Anda di halaman 1dari 35

PEMERIKSAAN

VASKULER
As with any examination

•I Introduce

•P
Permission
Explanation / Keterangan

•E
Exposure /
PAIN

•E
•P
• Anamnesis umum
• Anamnesis khusus

• Keluhan Utama :
– Intermitten Claudication
– Rest Pain
– Swelling / membengkak atau bergelombang
– Numbness
– Parestesia
– Anestesia
• RPS
– A. femorapopliteal  nyeri pada betis
– A. iliaca  nyeri gluteal dan hamstring
– A. Abdominal  LBP
– A. tibialis  nyeri kaki tidak spesifik
Contoh assesment (pemeriksaan subyektif)
• KApan mengalami hal itu
• Bagaimana terjadinya (mendadak, bertahap, apakah
ada trauma)
• Apa yang saat itu dirasakan
• Apakah ada faktor pencetus
• Bagaimanakan masalah ini berkembang?
(membaik/memburuk)
• Apkah ada penyakit keturunan
• Apakah ada riwayat pribadi pada waktu
lalu/kebiasaan2
• Apakah pernah diterapi sebelumnya
• Bagaimana terapi yang diberikan(apa respon terapi
sebelumnya)
• Bagaimana keluhan itu berlangsung (terus, bervariasi)
• Apa yang menyebabkan keluhan bertambah parah
• Berapa lama keluhan berlangsung
• Apa yang mengurangi keluhan
• Bagaimanakah status pasien saat ini
• Sudahkah dilakukan studi diagnostik
• Apakah pasien dapat mengenali perubahan warna pada
ekstremitas
• Apa kondisi yang mengganggu bila sedang
rest/aktivitas
• Obat-obatan apa yang dikonsumsi
Type Nyeri
• Intermitten Claudication
– Nyeri yang timbul saat melakukan exercise dan berkurang
bila exercise dihentikan
• Ischemic Neuropathy
– Terjadi bila telah terbentuk collateral yang baik disekitar
blokade2/ jika penyakit pada pembuluh darah kecil lebih
menonjol  parestesi dan nyeri yang mengejutkan
• Resting Pain
– Adanya oklusi berat  pada bag belakang yang belum
terbentuk colateral/uncolateralized  biasanya terjadi
pada malam hari
• Vasospastic Pain
– Nyeri mendadak
– Pada umumnya memburuk bila penyakitnya memburuk
Inspection

• Abnormal pigmentation
• Dermatitis
• Ulcer  gangrene kalo sudah nekrotik
• Apakah ada perbedaan kulit saat perubahan posisi
– Warna pucat (jika terdapat oklusi total)
– Cyanosis/kemerahan (tgt temperatur dan oksigen)
• Tropic change
– Pertumbuhan rambut jarang/rontok
– Kuku menebal dan melengkung ke bawah
– Kulit kering dan bersisik
Varicose vein examination
Palpation

• Temperatur
• Pulse
– Pulse intensity
 O=absent
 1 = markedly impaired, thready
 2 = palpable, soft
 3 = Normal
 4 = Bounding

• Sensasi  numbness, parestesia, hipestesia


Test Khusus
1. Homan Sign
 Posisi : supine lying
 Test : dorsi fleksi ankle full ROM
 Reaksi : nyeri pada calf muscle  (+) DVT
 Jika responnya kecil  dilanjutkan blood pressure cuff
 pasang manset pada calf muscle  pompa  biasanya
pada keadaan acut, pasien tidak tahan pada tekanan >40
mmHg
2. Girth and Volume
 Posisi : supine lying
 Test : Beri tanda setiap 5 cm mulai dari tuberositas
tibia ke distal  lakukan antropometri
Lanjutan ….

