Anda di halaman 1dari 44

RBM/ AFR

Ginarti, S.Ft, Ftr


Lecture 1 : Konsep Dasar Aktivitas Fungsional dan
Rekreasi

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar

Aktifitas Fungsional dan rekreasi


 Mampu memahami dan menjelaskan konsep Kapasitas

Fisik dan Kemampuan Fungsional


 Mampu memahami dan menjelaskan Fungsi yang

terlibat dalam Kapasitas Fisik


 Mampu memahami dan menjelaskan Tujuan

Manajemen Aktivitas Fungsional rekreasi


 Mampu memahami dan menjelaskan Jenis-jenis

Aktivitas Fungsional dan Rekreasi


Konten Kurikulum :
 Konsep dasar manajemen Aktivitas Fungsional dan

Rekreasi
 Konsep Kapasitas Fisik dan Kemampuan

Fungsional
 Fungsi – fungsi yang Terlibat Dalam Kapasitas

Fisik
 Tujuan Manajemen Aktivitas Fungsional Rekreasi

 Jenis-jenis Aktivitas Fungsional dan Rekreasi


Lecture 2 : Fungsi Sensomotorik
Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelaskan pengertian

fungsi sensorik dan motorik


 Mampu memahami dan menjelaskan komponen

fungsi sensorik
 Mampu memahami dan menjelaskan komponen

fungsi motorik
 Mampu memahami dan menjelaskan komponen

integrasi sensomotorik
KontenKurikulum :
 Definisi fungsi sensorik dan motorik

 Pengertian Persepsi, Body Scheme, Body Image,

Reflex Patologis
 Komponen Fungsi Motorik

 Pengertian Integrasi Sensomotori


Abstrak
Fungsi Sensomotorik merupakan salah satu fungsi yang terlibat
dalam aktivitas fungsional dan rekreasi. Kedua fungsi ini memiliki
integrasi yang saling berpengaruh. Sensoris itu sendiri merupakan
segala macam perasaan yang disadarkan melalui susunan ascendens
atau afferen. Fungsi sensorik dimulai dengan adanya proses persepsi
yang disadarkan melalui pengindraan. Adanya stimulus eksternal
ataupun internal mempengaruhi proses persepsi yag terjadi.
Selanjutnya, fungsi motorik akan menjawab setiap stimulus. Macam
dan bentuk aktivitas / respon motorik tergantung dari macam dan
bentuk stimulus, kemampuan perseptual, dan kemampuan kognitif
yang merupakan sistem pengambilan keputusan. Komponen fungsi
motorik yang terlibat dalam menentukan kinerja motorik meliputi :
kekuatan (strength) , koordinasi (coordination), ketahanan
(endurance) , Luas Gerak Sendi (Range of Motion) , kecepatan
(velocity).
Kedua fungsi ini yakni fungsi sensorik dan fungsi motorik
memiliki hubungan timbal balik di dalam system
intrapersonal dimana dungsi sensorik sebagai penerima
stimulus dan fungsi motorik sebagai pelaksana keputusan
yang di ambil pada tingkat kortikal, yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas capaian. Hal ini terangkum dalam
sebuah mekanisme yang disebut integrasi sensomotorik.
Dengan demikian, ketrampilan motorik danketrampilan fisik
melalui integrasi sensomotorik ini sangat menentukan
bagaimana capaian setiap individu dalam
menggunakan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional
yang optimal.
Skenario
Seorang pria bernama Mr. X berusia 60 tahun
menderita Parkinson sejak 6 bulan yang
lalu. Mr. X dahulunya adalah seorang atlet marathon.
Mr. X juga memiliki sebuah toko
alat elektronik yang dia kelola bersama istrinya. Saat
ini Mr. X sedang menjalani
fisioterapi di rumahnya.
Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, bagaimana penurunan

fungsi sensorik dan motorik


yang dialami Mr. X?
 Dari penurunan kedua fungsi tersebut, bagaimana

dampak terhadap kemampuan


fungsional yang dimiliki Mr. X ?
Lecture 3 Fungsi kognitif
Diskusikan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, bagaimana penurunan

fungsi kognitif yang dialami pasien tersebut?


 Bagaimana aspek-aspek fungsi kognitif yang bias

ditingkatkan berdasarkan
kondisi di atas
Self Assessment
 Jelaskanlah apa yang dimaksud fungsi kognitif

dalam AFR ?
 Sebutkan aspek-aspek fungsi kognitif dalam AFR

dan jelaskanlah secara ringkas menurut pendapat


Anda ?
Lecture 4 : Aktivitas Rekreasi dan Permainan

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelaskan definisi aktivitas

rekreasi
 Mampu memahami dan menjelaskan manfaat rekreasi

 Mampu memahami dan menjelaskan perencanaan

rekreasi dan penerapannya


 Mampu memahami dan menjelaskan definisi aktivitas

permainan
 Mampu memahami, menjelaskan dan menyusun bentuk

permainan
Konten Kurikulum :
 Definisi aktivitas rekreasi

 Manfaat rekreasi

 Perencanaan rekreasi

 Penerapan rekreasi dalam kondisi sakit, baru

sembuh dari sakit dan untuk anak-anak


 Definisi aktivitas permainan

 Bentuk permaianan
Abstrak
Aktivitas rekreasi merupakan salah satu kewajiban fungsional
individu dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal
ini terkaitan dengan kebutuhan dasar individu untuk
melakukan aktivitas rekreasi dan permainan baik dalam
kondisi sakit ataupun tidak. Dalam aktivitas fungsional dan
rekreasi, rekreasi dan berbagai bentuk permainan dapan
diaplikasikan pada keadaan patologis maupun non patologis
tergantuk pada manfaat dan tujuan yang akan dicapai
dengan memperhatikan kebutuhan fisik, psikologi, social
dan spiritual.
Salah satu manfaat yang dapat didapatkan misalnya
mencegah kebosanan akibat suatu aktivitas yang rutin seperti
pekerjaan kantor, pasien rawat inap dalam waktu lama. Selain
itu, aktivitas mengisi waktu luang dapat mencegah keadaan
yang melelahkan /keletihan dalam beraktivitas sehari-hari yang
membutuhkan energi yang melebihi kemampuan tubuh.
Aktivitas rekreasi dan permainan juga
dibutuhkan untuk membentuk kesegaran pikiran dan perasaan
guna menjaga keseimbangan diri dalam meningkatkan
konsentrasi saat bekerja. Aktivitas ini juga
dapat dijadikan sarana untuk melatih kemampuansensomotorik.
 Dengan demikian, seorang fisioterapis hendak
memahami konsep aktivitas rekreasi dan permainan
dalam mendukung ketrampilan dalam memberikan
intervensi pada pasien / klien yang tentunya
sebagai makhluk biopsikososial memerlukan
keseimbangan diri dalam melakukan aktivitas
fungsional dan rekreasi dalam kaitannya dengan
produktivitas.
Lecture 5 : Aktivitas Rumah Tangga dan Kerja

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelaskan definisi aktivitas

rumah tangga
 Mampu memahami bentuk-bentuk aktivitas rumah

tangga
 Mampu memahami dan menjelaskan definisi aktivitas

kerja
 Mampu memahami dan menjelaskan fungsi yang terlibat

dalam aktivitas kerja


 Mampu memahami bentuk-bentuk aktivitas kerja
Konten Kurikulum :
 Definisi aktivitas rumah tangga

 Bentuk-bentuk aktivitas rumah tangga

 Definisi aktivitas rumah kerja

 Fungsi yang terlibat dalam aktivitas kerja

 Bentuk-bentuk aktivitas kerja


Abstrak
Aktivitas rumah tangga sendiri terjadi dalam lingkup rumah
tangga dalam kelangsungan hidup. Sedangkan aktivitas kerja
merupakan aktivitas yang berkaitan dengan menghasilkan
barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Dengan demikian, seorang fisioterapis hendak memahami
konsep aktivitas rumah tangga dan kerja mengingat semua
individu sebagai makhluk biopsikososial yang tentunya
mempunyai kewajiban dalam memenuhi kebutuhan diri dan
lingkungannya.
Hal tersebut dapat mendukung ketrampilan fisioterapis dalam
memberikan intervensi pada pasien / klien sesuai dengan
kemampuan dan potensi yang dimiliki.
Skenario
 Seorang klien mengalami gangguan / keterbatasan

fungsi menggenggam.
 Dengan kondisi ini, klien kesulitan menggosok

gigi dan makan. Di kantor, klien bekerja sebagai


seorang sekretaris.
Learning Task
 Diskusikan skenario di atas :

 Berdasarkan skenario diatas, bagaimana intervensi untuk

meningkatkan
 kapasitas fisik klien dalam melakukan aktivitas rumah

tangga ?
 Berdasarkan skenario diatas, bagaimana intervensi untuk

meningkatkan
 kapasitas fisik klien dalam melakukan aktivitas rumah

kerja
Self Assessment
 Jelaskan definisi aktivitas rumah tangga !

 Apa saja yang termasuk aktivitas rumah tangga ?

 Jelaskan definisi aktivitas kerja !

 Sebut dan jelaskan fungsi yang terlibat dalam

aktivitas kerja !
 Sebutkan aktivitas apa saja yang termasuk

aktivitas kerja
Lecture 6 Whiplash injury
 Skenario
 Seorang pembalap mobil mengalami Whiplash injury akibat kecelakaan

saat balapan.
 Pasien datang dengan kondisi nyeri berat pada daerah cervical dan

immobilisasi cervical.
 Pasien memiliki hoby bersepeda dan mendengarkan musik.

Learning Task
 Diskusikan scenario di atas :

 Berdasarkan scenario diatas, bagaimana intervensi penggunaan peralatan

 adaptasi untuk meningkatkan kapasitas fisik pasien dalam aktivitas

fungsional sehari-hari ?
 Jelaskan tujuan yang ingin dicapai dalam pemberian intervensi Anda
Self Assessment
 Apa perbedaan alat bantu dan alat ganti ?

 Sebutkan dan jelaskan secara singkat mengenai

proses ortotik prostetik !


 Apa tujuan pengguanaan peralatan adaptasi ?

 Sebutkan masing-masing 5 bentuk alat bantu dan

alat ganti pada ekstremitas atas , bawah dan spinal !


Lecture 7 : Aktivitas Fungsional dan Rekreasi pada
Kasus Neuromuskuler

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelasakan Pentingnya AFR pada Kasus

Neuromuskuler
 Mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan garis besar Kasus

Neuromuskuler
 Mampu menerapkan manajemen AFR pada Kasus Neuromuskuler

Konten Kurikulum :
 Kasus-kasus Neuromuskular yang sering terjadi

 Penurunan Fungsi Sensorik, Motorik dan Kognitif pada Kasus

Neuromuskuler
 Intervensi AFR pada Kasus Neuromuskuler

 Penggunaan Peralatan Adaptasi pada Kasus Neuromuskule


Abstrak
 Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk
mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan.
 Dalam memberikan pelayanan tersebut terdapat upaya-upaya
yang dilakukan diantaraya upaya preventif, promotif, kuratif
dan rehabilitatif.
 Adapun beberapa ruang lingkup pelayanan fisioterapi untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan
dan memulihkan sistem gangguan gerak dan fungsi.
 Salah satunya adalah pelayanan fisioterapi pada kasus
neuromuskuler
Fisioterapi neuromuskuler yaitu penyembuhan dan pemulihan pada gangguan
saraf pusat dan saraf tepi. Beberapa penyakit utama yang mempengaruhi
system neuromuscular diklasifikasikan menjadi empat kelompok utama.
Pertama, penyakit neuron motorik diantaranya mencakup infantile progresif
atrofi otot tulang belakang yang bersifat genetik serta amyotrophic lateral
sclerosis yang tidak diketahui penyebabnya. Kedua, Neuropati sistem saraf
perifer. Ketiga, Gangguan neuromuscular junction seperti myasthenia gravis
yang merupkan penyakit autoimun dimana system kekebalan tubuh
menghasilkan antibody yang menempel pada neuromuscular junction dan
menghambat transmisi impuls saraf ke otot. Keempat, Miopati termasuk
distrofi otot, yang disebabkan oleh berbagai mutasi genetic yang mencegah
pemeliharaan dan perbaikan jaringan otot.
Ada berbagai gangguan lainnya seperti gangguan balance, gangguan
perkembangan neuromotor, Non Progressive Disorder CNS, Peripheral
Nerve Injury, Acute atau Chronic Polyneurophaties, Non Progressive
Disorder Spinal Cord, Gangguan Kesadaran, ROM dan Motor Control.
Lecture 8 : Aktivitas Fungsional dan Rekreasi pada
Kasus Pediatri

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelasakan Pentingnya

AFR pada Kasus Pediatri


 Mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan

garis besar Kasus Pediatri


 Mampu menerapkan manajemen AFR pada Kasus

Pediatri
Konten Kurikulum :
 Kasus-kasus Pediatri yang sering terjadi

 Penurunan Fungsi Sensorik, Motorik dan Kognitif

pada Kasus Pediatri


 Intervensi AFR pada Kasus Pediatri

 Penggunaan Peralatan Adaptasi pada Kasus

Pediatri
Abstrak
 Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk


mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan. Dalam memberikan
pelayanan tersebut terdapat upaya-upaya yang dilakukan
diantaraya upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
Adapun beberapa ruang lingkup pelayanan fisioterapi untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan
dan memulihkan sistem gangguan gerak dan fungsi. Salah
satunya adalah pelayanan fisioterapi pada kasus pediatri.
o Fisioterapi Pediatri merupakan pelayanan fisioterapi yang
diperuntukan bagi berbagai gangguan tumbuh kembang
anak.
o Gangguan ini sering terjadi secara kongenital. Fisioterapi
membantu anak mengembangkan kemampuan motorik
kasar yang melibatkan otot-otot besar seperti yang
memungkinkan tubuh melakukan fungsi duduk, merangkak,
berdiri, berjalan, melompat, dan lain sebagainya.
o Beberapa keluhan yang sering terjadi seperti keterlambatan
perkembangan, cerebral palsy, distrofi otot, skoliosis, nyeri
dan kelemahan otot tungkai
 Secara garis besar, kasus-kasus pediatri juga tidak terlepas
dari adanya penurunan kapasitas fisik dan kemampuan
fungsional dalam melakukan aktivitas fungsional sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan hidup.
 Mengingat tumbuh kembang setiap anak berbeda satu
dengan yang lain, maka diperlukan kompetensi bagi
seorang fisioterapis agar memahami gambaran umum
kasus-kasus pediatri serta penurunan fungsi yang terjadi
sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan dan
kemandirian individu dalam melakukan aktivitas
fungsional dan rekreasinya.
Abstrak
 Seorang pasien berusia 2 tahun datang ke klinik

fisioterapi dengan diagnosis cerebral palsy sejak


usia 1 tahun.
 Saat ini pasien mengalami trauma psikis karena

sempat jatuh dari sofa dan kehilangan kepercayaan


diri saat dilakukan latihan.
 Pasien sudah mampu duduk dengan sandaran.

Keseimbangan duduk belum bagus dan mengalami


kelemahan otot-otot hip.
 Pasien mampu berbicara secara aktif.
Learning Task
 Diskuskan skenario di atas :

 Berdasarkan skenario diatas, apa diagnose dan

gambaran umum sakit yang dapat dijelaskan


kepada orang tua pasien ?
 Bagaimana penurunan fungsi sensorik, motorik

dan kognitif yang dialamai pasien?


 Jelaskan manajemen AFR yang bisa diberikan

pada pasien tersebut !


Self Assessment
Sebut dan jelaskan 2 kasus pediatri yang Anda
ketahui dan analisa penuruanan fungsi yang
mungkin terjadi serta rencana manajemen aktivitas
fungsional dan rekreasinya hingga penggunaan
peralatan adaptasi !
Lecture 9 fungsi sensoris dan kognitif

Skenario
 Seorang wanita bernama ibu Ida berusia 65 tahun dengan

profesi sebagai chef di salah satu restaurant datang ke


klinik fisioterapi dengan keluhan sakit pada bahu kiri saat
digerakan dan tidak mampu melakuan aktivitas fungsional
sehari hari seperti mengkancingkan dan membuka BRA.
 Saat datang ke klinik pasien tampak kesakitan pada bahu

ketika menggerakan lengan ke atas, kontur bahu asimetris


(bahu kiri lebih tinggi daripada bahu kanan) dan adanya
protaksi bahu.
Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, apa diagnose dan

gambaran umum sakit yang dapat


 dijelaskan kepada pasien ?

 Bagaimana penurunan fungsi sensorik, motorik dan

kognitif yang dialamai pasien ?


 Jelaskan manajemen AFR yang bisa diberikan pada

pasien tersebut !
Self Assessment
 Sebut dan jelaskan 2 kasus muskuloskeletal yang

Anda ketahui dan analisa penuruanan fungsi yang


mungkin terjadi serta rencana manajemen aktivitas
fungsional dan rekreasinya hingga penggunaan
peralatan adaptasi
Lecture 10 : Aktivitas Fungsional dan Rekreasi pada
Kasus Geriatri

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelasakan Pentingnya

AFR pada Kasus Geriatri


 Mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan

garis besar Kasus Geriatri


 Mampu menerapkan manajemen AFR pada Kasus

Geriatri
Konten Kurikulum :
 Kasus-kasus Geriatri yang sering terjadi

 Penurunan Fungsi Sensorik, Motorik dan Kognitif

pada Kasus Geriatri


 Intervensi AFR pada Kasus Geriatri

 Penggunaan Peralatan Adaptasi pada Kasus

Geriatri
Abstrak
 Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada
individu dan atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
rentang kehidupan.
 Dalam memberikan pelayanan tersebut terdapat upaya-upaya

yang dilakukan diantaraya upaya preventif, promotif, kuratif


dan rehabilitatif.
 Adapun beberapa ruang lingkup pelayanan fisioterapi untuk

meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan


dan memulihkan sistem gangguan gerak dan fungsi.
 Salah satunya adalah pelayanan fisioterapi pada kasus Geriatri.
 Fisioterapi Geriatri merupakan pelayanan fisioterapi yang
diperuntukan bagi lansia dengan berbagai gangguan/sakit yang
menyertai yang bersifat degeneratif.
 Manajemen fisioterapi geriatri ini harus dilakukan dengan
memperhatikan berbagai aspek yang dapat mendukung proses
pelayanan yang diberikan seperti aspek fisik, psikologis, hingga
lingkungan pasien.
 Hal tersebut dilakukan untuk mencegah bertambah parahnya
keadaan berbagai ssstem tubuh terutama sistem muskuloskeletal
terkait proses degeneratif dalam aspek keseimbangan dan
gerakan, memotivasi lansia untuk mencapai tujuan realistis dari
pemberian terapi, memperhatikan kemandirian dan kebutuhan
psikososial setiap individu, serta melibatkan orang-orang sekitar
yang turut serta mendampingi.
 Secara garis besar, kasus-kasus geriatri juga tidak
terlepas dari adanya penurunan kapasitas fisik dan
kemampuan fungsional dalam melakukan aktivitas
fungsional sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
hidup.
 Mengingat bahwa terjadi penurunan berbagai fungsi
tubuh seiring bertambahnya usia, maka diperlukan
pemahaman yang lebih dalam mengenai gambaran
umum kasus-kasus geriatri serta

Anda mungkin juga menyukai