Anda di halaman 1dari 51

Gerakan Volunter

Materi pembahasan :
• Macam-macam gerakan
• Komponen yang terlibat dalam motor program :
– Pusat motor program
– Jaras-jaras yang terlibat
– Mekanisme gerakan
• Hierarki pergerakan
• Motor learning
• Peran cerebelum dalam koordinasi pergerakan :
– Akurasi, kecepatan dan kekuatan
• Ada 3 macam pergerakan :
– Refleks
– Ritmik
– Volunter
• Gerak reflek(Refleks movement) :
– Involunter ( koordinasi kontraksi otot-otot kontraksi
dan relaksasi)
– Kurang kompleks, terintegrasi pada level medula
spinalis atau batang otak dengan modulasi dari pusat
yang tinggi
– Stimulus berasal luar melalui reseptor sensorik
– Lokal sign
– Contoh : refleks postural, refleks lutut
• Gerak volunter :
– Tingkat kompleksitas tinggi dan terintegrasi
pada corteks cerebral
– Gerakan ini dapat timbul dengan stimulus dari
luar atau tidak
– Goal directed ( tujuan yang jelas)
– Gerak volunter dapat dipelajari dan diperbaiki
melalui latihan , dan berubah menjadi
gerakan yang tidak disadari (muscle memory)
– Feed forward mechanism dan Feed back
mechanism
• Gerak ritmik :
– Kombinasi dari gerakan volunter dan refleks
– Tingkat kompleksitas intermediate
– Terintegrasi pada medula spinalis dengan
input dari pusat yang tinggi
– Permulaan dan berakhirnya oleh input dari
korteks serebri
• Feed forward control :
– Menggunakan informasi :
penglihatan, pendengaran
dan sentuh → mendeteksi
perubahan –perubahan →
menimbulkan suatu
mekanisme berdasarkan
pengalaman →
mengkontrol gerakan
– Antisipasi
• Feedback control :
– Membandingkan
signal sensorik dengan
reference signal
– Error signal digunakan
untuk memperbaiki
output
• Gerakan menangkap bola :
– Seseorang yang akan menangkap bola
mendapat informasi dari visual untuk
mendeteksi :
• Posisi bola
• Arah bola saat dilempar
• Kapan bola datang
– Dalam hal diatas → antisipasi → kontraksi
pada otot (kontraksi antisipasi)
• Setelah bola tersentuh :
– Timbul secara cepat regangan dari otot →
refleks dikontrol oleh sirkuit spinal → otot –
otot agonis kontraksi dan otot-otot antagonis
relaksasi

• Menangkap bola yang jatuh :


– Kontraksi dari otot antagonis dan agonis→
modifikasi refleks regang
• Hierarki pada sistem motorik :
– Level Atas :
• Corteks cerebri :
– Motor korteks primer dan premotor proyeksi ke medula spinalis
( traktus kortikospinalis)
– Premotor area berperan perencanaan dan koordinasi gerakan

– Level menengah :
Batang otak ( menerima input dari korteks serebri dan subkortikal
→ proyeksikan medula spinalis) :
• Ada 2 sistem pada batang otak :
– Lateral : mengontrol otot –otot anggota gerak bagian distal dan
mengontrol tangan-kaki
– Medial : mengontrol postur tubuh
• Sirkuit lain :
– Mengatur pergerakan mata dan kepala

– Level rendah :
• Medula spinalis :
– Sirkuit neuron untuk refleks dan automatik ritmik


• Basal ganglia dan cerebellum :
– Berperan perencanaan dan pelaksanaan pergerakan
– Sirkuit feedback yang mempengaruhi korteks dan
batang otak :
• Menerima input dari area korteks dan proyeksikan pada
motor korteks via thalamus
• Cerebellum dan basal ganglia tidak mengirimkan output ke
medula spinalis, proyeksi batang otak untuk pergerakan
halus dan postur
– Basal ganglia berperan untuk motivasi dan
perencanaan pergerakan
– Cerebellum : koordinasi gerakan halus disertai motor
skill learning
• Untuk menggerakan ekstremitas :
– Otak harus merencanakan gerakan
– Menyusun gerakan yang sesuai
– Menyesuaikan gerakan dengan membandingkan antara
rencana dengan pelaksanaannya

