Anda di halaman 1dari 7

DAMPAK PERNIKAHAN USIA DINI TERHADAP PERENCANAAN KARIR

PENDIDIKAN SISWA SMKN 6 MUNA

DARTA LISTIANA
Jurusan Bimbingan dan Konseling,FKIP, Universitas Halu Oleo
E-mail : dartalistiana@gmail.com

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dampak masyarakat dini dini terhadap
prestasi akademik siswa SMKN 6 MUNA. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
kualitatif dan fokus pada fenomena. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas enam di
SMKN yang sedang berjuang di sekolah karena riwayat keluarga mengidap diabetes.
Data primer adalah jenis sumber data yang digunakan. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terpuruknya usia dini yang terjadi karena beberapa faktor, terutama situasi ekonomi,
pendidikan, media, dan kebebasan pergaulan, berpengaruh signifikan terhadap karir
pendidikan siswa. SMKN 6 MUNA.

Kata kunci : dampak pernikahan usia dini, perencanaan karir pendidkan

Abstract

The purpose of this study is to ascertain how early marriage affects students at SMKN 6
MUNA's plans for their academic careers. Phenomenological research using a
qualitative methodology is what this study is. Students at SMKN 6 MUNA who dropped
out of school due to an early marriage are the subjects of this study. Primary data is the
data source that was used. Observation is the method used to obtain data. The study's
findings demonstrate how early marriage, which can stem from a number of
circumstances, including economics, education, media, and promiscuity, has a significant
impact on students at SMKN 6 MUNA's plans for their future academic careers.

