Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320763952

Peran guru IPS sebagai pendidik dan pengajar dalam meningkatkan sikap
sosial dan tanggung jawab sosial siswa SMP

Article  in  Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS · October 2017


DOI: 10.21831/hsjpi.v4i1.8660

CITATIONS READS

19 5,332

2 authors, including:

Mukminan Mukminan
Universitas Negeri Yogyakarta
13 PUBLICATIONS   45 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

model pembelajaran blended learning View project

All content following this page was uploaded by Mukminan Mukminan on 18 January 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017 (1-13)
Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi

PERAN GURU IPS SEBAGAI PENDIDIK DAN PENGAJAR DALAM MENINGKATKAN


SIKAP SOSIAL DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL SISWA SMP
Edy Surahman, Mukminan
SMPN 1 Pangkajene Sidrap, Universitas Negeri Yogyakarta
surahman_edy@yahoo.co.id & mukminan@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui peran guru IPS sebagai pendidik dan pengajar
di SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap; (2) mengetahui sikap sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene
Sidrap; (3) mengetahui tanggung jawab sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap; (4)
mengetahui pengaruh peran guru IPS sebagai pendidik dan pengajar dalam meningkatkan sikap
sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap; dan (5) mengetahui pengaruh peran guru IPS
sebagai pendidik dan pengajar dalam meningkatkan tanggung jawab sosial siswa SMP Negeri 1
Pangkajene Sidrap. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) sumbangan peran guru IPS sebagai pendidik dan pengajar
sebesar 62,7%; (2) sumbangan sikap sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap sebesar 67,1%;
(3) sumbangan tanggung jawab sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap sebesar 62,7%; (4)
peran guru IPS sebagai pendidik dan pengajar terbukti berpengaruh positif dalam meningkatkan
sikap sosial siswa; (5) peran guru IPS sebagai pendidik dan pengajar juga terbukti berpengaruh
positif dalam meningkatkan tanggung jawab sosial siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru mata
pelajaran IPS sebagai pendidik dan pengajar dapat mempengaruhi sikap sosial dan tanggung jawab
sosial siswa dengan cara guru memberikan contoh langsung dan spontan pada siswa.
Kata Kunci: peran guru, sikap sosial, tanggung jawab sosial, guru IPS

THE ROLE OF SOCIAL STUDIES TEACHER AS AN EDUCATOR AND TEACHERS ON


INCRASE THE SOCIAL ATTITUDE AND SOCIAL RESPONSIBILITY STUDENTS OF SMP
Edy Surahman, Mukminan
SMPN 1 Pangkajene Sidrap, Universitas Negeri Yogyakarta
surahman_edy@yahoo.co.id & mukminan@yahoo.co.id
Abstract
This study aims to: (1) determine the role of Social Studies teachers as educators and
teachers in SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap; (2) determine social attitudes of students of SMP
Negeri 1 Pangkajene Sidrap; (3) determine the social responsibility of students of SMP Negeri 1
Pangkajene Sidrap; (4) the effect of the role of Social Studies teachers as educators and teachers
on the social attitudes of students SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap; and (5) the effect of the role of
Social Studies teachers as educators and teachers to social responsibility of students SMP Negeri 1
Pangkajene Sidrap. The data analysis used simple regression analysis. Finding of this research
shown (1) contribution the role of Social Studies teachers as educators and teachers is 62.7%; (2)
contribution social attitudes of students SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap is 67.1%; (3)
contribution social responsibility of students SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap is 62.7%; (4) the
role of Social Studies teachers as educators and teachers proved to be a positive influence on
increase students' social attitude; (5) the role of Social Studies teachers as educators and teachers
also proved a positive influence on increase the students' social responsibility. So it can be
concluded that the Social Studies teachers as educators and teachers can influence social attitudes
and social responsibility of students with the teacher gives examples for students directly and
spontaneously.
Keywords: role of teachers, social attitude, and social responsibility, social studies teachers

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS


p-ISSN: 2356-1807 e-ISSN: 2460-7916
2 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Pendahuluan kekerasan yang dilakukan guru terhadap siswa


(UNICEF, 2014).
Pendidikan adalah usaha sadar untuk Disisi lain pada saat yang sama ma-
menumbuh kembangkan potensi sumber daya syarakat mempertontonkan benturan-benturan
manusia melalui kegiatan pengajaran. Dalam asosial, seperti: konflik, kekerasan, kenakalan
Pasal 1 Undang-undang Republik Indonesia remaja, pelecehan seksual, terorisme dan lain
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem sebagainya. Modal sosial bangsa Indonesia
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa: yang penuh dengan nilai-nilai kearifan seolah
Pendidikan adalah usaha secara sadar dan tidak mendapat tempat, sampai melahirkan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar keprihatinan, solidaritas, keadilan, persatuan,
dan proses pembelajaran agar peserta didik dan nilai-nilai lainnya yang bersumber dari
secara aktif mengembangkan potensi dirinya sosio budaya bangsa (nilai-nilai luhur).
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Berbagai perilaku sosial di sekolah
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan masyarakat tersebut masih terjadi secara
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlu- sporadis dan diperlihatkan oleh berbagai me-
kan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. dia, keadaan ini tentu beresonansi dengan ber-
Pelaksanaan pendidikan harus sesuai dengan bagai pihak termasuk siswa lain yang sedang
tujuan yang diharapkan pada pasal selanjut- dalam masa pembangungan karakter. Akibat-
nya, pasal 3; Pendidikan nasional berfungsi nya secara perlahan siswa mengalami perge-
mengembangkan kemampuan dan membentuk seran tata krama kehidupan sosial dan etika
watak serta peradaban bangsa yang bermar- moral dalam praktik kehidupan sekolah. Per-
tabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. geseran ini nampak terjadi di berbagai sekolah
Berarti pelaksanaan proses pendidikan diha- di Indonesia (UNICEF, 2014).
rapkan dapat membentuk manusia yang ber- Pendidikan merupakan salah satu
iman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha yang bertanggung jawab besar dalam melahir-
Esa. Pendidikan tidak hanya melahirkan sese- kan warga negara Indonesia yang memiliki
orang yang ahli dalam bidang tertentu, namun karakter kuat sebagai modal dalam memba-
termasuk juga bagaimana seseorang mampu ngun peradaban tinggi dan unggul. Karakter
membawa diri dalam lingkungan bermasya- bangsa yang kuat merupakan produk dari pen-
rakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan didikan. Ketika mayoritas karakter masya-
norma dan aturan yang berlaku. rakat kuat, positif, tangguh peradaban yang
Paradok dengan maksud dan fungsi tinggi dapat dibangun dengan baik dan sukses.
pendidikan di atas, beberapa fenomena sosial Sebaliknya, jika mayoritas karakter masyara-
yang kurang relevan dilakukan oleh siswa kat negatif, karakter negatif dan lemah meng-
akhir-akhir ini, seperti: tindak kriminal, keke- akibatkan peradaban yang di bangun menjadi
rasan, pelecehan seksual, tawuran antar pel- lemah.
ajar, destruksi tanggung jawab sosial, dan se- Terkait dengan tanggung jawab pen-
bagainya. Meskipun tidak mencerminkan didikan tersebut, Ilmu Pengetahuan Sosial
siswa pada umumnya, namun terjadi berulang adalah mata pelajaran di sekolah yang di de-
kali sampai sekarang, sehingga patut menjadi sain atas dasar fenomena, masalah dan realitas
perhatian bebagai pihak; pemerintah, kalang- sosial dengan pendekatan interdisipliner yang
an pendidikan, keluarga, dan masyarakat. melibatkan berbagai cabang ilmu-ilmu sosial
Pendidikan di sekolah mendapat kritik dan humaniora seperti kewarganegaraan, se-
terkait kurangnya pembangunan aspek afektif jarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropo-
di banding kognitif. Ketidak seimbangan ini logi, pendidikan. Karena itu, IPS dapat dikata-
ditengarai sebagai salah satu simpul fenomena kan sebagai studi mengenai perpaduan antara
„kekerasan‟ di atas. Munculnya pernyataan di- ilmu-ilmu dalam rumpun ilmu-ilmu sosial dan
berbagai diskusi; tercetak generasi yang pin- juga humaniora untuk melahirkan pelaku-
tar, tetapi tidak memiliki karakter yang dibu- pelaku sosial yang dapat berpartisipasi dalam
tuhkan bangsa. Merupakan akumulasi dari kri- memecahkan masalah-masalah sosio kebang-
tik pembangunan aspek afektif yang tertinggal saan. Bahan kajiannya menyangkut peristiwa,
dibanding kognitif. Pernyataan ini seolah seperangkat fakta, konsep dan generalisasi
mendapat pembenaran oleh kasus-kasus yang berkait dengan isu-isu aktual, gejala dan

