Anda di halaman 1dari 16

AKTIFITAS FUNGSIONAL & TERAPI REKREASI

Sukri Indra SKM,S.Fis,MMR

Fungsi dan Peran AFR dalam Pelayanan Fisioterapi

Sejalan dengan berkembangnya kerangka konsep fisioterapi di indonesia,

maka terjadi pula pergeseran-pergeseran cakupan maupun bentuk

asuhan fisioterapi. Salah satu elemen kerangka konsep tersebut adalah

pemberian pelayanan fisioterapi guna meningkatkan kapasitas fisik dan

kemampuan fungsional bagi setiap klien atau pasien yang memperoleh

layanan fisioterapi

Secara sederhana yang dimaksud dengan kapasitas fisik adalah kondisi

yang tersedia dan dimiliki oleh individu yang potensial untuk melakukan

kemampuan fungsional yang dipengaruhi oleh sistem dan sub sistemnya

dimana komponennya berurutan secara berjenjang dimulai dari sel,

jaringan, organ sampai sistem tubuh. Berdasarkan fungsi dan sudut

pandang Fisioterapi maka kapasitas fisik dapat dikelompokkan menjadi :

1. Aspek motorik

2. Aspek sensorik

3. Aspek kognitif

4. Aspek psikologik

Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan fungsional adalah suatu

kemampuan seseorang untuk menggunakan kapasitas fisik yang dimiliki

guna memenuhi kewajiban hidupnya, yang berintegrasi/berinteraksi


dengan lingkungan dimana ia berada. Kewajiban hidup seorang individu

terdiri atas :

1. Kewajiban melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari

Aktifitas kehidupan sehari-hari ialah suatu aktifitas yang meliputi kegiatan

perawatan diri, memelihara lingkungan hidupnya dan prilaku yang

bermanfaat bagi dirinya sendiri.

2. Kewajiban melaksanakan aktivitas produktif

Aktifitas produktif adalah semua bentuk aktivitas baik yang menghasilkan

bentuk jasa ataupun komoditi yang digunakan oleh orang lain sehingga

dapat memberikan peningkatan kemampuan, ide, pemenuhan kebutuhan,

dll.

3. Kewajiban melaksanakan aktivitas rekreasi

Aktivitas rekreasi adalah semua bentuk aktivitas yang dilakukan pada

waktu senggang dan membuat pelakunya menjadi lebih gembira dan

dapat menikmati aktivitas tersebut

Teori Aktifitas

AFR exist diatas dasar konsep bahwa manusia secara alamiah terlibat

dalam kegiatan dan di dalam proses keterlibatan itu akan diperoleh

kesehatan dan kesejahteraan.

Aktifitas sangat bermanfaat untuk pemeliharaan kesehatan bagi mereka

yang sehat dan pemulihan bagi mereka yang sakit atau cacat. Dengan

kesibukan dalam kegiatan yang bertujuan dan bermanfaat dapat

memberikan perubahan dalam perilaku maupun daya guna dari pola


disfungsional, AFR sebagai fasilisator dalam proses perubahan yang

dimaksud diatas.

CYNKIN : Disfungsi (mental dan kaku fisik) dapat berubah, disesuaikan

menuju ke fungsional melalui aktifitas. Kekhasan AFR ada pada aktifitas,

dengan dasar keyakinan bahwa :

 Aktifitas merupakan karakter dan perlu didalam keberadaan manusia.

 Pola aktifitas yang spesifik secara kultural dapat diketahui dan dimengerti

dengan jalan memperbandingkan dengan apa yang berlaku dikelompok

sosiokultural yang lain.

 Dengan mempelajari pola aktifitas individual yang ada dibeberapa

kelompok tersebutdapat ditemukan pola mana yang diterima dan mana

yang tidak.

 Individu dapat menemukan jalan hidup mereka secara memuaskan

apabila dapat menjalankan satu set aktifitas yang diakui oleh

kelompoknya dan juga dapat memenuhi kebutuhan/keinginan pribadinya.

 Yang pola-pola aktifitasnya dapat disamakan dengan fungsi

(kegunaannya)

 Yang mana aktifitas-aktifitas itu sendiri secara sistematis dipilih dan

dikombinasikan dalam pola pada setiap individu dan akan bermanfaat

dengan tujuan pengembangan dan pemulihan fungsi.

Kesimpulan yang bisa diambil :

1. Aktifitas dapat memenuhi banyak kebutuhan dan keinginan dari suatu

individu, serta penting untuk perkembangan fisik maupun psikososialnya.


2. Perubahan pola aktifitas dapat merubah dari disfungsional dari suatu

individu.

3. Individu mampu mengadakan perubahan dan ingin perubahan.

4. Perubahan dilakukan melalui motorik, kognitif dan sosial learning.

5. Aktifitas harus dianalisis untuk menentukan karakter, arti aktifitas itu

sendiri bagi individual serta potensi sebagai alat perubahan.

6. Analisis yang cermat dibutuhkan oleh okupasi terapis untuk tujuan terapi.

7. Analisis harus dapat menghasilkan informasi mengenai kegunaan serta

penerapan aktifitas sebagai strategi intervensi.

Konsep Dasar Aktifitas

Tahun 1983 telah disepakati dalam Konggres Persatuan AFR se-Amerika

tentang arti dari“aktifitas” dalam kaitannya dengan AFR yaitu aktifitas

adalah suatu “tugas” atau pengalaman dimana seseorang aktif terlibat

didalamnya.Keterlibatan dalam aktifitas akan membutuhkan koordinasi

antara fisik,sistem emosional serta sistem kognitif seseorang.

Apabila seseorang terlibat dalam suatu aktifitas akan mengarah

perhatiannya kepada aktifitas itu lebih daripada proses internal yang

dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan aktifitas tersebut.Aktifitas

dipengaruhi oleh peran seseorang dalam kehidupannya serta mempunyai

arti yang unik untuk setiap orang.

Pelaksanaan aktifitas membutuhkan pengalaman dari praktek maupun

proses belajar dalam peran,serta tugas yang spesifik dalam masa

perkembangan serta penggunaan seluruh komponen pelaksanaannya.

Kekurangan dalam pengalaman belajar,komponen pelaksana dalam


pengalaman belajar dan atau dalam kehidupan mungkin akan

mengakibatkan keterbatasan dalam melaksanakan aktivitas lingkup

kehidupan. Adalaj semua yang berkaitan dengan latar belakang budaya

dan lingkungan yang bersifat manusia maupun yang bukan manusia.

Di dalam pemebahasan konsep dasar aktifitas ini, akan terbatas pada

kepentingan aktifitas yang bertujuan yang sangat mendasari AFR.

Kepentingan AFR terletak pada performance skill dan performance

component yang memungkinkan terjadinya aktifitas tersebut.

Aktifitas yeng termasuk didalam modalitas AFR adalah aktifitas yang

mengandung tujuan terapi, antara lain :

1. Perkembangan dan pemeliharaan kekuatan, ketahanan, toleransi kerja,

ROM dan koordinasi.

2. Mempraktekkan pengguna gerakan volunteer maupun refleks dalam

tugas/kagiatan terarah.

3. Mengandung gerakan-gerakan untuk melatih bagian tubuh yang sakit.

4. Untuk mengeksplorasi potensi yang bersifat vocational atau melatih

skill yang dibutuhkan dalam penyesuaian kerja.

5. Meningkatkan fungsi sensasi, persepsi dan cognisi.

6. Meningkatkan keterampilan sensasi sosialisasi serta pengembangan

emosi.

Keunikan disini terletak dalam penekanan pada kegunaan yang sangat

luas dari aktifitas bermanfaat yaitu termasuk hastakarya dan seni,


olahraga dan rekreasi, bermain, pemeliharaan diri, pengelolaan rumah

tangga serta kegiatan kerja.

Rekreasi dan kegiatan yang berarti

Kegiatan rekreasi mencakup berbagai jenis kegiatan, mulai dari sosial

interaksi untuk latihan fisik untuk seni dan kerajinan. Kegiatan rekreasi

yang biasanya terlibat dalam selama waktu non-kerja atau non-wajib dan

memberikan peserta dengan kesempatan untuk menjadi sepenuhnya

diserap dalam dipilih secara bebas aktivitas.

Luangkan waktu beberapa menit untuk memikirkan kegiatan favorit Anda

rekreasi dan merespon pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apa kegiatan rekreasi favorit Anda?

Mengapa Anda terlibat dalam kegiatan ini?

Orang-orang mengatakan kepada kita bahwa mereka terlibat dalam

kegiatan rekreasi untuk berbagai alasan. manfaat dari partisipasi dapat

dikategorikan menjadi dua bidang umum: fungsional kemampuan dan

kualitas hidup. Beberapa orang terlibat dalam rekreasi karena

peningkatan kemampuan fungsional mereka, seperti memperkuat

kemampuan fisik seseorang dari olahraga atau aerobik, pengembangan

persahabatan sosial dan keluarga hubungan dari kegiatan bersama, dan

melepaskan ketegangan atau kecemasan dari kesibukan yang sangat

padat di mana seseorang tidak berpikir tentang wajib melakukan kegiatan

dalam kehidupan rileksasi sehari-hari. Manfaat lain yang penting berkisar

bagaimana kegiatan rekreasi dapat meningkatkan kualitas keseluruhan


hidup kita – kegiatan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari secara

positif dapat mempengaruhi kepuasan hidup kita dan agar menjadi lebih

baik. Sebagai contoh, banyak orang terlibat dalam kegiatan karena

mereka menegaskan mereka identitas. Seorang dewasa yang lebih tua

mungkin berpikir tentang dirinya sendiri sebagai tukang kebun dan,

pekerjaan lainnya dirumah.

Misalnya, mengalami kenikmatan besar ketika menanam dan menyiangi

kebun dan tindaka berkebun dapat memperkuat identitas diri sebagai

tukang kebun. Kegiatan rekreasi adalah suatu cara memberikan struktur

berarti bagi har hari kehidupan individu dengan demensia. Kegiatan dapat

direncanakan dan diakomodasikan pada sisa kekuatan individu dan

memperkuat kemampuan fungsional yang tersisa.

Kegiatan rekreasi juga mempermudah untuk orang dewasa yang lebih tua

untuk terlibat dalam kegiatan rekreasi perilaku dengan anggota keluarga

dan untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Selama

perkembangan demensia, individu akan mengalami berbagai kerugian

termasuk kemampuan untuk bekerja, berkendara, merawat dirinya

sendiri, dan kemampuan untuk berinteraksi sosial di luar rumah.

Situasi dan tanggung jawab yang individu yang tadinya mampu

menangani secara mandiri menjadi sulit, menjadi tidak mungkin dapat

dilakukan individu. Individu akan datang untuk mengandalkan orang lain

untuk memenuhi kebutuhannya. akan hilangnya keseluruhan kemandirian

tercermin dalam individu yang gaya hidupnya banyak terbuang. Individu


dengan demensia dapat mengalami kendala besar dan hambatan untuk

kegiatan rekreasi.

Kendala dan hambatan dicegah dengan melakukan liburan dengan cara

yang bermakna. Individu mungkin tidak dapat mengingat apa kegiatan

yang disukai sekali atau apa keterampilan yang diperlukan untuk terlibat

dalam kegiatan ini. Individu mungkin tidak memiliki inisiatif dan motivasi

untuk terlibat dalam kegiatan. Akan tetapi hambatan dan kendala tidak

berarti bahwa individu tidak ingin, atau tidak perlu, berpartisipasi dalam

kegiatan rekreasi.

Bahkan, partisipasi dalam kegiatan rekreasi dapat menyebabkan

sejumlah manfaat bagi individu dengan demensia.

Manfaat tersebut antara lain:

 Sensory stimulasi

 Aktivitas fisik (yang dapat mencegah atrofi otot)

 Peluang untuk sosialisasi

 Positif mempengaruhi (emosi)

 Peningkatan kualitas tidur

 Peluang untuk mengekspresikan diri

 Menyediakan kesempatan bagi individu untuk menguji dirinya sendiri

 Peningkatan harga diri

Ketika merencanakan kegiatan rekreasi bagi seorang individu dengan

demensia ada sejumlah hal penting yang perlu diingat. Pertama-tama,

kegiatan yang mungkin bermakna bagi individu adalah aktifitas yang

telah dilakukan di masa lalu.


Pelajarilah apa kegiatan individu yang telah menikmati dan membangun

ide-ide kegiatan dari kegiatan tersebut. Karena sifat progresif demensia

adalah penting untuk mempertimbangkan kegiatan apa yang dilakukan

individu,kemungkinan masih memiliki kemampuan untuk melakukan

sesuatu dengan berhasil. Kegiatan yang dipilih harus cukup sederhana

untuk mencocokkan keterampilan individu. Metode untuk menentukan

keterampilan individu, menilai keterampilan apa yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas-tugas, dan bagaimana kegiatan disesuaikan untuk

memenuhi kebutuhan khusus dari individu dengan demensia akan

dibahas berikutnya.

Pencocokan Kegiatan untuk Tingkat Keterampilan Peserta '

Dalam rangka memberikan pengalaman rekreasi yang positif untuk orang

dewasa yang lebih tua, hal ini berguna untuk mempertimbangkan

pertandingan antara tingkat keterampilan individu dan tantangan

kegiatan.

Mari kita mempertimbangkan bagaimana tingkat keterampilan kita dan

tantangan dari suatu kegiatan dapat mempengaruhi berapa banyak kita

menikmati apa yang kita lakukan. Apakah Anda memiliki hobi atau

Kegiatan di mana Anda telah menginvestasikan banyak energi dan waktu?

Jika demikian, saya akan berani menebak bahwa Anda adalah seorang

ahli dalam kegiatan itu, mungkin lebih terampil daripada rata-rata orang.

contoh, katakanlah aktivitas pilihan Anda adalah tenis.


Nah, kemungkinan besar Anda mencari lawan yang cantik bahkan cocok -

yang menantang tingkat keahlian Anda. Luangkan waktu beberapa menit

untuk mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut:

Bagaimana menyenangkan akan menjadi permainan dengan lawan yang

pemula?

Bagaimana menyenangkan akan menjadi permainan dengan lawan yang

jauh lebih terampil?

Bagaimana menyenangkan akan menjadi permainan ketika tingkat

keahlian Anda sesuai dengan tingkat keahlian lawan Anda?

Ketika merencanakan kegiatan untuk orang dewasa yang tua dengan

demensia, penting bagi kita untuk diingat tingkat keterampilannya.

Hal ini juga penting bahwa kita memahami tuntutan atau tantangan yang

melekat dalam kegiatan rekreasi.

D. Kegiatan Analisis dan Adaptasi:

Mengidentifikasi Keterampilan Diperlukan untuk berpartisipasi

dalam sebuah Kegiatan

Analisis aktivitas adalah metode untuk memeriksa karakteristik atau

tuntutan dan tantangan dari suatu kegiatan. Informasi yang diperoleh

dari analisis aktivitas memungkinkan kita untuk akhirnya

mempertimbangkan tuntutan atau tantangan dari suatu kegiatan dalam

kaitannya dengan keterampilan tingkat dewasa yang lebih tua.

Dalam analisis aktivitas kita mempertimbangkan tuntutan berikut dari

suatu kegiatan:

1. Fisik / Karakteristik
 Apa bagian tubuh yang diperlukan?

lengan, tangan, kaki, kaki, leher, kepala?

 Apa jenis gerakan yang diperlukan?

membungkuk, peregangan, berdiri, mencapai, melempar, menangkap?

 Apa tingkat koordinasi yang diperlukan? koordinasi mata-tangan?

 Bagaimana tingkat kekuatan yang diperlukan?

daya tahan?

fleksibilitas?

2. kognitif / Karakteristik

 Berapa banyak recall langsung diperlukan?

 Berapa banyak memori jangka panjang diperlukan?

 Apa tingkat konsentrasi diperlukan? untuk berapa lama?

 Berapa banyak aturan yang ada?

 Apakah peserta harus mampu membaca? menulis? menggunakan

matematika?

 Apakah peserta harus mampu mengenali warna, benda, ukuran,

nomor?

 Apakah pemikiran abstrak yang diperlukan?

3. Emosional / Karakteristik

 Apa perasaan, jika ada, dapat dinyatakan sebagai bagian dari kegiatan

ini?

sukacita, rasa bersalah, rasa sakit, marah, takut, frustasi?

4. sosial / Karakteristik

 Apa jenis interaksi sosial dituntut?


angka dua? kelompok kecil? kelompok besar?

 Apakah peserta berinteraksi langsung dengan satu sama lain?

Sebuah pendekatan yang disederhanakan untuk menganalisis kegiatan

adalah untuk menjaga pertanyaan di atas dalam pikiran dan peringkat

domain dalam hal tuntutan mereka (1 = domain dengan sebagian

tuntutan, 2 = domain dengan tuntutan terbesar kedua, dll). Mari kita lihat

beberapa

contoh:

Persepedaan fisik,kognitif ,emosional,sosial

Yoga /Pilates fisik ,kognitif ,emosional,sosial

Sekarang kenapa tidak Anda mencoba hal ini dengan beberapa kegiatan.

Jigsaw Puzzle

fisik

kognitif

emosional

sosial

Bersilaturrahmi/mengunjungi teman

fisik

kognitif

emosional

sosial

Berkebun

fisik

kognitif
emosional

sosial

Berjalan untuk latihan

fisik

kognitif

emosional

sosial

Anda sekarang memiliki informasi yang berharga pada tuntutan atau

tantangan dari kegiatan dan siap untuk berpikir tentang apakah dewasa

yang lebih tua bisa berpartisipasi dalam spesifik aktivitas. Apa saja

keterampilan atau kemampuan fungsional dari dewasa yang lebih tua?

Apakah ia memiliki keahlian untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini?

Sedangkan individu dengan demensia yang menderita gangguan progresif

yang dapat membatasi kemampuan nya untuk berpartisipasi dalam

kegiatan-kegiatan tertentu, itu tidak berarti bahwa kegiatan tersebut

tidak dapat dimodifikasi untuk memenuhi kemampuan individu.

Seringkali, kegiatan dapat disederhanakan dengan meringkas kegiatan

menjadi langkah-langkah singkat dan menghilangkan atau memodifikasi

langkah-langkah yang terlalu sulit. Proses ini disebut aktivitas adaptasi.

Sebuah contoh sederhana tentang bagaimana kegiatan dapat disesuaikan

adalah permainan Domino.

Hampir semua orang telah memainkan Domino pada suatu waktu dalam

hidupnya, dan aturan-aturan sederhana. Namun, untuk seorang individu

dengan demensia kartu Domino dapat rumit dan tangguh. Ada beberapa
hal yang bisa dilakukan untuk menyederhanakan Domino untuk

memenuhi kemampuan individu dengan demensia. Pertama-tama, kartu

buatan sendiri dapat dilakukan agar kartu tersebut memiliki angka yang

kurang. Alih-alih menjadi 5x5 kartu bisa dibuat 3x3 atau 2x3. Kedua,

daripada menggunakan berbagai macam angka, gunakan hanya 1 sampai

20. Ketiga, menghilangkan ruang-bebas juga dapat menyederhanakan

aktivitas. Satu cara terakhir kegiatan dapat dimodifikasi adalah dengan

membuat setiap permainan "hitam-out", melainkan mungkin lebih mudah

untuk individu dengan demensia untuk menentukan secara independen

bahwa ia atau dia telah memenangkan.

Ketika menyesuaikan kegiatan, bagaimanapun, adalah penting untuk

menjaga kegiatan sebagai dekat dengan kegiatan asli atau tradisional.

Adaptasi terlalu banyak dapat berubah kegiatan ke titik di mana ia tidak

dikenal oleh individu. Oleh karena itu, hanya membuat adaptasi terhadap

aspek-aspek kegiatan yang harus disesuaikan. Sekarang juga penting

untuk individualize adaptasi kegiatan. Satu adaptasi untuk satu individu

tidak mungkin benar untuk adaptasi individu lain.

Juga, daripada mempertimbangkan adaptasi utama dari suatu kegiatan,

kunci untuk sukses

Partisipasi mungkin dalam bagaimana kita kegiatan struktur.

Melanggar tugas

aktivitas menjadi langkah-langkah memastikan bahwa kami menjaga

aliran informasi dan menuntut


yang dapat dipahami dan diikuti oleh orang dewasa yang lebih tua

dengan demensia.

Sebagai contoh, dalam melakukan kegiatan seperti kue, mungkin lebih

baik untuk memberikan

dewasa yang lebih tua dengan satu instruksi pada satu waktu. Pertama

telah dewasa yang lebih tua mendapatkan satu telur

dari kulkas. Kemudian memiliki celah individu telur dalam mangkuk.

Kemudian tanyakan dia mengalahkan telur. Memberikan dewasa yang

lebih tua dengan satu instruksi pada satu waktu akan membantu untuk

menghilangkan sumber-sumber kebingungan.

TUGAS:

Buatlah tugas rencana anda dalam kegiatan melakukan reaksi warga

dalam aktifitas fungsional terapi Rekreasi

Rencana Aksi Warga dilingkungan Anda

Kegiatan favorit warga rekreasi bersama termasuk berikut:

(Contoh :sepeda santai)

1. ........

2. .....

3. ......

Kami berencana untuk terlibat dalam:

Kegiatan:

Kali per minggu:

Lokasi:
Sisi positifnya atau manfaat terlibat dalam kegiatan rekreasi yang dipilih

meliputi hal-hal berikut:

Kami telah belajar bahwa, hambatan atau masalah yang berkaitan

dengan berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi dipilih meliputi:

penghalang / Masalah :

Potensi solusi :

Anda mungkin juga menyukai