(0)
(E) jumlah keadaan yang dapat diakses pada A
(0)
ketika A memiliki energi antara E dan E+E
P(E) kemungkinan menemukan sistem gabungan A
(0)
ketika A memiliki energi antara E dan E+E
dapat dipahami dengan mudah bahwa
P(E) =C
(0)
(E)
dengan C merupakan konstanta yang tidak tergantung E.
Dapat dipahami C
-1
=
(0)
total
=
(0)
(E)
Ketika A memiliki energi E, maka A memiliki energi E =E
(0)
E.
satu diantara (E) =( E
(0)
E) keadaan yang mungkin.
M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik
39
J adi:
(0)
(E) =(E) ( E
(0)
E)
atau
P(E) =C (E) ( E
(0)
E)
Setelah terjadi keseimbangan maka akan terjadi
(0)
(E) maksimum
demikian juga P(E) maksimum ln P maksimum.
Hal ini terjadi pada E =E
~
.
Kondisi ekstrim terjadi kalau (pure mathematics) turunan pertama
sama dengan nol:
E
P
ln
=
P
1
E
P
=0
Karena
ln P(E) =ln C +ln (E) +ln (E)
dan E =E
(0)
E, maka:
E
~
P(E)
E
E
M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik
40
E
P
ln
=0 menghasilkan:
E
E
) ( ln
+
'
) ' ( ' ln
E
E
(-1) =0 pada E =E
~
.
atau
E
E
) ( ln
=
'
) ' ( ' ln
E
E
bila kita definisikan suatu besaran fisika :
(E) =
E
E
) ( ln
maka
(E
~
) =(E
~
)
Apa makna fisis besaran ini?
besaran ini bernilai sama untuk kedua sistem setelah terjadi
keseimbangan.
Dalam Termodinamika kita kenal besaran temperatur yang
memiliki sifat demikian.
(E
~
) memiliki dimensi kebalikan energi.
Kita definisikan parameter T sbb:
kT =
1
Diperoleh dari (E) =
E
E
) ( ln
:
T
1
=
E
S
disini telah diperkenalkan
S =k ln
Besaran ini disebut entropi.
M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik
41
Kondisi probabilitas maksimum P(E) dapat dinyatakan dalam
entropi total:
S +S =maksimum
J uga dalam parameter T:
T =T
Mekanika Statistik mendiktekan bahwa pada kondisi keseimbangan
entropi akan mencapai maksimum dan parameter T =T ( suhu).
Sampai disini ada sinkronisasi antara definisi suhu secara
termodinamika dan secara mekanika statistik.
Resume Hukum-hukum Termodinamika
Hukum Termodinamika ke-0
Bila dua benda mengalami keseimbangan termal ketika kontak,
maka dua benda tersebut memiliki temperatur yang sama.
Hukum Termodinamika ke-1
Panas dari luar akan digunakan untuk kerja dan perubahan
energi dalam
dQ =dW +dU
Hukum Termodinamika ke-2
Pada suatu sistem tertutup nilai entropi akan tetap atau
bertambah.
S 0
Hukum Termodinamika ke-3
Ketika mendekati suhu nol absolut entropi memiliki mendekati
nilai tertentu yang independen dari parameter sistem:
0
lim
T
S =S
o
M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik
42
3.3. Kalkulasi Statistik pada Besaran Termodinamik
Pengetahuan tentang jumlah keadaan =(E;x
1
x
n
) suatu sistem
dapat digunakan untuk menghitung besaran makroskopis dalam
keseimbangan.
=
E
ln
dan X
~
x
ln
Apabila x
merupakan semacam
gaya, dalam kasus ini berupa tekanan:
J adi tekanan rata-rata:
p =
1
V
ln
Telah dibuktikan untuk gas ideal monatomik (E) =B V
N
E
3N/2
,
maka
ln (E) =ln B +N ln V +3N/2 ln E
sehingga
V
ln
=
V
N
atau p =kT
V
N
pV =NkT merupakan persamaan gas ideal
yang sudah lama kita kenal.
Kembali ke =
E
ln
. Dari hal ini kita dapatkan:
=3N/2
E
1
atau E =
2
3
NkT
hasil Statistik sesuai dengan Fisika Panas.
Terlihat untuk gas ideal E =E(T) independen dari V.
M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik
43
Lebih umum (gas tidak hanya monatomik) sebenarnya digunakan:
(E) V
N
(E)
disini juga akan diperoleh persamaan gas ideal pV =NkT.
Terlihat bahwa persamaan keadaan dapat secara murni diperoleh
dari argumentasi Termodinamika Statistik.
3.4. Parameter Makroskopik dan Pengukurannya
(kerja, energi, panas, suhu mutlak, kapasitas panas, entropi)
Review kembali besaran makroskopis kerja, energi, panas, suhu
mutlak, kapasitas panas, entropi beserta cara pengukurannya.
(Lihat catatan Termodinamika halaman 21-48)
3.5. Aplikasi Termodinamika Makroskopis
Lihat Reif halaman 155 200 atau catatan kuliah Termodinamika