Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Pengertian Pancasila

Mengetahui asal usul sesuatu didalam praktik kehidupan adalah sangat penting,
karena dengan mengetahui asal mula sesuatu hal atau peristiwa dapat mengetahui
pengertian yang lebih mendalam dari hal atu peristiwa tersebut. begitu juga dalam
hal pancasila, untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengannya secara
mendalam, maka kita harus mengetahui asal mulanya.
Secara etimologi pancasila berasal dari bahasa India yaitu bahasa sansekerta.
panca berarti “lima” syila (dengan huruf i pendek) berarti “batu sendi”, “alas” atau
“dasar”. Syiila (dengan huruf i panjang ) berarti “peraturan”, “tingkah laku yang
baik atau penting”. Syiila itu sendiri dalam bahasa Indonesia menjadi susila
artinya tingkah laku yang baik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pancasyila berarti lima dasar
sedangkan pancasyiila berarti lima aturan tingkah laku yang penting.
dengan cara meningkatkan efektivitas penegakan hukum dan melakukan upaya
secara
masif serta sistematis dalam membudayakan nilai-nilai Pancasila bagi para
aparatur
negara. Tantangan terhadap Pancasila sebagaimana yang diuraikan di atas,
hanya
merupakan sebagian kecil saja karena tantangan terhadap Pancasila itu
seperti
fenomena gunung es, yang tidak terlihat lebih banyak dibandingkan yang muncul
di
permukaan. Hal ini menggambarkan bahwa upaya menjawab tantangan tersebut
tidak
mudah. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus bahu- membahu
merespon
secara serius dan bertanggung jawab guna memperkokoh nilai- nilai Pancasila
sebagai
kaidah penuntun bagi setiap warga negara, baik bagi yang berkiprah di
sektor
masyarakat maupun di pemerintahan. Dengan demikian, integrasi nasional
diharapkan
semakin kokoh dan secara bertahap bangsa Indonesia dapat mewujudkan cita-cita
dan
dengan cara meningkatkan efektivitas penegakan hukum dan melakukan upaya
secara
masif serta sistematis dalam membudayakan nilai-nilai Pancasila bagi para
aparatur
negara. Tantangan terhadap Pancasila sebagaimana yang diuraikan di atas,
hanya
merupakan sebagian kecil saja karena tantangan terhadap Pancasila itu
seperti
fenomena gunung es, yang tidak terlihat lebih banyak dibandingkan yang muncul
di
permukaan. Hal ini menggambarkan bahwa upaya menjawab tantangan tersebut
tidak
mudah. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus bahu- membahu
merespon
secara serius dan bertanggung jawab guna memperkokoh nilai- nilai Pancasila
sebagai
kaidah penuntun bagi setiap warga negara, baik bagi yang berkiprah di
sektor
masyarakat maupun di pemerintahan. Dengan demikian, integrasi nasional
diharapkan
semakin kokoh dan secara bertahap bangsa Indonesia dapat mewujudkan cita-cita
dan

A. Pengaktualisasian Pancasila Yang Terkandung Dalam Esensi Ke


Lima Sila
Sila –sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat, maka esensi seluruh
sila-silanya merupakan kesatuan. Pancasila adalah kepribadian bangsa indonesia
bukan dari luar. Adapun yang menjadi unsur-unsur pancasila telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia sejak dahulu. Adanya pancasila terdapat di dalam dirinya
sendiri, sebab itu pancasila adalah suatu subtansi yang mengandung esensi. oleh
karena itu akan kami jelaskan esensi-esensi kelima sila tersebut beserta
pengamalanya didalam kehidupan masyarakat.

