Anda di halaman 1dari 20

WELCOME!

To o u r p r e s e n t a t i o n

Made Ramadhinita D. (18090000091)


Qoryza Evelyn (18090000093)
Devi Puspitasari Sandra H. (18090000098)

o k 5
mp
Titis Alkorni (18090000099)

K e lo Maria Nikita (18090000102)


h
Ole Charis Iola Mattaenda (18090000105)
Shofi Royani (18090000109)
Millisani Fiaunilla (18090000135)
KONTROL GERAKAN
Anatomi Otot Rangka
Otot rangka terdiri atas 2
jenis serat otot:
1.Serat-Serat Otot Ekstrafusal
- disarafi oleh akson-akson neuron
motorik alfa
2. Serat-Serat Otot Intrafusal
-organ-organ indrawi khusus yang
disarafi 2 akson: akson sensoris dan
akson motorik
-disebut juga gelendong otot
-terdapat akson eferen neuron
motorik gamma, yang menyebabkan
serat otot intafusal berkontraksi
Satu serat otot tunggal terdiri
atas berkas myofibril yang
1
Kontrol Refleks
Gerakan
Refleks Rentangan
Monosinapsis
 Merupakan refleks dimana otot
berkontraksi sebagai resepons
terhadap perentangannya dengan
cepat.

 Melibatkan satu neuron sensoris dan


satu neuron motorik, dengan satu
sinapsis diantara keduanya.

 Peran penting dari refleks rentangan


monosinapsis salah satunya adalah
kontrol postur.
Sistem Motorik Gamma

Ujung-ujung serat otot intrafusal dapat dikontraksi oleh


aktivitas akson-akson eferen terkait dari neuron-neuron motorik
gamma.

Ketika neuron motorik gamma aktif, mereka menjadi lebih


pendek dan karenanya lebih peka terhadap perubahan-perubahan
panjang otot.

Otak dapat memanfaatkan sistem motorik gamma contohnya


dalam pergerakan tungkai.
R e fl e k s P o l i s i n a p s i s

• Refleks polisinapsis mengandung setidaknya


satu interneuron antara neuron sensoris dan
neuron motorik.

• Misalnya, ketika kontraksi otot yang kuat


menyebabkan otot atau tungkai terancam
rusak, peningkatan laju penembakan akson-
akson aferen organ-organ tendon golgi
menstimulasi interneuron-interneuron
7
penghambat, yang menghambat neuron-neuron
2
Kontrol
Gerakan oleh
Otak
O rg a ni s as i Kort e ks Mo t orik

• Korteks motorik primer teretak di girus


prasentral, yang tepat rostral terhadap sulkus
sentral.

• Korteks motorik primer menunjukkan organisasi


somatotopik

• Stimulasi zona-zona berbeda korteks motorik


menyebabkan kategori tindakan yang berbeda-
beda

• Stimulasi yang lama menghasilkan gerakan yang


lebih kompleks
Kontrol Gerakan Oleh Korteks : Jalur Menurun

Kelompok Lateral Kelompok Ventromedial

1. Saluran Kortikospinal
Mengontrol bagian-bagian distal 1. saluran vestibulospinal
tungkai: lengan, tangan, jari Mengontrol gerakan batang tubuh
tangan, betis bawah, kaki, dan (peran dalam kontrol postur)
jari kaki.
2. Saluran Tektospinal
2. Saluran Kortikobulbar
Mengontrol gerakan wajah, Mengontrol koordinasi gerak kepala
leher, dan lidah serta bagian- dan batang tubuh dengan gerak mata.
bagian otot-otot mata 3. Saluran retikulospinal
ekstraokular.
3. Saluran Rubrospinal Mengontrol sejumlah fungsi
Mengontrol gerak mandiri otomatis. misalnya kekencangan
lengan bawah dan tangan.
otot, respirasi, batuk-batuk, dan
bersin. 10
Peran Korteks Asosiasi Motorik

Area Motorik
Korteks Pramotorik
Suplementer
• Area Motorik Suplementer memainkan
• Korteks Pramotorik terlibat
peran sangat penting dalam urutan
perilaku.
dalam pembelajaran dan
pelaksanaan gerakan kompleks
• Terlibat dalam pelaksanaan unsur yang
belum terjadi dalam urutan gerakan.
yang dipandu oleh informasi
sensoris.
• SMA kiri dan kanan memiliki
ketersambungan yang kuat dan • Korteks pramotorik memainkan
mengajukan bahwa selama pembelajaran peran dalam mempelajari
urutan gerak, info mengenai respons
kontrol gerakan sebagai respons
sebelumnya diteruskan dari SMA kiri ke
terhadap stimulus arbiter.
SMA kanan
Peran Sistem Neuron
Cermin
• Otak manusia mengandung sirkuit neuron cermin di
bagian rostral lobulus parietal inferior dan area
pramotorik ventral
• Neuron cermin teraktivasi paling kuat ketika seseorang
mengamati perilaku yang sudah mereka kuasai dengan
baik
• Neuron cermin juga teraktivasi oleh suara-suara yang
mengindikasikan terjadinya tindakan yang diakrabi
• Sistem neuron cermin membantu kita memahami niat
orang lain.
Ko nt ro l M e n g g ap a i d an
Me n g g e ng g a m

Menggapai Menggenggam
• kebanyakan perilaku menggapai dikontrol oleh
• Bagian anterior sulkus intraparietal ( aIPS)
penglihatan
terlibat dalam mengontrol gerakan
• sambungan-sambungan antara lobus parietal
tangan dan jari yang terlibat dalam
dan lobus frontal memainkan peran dalam
mencengkeram.
menggapai.

• Korteks parietal menentukan letak target dan • Masukan visual ke aIPs berasal dari aliran
menyediakan info mengenai lokasi ke dorsal aliran dorsal sistem visual.
Apraksia

Apraksia Tungkai Apraksia


Disebabkan oleh Apraksia Oral Apraksia Agrafia
Kostruksional
lesi hemisfr kanan,
Dicirikan oleh terutama lobus
parietal kanan.
gerakan bagian Kesulitan Mengacu
tungkai yang menggambar atau kepada
salah, gerakan membangun masalah-
yang salah dari sesuatu dari unsur- Mengacu
tungkai yang unsurnya. masalah
kepada jenis
benar, atau Cacat yang gerakan otot-
tertentu cacat
gerakan yang melibatkan otot yang
kemampuan menulis
benar, tetapi mempersepsi dan
digunakan
tidak dengan membayangkan dalam
urutan sesuai. hubungan berbicara
geometris.
• Kerusakan korteks frontal atau parietal di sisi kiri otak dapat menimbulkan
kategori cacat yang disebut apraksia.
• Apraksia mengacu pada ketidakmampuan meniru gerakan atau melakukan
gerakan sebagai respons terhadap instruksi lisan atau ketidakmampuan
menunjukkan gerak yang dilakukan menggunakan perkakas atau peralatan.
Ganglia Basal: KOMPONEN

putamen

Nukleus Kaudata
Globus palidus
Nukleus tensefalon,
salah satu nukleus
masukan ke gangla
basal
Terlibat dalam kontrol
gerakan sadar
Sambungan-sambungan ganglia basal:

Icon Icon Icon

Jalur Tidak Jalur


Jalur Langsung Langsung Hiperlangsung

( di ganglia (dalam ganglia : mencegah atau


basal): basal): dengan cepat
merangsang menghambat menghentikan
gerakan gerakan gerak yang
diinisiasi oleh
jalur langsung.
Penyakit Ganglia
Basal Parkinson

Gejala-gejala utama :
• Kekakuan otot ,Gerak yang lamban,
Huntington Tremor saat diam, Ketidakstabilan postur
• Serangkaian gerakan batang tubuh,
• Disebabkan oleh degenerasi nukleus
lengan, tangan, dan jari terkoodinasi
kaudata dan putamen, terutama
dengan buruk
neuron-neuron GABAergik dan
asetilkolinergik • Cacat respons otomatis dan habitual
• Gerakan tersentak-sentak tidak • Mengalami kesulitan melaksanakan
terkontrol, gerakan menggeliat-geliat, berbagai tugas secara otomatis
dan demensia.
• Penyakit turunan, disebabkan oleh
sebuah gen dominan pada kromosom
4

.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 17
 Sewaktu serebelum rusak, gerakan orang
menjadi tersentak-sentak, kacau, dan tidak
terkoordinasi.
 Serebelum terdiri atas 2 hemisfer:
SEREB
• Lobus flokulonodular: terlibat dalam kontrol
refleks postur -ELUM
• Vermis: menerma informasi audiotoris dan
visual dari tektum serta informasi kuiit dan
kinestetik dari urat saraf tulang belakang.
 Zona intermediate mempengaruhi kontrolsistem
rubrospinal atas gerakan-gerakan lengan dan
betis.bila rusak, gejala utamanya kekakuan
tungkai.
 Zona lateral serebelum terlibat dalam kontrol
gerakan tungkai mandiri, terutama gerakan
terampil yang cepat. Bila mengalami kerusakan,
menyebabkan kelemahan dan dekomposisi
gerakan.
 Kerusakan lobus flokulonodular atau vermis
menyebabkan gangguan postur dan
keseimbangan
 Fungsi utama serebelum adalah menentukan
Formasi Retikular
• Formasi retikular terdiri atas sejumlah besar nukleus
yang terletak di inti medula, pons, dan otak tengah.
• Mengontrol aktivitas sistem motorik gamma dan
karenanya mengatur kekencangan otot.
• Formasi retikular juga berperan dalam lokomosi
(perpindahan tempat)
• Formasi retikular juga tampaknya mengontrol sejumlah
perilaku yang spesifik.
감사합니다 !

Anda mungkin juga menyukai