses perpindahan panas konveksi. Besar nilai koefisien kalor konveksi pada
perpindahan kalor secara konveksi dapat dicari dengan menggunakan persamaan Nusselt
sebagai berikut.
G r L Pr n=C RanL
hL (1)
Nu= c =C
k
Ket.
Nu = Bilangan Nusselt
h = Koefisien kalor konveksi
Lc = Panjang karakteristik
k = Konduktivitas termal fluida
dimana RaL adalah bilangan Rayleigh yang didapat dari hasil bilangan Grashof
dan Prandtl:
3
g (T s T ) Lc
RaL =Gr L Pr= 2
Pr (2)
v
Nilai dari C dan n tergantung pada geometri permukaan dan bentuk alirannya.
1 1
Nilai n biasanya sebesar 4 untuk aliran laminar dan 3 untuk aliran turbulen. Nilai
Ket.
conv
Q = laju alir kalor
A s = luas permukaan
perpindahan kalor
h = rata-rata koefisien perpindahan panas pada permukaan
Karena itu, untuk mencari nilai koefisien konveksi dibutuhkan nilai bilangan
Nusselt. Namun, nilai bilangan Nusselt ini berbeda pada setiap bentuknya. Berikut akan
dibahas beberapa bentuk serta pengaruhnya terhadap nilai bilangan Nusselt.
Ket.
D = Diameter silinder
Ketika kriteria ini berlaku, aturan persamaan bilangan Nusselt pada plat vertikal
dapat digunakan. Persamaan bilangan Nusselt yang berlaku adalah sebagai berikut.
1/ 4
Nu=0.59 RaL (5)
9/ 16
0.492/ Pr
1+
2
[ 8/27 }
(7)
0.387 Ra1 /6
0.825+
Nu=
Persamaan bilangan Nusselt (5) berlaku apabila nilai bilangan Ra berada pada
kisaran 104-109, sedangkan persamaan (6) berlaku apabila nilai bilangan Ra berada pada
kisaran 109-1013. Untuk persamaan (7), berlaku untuk semua nilai bilangan Ra, tetapi
lebih akurat daripada dua persamaan sebelumnya.
Persamaan (8) dapat berlaku apabila nilai Ra nya kurang dari sama dengan 1012.
Untuk lebih jelasnya berikut akan diberikan contoh pengaplikasian dari persamaan di
atas.
Kehilangan Kalor dari Pipa Air Panas
Pada pipa air panas berukuran panjang 6 meter dengan diameter melewati sebuah
ruangan besar yang temperaturnya 20oC. Jika bagian permukaan luar pipa memiliki suhu
70oC, tentukan kecepatan laju alir kalor yang hilang dari pipa secara alamiah.
Jawab:
Asumsi
1. Kondisi tunak berlaku
2. Udara dianggap gas ideal
3. Tekanan atmosferik adalah 1 atm
Gambar 1 Skema untuk Contoh
Temperatur lapisan pada udara:
T +T 70+20
T f= s = =4 5 o C
2 2
Data udara pada suhu lapisan 45 oC dan tekanan 1 atm sesuai dengan tabel A.15,
yaitu:
k = 0,02699 W/m . oC Pr = 0,7241
1 1
-5
v = 1,749 x 10 m /s 2
= =
T f 318 K
Panjang karakteristik dalam kasus ini adlaah diameter luar pipa, sehingga Lc = D
= 0,08 m. sehingga didapatkan hasil bilangan Rayleigh yaitu
g ( T sT ) D3
R a D= Pr
v2
3
0,08
1,749 105 m2 /s 2
2 1
9,81 m/s ( )(7020 K)
318 K
6
1,869 10
Lalu, bilangan Nusselt dapat ditentukan.
0.559 /Pr 9 /16
1+
2
[ 8/27 }
1/ 6
0.387 Ra
0.6+
Nu=
0,559/0,7241 9/ 16
1+
2
[ 8 /27 }
6 1/ 6
0,387(1,869 1 0 )
0.6+
17,40
Lalu,
W
0,02699 C
k m
h= Nu= 17,40
D 0,08 m
W
5,869 C
m2
Dan
T sT w
conv =h A s )
Q
W
(5,869 C) ( 1,508 m2 ( 7020 C=443 W
m2
III. SUMBER RUJUKAN
Cengel, Yunus A. 2003. Heat Transfer : A Practical Approach Second Edition. New York:
McGraw-Hill
Holman, J.P. 1988. Perpindahan Kalor. Jakarta:Erlangga