1. Ketuhanan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Dan Sifat-Sifat Tuhan


Hakikat tuhan itu sendiri sebenarnya sangat sulit untuk diketahui,akan tetapi kita
bisa melihat contoh yang dikemukaan aristoteles tentang adanya causa prima atau
sebab pertama yang tidak disebabkan. berbeda dengan hakikat yaitu sifat-sifat
tuhan yang lebih mudah kita pikirkan karena tuhan mempunyai sifat yang tidak
terbatas,misalnya tuhan maha pengasih, penyayang, adil, sabar dan sebagainya.
Oleh karena itu kita sebagai manusia ciptaanya dan menjadi masyrakat Indonesia
khususnya wajib bertaqwa kepada tuhan YME serta menjalankan segala
perintahnya,selain itu kta sebagai makhluk tuhan harus bisa meniru sifat sifat yang
ada pada diri tuhan meskipun dengan frekuensi yang jauh lebih rendah
dibandingkan tuhan yaitu kita harus kasih saying sesama, adil, saling
menghoramati dan lain sebagainya.
2. Kemanusiaan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Manusia
Kita tahu bahwa susunan kodrat manusia itu terdiri dari jiwa dan raga.jiwa terdiri
atas akal, rasa, karsa.dan tubuh terdiri atas unsur-unsur benda mati tunbuh-
tumbuhan dan binatang. Sedangkan menurut sifat kodratnya, manusia merupakan
kesatuan individu dan makhlik sosial atau disebut dengan monodualis social,
ekonomi, politik. Menurut kedudukan kodratnya, manusia merupakan kesatuan
individu yang berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan atau disebut dengan
monodualis religion.
Oleh karena iu sebagai manusia yang mempunyai susunan, sifat, kedudukan
kodrat yang sama kita harus dapat mencintai sesama, mengembangkan sikap
tenggang rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3. Persatuan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Satu
Kata satu merupakan sesuatu yang bulat, tidak dapat dipecah-pecah. persatuan
Indonesia pada hakikatnya bahwa bangsa Indonesia yang berjumlah jutaan jiwa
dan mempunyai adat istiadat, agama, kepercayaan, kebudayaan yang berbeda-
beda itu merupakan satu kesatuan.
Oleh karena itu didalam pergaulan satu sama lain kita harus dapat menunjukan
rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika, meskipun
berbeda-beda kita harus saling menghormati, menjaga karena satu jua.selain itu
kita harus menyadari bahwa kita bertanah air satu yaitu tana air Indonesia,
sehingga harus cinta tanah air dan bangsa.

4. Kerakyatan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Rakyat


Rakyat adalah manusia-manusia yang bertempat tinggal disuatu Negara. istilah
hakikat rakyat menunjukan keseluruhan, jadi bukan bagian-bagian, meskipun
keseluruhan itu terdiri dari bagian-bagian.maka antara keseluruhan dan bagian ada
hubungan yang erat.oleh karena itu kita harus saling bekerja sama, bergotong
royong untuk mewujudkan cita-cita kita dan bangsa. Dan kita harus menjawab
tantangan bersama, memecahkan persoalan secara bersama.dan musyawarah
bersama hal ini semua harus dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan sehingga
tercapai sifat kekeluargaan.
5. Keadilan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Adil
Adil disini dapat diartikan menempatkan sesuatu atau hak dan kewajiban pada
tempatnya. berbuat adil kepada diri sendiri berarti berbuat yang serasi antara hak
dan kewajiban, berbuat adil kepada masyarakat berarti berlaku adil sesama
warganya.berbuat adil terhadap alam berarti kita tidak boleh berbuat semena-
mena dan merusak lingkungan hidup.berbuat adil kepada tuhan berarti
melaksanakan kewajiban terhadap tuhanya.oleh karena itu kita harus bersifat adil
terhadap diri kita, orang lain, alam Negara dan tuhanya.jangan sampai melakukan
perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan berusaha mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Macam-macam Aktualisasi Pancasila
dengan kesadaran, ketaatan, serta kesiapan individu untuk mengamalkan
Pancasila. Pelaksanaan Pancasila yang subjektif akan terselenggara dengan baik
apabila suatu keseimbangan kerohanian yang mewujudkan suatu bentuk
kehidupan dimana kesadaran wajib hukum telah terpadu menjadi
kesadaran
wajib moral, sehingga dengan demikian suatu perbuatan yang tidak memenuhi
wajib untuk melaksanakan Pancasila bukan hanya akan menimbulkan akibat
moral, dan ini lebih ditekankan pada sikap dan tingkah – laku seseorang.
Sehingga Aktualisasi Pancasila yang subjektif berkaitan dengan norma – norma
moral. Untuk dapat berfungsi penuh sebagai perekat bangsa sebagai pondasi
dalam menghadapi berbagai macam era termasuk era reformasi. Pancasila
dengan nilai- nilainya harus diaktualisasikan dalam segala tingkat
kehidupan,
mulai dari kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
dan
dalam segala aspek meliputi politik, ekonomi, sosial budaya, dan hukum.
dengan kesadaran, ketaatan, serta kesiapan individu untuk mengamalkan
Pancasila. Pelaksanaan Pancasila yang subjektif akan terselenggara dengan baik
apabila suatu keseimbangan kerohanian yang mewujudkan suatu bentuk
kehidupan dimana kesadaran wajib hukum telah terpadu menjadi
kesadaran
wajib moral, sehingga dengan demikian suatu perbuatan yang tidak memenuhi
wajib untuk melaksanakan Pancasila bukan hanya akan menimbulkan akibat
moral, dan ini lebih ditekankan pada sikap dan tingkah – laku seseorang.
Sehingga Aktualisasi Pancasila yang subjektif berkaitan dengan norma – norma
moral. Untuk dapat berfungsi penuh sebagai perekat bangsa sebagai pondasi
dalam menghadapi berbagai macam era termasuk era reformasi. Pancasila
dengan nilai- nilainya harus diaktualisasikan dalam segala tingkat
kehidupan,
mulai dari kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
dan
dalam segala aspek meliputi politik, ekonomi, sosial budaya, dan hukum.

Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu :

1. Aktualisasi Objektif
Aktualisasi Pancasila secara objektif yaitu melaksanakan pancasila dalam
berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara antara
lain: legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-
bidang aktualisasi lainnya terutama dalam penjabaran kedalam Undang-Undang,
garis-garis besar haluan Negara, hankam, pendidikan maupun bidang kenegaraan
lainnya.

2.      Aktualisasi Subjektif 
Aktualisasi Pancasila secara subjektif adalah aktualisasi Pancasila pada setiap
individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara dan
masyarakat.
Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara memerlukan kondisi dan iklim yang memungkinkan segenap
lapisan masyarakat yang dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila itu dan dapat
terlihat dalam perilaku. Perpaduan ciri tersebut di dalam kehidupan
kampus melahirkan gaya hidup tersendiri yang merupakan variasi dari corak
kehidupan yang menjadikan kampus sebagai pedoman dan harapan masyarakat.

Aktualisasi Pancasila di Era Globalisasi


Saat ini, globalisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi oleh
seluruh masyarakat dunia. Dewasa ini, teknologi semakin berkembang pesat
disertai nilai interinsik yang ada di dalamnya, membuat munculnya isu
mengenai globalisasi dan menimbulkan nilai baru tentang tatanan dunia. Untuk
itu diperlukannya aktualisasi Pancasila untuk menghindarkan masyarakat dari
degradasi moral dan untuk menjaga nilai-nilai luhur dari Pancasila itu sendiri.
Dilansir dari (Damanhuri, 2016) mengemukakan bahwa Pancasila merupakan hal
yang sangat penting sebagai acuan maupun pedoman mengenai bagaimana
warga negara dapat berperilaku dengan baik di dalam berkehidupan sosial,
atau biasa kita sebut dengan good citizen. Dengan menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
diharapkan masyarakat dapat dapat mengetahui cara berpikir dan berperilaku
sesuai dengan ideologi bangsa sehingga menghasilkan kehidupan yang positif
dan tidak bertentangan dengan nilai dan norma. Menurut (Alim, 2011)
aktualisasi Pancasila dapat dilakukan dengan, menumbuhkan semangat
nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam
arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya. Selektif terhadap pengaruh globalisasi
di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

Di era globalisasi, standar nilai sosial budaya masyarakat global turut


mempengaruhi keberadaan karakter bangsa lainnya, khususnya bagi bangsa
Indonesia. Sebagai asal muasal bahan, Pancasila telah mengambil warisan nilai-
nilai luhur budaya bangsa. Dengan menelaah kembali nilai-nilai luhur Pancasila
dengan pertimbangan rasionalitas dan aktualisasinya dalam mengatasi
persoalan-persoalan modern, merupakan salah satu cara mengaktualisasikan
Pancasila di era globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai