KELAS : PIAUD 1
NAMA : R.A AMELIA ( 2020210055 )
humas dalam pendidikan diartikan sebagai suatu rangkaian pengelolaan yang berhubungan
dengan kegiatan maupun hubungan antara suatu lembaga pendidikan dengan masyarakat.
pengertian humas secara umum dalam lembaga pendidikan dapat diartikan “ sebagai fungsi
manajemen yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga
pendidikan dengan publik intern (dosen/guru, karyawandan mahasiswa/siswa) dan publik ekstern
(orang tua mahasiswa/orang tua siswa, masyarakat dan institusi luar)”.
(https://pakarkomunikasi.com/konsep-manajemen-humas-pendidikan,https://
tugasmereka.blogspot.com/2017/11/makalah-humas-pendidikan.html
www.gurupendidikan.co.id/pengertian-humas/)
Sama halnya dengan bidang humas pendidikan. Bidang tersebut juga memiliki skope
tersendiri yang dikelola guna mencapai kesempurnaan proses pendidikan pada satuan
pendidikan dan pendidikan secara universal lewat hubungannya dengan masyarakat dan lewat
berbagai program yang direncanakannya seperti memberdayakan masyarakat sekitar dalam
berbagai aspek kegiatan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dengan harapan proses
pendidikan pada lembaga mendapat dukungan yang penuh dan positif dari khalayak
masyarakat sehingga mencapai mutu pendidikan yang sempurna.
Salah satunya dari hal di muka adalah rekrutmen terhadap masyarakat sekitar yang memiliki
skill ektrakurikuler sebagai tenaga pengajar praktek, pelibatan masyarakat dalam menjaga
keamanan dan kenyamanan pada satuan pendidikan, pemeransertaan masyarakat dalam
kepanitiaan dalam suatu program satuan pendidikan serta juga hal yang sangat urgen pula
adalah memberdayakan masyarakat lewat berbagai kegiatan seperti majlis-majlis ta’lim yang
diadakan oleh lembaga pendidikan dan seterusnya sehingga hubungan antara lembaga dengan
masyarakat benar-benar terasa kenyamanan dan keharmonisannya.
Ruang lingkup humas pendidikan pada sekolah meliputi beberapa hal berikut ini:
a). Kelompok orang tua santri baik secara perorangan maupun kelompok dalam wadah
komite sekolah atau majlis sekolah dengan tujuan utama menyadarkan orang tua akan
pentingnya peran serta.
b). Kelompok masyarakat luas (umum) lewat berbagai kegiatan dengan tujuan menunjukkan
kemajuan yang telah dicapai sekolah sehingga mendapatkan kesan positif atau dalam istilah
lainnya sebagai proses promosi.
c). Kelompok instansi (dunia usaha) lewat kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan
tujuan mendapatkan umpan balik (feedback) terhadap relevansi program dengan kebutuhan
dunia usaha, atau juga sebagai upaya guna meningkatkan akuntabilitas program sekolah.
Di samping itu, dalam konsep ruang lingkup humas pendidikan ada sebutan pelanggan yaitu
pelanggan internal dan eksternal. Adapun pelanggan internal meliputi para guru, pustakawan,
laboran, teknisi, dan tenaga administrasi. Sedangkan pelanggan eksternal adalah siswa
(primer), orang tua, pemerintah, dan masyarakat (sekunder), dan pemakai/penerima lulusan
(tersier).
(https://masyarakatbelajar.wordpress.com/2010/12/25/ruang-lingkup-humas-pendidikan/)
1. Hubungan edukatif
Hubungan edukatif berkaitan dengan hubungan kerja sama dalam hal mendidik atau
edukasi dari organisasi dan institusi pendidikan pada masyarakat. Sebagai contoh
seperti hubungan mendidik antara antara guru dan orang tua murid, sehingga tidak
menyebabkan adanya keraguan pendirian dan sikap pada diri anak yang bersangkutan.