• Ischemia and Rubor Test ( Buerger Test)


– Untuk menentukan adanya insufisiensi arteri
– Posisi : supine lying
– Test : Elevasi tungkai 45°
– Reaksi : Bila tungkai memucat dalam waktu 60 detik 
insufisiensi arteri. Normal  kaki akan memucat setelah
dielevasikan selama 2-3 menit, dan bila diposisikan
menggantung maka kaki akan memerah dalam waktu > 30 detik
• Mild Occlusion : memucat pada 60 detik, memerah < 30
detik
• Moderate occlusion : memucat lebih cepat, memerah > 60
detik
• Severe occlusion : memucat langsung, tak pernah memerah
4. Capillary Refill Test
– Posisi : supine lying
– Test : Kuku/ujung jari diberikan tekanan ringan
selama beberapa detik kemudian dilepaskan
– Reaksi : Saat ditekankuku akan kelihatan
memucat, dan begitu tekanan dilepas kuku akan
langsung memerah (normal), tetapi bila
memerahnya terlambat  ada ischemia
5. Volumetric
– Untuk mengetahui adanya oedema. Biasanya
digunakan pada area yang tidak rata
– Posisi : sitting
– Test : kaki yang akan diperiksa dimasukkan ke
dalam tabung yang berisi air dan ada lubangnya
untuk memindahkan air yang keluar
– Reaksi : Volume air yang dipindah diukur
6. Claudication Time
– Posisi : berdiri dan berjalan
– Test : Pasien diminta untuk berjalan di treatmill
dengan kecepatan tertentu, kemudian dicatat
lama waktu berjalan sebelum timbulnya
claudication
– Reaksi : bila pasien tidak kuat  aan terjadi nyeri
– Catatan : Sebelum dilakukan test ini pasien perlu
diperiksa TEKANAN DARAH dan nadinya untuk
memonitor KU nya
7. Trendelenburg Test (Retrograde Filling Test)
– Fungsi : menilai fungsi katup
– Penderita berbaring dengan tungkai elevasi 30-45°
selama beberapa menit untuk mengosongkan vena
– Pasang ikatan elastis di paha,
– Penderita diminta berdiri  perhatikan pengisian vena
– Katub baik  vena baru terisi kembali setelah > 25-30
detik dan arah pengisian dari bawah
– Bila vena terisi kembali < 20 detik dan arah pegisian
dari atas  katub vena penghubung di distal ikatan
tidak normal
• Rivlin  kecepatan pengisian kembali  semakin
cepat pengisiannya, makin berat penyakitnya
• Ikatan dibuka  apakah kecepatan pengisian vena
tetap atau bertambah
– Bila pengisian bertambah cepat dan terlihat aliran
dari atas  katub vena tepi pada bag proximal
atau setinggi ikatan mengalami kegagalan
– Bila kecepatan pengisian tidak dipengaruhi ketika
ikatan dibuka  katub masih baik
• Perthes Test
– Menilai katub vena penghubung atau vena dalam
– Penderita berdiri beberapa saat
– Pasang ikatan elastis di bawah lutut untuk
membendung vena tepi
– Penderita melakukan gerakan berjingkatbeberapa kali
– Bila vena yang terletak di distal ikatan kempis/kosong,
 katub vena penghubung dan vena dalam baik
– Bila vena tepi bertambah lebar  katub mengalami
kegagalan/ ada sumbatan di vena dalam
Fisioterapi

• Tujuan :
– Memperbaiki sirkulasi
– Mengurangi nyeri
– Mengurangi spasme
Modalitas fisioterapi :
• Massage : gentle efflurage dan kneading
• Exercise : buerger ‘s exercise
• Sumber fisis
– IR, SWD proximal  Efek termal  saraf otonom dilatasi
– Kontras bath
– UV bila ada luka
– Hyperbaric oxygen
– VCT
• Posisi pasien iskemia tungkai di atas
tempat tidur
Latihan Buerger-Allen
• - Latihan khusus dimaksudkan
untuk memperbaiki sirkulasi ke
kaki dan kaki.
• Ekstremitas bawah diangkat ke
sudut 45 sampai 90 derajat dan
didukung pada posisi ini sampai
kulit memucat (tampak putih mati).
• Kedua kaki kemudian diturunkan
di bawah tingkat bagian tubuh
lainnya sampai kemerahan
muncul (perawatan harus Lamanya waktu untuk masing-masing
dilakukan agar tidak ada tekanan posisi berbeda dengan toleransi pasien
di bagian belakang lutut); dan kecepatan perubahan warna.
• Akhirnya, kaki diletakkan rata di Biasanya latihan dengan dosis :
atas tempat tidur selama kaki diangkat selama 2 sampai 3 menit,
beberapa menit. turun 5 sampai 10 menit, lalu rata di atas
tempat tidur selama 10 menit.
Ratschow's exercise 
• Latihan khusus dimaksudkan untuk memperbaiki sirkulasi tungkai
dan kaki.
• Bagian bawah ekstrem diangkat ke sudut 45 sampai 90 derajat dan
pergantian sendi pergelangan kaki dilakukan sampai kulitnya
memucat (tampak putih mati).
• Tungkai dan kaki kemudian diturunkan di bawah (ongkang2) sampai
kemerahan muncul. Efek positif dicapai dengan mengulang dan
melakukan latihan ini beberapa kali dalam sehari
• Untuk menjaga aliran darah yang baik ke anggota tubuh
yang lebih rendah pada pasien, yang terbaik adalah
berada dalam posisi berbaring atau duduk sepanjang
siang hari dibandingkan dengan posisi telentang.
Lanjutan……

• Bisgard Massage
– Memberikan massage pd posisi horizontal/ dr distal
ke proksimal. (daerah yg tdk sakit dahulu, stlh
sirkulasi membaik dimassage di daerah yg tadi
dimassage)
• Bisgard Bandage
– Dilakukan saat elevasi mengikuti buerger allen exc
– Saat elevasi dibalut, saat depresi di lepas
– Utk mendorong sirkulasi vena lebih cepat.
Mekanisme

26
Compression bandages
Bervariasi sesuai kebutuhan pasien
• Tekanan yg dihasilkan
• Frekuensi penggunaan
• Tipe (elastic/in-elastic bandages)
Kontraindikasi
• Arterial insufisiensi
• Gagal jantung tak terkontrol
• Neuropathy tepi

27
Pengaruh compression therapy

• Pengurangan filtrasi kapiler


• Peningkatan reabsorpsi limfe & stimulasi
transpor limfe
• Mendorong cairan ke bagian yg tdk
terkompresi
• Perbaikan pompa vena pd disfungsi veno-
limfatik
• Menghancurkan jaringan fibrosklerosis
28
Rekomendasi bahan & alat
• Stockinette
• Finger bandages-4 cm
• Softband/padding
• Elastic/In-elastic bandages
• Pita ukur
• Gunting

29
Frekuensi
• Ganti tiap hari (minggu ke-1)
• Modifikasi tekanan diaplikasikan pd
kondisi paliatif & penggunaan malam hari
• Bahan mungkin mjd alergen → hindari
kontak langsung

30
Prinsip Aplikasi
• Lindungi area dgn stockinette, softband
• Dimulai dari distal ke proksimal
• Close to fit dan cegah kekusutan
• Tambahkan padding pd lipatan siku
• Penggunaan elastic bandages, 50% ekstensi dan 50%
overlap
• Pada sendi gunakan teknik angka 8 & posisi sedikit
fleksi
• Periksa keamanan, LGS, sirkulasi, sensasi & tingkat
kenyamanan

31
VCT (Vacuum Compresion
Therapy)
• Adalah pemberian tekanan positif dan
negatif yang berganti-ganti pada daerah
ekstremitas yang lesi
• Tekanan positif : memompa aliran darah
vena ke atas
• Tekanan negatif : meningkatkan supplay
darah ke perifer
• Frekwensi :
– 2 kali sehari jika ingin cepat membaik
– Atau semakin banyak semakin baik
– Jika sudah membaik bisa dikurangi 1, 2/3 kali
seminggu
• Untuk mengakhiri terapi  setelah pada akhir
tekanan negatif
• Kontra Indikasi :
– Trombosis dan emboli saat awal
– Aneurisma
– Meningkatkan resik perdarahan
– Luka terbuka yang baru
– Ada risiko metastase tumor
– Ada risiko penyebaran infeksi
35

Anda mungkin juga menyukai