Key words: impact of early marriage, educational career planning


PENDAHULUAN

Pernikahan adalah hal penting dalam kehidupan. Dari pernikahan, seseorang akan
lebih bisa memperoleh keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis maupun
secara sosial. Batas usia pernikahan yang baik telah ditetapkan untuk wanita berusia 21
hingga 25 tahun dan untuk pria berusia 25 hingga 27 tahun.Pada usia tersebut organ
reproduksi perempuan secara fisiologis sudah berkembang secara baik dan kuat serta siap
melahirkan keturunan dan secara fisik sudah matang. Dan pada lelaki yang telah berumur
25 sampai dengan 28 tahun kondisi psikis dan fisiknya sudah sangat kuat, sehingga
mampu menopang kehidupan keluarga baik secara psikis maupun emosional, ekonomi
dan juga sosial(Irianto, 2015).
Pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan ataupun
salah satu pasangannya yang masih dikategorikan remaja yang berusia di bawah 18
tahun. Angka pernikahan usia dini di berbagai Negara terutamanya di Indonesia terus
meningkat dari tahun ke tahun hingga pada akhir tahun 2022 angka pernikahan usia dini
di Indonesia telah berada diperingkat ke-8 di dunia dan ke-2 di ASEAN dengan total
hampir 1,5 juta kasus.
Faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya Dini Pernikahan adalah (a)
ekonomi.Dini pernikahan adalah keluarga yang hidup dilinir; untuk meringankan beban
orang tuanya, anak yang dikawinkan dengan orang yang dianggap mampu memenuhi
kebutuhan anaknya.(b) PendidikanPendidikan juga menjadi salah satu penyebab utama
pecahnya kawasan Asia-Pasifik karena ketidaktahuan generasi muda mengenai
seksualitas dan seksualitas. konsekuensi yang mungkin timbul ketika mereka melakukan
hubungan seks di luar nikah. Oleh karena itu, pendidikan dapat digambarkan sebagai alat
yang penting untuk mengatasi masalah psikologis seperti ini. (c) secara individu,
terjadinya dini pernikahan juga dapat disebabkan karena pengaruh, bahkan paksaan orang
tua. (d) Media Masa Meluasnya paparan konten seksual di media telah memunculkan
pandangan modern dan permisif terhadap seksualitas di kalangan perempuan, bahkan
wanita yang lebih tua, karena kurangnya pemahaman kritis. Mereka mudah dimengerti.
Pernikahan dini dengan anak pendidikan.dampak pernikahan dini usia terhadap
keturunan kualitas.Selain anak yang mudah gugur, lemah atau meninggal dan tak jarang
juga ibu muda yang menjadi korban, pernikahan usia dini mudah dihinggapi bahaya.
Gadis yang masih bertekad untuk melepaskan diri dari pengasuhan orang tua, apabila
waktunya dibebani kewajiban-kewajiban berat.
Usia pernikahan ini berdampak pada pendidikan anak yang masih memerlukan
bimbingan dari orang tua, terutama orang tua yang kurang dalam memberikan kasih
sayang terhadap anak. Selain itu, ekonomi orang tua yang kurang mampu dapat
mengganggu pendidikan anak di sekolah, kurang harmonisnya keluarga dapat
mengganggu mental anak karena orang tua yang menikah dini masih memikirkan diri
merekasan anak.
Hal ini menimbulkan risiko terhadap pendidikan kedua kelompok masyarakat
yang sebagian besar tidak terlatih di bangku sekolah. Sayangnya, hal tersebut kini
menjadi risiko yang harus ditanggapi dengan serius oleh semua pihak yang terlibat dan
masyarakat luas. Mengingat dampak pendidikan sekolah terhadap perkembangan
pengetahuan anak di masa depan sudah tidak mungkin lagi diabaikan, baik orang tua
maupun wali harus memperhatikan setiap kepedulian terhadap kesejahteraan anak,
termasuk aspek ekonomi, kesehatan, dan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan, karena dapat
membantu seseorang untuk mempunyai kehidupan yang lebih bermakna, baik secara
pribadi, sosial, lingkungan, agama, maupun bangsa. Kurangnya pendidikan pribadi juga
akan sangat merugikan kemampuan seseorang untuk bernegara dan bernegara.
Karir merupakan salah satu sifat terpenting dalam diri seseorang yang telah
mencapai usia dewasa, dimanapun dan kapanpun mereka berada. Karangan yang akan
ditulis akan menjadi alat yang ampuh untuk mewujudkan setiap potensi yang dimiliki
setiap individu. Sebelum tahun 1951, praktik tersebut karir atau bimbingan karir dikenal
dengan nama pelayanan bimbingan; Namun, menjelang tahun 1951, model jabatan
terfokus pada kesepakatan antara pimpinan dan tuntutan serta kinerja pegawai.
Sebaliknya, model karir lebih menekankan pada konsep pertumbuhan dan tujuan
pendidikan dibandingkan sekedar memberikan saran mengenai pilihan pekerjaan. Tujuan
utama pendidikan adalah menjunjung UUD 1945, yaitu untuk meningkatkan kehidupan
bangsa. Hasil utama dari kecerdasan pada poin ini adalah kemampuan setiap peserta
didik untuk memahami dirinya sendiri, mengenali potensi dirinya yang tidak pernah
melampaui batas pribadinya untuk mencapai tujuan pendidikannya.
Menurut Widarto (2011:36), bimbingan karir tidak hanya merespon permasalahan
baru namun juga membantu pemahaman, sikap, dan ketrampilan yang diperlukan dalam
tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan. Sebagaimana dikemukakan Sutrisno
(2013:10), hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis aspek karir yang perlu diperhatikan
dalam pendidikan kejuruan adalah kemampuan mengidentifikasi tujuan terkait dunia
kerja, kemampuan merancang program pendidikan, dan pencantuman materi kejuruan
yang memenuhi standar bisnis dan industri.
Supriatna (2009) menyatakan bahwa penencanaan karir adalah kegiatan
kemahasiswaan yang mempengaruhi berakhirnya masa karir. Salah satu bentuk
penerapan karir dapat berupa strategi pengembangan diri yang melibatkan keterlibatan
dalam banyak aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Werther dan
Davis (dalam Bambang Purwoko, 2011) menjelaskan bahwa penencanaan karir adalah
suatu proses yang digunakan masyarakat untuk mengidentifikasi tujuan dan kemudian
menggunakan karir dan jalur untuk mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan beberapa poin
yang dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan pribadi adalah sarana dimana
seseorang membuat rencana berjalan untuk suatu proyek dalam rangka mempersiapkan
masa pensiun, dengan menggunakan berbagai strategi dan pendekatan alternatif untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. . Oleh karena itu, kegiatan penencanaan karir
sangat penting untuk dipelajari oleh para mahasiswa, terutama untuk mengembangkan
sikapnya kelak ketika menamatkan karir.

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disebut fenomenologi,


yaitu salah satu jenis metodologi penelitian kualitatif. Fenomenologi merupakan bidang
penafsiran dengan tujuan memahami tingkah laku manusia dan menggambarkan situasi
manusia sebagai “cinderamata yang timbul dan lenyap seiring berjalannya waktu” (Von
Eckartsberg, 1998: 3). Metode penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan analisis
beberapa jenis data empiris, seperti studi kasus, investigasi pribadi, intropeksi, studi
perilaku manusia, antropologi, dan teks linguistik. Penelitian yang dilakukan berkaitan
dengan penelitian yang sedang berlangsung dan berkaitan erat dengan kondisi sekolah
saat ini dengan desain penelitian kualitatif yang dipertimbangkan secara matang.
Pendekatan metodologis yang didefinisikan oleh Bogdan dan Taylor adalah suatu
prosedur penelitian sistematis yang menghasilkan data deskriptif berupa transkripsi
wawancara atau pernyataan tertulis dari partisipan penelitian yang dapat dievaluasi.
Dapat dikatakan dengan jelas bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mengkaji
data sebagai subjek penelitian dalam konteks kehidupan sehari-hari peneliti. Dalam
kaitan ini, peneliti kualitatif berpotensi berinteraksi langsung dengan data, mendiskusikan
kehidupan sehari-hari secara detail, serta memahami dan berpartisipasi dalam
keseluruhan data (wajar).
Oleh karena itu, data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data awal,
yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber diam yang ada di lokasi penelitian. Para
peneliti kemudian diam-diam mengamati subjek yang akan diteliti guna mengumpulkan
informasi secara diam-diam. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode ini karena
dapat secara diam-diam mengumpulkan informasi tentang keadaan daerah penelitian
yang berkaitan dengan Dampak Pernikahan Usia Dini pada siswa kelas SMKN 6 MUNA.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Dampak pernikahan usia dini terhadap perencanaan karir pendidkan siswa SMKN 6
MUNA

Karir penencanaan adalah proses pembelajaran seseorang secara memadai dengan


karir tujuan-tujuan dan mengembangkan cara untuk menetapkan rencana secara
efektif untuk mencapai tujuan. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan suatu strategi antara lain mengidentifikasi jalur strategi, mencapai tujuan
strategi atau organisasi, rencana strategi, dan kesadaran diri yang melibatkan
pemahaman kemampuan, keterbatasan, serta kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
Dalam perjalanan hidupnya, salah satu keinginan setiap orang adalah memiliki
pekerjaan yang dapat diandalkan dan pekerja keras, guna memenuhi segala
kebutuhannya dan menikmati kehidupan yang berkecukupan. Namun menikah dini
membuat seseorang tidak dapat melanjutkan pekerjaan atau passionnya karena harus
mengurus rumah tanggannya.
Usia dini pernikahan adalah jenis pernikahan yang dilakukan secara diam-diam
oleh gadis kecil dan wanita yang belum mencapai usia dewasa. Oleh karena itu,
berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi peserta berikut:

 Pengaruh terhadap Pendidikan Anak: Pernikahan usia dini dapat berdampak


pada pendidikan anak, seperti putusnya pendidikan dan berpengaruh pada
kualitas keturunan
 Kesehatan Reproduksi: Dini pernikahan juga dapat mengganggu kesehatan
reproduksi, baik secara fisik maupun mental. Organ-organ reproduksi anak
yang baru menginjak akil baligh masih berada pada proses menuju
kematangan sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan
lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil dan melahirkan. Jika terjadi trauma,
kemungkinan disebabkan oleh gigi goyang atau adanya infeksi yang
membahayakan organ reproduksi anak. Secara psikologis, seorang anak yang
belum cukup dewasa atau belum memahami konsep keterikatan seksual
kemungkinan besar akan mengalami trauma psikologis yang sulit
disembuhkan.
 Kondisi Ekonomi: Usia pernikahan dapat berdampak pada kondisi ekonomi,
seperti ketidakmampuan pasangan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi tingkat
pendidikan terhadap anak, dimana jika orang tua yang ekonominya mapan,
maka orang tersebut cenderung dapat menyekolahkan anak sampai ke kelak
peningkatan yang lebih tinggi. Ditambalikan dengan orang tua yang
ekonominya kurang mapan akan ditambalikan. Lambat laun mereka menjadi
kurang mampu dalam mendidik anaknya di lingkungan yang lebih menantang,
sehingga membuat mereka semakin enggan untuk melanjutkan pendidikan
anak di lingkungan yang lebih menantang.

2. Faktor yang mempengaruhi perencanaan karir pendidikan siswa SMKN 6 MUNA

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya pernikahan usia dini yaitu faktor (a)ekonomi
Pernikahan usia dini terjadi karena adanya keluarga yang hidup digaris kemiskinan, untuk
meringankan beban orang tuanya maka anak perempuannya dikawinkan dengan orang
yang dianggap mampu untuk memenuhi kebutuhan anaknya.(b)Pendidikanfaktor
pendidikan juga merupakan salah satu penyebab terjadinya pernikahan usia dini karena
ketidaktahuan anak terhadap seksualitas,mereka tidak mengetahui konsekuensi apa yang
akan di hadapi saat melakukan seks pra-nikah.maka untuk mengatasi problematika
seperti ini,pendidikan memang dapat dikatakan menjadi garda terdepan untuk mengatasi
pernikahan usia dini. (c)orang tua.
Berdasarkan hasil penelitian yang digunakan oleh peneliti yang melibatkan diri
langsung ke lepangan dan dengan analisa dari dampak pernikahan usia dini terhadap
perencanaan karir pendidikan siswa SMKN 6 MUNA ada kaitannya dengan teori dan
kejadian yang ada di lapangan,maka bahwa benar adanya dampak pernikahan usia dini
terhadap perencanaan karir pendidikan siswa SMKN 6 MUNA.

KESIMPULAN

Karir penencanaan adalah upaya efektif seorang serta aplikasi dengan karir
tujuan-tujuan dan mengembangkan strategi untuk menetapkan rencana untuk mencapai
tujuan. Indikator-indikator yang mengidentifikasi jalur perjalanan, pencapaian perjalanan
organisasi, kebangkitan perjalanan, dan kesadaran diri yang memahami kemampuan,
kapabilitas, kelebihan, dan kelemahan diri sendiri semuanya merupakan bagian dari
perjalanan. Keinginan setiap orang dalam hidup adalah memiliki pekerjaan yang dapat
diandalkan dan menantang sehingga mereka dapat memenuhi semua kebutuhannya dan
menikmati kehidupan yang memuaskan. Usia dini pernikahan adalah pernikahan yang
disertasi pada laki-laki dan perempuan yang belum mencapai batas umur. Melalui
berbagai aspek, yaitu pendidikan, kesehatan reproduksi, dan kondisi ekonomi, pernikahan
dini dapat mempengaruhi perencanaan karir dan pendidikan siswa SMKN 6 MUNA.

DAFTAR PUSTAKA
PERENCANAAN KARIR SEBAGAI BENTUK INVESTASI PENDIDIKAN . (2015). jurnal
pendidikan ilmu sosial.

Ardiatna wahyu aminnurrohim, s. s. (2014). survei faktor-faktor penghambat perencanaan karir


siswa. indonesian journal of guidance and counseling : theory and application , 58.

arina, H. (2015). PERENCANAAN KARIR SEBAGAI BENTUK INVESTASI PENDIDIKAN.


jurnal pendidkan ilmu sosial.

aryani, s. (2021). studi pernikahn anak di bawah umur di era pandemi Covid-19 di desa kembng
kerang daya kabupaten lombok timur.

astuti, a. a. (2020). dampak pernikahan usia dini terhadap pendidikan anak.

Hasriani. (2021). dampak pernikahan dini terhadap perencanaan karir .

https://m.kumparan.com/beritaanaksurabaya/unicef-indonesia-peringkat-8-dunia-banyaknya-
kasus-pernikahan-dini-20eMLxG2FyL/full. (n.d.).

muhammad ikhsannudin, s. n. (2018). dampak pernikahan dini terhadap pendidikan anak dalam
keluarga. jurnal pendidikan islam.

saraswati, s. (2014). survei faktor-faktor penghambat perencaan karir siswa . indonesian journal
of guidance and counseling : theory and aplication.

soel, s. s. (2021). DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA PENDIDIKAN REMAJA.

Anda mungkin juga menyukai