2. Hubungan kultural
Hubungan kultural lebih bertujuan untuk mengembangkan kebudayaan yang ada dalam suatu
lingkungan masyarakat oleh organisasi atau institusi dan masyarakat itu sendiri. Hal ini juga
disebabkan karena pendidikan tidak bisa lepas dari aspek kebudayaan, dimana akan selalu
ada pengaruh budaya dalam komunikasi pendidikan.
3. Hubungan institusional
Jenis hubungan yang terakhir adalah hubungan institusional, dimana merupakan suatu upaya
untuk menjalin kerjasama antara satu organisasi atau institusi dengan organisasi atau institusi
lainnya, bahkan juga dengan pemerintah. Hubungan ini biasanya berkaitan dengan upaya
perbaikan dan pengembangan pendidikan secara general.
Beberapa contoh kegiatan humas pendidikan oleh lembaga pendidikan adalah sebagai
berikut:
a.Guru dapat menjadi sponsor pada kegiatan yang menguntungkan seperti kegiatan
pengumpulan dana bagi masyarakat yang tertimpa musibah.
b.Ikut berpartisipasi bersama masyarakat untuk kerja bakti bersih-bersih lingkungan atau
membuat perpustakaan keliling.
c.Mengembangkan sebuah kegiatan yang untuk para sesepuh yang ada di lingkungan
persekolahan dan lain-lain.
a.Presentasi musik.
b.Menampilkan drama.
c.Pergi ke tempat-tempat yang menarik, seperti musium, air port, dan lain-lain.
d.Ikut perlombaan olah raga.
e.Wisuda penerimaan ijazah.
f.Program bekerja sambil belajar seperti dilapangan bisnis, industri, dan semacamnya.
a.Menjalin kerja sama dengan instansi lainnya, baik instansi pemerintah maupunswasta.
(,https://pakarkomunikasi.com/konsep-manajemen-humas-pendidikan
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296019/penelitian/buku%20humas%202019.pdf )
Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana
yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta
didik di sekolah. Dalam hal ini sekolah merupakan bagian yang integral dari sistem sosial
yang lebih besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat
erat dalam mencapai tujuan sekolah, oleh karena itu hubungan sekolah dengan masyarakat
harus dibina suatu hubungan yang harmonis.
program sekolah.
e. Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah
a. Untuk memperoleh bantuan dari orang tua muridmasyarakat. Bantuan yang dimaksud
bukan sekedar uang tetapi dapat berbentuk semua dukungan atau sumbangan yang bertujuan
membantu dalam pengembangan sekolah.
Sementara Elsbree dan Mc Nelly Ngalim Purwanto, 2009: 190 memberikan pendapatnya
mengenai tiga tujuan pokok dari humas yaitu sebagai berikut:
Dari pendapat ini dapat diketahui bahwa kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat lebih
menekankan pada pengembangan kemampuan belajar anak dan peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat yang kemudian dapat mendapatkan pengertian, antusias serta
dukungan dari masyarakat untuk pendidikan
(https://text-id.123dok.com/document/nq7e26xvz-tujuan-hubungan-sekolah-dengan-
masyarakat.html ,https://manajpendidikan.wordpress.com/2012/06/06/fungsi-tujuan-serta-
tugas-humas-di-lembaga-pendidikan/)
Pada dasarnya komunikasi yang efektif antara lembaga pendidikan dengan masyarakat
merupakan teknik yang paling efektif dalam menjalin hubungan yang harmonis. Komunikasi
yang efektif tersebut dapat dilakukan dengan cara memberdayakan orang-orang kunci dalam
artian orang-orang yang berpengaruh dalam masyarakat seperti para tokoh masyarakat, ketua-
ketua organisasi, kepala desa ketua RT dan RW dan seterusnya. Selain teknik tersebut warga
internal satuan pendidikan harus terbuka (egalite) terhadap berbagai kemungkinan yang akan
terjadi seperti kritik, saran dan berbagai hal yang berkembang tentang lembaga dan
pendidikan secara universal di tengah-tengah masyarakat. Selanjutnya adalah bahwa
komunikasi harus berlangsung secara terus menerus dan tidak karena disebabkan oleh suatu
kegiatan belaka guna mengintegrasikan persepsi menjadi alternatif yang terbaik, kemudian
yang terakhir adalah menjadi kewajiban bagi satuan pendidikan untuk melibatkan masyarakat
dalam meningkatkan mutu pendidikan yang diinginkan, karena masyarakat adalah pengguna
layanan.
Lebih detailnya, teknik-teknik yang efektif dan efisien untuk mengimplementasikan program-
program pendidikan antara lain adalah:
a). Teknik pertemuan kelompok. Pertemuan ini dapat diterapkan dalam bentuk diskusi,
seminar, lokakarya atau serasehan;
b). Teknik tatap muka. Teknik ini biasa dilakukan lewat kunjungan pihak internal sekolah ke
rumah-rumah orang tua siswa atau masyarakat secara umum dan berkepentingan guna
membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan sekolah dan siswa serta
pendidikan secara universal;
c). Observasi dan partisipasi. Teknik ini dilakukan lewat kunjungan orang tua atau
masyarakat ke sekolah, mengamati, atau berpartisipasi dalam kegiatan sekolah sehingga
mengetahui keberhasilan dan berbagai hambatan yang terjadi;
d). Surat menyurat dengan berbagai pihak yang berkaitan penting dengan penyelenggaraan
pendidikan.
Teknik lain yang dapat dipergunakan dalam menjalin hubungan yang baik dengan
masyarakat, antara lain:
a). Laporan kepada orang tua santri.
b). Majalah sekolah. Majalah dapat dijadikan sumber informasi bagi orang tua dan
masyarakat mengenai keadaan sekolah.
c). Pameran (exhibition) sekolah.
d). Open house, yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berminat
untuk mengunjungi sekolah, serta mengobservasi kegiatan yang ada terhadap berbagai
hal yang telah dihasilkan oleh para santri. Teknik ini bisa dikategorikan kunjungan ke
sekolah yang mana orang tua santri mengunjungi sekolah dikala jam pelajaran
berlangsung.
e). Kunjungan ke rumah santri. Teknik ini merupakan teknik yang cukup efektif
dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis dengan orang tua santri.
f). Gambaran keadaan sekolah melalui para santri. Dalam hal ini sekolah dapat
memberi pesan baik kepada para santri agar dapat menjelaskan keseluruhan program
sekolah dengan baik. Teknik ini sangat efektif dengan catatan tidak dipaksakan.
g). Melalui koran, radio dan televisi. Dalam hal ini adalah memberikan/menyiarkan
kondisi (kemajuan) sekolah secara keseluruhan.
h). Melalui organisasi perkumpulan alumni sekolah. Alumni merupakan para santri
yang telah lulus dan tentu memiliki hubungan dan ikatan moral yang baik dengan
sekolah. Lewat merekalah informasi tentang sekolah dapat dijelaskan kepada
masyarakat luas.
i). Melalui praktek kerja atau praktek lapangan. Hubungan kemitraan sekolah dengan
dunia luar, baik organisasi maupun lembaga pendidikan lain merupakan sarana yang
sangat baik dalam rangka menunjukkan kemajuan yang telah dicapai dan mengangkat
reputasi sekolah lewat para santri yang dibimbingnya.
Mayoritas teknik humas diterapkan lewat media-media sebagai tersebut di atas atau sebagai
tambahan adalah:
media pers.
audio-visual.
bahan-bahan cetakan.
penerbitan buku khusus (sponsored books).
surat langsung (direct mail).
pesan-pesan lisan (spoken word).
pemberian sponsor (sponsorship).
jurnal organisasi (house jurnals).
ciri khas (house style) seperti warna organisasi yang dipakai agar mudah dikenal
khalayak atau juga dapat disebut identitas perusahaan/lembaga (corporate identity)
dan sebagaianya.
(https://masyarakatbelajar.wordpress.com/2010/12/23/teknik-teknik-humas-
pendidikan/)