Volume 4, No 1, Maret 2017


Peran Guru IPS sebagai Pendidik dan Pengajar dalam ... 3
Edy Surahman, Mukminan

masalah-masalah atau realitas sosial serta didikan budi pekerti. makna ini memiliki arah
potensi daerah. dan tujuan yang sama dengan tujuan pembel-
Sebutan IPS di Indonesia adalah se- ajaran IPS, yakni sama-sama bertujuan agar
buah kesepakatan untuk menunjuk istilah lain peserta didik dapat menjadi warga negara yang
dari social studies. Menunjuk sifat keterpa- baik. Secara konseptual, istilah pendidikan
duan dari ilmu-ilmu sosial atau integrated so- nilai ini sering disamakan dengan pendidikan
cial sciences. Jadi sifat keterpaduan itu mesti- religius, pendidikan budi pekerti, pendidikan
nya menjadi ciri pokok mata kajian yang dise- akhlak mulia, pendidikan moral atau pendi-
but IPS. IPS adalah studi integratif tentang dikan karakter itu sendiri. Pendidikan karak-
kehidupan manusia dalam berbagai dimensi ter, pendidikan moral, atau pendidikan budi
ruang dan waktu dengan segala aktivitasnya. pekerti itu dapat dikatakan sebagai upaya
Dalam rumusan yang lain, IPS merupakan untuk mempromosikan dan menginternalisasi-
kajian yang terkait dengan kehidupan sosial kan nilai-nilai utama, atau nilai-nilai positif
kemasyarakatan berserta lingkungannya untuk kepada warga masyarakat agar menjadi warga
kepentingan pendidikan dan pembentukan bangsa yang percaya diri, tahan uji dan
para pelaku sosial. bermoral tinggi, demokratis dan bertanggung
Nursid (2008, pp. 1-3) mengemukakan jawab serta survive dalam kehidupan ber-
bahwa IPS masih bersifat elementer bersifat masyarakat. Dengan demikian, pendidikan
dasar dan fundamental belaka. Pada tingkat karakter merupakan proses pembudayaan dan
yang lebih tinggi ilmu ini sudah berkembang pemanusiaan.
sedemikian rupa, karena itu IPS yang Sekolah harus menjadi sebuah komu-
dipelajari pada perguruan tinggi disebut nitas dan wahana persaudaraan tempat ber-
dengan istilah lain yaitu social science. Masih kembangnya nilai-nilai kebaikan atau nilai-
menurut Nursid (2008, p.1, p.17), pendidikan nilai utama. Pendidikan karakter akan senanti-
IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin asa mengembangkan akhlak mulia dan kebi-
ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin asaan yang baik bagi para peserta didik.
ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial ter- Dalam pengembangan pendidikan karakter,
kait yang diorganisasikan dan disajikan secara guru harus juga bekerja sama dengan keluarga
ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan atau orang tua/wali peserta didik. Nilai ke-
pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. baikan yang perlu dihayati dan dibiasakan
IPS dalam pendidikan merupakan dalam kehidupan peserta didik agar tercipta
suatu konsep yang mengembangkan penge- kehidupan yang harmonis di dalam keluarga
tahuan, sikap, dan keterampilan sosial dalam dan masyarakat. Beberapa nilai itu antara lain
rangka membentuk dan mengembangkan pri- kasih sayang, pengendalian diri, saling meng-
badi warga negara yang baik, juga telah men- hargai atau menghormati, kerja sama, tangg-
jadi bagian dari wacana kurikulum dan sistem ung jawab, dan ketekunan.
pendidikan di Indonesia, dan merupakan prog- Pembiasaan penerapan norma-norma
ram pendidikan sosial pada jalur pendidikan sosial harus dimulai bersama oleh semua ele-
sekolah. Sebagaimana diungkapkan oleh men yang ada di sekolah, tidak dapat disang-
Nursid (2008, p. 20) bahwa Mata pelajaran gah terutama peran guru. Bertolak dari uraian
IPS bertujuan mengembangkan potensi peser- mata pelajaran IPS di atas, maka peran guru
ta didik agar peka terhadap masalah sosial IPS sangat diharapkan dalam upaya memba-
yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap ngun perilaku siswa. Guru mata pelajaran IPS
mental positif terhadap perbaikan segala ke- harus mampu mengimplementasikan perannya
timpangan yang terjadi, dan terampil meng- sebagaimana maksud mata pelajaran IPS. Se-
atasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari hingga mata pelajaran IPS selain memiliki
baik yang menimpa dirinya sendiri maupun dimensi integratif, dalam arti mengukuhkan
yang menimpa kehidupan masyarakat. moral intelektual peserta didik atas dasar
Mencermati uraian tentang pengertian nilai-nilai kebaikan, sehingga menjadi pribadi
dan tujuan IPS, maka pendidikan IPS sangat yang mantap dan tahan uji, pribadi-pribadi
erat kaitannya dengan berbagai fenomena yang cendekia, mandiri dan bernurani, tetapi
asosial yang dilakukan siswa akhir-akhir ini. juga bersifat kuratif secara personal maupun
Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai sosial. Hal ini bukan berarti mengecilkan
pendidikan nilai, pendidikan moral atau pen- peran dari guru mata pelajaran lain.
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
4 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Guru dalam keadaan seperti ini diha- Peran Guru


dapkan pada tuntutan yang semakin berat, ter-
Menurut Wrightman Usman (2006, p.
utama untuk mempersiapkan siswa agar mam-
4) “peran guru adalah terciptanya serangkaian
pu menghadapi berbagai dinamika perubahan
tingkah yang saling berkaitan yang dilakukan
yang berkembang pesat. Perubahan bukan saja
dalam situasi tertentu serta berhubungan
berkaitan dengan perkembangan ilmu penge-
dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan
tahuan dan teknologi, tetapi juga menyentuh
perkembangan peserta didik yang menjadi
perubahan dan pergeseran aspek nilai moral
tujuannya”. Darmadi (2010, p. 53) mengemu-
yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
kakan fungsi dan peran guru sebagai pendidik
Peran guru sangat diperlukan dalam upaya
dan pengajar sebagai berikut:
memperbaiki perilaku siswa, terutama mem-
Bahwa setiap guru harus memiliki ke-
bantu menumbuhkan rasa tanggung jawab
stabilan emosi, ingin memajukan peserta
sosial. Guru dapat memberi dorongan, tugas
didik, bersikap realitas, dan terbuka, ser-
pengawasan dan pembinaan serta tugas yang
ta peka terhadap pengembangan, teruta-
berkaitan dengan mendisiplinkan peserta didik
ma inovasi pendidikan. Untuk mencapai
agar peserta didik menjadi patuh terhadap
semua itu, guru harus memiliki penge-
aturan sekolah dan norma hidup dalam keluar-
tahuan yang luas, menguasai berbagai
ga dan masyarakat berdasarkan kesadaran.
jenis bahan pembelajaran, menguasai te-
Fakta di lapangan menunjukkan bah-
ori dan praktik pendidikan, serta mengu-
wa masih banyak guru yang lebih berorientasi
asai kurikulum dan metodologi pembel-
pada penguasaan dan pemahaman anak ter-
ajaran.
hadap materi pelajaran tanpa mempertim-
bangkan pembentukan karakter anak sebagai Sejalan dengan pendapat tersebut
efek hasil belajar, sehingga materi pelajaran Rusyan (1990, p.14) mengemukakan bahwa
kurang bahkan tidak mewarnai sama sekali fungsi dan peran guru adalah sebagai berikut,
terhadap sikap dan kepribadian anak. Banyak fungsi guru: (1) pendidik dan pengajar, (2) pe-
guru yang menjadikan evaluasi sebagai tuju- laksana administrasi akan dihadapkan kepada
an, tidak menjadikan evaluasi sebagai alat un- administrasi-administrasi yang harus dikerja-
tuk mencapai tujuan. Hasil observasi penulis kan di sekolah, (3) pengelola PBM, harus
pada hari Senin tanggal 6 Juli sampai hari menguasai situasi belajar mengajar baik di
Kamis tanggal 23 juli 2015 di SMP Negeri 1 dalam kelas maupun di luar kelas.
Pangkajene Sidrap, mendapatkan tanda-tanda Guru sebagai pendidik yaitu dimana
penurunan tanggung jawab sosial siswa. Mi- guru menjadi tokoh panutan dan identifikasi
salnya siswa: menyontek pada saat ujian seko- bagi peserta didik dan lingkungannya
lah, kurang mampu mengembangkan potensi (Mulyasa, 2011, p.37). Peran guru sebagai
yang dimiliki melalui karya, kurang tumbuh pendidik mengharuskan seorang guru untuk
sikap saling membantu dan tenggang rasa menjaga kewibawaannya, dengan bertanggung
antar siswa maupun terhadap guru, penurunan jawab, disiplin, mandiri, dan berkepribadian
empati; kurang peka terhadap siswa lainnya, baik agar bisa menjadi contoh bagi siswanya.
lebih mementingkan dirinya dan kelompok- Guru sebagai pengajar yaitu guru
nya; kecurangan dan ketidak terbukaan dalam menjalankan tugasnya dalam merencanakan
pelaksanaan pembelajaran. dan melaksanakan pembelajaran di sekolah.
Tanda penurunan tanggung jawab Selain mengajar, guru juga harus berusaha
sosial pada siswa SMP Negeri 1 Pangkajene agar terjadi perubahan sikap, keterampilan,
Sidrap tersebut perlu mendapat perhatian ber- kebiasaan, hubungan sosial, apresiasi, dan
bagai pihak yang terkait agar dapat dicegah. sebagainya melalui pemebelajaran yang di-
Dalam rangka pencegahan ini guru memiliki sampaikan (Hamalik, 2009, p. 124).
peran cukup besar. Terlebih guru mata pel- Dalam membantu siswa untuk belajar
ajaran IPS yang materi pelajarannya berkaitan dengan baik, guru dapat melakukan beberapa
langsung dengan sikap sosial dan tanggung cara, seperti penjelasan dari Hamond (2006, p.
jawab sosial siswa. Dalam upaya membantu 269) bahwa:
usaha guru khususnya guru mata pelajaran “this includes helping students develop
IPS memperbaiki sikap dan tanggung jawab some of their own strategies for organi-
tersebut penelitian ini dilakukan. zing and retaining information (task

Volume 4, No 1, Maret 2017


Peran Guru IPS sebagai Pendidik dan Pengajar dalam ... 5
Edy Surahman, Mukminan

analysis, webbing, outlining), tackling ide-ide tentang berbagai daerah, yang meliputi
texts, writing, and approaching various sejarah, ilmu-ilmu sosial, dan humaniora
tasks and problems”. untuk tujuan pendidikan kewarganegaraan.
Fraenkel (Sardjiyo 2007, p. 25) mem-
Maksudnya yaitu guru membantu bagi tujuan IPS dalam empat kategori yaitu:
siswa untuk mengembangkan beberapa stra- 1) Pengetahuan 2) Keterampilan 3) Sikap 4)
tegi untuk bisa mengatur dan memper- Nilai. Pengetahuan adalah kemahiran dan
tahankan informasi tentang analisis tugas dan pemahaman terhadap sejumlah informasi dan
memecahkan masalah. ide-ide. Tujuan pengetahuan ini membantu
Somantri dalam Sapriya (2009, p. 11) siswa untuk belajar lebih banyak tentang di-
bahwa: “Pendidikan IPS adalah seleksi dari rinya, fisiknya dan dunia sosial. Keterampilan
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta adalah pengembangan kemampuan-kemam-
kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan puan tertentu yang dimiliki oleh siswa. Sikap
dan disajikan secara ilmiah dan psikologis adalah kemahiran mengembangkan dan me-
untuk tujuan pendidikan”. Ciri khas IPS se- nerima keyakinan-keyakinan, interes, pan-
bagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dangan-pandangan, dan kecenderungan terten-
dasar dan menengah adalah sifat terpadu (inte- tu. Sedangkan nilai adalah kemahiran meme-
grated) dari sejumlah mata pelajaran dengan gang sejumlah komitmen yang mendalam,
tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna mendukung ketika sesuatu dianggap penting
bagi peserta didik sehingga pengorganisasian dengan tindakan yang tepat.
materi atau bahan pelajaran disesuaikan de- Sikap sosial menurut Ahmadi (2009,
ngan lingkungan, karakteristik dan kebutuhan p.149) adalah kesadaran individu yang me-
peserta didik. nentukan perbuatan yang nyata, yang ber-
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan ulang-ulang terhadap objek sosial. Sudarsono
IPS secara umum adalah untuk mendidik dan (1997, p.216) mendefinisikan social attitudes
memberi bekal kemampuan dasar kepada sis- (sikap sosial) sebagai perbuatan-perbuatan
wa untuk mengembangkan diri sesuai dengan atau sikap yang tegas dari seseorang atau
bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, kelompok di dalam keluarga atau masyarakat.
serta berbagai bekal bagi siswa untuk me- Sikap sosial dapat besifat positif maupun
lanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. negatif, tergantung pengaruh yang diberikan
Nursid dalam Gunawan (2011, p.94) menyata- oleh lingkungan dan penerimaan seseorang.
kan bahwa “Tujuan Pendidikan IPS adalah Penilaian sikap sosial siswa dapat
membinaanak didik menjadi warga negara menggunakan acuan penilaian kompetensi pe-
yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan serta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP)
kepedulian sosial”. Secara rinci Hamalik Gu- dari Kemdikbud (2014, p.7) sebagai berikut:
nawan (2011, p. 94) merumuskan “tujuan Pen- Pada jenjang SMP/MTs, kompetensi si-
didikan IPS adalah berorientasi pada tingkah kap spiritual mengacu pada KI-1: Meng-
laku para siswa, yaitu (1) pengetahuan dan hayati dan menghargai ajaran agama
pemahaman (2) sikap hidup belajar, (3) nilai- yang dianutnya, sedangkan kompetensi
nilai sosial dan sikap (4) keterampilan”. sikap sosial mengacu pada KI-2: Meng-
Bila ditinjau dari ruang lingkup, hargai dan menghayati perilaku jujur,
objek dan tujuannya maka dapat dikatakan disiplin, peduli (toleransi, gotong ro-
bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah yong), santun, percaya diri dalam ber-
suatu mata pelajaran yang mempelajari, mene- interaksi secara efektif dengan lingkung-
laah dan menganalisis gejala dan masalah an sosial dan alam dalam jangkauan
sosial dalam masyarakat ditinjau dari berbagai pergaulan dan keberadabannya.
aspek kehidupan secara terpadu. Sebagaimana
penjelasan dari Massialas & Allen (1996, p. Kompetensi sikap sosial mengacu
3), “… social studies in this guide is defined pada KI-2: menghargai dan menghayati peri-
as an area within the school curriculum that laku jujur, disiplin, peduli (toleransi, gotong
draws ideas from a variety of areas, including royong), santun, percaya diri dalam berinter-
history, the social sciences, and the huma- aksi secara efektif dengan lingkungan sosial
nities, for purposes of citizenship education”. dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
Mereka menjelaskan bahwa IPS mencakup keberadabannya.
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
6 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Dalam penilaian sikap sosial siswa, Penilaian sikap sosial dilakukan


jujur, disiplin, peduli (toleransi, gotong ro- untuk mengetahui perkembangan sikap sosial
yong), santun dan percaya diri merupakan siswa dalam menghargai, menghayati, dan
indikator dalam mengamati tinjauan variabel berperilaku jujur, disiplin, peduli (toleransi,
sikap sosial siswa, aspek sikap sosial untuk gotong royong), santun, percaya diri, dalam
mata pelajaran tertentu bersifat relatif generik, berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
namun beberapa materi pokok tertentu ada sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
yang berbeda. Guru dapat menambahkan si- dan keberadaannya (Kementerian Pendidikan
kap-sikap tersebut menjadi perluasan cakupan dan kebudayaan, 2015, p. 32). Permendikbud
penilaian sikap. Perluasan cakupan penilaian Nomor 53 tahun 2015 menjelaskan bahwa:
sikap didasarkan pada karakterisitik setiap Penilaian hasil belajar oleh pendidik
mata pelajaran. Melalui mata pelajaran IPS, adalah proses pengumpulan informasi/
guru dapat melihat sikap sosial siswa dari rasa data tentang capaian pembelajaran
ingin tahu siswa, keterbukaan siswa, sikap peserta didik dalam aspek sikap, aspek
kritis siswa, sikap siswa yang menghargai pengetahuan, dan aspek keterampilan
pendapat orang lain, serta sikap siswa dalam yang dilakukan untuk memantau proses,
mencintai tanah airnya. kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
Penelitian Risthantri (2015) menge- belajar melalui penugasan dan evaluasi
mukakan ada hubungan antara pola asuh orang hasil belajar.
tua dan ketaatan beribadah dengan perilaku so-
pan santun peserta didik. Perlunya sikap baik Jadi penilaian sikap menjadi salah
dalam berbahasa maupun bertingkah laku. satu komponen penting yang harus dicapai
oleh siswa dalam proses pembelajaran di se-
Tabel 1. Indikator Sikap Sosial kolah. Untuk itu peran guru sangat diperlukan
dalam pembentukan sikap sosial siswa selama
No Sikap Sosial Pengertian di sekolah. Karena tanpa ada guru yang men-
1 Jujur Adalah perilaku dapat didik dan mengajar siswa di sekolah, sikap
dipercaya dalam perkataan, sosial siswa akan sulit untuk dibentuk dan di-
tindakan, dan pekerjaan. kembangkan.
2 Disiplin Adalah tindakan yang Inglis & Aers (2008, p. 162) menye-
menunjukkan perilaku tertib butkan “responsibility is a concept and a value
dan patuh pada berbagai with multiple but intuitively well-understood
ketentuan dan peraturan. meaning”. Maksudnya yaitu tanggung jawab
3 Toleransi Adalah sikap dan tindakan merupakan sebuah konsep dan beberapa nilai
yang menghargai akan tetapi maknanya sulit dipahami.
keberagaman latar belakang,
Simorangkir (1987, p. 155) memberi-
pandangan, dan keyakinan.
kan pengertian tanggung jawab sosial sebagai
4 Gotong Adalah bekerja bersama sama kemampuan manusia dalam kehidupan berma-
royong dengan orang lain untuk
syarakat dalam menjaga keseimbangan antara
mencapai tujuan bersama
dengan saling berbagi tugas perilaku yang ditampilkan dengan harapan
dan tolong menolong secara sesuai dengan status sosialnya (expectation).
ikhlas. Guru yang membantu siswa untuk
5 Sopan atau Adalah sikap baik dalam mengemban tanggung jawab sosial berarti
santun pergaulan baik dalam guru telah memberikan kekuasaan terhadap
berbahasa maupun bertingkah siswa dalam pengambilan keputusan. Seperti
laku. Norma kesantunan yang dijelaskan oleh Hellison (2003, p. 13),
bersifat relatif, artinya yang “and helping students take personal and
dianggap baik/santun pada social responsibility means sharing power
tempat dan waktu tertentu bias with students and gradually shifting decision
berbeda pada tempat dan making to them. TPSR does not mean getting
waktu yang lain. inside kids’ heads but getting them inside their
6 Percaya diri adalah kondisi mental atau own heads”.
psikologis seseorang yang Indikator dalam penilaian tanggung
memberi keyakinan kuat untuk
jawab sosial yaitu: menerima konsekuensi da-
berbuat atau bertindak

Volume 4, No 1, Maret 2017


Peran Guru IPS sebagai Pendidik dan Pengajar dalam ... 7
Edy Surahman, Mukminan

ri setiap tindakan dan keputusan yang dilaku- an guru dalam mengelola kelas, membangun
kan, melaksanakan tugas individu dengan ba- tim belajar dalam kelas dan menciptakan
ik, tidak menyalahkan orang lain, mengem- suasana pembelajaran bersama yang saling
balikan barang yang dipinjam, tepat janji, dan mendukung proses belajar (Koesoema, 2009,
konsekuen dengan perkataan. p. 159). Guru dapat memberikan kepercayaan
kepada siswa yang memiliki kemampuan le-
Tabel 2. Indikator Tanggung Jawab Sosial bih untuk menjadi tutor bagi rekan sekelom-
poknya dalam mendiskusikan materi pelajar-
No Tanggung Jawab Sosial
an. Melalui cara tersebut guru telah mengem-
1 Menerima konsekuensi dari tindakan dan bangkan tanggung jawab sosial dalam diri
keputusan yang dilakukan.
siswa di lingkungan sekolah.
2 Melaksanakan tugas individu dengan baik Penelitian Wijaya (2015) membukti-
3 Tidak menyalahkan orang lain kan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
4 Mengembalikan barang yang dipinjam antara peranan guru dalam pembentukan peri-
5 Tepat janji laku bertanggung jawab peserta didik di SMA
6 Konsekuen dengan perkataan N 15 Bandar Lampung. Perilaku tanggung
jawab siswa dapat dilihat pada tiga indikator
Sikap sosial siswa merupakan salah yaitu mengerjakan tugas yang diberikan di
satu bentuk dari karakter siswa. Menurut sekolah, melaksanakan tata tertib sekolah dan
Mulyasa (2011, p.63) guru berperan penting menjaga fasilitas sekolah. Di SMA N 15 Ban-
dalam keberhasilan pendidikan karakter di dar Lampung guru telah memperbaiki sikap
sekolah. Dalam pendidikan karakter guru dan tindakannya dalam hal tanggung jawab
harus memulai dari dirinya sendiri agar apa- sehingga dapat dicontoh oleh siswa.
apa yang dilakukannya dengan baik bisa men- Dari hasil penelitian Juniar (2010),
jadi baik pula pengaruhnya terhadap siswa. ditemukan bahwa upaya-upaya yang dilaku-
Karena pendidikan menjadi sulit untuk meng- kan guru dalam membina tanggung jawab
hasilkan sesuatu yang baik tanpa dimulai oleh sosial siswa, yaitu dengan mendorong siswa
guru-gurunya yang baik. Karakter siswa dapat untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler,
berkembang atas campur tangan guru, seba- penyusunan dan pemberlakuan tata tertib se-
gaimana yang diungkapkan. kolah dengan tegas, serta pemberian sanksi
Zuriah (2007, p.39) bahwa keselaras- secara tegas terhadap pelanggaran-pelang-
an antara kata-kata dan tindakan dari guru garan yang dilakukan siswa. Pembinaan yang
akan sangat berarti dalam pembentukan ka- dilakukan oleh para guru telah mencapai hasil
rakter siswa. Jika guru mengajarkan pada sis- yang cukup memuaskan karena adanya kerja
wanya untuk disiplin di kelas, akan tetapi guru sama yang terjalin baik antara guru dan siswa.
tersebut sering terlambat masuk kelas, tentu- Berdasarkan uraian tersebut, peneliti-
nya akan memberikan efek yang kurang baik an ini bertujuan untuk: : (1) mengetahui peran
terhadap penanaman sikap sosial pada diri guru IPS sebagai pendidik dan pengajar di
siswa. Oleh karena itu, guru yang ingin meng- SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap; (2) menge-
ajarkan kedisiplinan pada siswa juga harus tahui sikap sosial siswa SMP Negeri 1 Pang-
bersikap disiplin terlebih dahulu. Selain itu, kajene Sidrap; (3) mengetahui tanggung ja-
sikap sosial siswa dapat terbentuk apabila gu- wab sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene
ru sebagai pendidik memberikan contoh tin- Sidrap; (4) mengetahui pengaruh peran guru
dakan sikap sosial, tidak hanya memberikan IPS sebagai pendidik dan pengajar dalam me-
teori saja. ningkatkan sikap sosial siswa SMP Negeri 1
Seperti yang dijelaskan oleh Lickona Pangkajene Sidrap; dan (5) mengetahui pe-
(2013, p. 118) bahwa dalam mengajarkan ngaruh peran guru IPS sebagai pendidik dan
pendidikan kakarter guru sebagai pendidik pengajar dalam meningkatkan tanggung jawab
harus menggabungkan antara contoh yang sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap.
baik dengan pengajaran langsung. Sehingga
siswa mampu memahami dan meniru sikap Metode Penelitian
sosial untuk diterapkan dalam dirinya.
Pengembangan tanggung jawab sosial Pendekatan penelitian yang diguna-
siswa bisa melalui kompetensi dan kepiawai- kan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif.
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
8 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Pendekatan ini dipilih karena penelitian ini Hasil Penelitian dan Pembahasan
bertujuan untuk menguji hipotesis dan
mendiskripsikan seberapa besar peran, sikap Hasil Penelitian
sosial siswa dan tanggung jawab sosial siswa Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1
SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap. Pangkajene Sidrap, dengan responden siswa
Penelitian ini dilaksanakan di SMP kelas VII. Hasil penelitian diuraikan sebagai
Negeri 1 Pangkajene Sidrap, yang dilaksana- berikut.
kan pada bulan Januari tahun 2016 sampai
dengan Maret tahun 2016. Populasi dalam pe- Deskripsi Karakteristik Responden
nelitian ini yaitu siswa SMP Negeri 1 Pangka-
jene Sidrap yang berjumlah 274 siswa. Teknik Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
pengambilan sampel menggunakan cara acak Responden
berlapis (proportional cluster random samp-
ling), prosedur pengambilan sampel yang Jenis
No Frekuensi Persentase
dilakukan pertama-tama membagi populasi Kelamin
berdasarkan kelas yang ada, kemudian dari 1 Laki-laki 26 46,4%
setiap populasi (kelas) diambil dipilih secara 2 Perempuan 30 53,6%
acak masing-masing 20 persen, sehingga jum- Jumlah 56 100%
lah sampel yang ada berjumlah 56 siswa.
Variabel bebas dalam penelitian ini
Berdasarkan jenis kelamin, responden
yaitu peran guru IPS sebagai pendidik dan
dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 26
pengajar (X). Sedangkan variabel terikatnya
siswa (46,4%), sedangkan responden berjenis
yaitu sikap sosial siswa (Y1), dan tanggung
kelamin perempuan berjumlah 30 siswa
jawab sosial siswa (Y2). Data dikumpulkan
(53,6%). Proporsi siswa laki-laki dan siswa
dengan menggunakan kuesioner dan doku-
perempuan dalam penelitian ini mempunyai
mentasi.
kecenderungan jumlah yang hampir sama,
Analisis data dalam penelitian kuanti-
sehingga tidak ada dominasi berdasarkan jenis
tatif merupakan kegiatan setelah data dari
kelamin.
seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam
analisis data adalah: mengelompokkan data Tabel 4. Distribusi Frekuensi Usia
berdasarkan variable dan jenis responden, Responden
mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap No Usia Frekuensi Persentase
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan 1 12 tahun 19 33,9%
untuk menjawab rumusan masalah, dan mela- 2 13 tahun 35 62,5%
kukan perhitungan untuk menguji pertanyaan 3 14 tahun 2 3,6%
penelitian yang telah diajukan (Sugiyono,
Jumlah 56 100%
2008, p.147).
Analisis data dalam penelitian des-
kriptif langkah-langkahnya yaitu: menghitung Berdasarkan kelompok usia, dike-
persentase, membuat tabel distribusi frekuen- tahui bahwa usia responden rata-rata 13 tahun
si, menentukan kategori, menyajikan data, dengan jumlah 35 orang (62,5%), siswa yang
interpretasi dan analisis data, serta membuat berusia 12 tahun berjumlah 19 orang (33,9%),
kesimpulan. dan siswa yang berusia 14 tahun berjumlah 2
Dalam penelitian ini terdapat dua orang (3,6%). Hal tersebut mengindikasikan
hipotesis, yaitu: bahwa siswa masuk sekolah rata-rata sesuai
Terdapat pengaruh peran guru IPS sebagai dengan standar usia yang ditetapkan sekolah,
pendidik dan pengajar dalam meningkat- dimana siswa kelas VII rata-rata berusia 13
kan sikap sosial siswa SMP Negeri 1 Pang- tahun.
kajene Sidrap.
Deskripsi Variabel Peran Guru
Terdapat pengaruh peran guru IPS sebagai
pendidik dan pengajar dalam meningkat- Berdasarkan hasil perhitungan nilai
kan tanggung jawab sosial siswa SMP Ne- masing-masing butir pada variabel peran guru,
geri 1 Pangkajene Sidrap. diketahui bahwa indikasi peran guru yang