• Perintah untuk gerakan volunter berasal dari area


asosiasi korteks
• Gerakan direncanakan :
– Korteks
– Ganglia basal
– Lateral dari hemisfer cerebellum
• Informasi akan disalurkan ke korteks
premotorik dan motorik
• Perintah motorik dari korteks sebagian
besar :
– Traktus kortikospinalis
– Traktus kortikobulbaris
• Traktus –traktus → kolateral dan
hubungan langsung dari korteks motorik
berakhir dinukleus-nukleus batang otak
dan proyeksi ke saraf motorik batang otak
dan medula spinalis
• Gerakan akan menimbulkan perubahan →
masukan sensorik pada sendi, otot, tendon dan
kulit.
• Informasi umpan balik → menyesuaikan dan
memuluskan gerakan → kekorteks motorik dan
spinoserebellum
• Spinoserebelum → batang otak→ postur tubuh
dan koordinasi
Jaras batang otak :
– Traktus rubrospinalis
– Traktus retikulospinalis
– Traktus Tektospinalis
– Traktus vestibulospinalis
• Pelempar bola baseball :
– Sebelum melempar bola:
• membuat rencana bagaimana jenis lemparan
(cepat atau lambat) → meliputi banyak jalur dari
prefrontal korteks dan area asosiasi . Jalur ini
melibatkan ganglia basal dan thalamus
• Proses pengawasan → keadaan sekitarnya
(pemukul, pemain lain dan posisi dirinya ) →
menggunakan input visual dan somatosensorik ke
area somatosensorik dikorteks
• Feed forward postural refleks
• Pelempar sudah membuat keputusan :
– Motor korteks memgambil alih dalam mengorganisasi eksekusi
pada proses pelemparan bola

• Pelemparan (Initiate movement):


– Informasi melalui desending dari motor assosiasi area dan
korteks motorik → batang otak → medula spinalis → somatik
motor neuron → otot akan tereksitasi dan inhibisi
– Setelah melempar sirkuit neuron mengirim impuls cepat pada
otot-otot antagonis dan menarik tangan yang melempar bola dan
berat badan ditopang pada salah satu kaki . Gerakan ini
mengaktifkan reseptor sensorik → feedback informasi
– Cerebelum → mengatur postur tubuh sebagai feedback
– Basal ganglia → perencanaan pada area korteks motorik juga
menghasilkan informasi tentang postur , keseimbangan dan
langkah
• Setelah bola dilempar :
– Maka timbul keseimbangan tubuh
– Kepala tegak dan mata mengikuti bola kearah
lemparan
– Otak mempersiapkan rencana untuk pukulan
selanjutnya (belajar dari pukulan sebelumnya )
agar pukulan sebelumnya dapat diperbaiki
• Gerak volunter → motor program :
– Perencanaan pergerakan sebelum gerakan
dimulai
• Macam –macam pergerakan :
– Kinetik movement
– Dinamik movement
– Primitive movement/movement schemas
• Gerak volunter :
– Waktu reaksi panjang
– kecepatan dan akurasi
• Ada 4 tipe neuron berdasarkan koneksi:
1. Lokal interneuron
2. Neuron propriospinal
3. Projeksi neuron, axon menuju kekorteks serebri
4. Motor neuron : axon keluar dari sistem saraf untuk
menginervasi otot
Jalur batang otak :
• Jalur lateral (lateral pathways)  terlibat
dalam gerakan volunter, langsung
dikendalikan korteks
– Traktus rubrospinal

• Jalur ventromedial (ventromedial pathways)


 terlibat dalampengaturan postur &
lokomosi, dikendalikan batang otak
– Traktus vestibulospinal
– Traktus tektospinal
– Traktus retikulospinal pontin & medula
Cortical Control of Movement

8.31
Jalur korteks serebri mengontrol motor
neuron melalui :
1. Traktus kortikospinalis ventralis
2. Traktus kortikospinalis lateralis

• Asal serat traktus kortikospinalis dan


kortikobulbaris :
– 30 % dari korteks motorik
– 30% dari korteks premotorik
– 40% lobus parietalis (area sensorik somatik)
M1
UPPER MOTOR NEURON PATHWAYS

PYRAMIDAL TRACT

FA CORTICOBULBAR TRACT
L
Left
Internal
Capsule
Corticobulbar Tract is crossed and uncrossed
EXCEPT to lower motor neurons which control
VMidbrain V lower half of the face; the latter are crossed
PONS F
only.

Upper Face
Lower Face
VII VII
Pons

LOWER
MOTOR
IX IX Mid NEURON
Medulla NUCLEI
MEDULLA
X X Caudal
Majority
Medulla of Corticobulbar axons control lower
motor neurons in cranial nerves VII (facial
expression) and
Spinal X and XII (speech).
Cord
XII XII
Note: Corticobulbars to cranial nerves III, IV, and VI
Ipsilateral Side Contralateral Side are discussed in a later session
KORTEKS MOTORIK PRIMER
• Terletak : pada lipatan pertama dari bagian frontalis lobus
anterior sampai ke suklus sentralis.
• Pada area ini terdapat perwakilan secara topografis dari
berbagai area otot tubuh pada korteks motorik
primer( homunculus motorik )
• Menerima informasi dari :
– Korteks somatosensorik primer (brodman 3,2,1)
– Posterior parietal (brodman 5 dan 7)
• Basal ganglia loop (dekat thalamus) memberikan
penentuan rencana yang akan dilakukan (the “go” signal)
• Cerebellar loop – menginformasikan korteks motorik
bagaimana untuk melaksanakan aktivitas yang telah
direncanakan tersebut
• Mengontrol arah, waktu dan kekuatan gerak dengan
mengaktivasi sekelompok motor neuron dalam proses belajar
• Pada gambaran tersebut :
– Otot-otot tangan dan jari , otot-
otot yang terlibat dalam fungsi
berbicara dan gerakan bola
mata mempunyai daerah yang
luas .
• Daerah wajah dan mulut
didekat fisura sylvius
• Area lengan dan tangan
dibagian tengah korteks
motorik primer
• Batang tubuh diarea apeks
otak
• Tungkai dan kaki bagian
korteks yang membelok
kedalam fisura longitudinalis.
Area Premotorik (PMA)
• Merupakan daerah brodman 6
• Menerima impuls dari brodman 5 dan 7
• Berproyeksi :
– batang otak → pengaturan postur tubuh
– Korteks motorik
– Membentuk sebagian jaras kortikospinalis
dan kortikobulbaris
• Fungsi :
– Penentuan sikap tubuh pada permulaan
gerakan terencana
• Area Motorik Tambahan (SMA):
– Proyeksi ke korteks motorik
– Peran : Program urutan gerakan (gerakan kompleks dan perlu
perencanaan )

• Korteks Parietalis Posterior :


– Membentuk sebagian jaras kortikospinalis dan kortikobulbaris
– Menerima impuls dari area prefrontal korteks
– Terlibat dalam perencanaan pergerakan

• Premotor area dan area motor primer mendapat input


dari ganglia basal dan cerebellum melalui nuclei di
ventrolateral thalamus

• Tujuan dari pergerakan : Sensorimotor transformation


Motor learning
• Proses motorik merupakan proses belajar
• Setiap kali kita bergerak masukan
sensorik dan refleks menyempurnakan
gerakan
• Motor learning :
– Latihan
– Feedforward learning
– Feedback learning,
– visual motor learning
• Latihan :
– Bentuk motor learning sederhana
– Aktivasi neocortical , basal ganglia,
cerebellum
– Proses belajar dan memori → aktivasi pada
motor korteks primer →Long term depression
dan Long term potentiation→ motor skil
Cerebelum
Cerebellum
• Serebellum terdiri sensorik dan motorik
• Terdiri :
– Vermis
– Hemisfer serebellum
• Pembagian fungsional :
– Lobus flokulonodularis
– Spinoserebellum
– Neoserebellum
Cerebellum
• Membuat urutan yang detil dari waktu yang tepat
kontraksi otot yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
gerakan
• Cerebral motor loop :
– Cerebellum menyediakan input ke korteks motorik melalui pons
(nukleus pontine) dan area VLc thalamus.
– Feedback dari korteks sensoris menuntun aktivitas cerebellum
untuk membuat dan menyimpan program belajar suatu gerakan
– Cerebellum membandingkan apa yang dimaksudkan dan apa
yang terjadi, kemudian memodifikasi sirkuit untuk kompensasi
– Fungsi: memberi instruksi ke korteks motorik primer mengenai arah
& kekuatan gerakan, pemilihan waktu  gerakan yang
direncanakan/akan dilaksanakan
– Dapat dimodifikasi dengan proses belajar
Komponent
Basal Ganglia
• Input Nuclei
– Corpus Striatum (aka Striatum)
• Caudate
• Putamen
• Output Nuclei
– Globus Pallidus Interna
– Substantia Nigra Pars Reticulata*
• Intermediate Nuclei
– Globus Pallidus Externa
– Subthalamic Nucleus*
– Substantia Nigra Pars Compacta*
Ganglia basal
Ganglia Basalis
• Area 6 menerima “Go” signal dari nukleus ventral lateral dorsal
thalamus (VLo) yang berasal dari ganglia basalis.
• Sebaliknya, ganglia basalis merupakan target dari korteks cerebri
khususnyakorteks frontal, prefrontal dan parietal.
 jadi terbentuk loop: corteks hipothalamus  ganglia basalis
 korteks (SMA)
• Sirkuit melalui ganglia basalis menghambat eksitasi
suplementary motor area (SMA) melalui ventral lateral thalamus
• Inhibisi dilepaskan oleh substansia nigra, memungkinkan VL
untuk mengirim “go” signal menuju SMA: menseleksi dan
menginisiasi pergerakan yang akan dicetuskan
• Saat istirahat, neuron globus palidus aktif
spontan dengan demikian menginhibisi
VL. Aktivasi kortikal mengeksitasi neuron
putamen sehingga menginhibisi neuron
globus palidus, dengan demikian
melepaskan cel pada Vlo dari
inhibisimenjadi aktif mencetuskan
aktivitas pada SMA

Anda mungkin juga menyukai