Disusun oleh :
Alifia Ade Pratiwi Dianing Hati
(P07120318018)
Hari :
Tanggal :
MENGETAHUI
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan saat-saat kritis, saat terjadinya gangguan perubahan
identitas dan peran bagi setiap orang ibu bapak dan anggota keluarga. Ketika wanita
pertama kali mengetahui dirinya hamil, mungkin ia merasa syok atau menyangkal
Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran - pikiran sendiri
tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu yang dimaksud syok disini adalah
syok senang/bahagia dan terharu yang artinya seorang wanita sadar bahwa ia akan
menjadi seorang ibu, menjadi orang tua, bahkan menjadi sumber-sumber kabahagiaan
bagi keluarganya apabila dalam sebuah keluarga pernikahan ada buah hati yaitu
kehadiran sang bayi (Hamilton, 1995).
Sectio caesaria merupakan proses persalinan atau pembedahan melalui insisi
pada dinding perut dan Rahim bagian depan untuk melahirkan janin. Indikasi medis
dilakukannya operasi sectio caesaria ada dua factor, yaitu faktor Janin dan faktor ibu.
Faktor dari janin meliputi sebagi berikut : presentasi dahi, presentasi muka, bayi
besar, gemelli, bila janin pertama letak lintang atau presentasi bahu (shoulder
presentation), distosia oleh karena tumor dan bayi terlalu besar, gawat janin/fetal
distres, faktor placenta, meliputi placenta previa dan solusio placenta, letak bayi
sungsang/lintang, sedangkan faktor ibu terdiri atas : CPD (chepalo pelvic
disproportion), panggul sempit, ketuban pecah dini, hambatan lahir (tumor), partus
lama (prologed labor), pre eklamsi dan hypertensi, placenta pravia, bekas sectio
caesaria (Mochtar, 1998 ; Sarwono, 2008).
Wanita hamil dengan obesitas berisiko tinggi menimbulkan abortus,
gestasional diabetes melitus, hipertensi dalam kehamilan, gangguan pernafasan pada
ibu, bayi makrosomia, trauma persalinan baik pada ibu maupun bayi, kelainan
kongenital, fase persalinan yang lambat, tindakan operasi pervaginam, distosia bahu,
persalinan dengan seksio sesaria, perdarahan post partum, trombosis dan infeksi
(Jensena, 2009).
Menurut (Prof. DR. dr. Sarwono) kehamilan post date/post matur adalah
kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap di hitung dari
HPHT.Pada keadaan ini, kondisi bayi tidaklah semakin baik, sehingga persalinan SC
dapat dianjurkan. Kehamilan kembar/gemelly adalah suatu kehamilan dengan dua
janin (manuaba, 1998). Kehamilan kembar selalu menarik perhatian wanita, dokter
dan masyarakat. Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi
terhadap bayi dan ibunya. Oleh karena itu dalam menghadapi kehamilan kembar
harus dilakukan pengawasan yang lebih intensif. Minimal melakukan ANC 4x selama
kehamilan. Pada penelitian ini karena TBJ (Tafsiran Berat Janin) besar 2600 gr dan
2700 gr, maka dilakukan tindakan SC.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka rumusan
masalahnya adalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan Anestesi pada Pasien Ny. R
dengan GIIP0010 41/42 mgg letsu+tak inp yang dilakukan tindakan SC + IUD
dengan SAB di IBS RSUD Dr. Mohamad Soewandhie Surabaya?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah mahasiswa mampu menerapkan Asuhan
Keperawatan Anestesi pada pasien Ny. R dengan GIIP0010 41/42 mgg letsu+tak
inp yang dilakukan tindakan SC + IUD dengan SAB di IBS RSUD Dr. Mohamad
Soewandhie Surabaya.
2. Tujuan Khusus
A. Pengkajian
Hari/tanggal : , 10 September 2021
Jam : 09.00 WIB
Tempat : IBS RSUD Dr. Mohamad Soewandhie Surabaya
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumen
Sumber data : Klien, tim kesehatan, status kesehatan klien
Oleh : Alifia Ade Pratiwi Dianing Hati
Rencana tindakan : SC + IUD
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Tgl Lahir : 16 Juli 1996
Umur : 25 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Tambakrejo Wetan RT 02 RW 04, Surabaya
No RM : 66-76-xx
Diagosa pre operasi : GIIP0010 41/42 mgg letsu+tak inp
Tindakan operasi : SC + IUD
Tanggal operasi : 10 September 2021
Dokter bedah : dr. Putu, Sp.OG
Dokter anestesi : dr. Sutyono, Sp.An
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. S
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : Suami
3. Anamnesa
a. Keluhan utama
Ny. I mengeluh nyeri dan tegang bagian perut.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 10 september dengan keluhan nyeri dan
tegang bagian perut.
c. Riwayat penyakit dahulu
Ny. A mengatakan memiliki riwayat hipertensi.
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga.
e. Riwayat alergi obat
Tidak ada
f. Riwayat asma
Tidak ada
g. Gigi palsu
Tidak ada
4. Status Gizi
- BB : 80 kg
- TB : 155 cm
- IMT : Kg/m2 ( )
5. Pemeriksaan Fisik
a. Breath
- RR 20x/menit
- Suara nafas vesikuler
- Tidak ada cuping hidung
b. Blood
- TD : 164/107 mmHg
- Nadi : 68x/menit
- Sp O2 : 100%
- Suhu : 36,2℃
c. Brain
- Kesadaran : CM
- GCS : 15 E4V5M6
d. Bladder
- berkemih
- Tidak ada konstipasi, BAB lancar
e. Bowel
- Tidak ada pembesaran hepar
- Terdengar bising usus 13x/mnt
f. Bone
- Tidak ada kaku kuduk
- Tidak ada fraktur
- Tidak ada kelainan tulang belakang
6. Psikologis
Klien mengatakan tidak pernah melakukan operasi sebelumnya, klien nampak cemas.
7. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium: tanggal 8 September 2021
b. Pemeriksaan Lainnya
- Pemeriksaan Thorax
Kesan : DBN (+)
- Pemeriksaan EKG
Kesan : NSR (+)
- Pemeriksaan USG
Kesan : Terdapat
8. Diagnosis Anestesi
Ibu hamil usia 25 tahun, dengan diagnosa medis GIIP0010 41/42 mgg
letsu+tak inp akan dilakukan tindakan SC + IUD dengan status fisik ASA II karena
memiliki riwayat hipertensi dan direncanakan Regional Anestesi yaitu SAB
(Subarachnoid Blok).
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama : Ny. R
Tgl Lahir : 16 Juli 1996
Umur : 25 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Tambakrejo Wetan RT 02 RW 04, Surabaya
No RM : 66-76-xx
Diagosa pre operasi : GIIP0010 41/42 mgg letsu+tak inp
Tindakan operasi : SC + IUD
Tanggal operasi : 10 September 2021
Dokter bedah : dr. Putu, Sp.OG
Dokter anestesi : dr. Sutyono, Sp.An
b. Riwayat Kesehatan
i. Keluhan utama
Ny. I mengeluh nyeri dan tegang bagian perut.
ii. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 10 september dengan keluhan nyeri
dan tegang bagian perut.
iii. Riwayat penyakit dahulu
Ny. A mengatakan memiliki riwayat hipertensi.
iv. Riwayat penyakit keluarga
Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga.
v. Riwayat alergi obat
Tidak ada
vi. Riwayat asma
Tidak ada
vii. Gigi palsu
Tidak ada
c. Pemeriksaan fisik
i. Keadaan umum
- BB : 80 kg
- TB : 155 cm
- IMT : kg/m2 ( )
- Kesadaran : CM
- GCS : 15 (E4V5M6)
- TD : 164/107 mmHg
- Nadi : 68x/menit
- RR : 20x/menit
- Sp O2 : 100%
- Suhu : 36,2℃
ii. Pemeriksaan persistem ( B1-B6 )
B1 (Breathing) : Jalan nafas bebas, suara nafas vesikuler
B2 (Blood) : EKG (NSR)
B3 (Brain) : Terdapat benjolan pada payudara kanan serta
nyeri yang menjalar
B4 (Bleader) : Tidak ada konstipasi, BAB lancar
B5(Bowel) : Tidak ada pembesaran hepar
B6 (Bone) : Tidak ada kaku kuduk, fraktur dan kelainan
tulang belakang
iii. Nutrisi
Nutrisi pada klien tercukupi, tidak mengalami anemia.
iv. Aktivitas / istirahat
Istirahat dan tidur masih tercukupi, walaupun terganggu akibat adanya
nyeri dibagian payudara kanan
v. Keamanan / kenyamanan
Kecemasan (stressor operasi)
d. Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium: Darah, HbsAg, PT/APT, PCR
A. Persiapan Penatalaksanaan Anestesi
1. Persiapan Alat
a. Persiapan alat Regional Anestesi (SAB). Alat yang dipersiapkan : Bak
instrumen berisi kom steril, kassa steril, iodin povidone, jarum spinal
ukuran 26, sarung tangan steril, dan duk steril.
b. Persiapan alat general anestesi : Mesin anestesi, sumber gas (O2, N20),
stetoscope, laringoscope dengan blade no.3, plester, OPA, LMA ukuran 3,
ETT (6.5, 7, 7.5), stilet/mandrin, magil forceps, conector, suction, spuit,
jelly, dan handscone.
c. Persiapan bedside monitor yaitu tekanan darah, nadi, dan pulse oxymetri
d. Siapkan lembar laporan durante anestesi
2. Persiapan Obat
a. Obat Antibiotik
Cefazolin 2 gr
b. Obat spinal Anestesi
- Lidodex 5%
c. Obat lainya
- Oxytocin IU/IV
- Ephineprine 0,5mg
- Ephedrine 5 mg
- Petidhine 25 mg/IV
d. Obat Analgetik
Ketolorac 30 mg
e. Obat Anti Emetik
Ondansentron 4mg
f. Obat Antifibrinolitik
Asam Traneksamat 1gr
g. Cairan Infuse
Kristaloid: RL 1000 cc
B. Pengkajian Durante Anestesi
- Anestesi mulai : Pukul 08.00 WIB
- Anestesi selesai : Pukul 09.05 WIB
- Operasi mulai : Pukul 08.11 WIB
- Operasi Selesai : Pukul 09.00 WIB
- Gas : O2 = 4 lpm
- Jumlah perdarahan : ±300
- Tabel Monitoring Durante Anestesi