Volume 4, No 1, Maret 2017


Peran Guru IPS sebagai Pendidik dan Pengajar dalam ... 9
Edy Surahman, Mukminan

paling tinggi adalah butir pernyataan “guru Rentang skor variabel sikap sosial
terlebih dahulu menanyai pendapat siswa siswa dari 42 sampai 168. Deskripsi variabel
sebelum mengambil sebuah keputusan terkait sikap sosial dapat dilihat pada Tabel 6.
kepentingan kelas” dengan nilai 0,829 atau
82,9%. Indikasi peran guru yang paling ren- Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Sikap
dah adalah butir pernyataan “guru dalam Sosial
mengajar sering mengaitkan masalah dalam
No Kategori Interval Jumlah (%)
kehidupan sehari-hari sehingga mudah dipa-
hami” dengan nilai 0,456 atau 45,6%. Secara 1 Sangat Tinggi 144-168 0 0
keseluruhan peran guru IPS sebagai pendidik 2 Tinggi 119-143 54 96,4
dan pengajar di SMP Negeri 1 Pangkajene 3 Sedang 94-118 2 3,6
Sidrap adalah sebesar 0,627 atau 62,7%. 4 Rendah 69-93 0 0
Rentang skor variabel peran guru dari 5 Sangat Rendah 42-68 0 0
35 sampai 140. Deskripsi variabel peran guru Total 56 100
dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Peran Dilihat dari Tabel 6, diketahui bahwa
Guru sebagian besar responden memiliki persepsi
terhadap variabel sikap sosial yang termasuk
No Kategori Interval Jumlah (%) dalam kategori tinggi sebanyak 54 orang
1 Sangat Tinggi 120-140 38 67,86 (96,4%). Hal tersebut berarti bahwa sikap
2 Tinggi 99-119 18 32,14 sosial yang dimiliki oleh siswa SMP Negeri 1
3 Sedang 78-98 0 0
Pangkajene Sidrap dirasa cukup baik. Hanya
terdapat 2 orang (3,6%) yang memiliki sikap
4 Rendah 57-77 0 0
sosial dalam kategori sedang.
5 Sangat Rendah 35-56 0 0
Total 56 100 Deskripsi Variabel Tanggung Jawab Sosial
Berdasarkan penghitungan nilai ma-
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa sing-masing butir pernyataan, dapat diketahui
sebagian besar responden cenderung mengata- bahwa indikasi tanggung jawab sosial siswa
kan bahwa peran guru termasuk dalam kate- yang paling tinggi adalah butir pernyataan
gori sangat tinggi. Sebanyak 38 responden “saat siswa tidak melemparkan kesalahan ke-
(67,86%) mengatakan peran guru sangat ting- pada orang lain atas kesalahan yang dia per-
gi, dan sebanyak 18 responden (32,14%) me- buat sendiri” dengan nilai 0,862 atau 86,2%.
nyatakan peran guru termasuk dalam kategori Indikasi tanggung jawab sosial siswa yang
tinggi. paling rendah adalah butir pernyataan “PR
yang menjadi kewajiban pribadi siswa maka
Deskripsi Variabel Sikap Sosial
harus dikerjakan sendiri” dengan nilai 0,371
Berdasarkan hasil analisis data dike- atau 37,1%. Secara keseluruhan tanggung
tahui bahwa indikasi sikap sosial siswa yang jawab sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene
paling tinggi adalah butir pernyataan “saat Sidrap adalah sebesar 0,627 atau 62,7%.
siswa ingin meminjam sesuatu milik teman Rentang skor variabel tanggung ja-
namun orangnya sedang tidak berada di tem- wab sosial dari 18 sampai 72. Deskripsi varia-
pat maka sebaiknya menunggu terlebih dahulu bel tanggung jawab sosial dapat dilihat pada
untuk meminta ijin walaupun sedang tergesa- Tabel 7.
gesa untuk menggunakannya” dengan nilai Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa
0,967 atau 96,7%. Indikasi sikap sosial siswa sebagian besar responden memiliki tanggung
yang paling rendah adalah butir pernyataan jawab sosial yang sangat tinggi, yaitu
“siswa mau berkejasama kelompok di kelas sebanyak 43 orang (76,8%). Sedangkan 11
dengan siapapun walaupun berbeda agama” orang responden (19,6%) memiliki memiliki
dengan nilai 0,486 atau 48,6%. Secara ke- tanggung jawab sosial tinggi dan sebanyak 2
seluruhan sikap sosial siswa SMP Negeri 1 orang (3,6%) memiliki tanggung jawab sosial
Pangkajene Sidrap adalah sebesar 0,671 atau sedang.
67,1%.
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
10 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Tanggung Pengujian Hipotesis


Jawab Sosial
Tabel 10. Hasil Pengujian Hipotesis 1
No Kategori Interval Jumlah (%)
1 Sangat Tinggi 62-72 43 76,8 p-
Hipotesis T R2 F
2 Tinggi 51-61 11 19,6 value
3 Sedang 40-50 2 3,6 Peran Guru → 9.715 0.636 94.37 0.000
4 Rendah 29-39 0 0 Sikap Sosial 3
Sangat
5 18-28 0 0 Berdasarkan hasil analisis regresi
Rendah
Total 56 100 untuk hipotesis 1 pada Tabel 10 diperoleh
nilai F hitung sebesar 94,373 dengan p-value
Uji Normalitas 0,000. Karena p-value kurang dari 0,05 maka
Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas signifikan peran guru mata pelajaran IPS
sebagai pendidik dan pengajar terhadap sikap
Kolmogorov- Asymp. Sig. sosial siswa. Hasil analisis diperoleh nilai t
Variabel
Smirnov (2-tailed) hitung sebesar 9,715 yang menunjukkan
Peran Guru 0.729 0.663 angka positif, berarti ada hubungan positif
Sikap Sosial 0.674 0.754 antara peran guru dengan sikap sosial siswa.
Tanggung Nilai koefisien determinasi sebesar
1.252 0.087
Jawab Sosial 0,636 atau 63,6% menunjukkan bahwa sikap
sosial siswa dipengaruhi oleh peran guru mata
Berdasarkan Tabel 8 diperoleh hasil pelajaran IPS sebagai pendidik dan pengajar
untuk variabel peran guru nilai signifikansi- sebesar 63,6%, sedangkan 36,4% dipengaruhi
nya sebesar 0,663, variabel sikap sosial signi- oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam
fikansinya sebesar 0,754, dan variabel tang- penelitian ini.
gung jawab sosial dengan nilai signifikansi
sebesar 0,087. Ketiga variabel tersebut Tabel 11. Hasil Pengujian Hipotesis 2
memiliki nilai signifikansi lebih besar dari
p-
0,05, maka hasil uji normalitas menunjukkan Hipotesis T R2 F
value
bahwa variabel peran guru, sikap sosial, dan
tanggung jawab sosial berdistribusi normal. Peran Guru 4.146 0.241 17.187 0.000
→ Tanggung
Jawab Sosial
Uji Linearitas

Tabel 9. Hasil Uji Linearitas Hasil analisis regresi untuk hipotesis


2 pada Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai F
Variabel Variabel Sig. Sig. Deviation hitung untuk hipotesis 2 sebesar 17,187 de-
Ket.
Independen Dependen Linearity from Linearity
ngan p-value 0,000. Nilai p-value 0,000 <
Peran Guru Sikap Sosial 0.000 0.256 Linear 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal
Peran Guru Tanggung tersebut berarti hubungan peran guru IPS
0.000 0.688 Linear
Jawab Sosial sebagai pendidik dan pengajar dalam mening-
katkan tanggung jawab sosial siswa terbukti
Tabel 9 menunjukkan bahwa semua berpengaruh secara signifikan.
bentuk hubungan antar variabel dinyatakan Nilai t hitung diperoleh sebesar 4,146
linear. Hubungan variabel peran guru terhadap yang menunjukkan angka posistif, yang
sikap sosial terbukti linear dengan nilai menunjukkan hubungan positif antara peran
probabilitas linearity 0,000 < 0,05 dan nilai guru dengan tanggung jawab sosial siswa.
probabilitas deviation from linearity 0,256 > Nilai koefisien determinasi (R2) hipotesis 2
0,05. Hubungan variabel peran guru terhadap diperoleh sebesar 0,241 atau 24,1%, yang arti-
tanggung jawab sosial juga terbukti linear nya tanggung jawab sosial siswa dipengaruhi
dengan nilai probabilitas linearity 0,000 < oleh peran guru IPS sebagai pendidik dan
0,05 dan nilai probabilitas deviation from pengajar sebesar 24,1%, dan 76,9% dipenga-
linearity 0,688 > 0,05.

Volume 4, No 1, Maret 2017


Peran Guru IPS sebagai Pendidik dan Pengajar dalam ... 11
Edy Surahman, Mukminan

ruhi oleh faktor lain yang tidak disebutkan Hal tersebut membuktikan bahwa tanggung
dalam penelitian ini. jawab sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene
Sidrap sebagian besar sudah cukup baik.
Siswa yang memiliki tanggung jawab sosial
Pembahasan yang baik dapat dilihat dari sikap siswa yang
berani mengakui kesalahannya, tidak me-
Peran Guru IPS sebagai Pendidik dan
nyontek pekerjaan teman, tidak menuduh te-
Pengajar di SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap
man tanpa bukti, tidak menunda-nunda peker-
Berdasarkan analisis data dari hasil jaan yang diberikan guru, serta mengerjakan
pembahasan diketahui bahwa peran guru IPS tugas yang diberikan guru dengan tepat
sebagai pendidik dan pengajar sebesar 62,7%. waktu.
Hal tersebut berarti bahwa siswa merasakan
Peran Guru IPS sebagai Pendidik dan
peranan guru cukup penting dalam proses
Pengajar dalam Meningkatkan Sikap Sosial
pembelajaran di sekolah.
Siswa
Contoh peran guru sebagai pendidik
yang ada di SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap Berdasarkan hasil analisis data di
yaitu memberikan penjelasan mengenai atas, dapat disimpulkan bahwa peran guru IPS
kerugian dari melakukan kecurangan dalam sebagai pendidik dan pengajar berpengaruh
mengerjakan tugas, guru mengajak murid signifikan terhadap sikap sosial siswa dengan
untuk peduli terhadap lingkungan, guru sering kontribusi sebesar 63,6%. Peran guru IPS se-
memberikan nasehat pada siswa, serta guru bagai pendidik dan pengajar berpengaruh
menghargai pendapat dari siswa. Sedangkan dalam meningkatkan sikap sosial siswa karena
peran guru sebagai pengajar juga direspon ketika pembelajaran di kelas, guru IPS tidak
positif oleh siswa, dimana siswa merasakan hanya memberikan materi pada siswa saja,
bahwa guru menyampaikan materi pelajaran tetapi juga memberikan teladan pada siswanya
dengan baik dan mudah dipahami oleh siswa. dengan bersikap disiplin, mandiri serta
Beberapa contohnya yaitu guru memberikan berkepribadian baik.
ilustrasi mengenai suatu permasalahan, guru Peran guru mata pelajaran IPS seba-
menggunakan media yang beragam dalam gai pendidik dan pengajar berpengaruh terha-
menyampaikan materi, serta melibatkan siswa dap sikap sosial siswa karena ketika pembel-
dalam penggunakan media pembelajaran guna ajaran di kelas, guru mata pelajaran IPS tidak
melatih keterampilan siswa. hanya memberikan materi pada siswa saja,
tetapi juga memberikan teladan pada siswanya
Sikap Sosial Siswa SMP Negeri 1 Pangkajene
dengan bersikap disiplin, mandiri serta berke-
Sidrap
pribadian baik. Sebagaimana dijelaskan oleh
Berdasarkan data yang telah dianali- Mulyasa (2011, p. 37) bahwa guru sebagai
sis, sikap sosial siswa SMP Negeri 1 Pangka- pendidik harus menjadi tokoh panutan bagi
jene Sidrap sebesar 67,1%. Hal tersebut ber- siswa dan lingkungannya, sedangkan guru
arti siswa SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap sebagai pengajar harus membantu siswa yang
telah memiliki sikap sosial yang baik, baik sedang berkembang untuk mempelajari se-
yang bersifat bawaan maupun yang sudah suatu yang belum diketahuinya. Guru yang se-
dikembangkan oleh guru atau orang tua. ring membiasakan hal-hal baik pada siswanya
Siswa yang telah memiliki bawaan akan lebih cepat dalam membentuk sikap
sikap sosial yang baik tentu akan lebih mudah sosial siswa.
untuk dikembangkan, berbeda dengan siswa Guru mengajarkan sikap sosial siswa
yang sikap sosialnya masih kurang baik, guru tidak hanya sebatas untuk mencapai kom-
harus lebih sering memberikan contoh kebia- petensi dasar siswa saja, melainkan juga untuk
saan sikap sosial pada siswa tersebut untuk menanamkan dalam diri siswa agar nantinya
dapat meningkatkan sikap sosialnya. siswa dapat menerapkannya di lingkungan
Tanggung Jawab Sosial Siswa SMP Negeri 1 masyarakat, rumah dan sekolah. Siswa yang
Pangkajene Sidrap dalam dirinya sudah tertanam sikap sosial
cenderung memiliki sifat jujur, pemaaf, suka
Tanggung jawab sosial siswa SMP menolong teman, sopan terhadap orang yang
Negeri 1 Pangkajene Sidrap sebesar 62,7%. lebih tua, menghormati pendapat orang lain,
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
12 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

dan juga menghargai guru. Maka dari itu, miliknya, membiasakan siswa untuk bersama-
untuk menghindari melemahnya sikap sosial sama mengerjakan tugas kelompok, serta
siswa karena arus perkembangan zaman, guru membiasakan siswa untuk melaksanakan piket
di sekolah harus terus mendidik dan menjadi kelas. Upaya-upaya tersebut secara perlahan
contoh bagi siswa dalam mengembangkan dapat menumbuhkan tanggung jawab sosial
sikap sosial siswa. dalam diri siswa.
Peran Guru IPS sebagai Pendidik dan
Simpulan
Pengajar dalam Meningkatkan Tanggung
Jawab Sosial Siswa Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat
Peran guru IPS sebagai pendidik dan
disimpulkan sebagai berikut:
pengajar memiliki kontribusi sebesar 24,1%
Sumbangan peran guru IPS sebagai
terhadap tanggung jawab sosial siswa SMP
pendidik dan pengajar di SMP Negeri 1 Pang-
Negeri 1 Pangkajene Sidrap. Tanggung jawab
kajene Sidrap menurut pendapat siswa kelas
sosial menurut Simorangkir (1987, p.155)
VII yaitu sebesar 62,7%. Sumbangan sikap
merupakan kemampuan manusia dalam kehi-
sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap
dupan bermasyarakat dalam menjaga keseim-
adalah sebesar 67,1%. Sumbangan tanggung
bangan antara perilaku yang ditampilkan de-
jawab sosial siswa SMP Negeri 1 Pangkajene
ngan harapan sesuai dengan status sosialnya.
Sidrap yaitu sebesar 62,7%.
Peran guru IPS sebagai pendidik dan
Peran guru IPS sebagai pendidik dan
pengajar berpengaruh dalam meningkatkan
pengajar terbukti berpengaruh signifikan
tanggung jawab sosial siswa karena guru
positif dalam meningkatkan sikap sosial siswa
mengajarkan pada siswa untuk mengakui ke-
SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap. Peran guru
salahan yang diperbuat, memberikan keperca-
IPS sebagai pendidik dan pengajar terbukti
yaan pada siswa untuk menjadi pemimpin
berpengaruh signifikan positif dalam mening-
ketika diskusi kelompok, segera melaksana-
katkan tanggung jawab sosial siswa SMP
kan tugas yang diberikan guru, serta mem-
Negeri 1 Pangkajene Sidrap.
biasakan untuk segera mengembalikan barang
Berdasarkan kesimpulan hasil peneli-
yang dipinjamnya. Melalui cara-cara tersebut,
tian tersebut, implikasi dari hasil penelitian ini
guru akan lebih mudah dalam mengajarkan
yaitu peran guru IPS dapat meningkatkan
tanggung jawab sosial siswa daripada hanya
sikap sosial dan tanggung jawab sosial siswa
dengan memberikan teori semata.
SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
memberikan contoh-contoh sikap sosial dan
hasil penelitian Suparman (2015) yang ber-
tanggung jawab sosial dan keteladanan secara
tujuan untuk mengetahui hubungan peranan
spontan ketika di sekolah, sehingga siswa
guru terhadap sikap dan tanggung jawab so-
lebih mudah mengaplikasikan dan mengem-
sial siswa di sekolah dasar. Dalam peneli-
bangkan sikap tersebut dalam dirinya.
tiannya menyebutkan bahwa terdapat hu-
Berdasarkan kesimpulan penelitian,
bungan peranan guru sekolah dasar terhadap
saran yang dapat diberikan yaitu sebagai
sikap tanggung jawab sosial siswa sekolah
berikut. Guru dapat mengembangkan sikap
dasar se-Kecataman Labuhan Ratu. Ia juga
sosial dan tanggung jawab sosial siswa de-
menyimpulkan apabila peranan guru di seko-
ngan memberikan contoh kebiasaan baik pada
lah dasar baik maka sikap tanggung jawab
siswa. Selain itu guru juga harus lebih mem-
sosial siswa juga akan baik, sedangkan apa-
perhatikan sikap sosial siswa ketika di seko-
bila peranan guru di sekolah masih kurang
lah, agar guru dapat langsung menegur siswa
baik maka sikap tanggung jawab sosial siswa
yang melakukan kesalahan. Siswa harus lebih
di sekolah akan kurang baik pula.
menghargai guru yang sedang mengajar di
Upaya yang dilakukan oleh guru SMP
kelas. Serta siswa perlu untuk lebih mema-
Negeri 1 Pangkajene Sidrap dalam membina
hami pentingnya sikap sosial dan tanggung
tanggung jawab sosial siswa yaitu dengan
jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
mengajarkan pada siswa untuk tidak meyalah-
kan orang lain atas kesalahannya, tidak Daftar Pustaka
mencontek pekerjaan teman ketika ulangan, Ahmadi, A. (2009). Psikologi sosial. Jakarta:
mengembalikan barang yang bukan menjadi Rineka Cipta.

Volume 4, No 1, Maret 2017


Peran Guru IPS sebagai Pendidik dan Pengajar dalam ... 13
Edy Surahman, Mukminan

Darmadi, H. (2010). Kemampuan dasar kreatif dan menyenangkan. Bandung: PT


mengajar. Bandung: Alfabeta. Remaja Rosdakarya.
Gunawan, R. (2011). Pendidikan IPS filosofi, Nursid, N. (2008). Konsep dasar IPS. Jakarta:
konsep dan aplikasi. Bandung: Alfabeta. Universitas Terbuka.
Hamalik, O. (2009). Proses belajar mengajar. Risthantri, P., & Sudrajat, Ajat. (2015).
Jakarta: Bumi Aksara. Hubungan antara pola asuh orang tua
dan ketaatan beribadah dengan perilaku
Hamond, L. D. (2006). Powerful teacher
sopan santun peserta didik. Harmoni
education: lessons from exemplary
Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, (2), . 2,
programs. San Francisco: Jossey-Bass.
pp. 191-202, Retrieved from:
Hellison, D. R. (2003). Teaching personal and http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi/a
social responsibility through physical rticle/view/7670
activity. Third Edition. USA: Human
Rusyan, T. (1990). Kemampuan dasar guru
Kinetics, Inc.
dalam proses belajar mengajar.
Inglis, F., & Aers, L. (2008). Key concepts in Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
education. Los Angeles: SAGE
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS konsep dan
Publication.
pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Juniar, D. P. (2010). Upaya guru dalam Rosdakarya.
membina tanggung jawab sosial siswa di
Sardjiyo. (2007). Pendidikan IPS di SD.
lingkungan sekolah menengah atas: studi
Jakarta: Universitas Terbuka.
deskriptif tentang pembinaan tanggung
jawab sosial siswa sebagai upaya Simorangkir. (1987). Tanggung jawab
mengembangkan anak didik berakhlak manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
mulia di Baleendah-Bandung. Thesis,
Sudarsono. (1997). Kamus konseling. Jakarta:
Univeristas Pendidikan Indonesia.
Rineka Cipta.
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian
(2014). Model penilaian pencapaian
pendidikan. Bandung: Alfabeta.
kompetensi peserta didik sekolah
menengah pertama. Direktorat Suparman, D. (2015). Hubungan peranan guru
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. sekolah dasar dengan sikap tanggung
jawab siswa. Jurnal pedagogi, 2(7)
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
(2015). Panduan penilaian untuk Depdiknas. (2003). Undang-Undang Nomor
Sekolah Menengah Pertama (SMP). 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Direktorat Pembinaan Sekolah Pendidikan Nasional
Menengah Pertama. UNICEF. (2014). Laporan tahunan indonesia
Koesoema, D. (2009). Pendidikan karakter di 2014. Genewa: PBB.
zaman keblinger. Jakarta: Grasindo. Usman, H. (2006). Manajemen teori-praktik
Lickona, T. (2013). Mendidik untuk dan riset pendidikan. Jakarta: Bumi
membentuk karakter: bagaimana Aksara.
sekolah dapat memberikan pendidikan Wijaya, E. P. (2015). Peran guru dalam
tentang sikap hormat dan tanggung pembentukan perilaku bertanggung
jawab. (Terjemahan Juma Abdu jawab peserta didik. Jurnal kultur
Wamaungo). Jakarta: Bumi Aksara. demokrasi, 3(8).
Massialas, B. G., & Allen, R. F. (1996). Zuriah, N. (2007). Pendidikan moral & budi
Critical issues in teaching social studies pekerti dalam perspektif perubahan.
K-12. USA: Wadsworth Publishing Jakarta: Bumi Aksara.
Company.
Mulyasa, E. (2011). Menjadi guru
profesional: menciptakan pembelajaran

Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS


Volume 4, No 1, Maret 2017

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai