Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhamad Sulaiman Ismail

Nim : 1911102411022
Prodi : S1 Keperawatan

PENGKAJIAN ALAT KOSMETIK

1. Nama Bahan : Talc


2. Bahayanya kandungan talc pada kosmetik
Talc atau talk. Kandungan ini cukup berbahaya jika terhirup terlalu sering atau
terlalu banyak karena bisa menimbulkan gangguan pada paru-paru dan gangguan
pernapasan. Talc merupakan mineral yang terbuat dari magnesium, silikon, dan oksigen.
Talc juga mengandung asbes (asbestos), yakni senyawa karsinogen (penyebab kanker).
3. Kegunaan dari Talc
Talc adalah bahan mineral yang berasal dari dalam Bumi. Talc didapatkan melalui
proses penambangan, yang biasanya digunakan untuk pembuatan bedak. Setelah proses
penambangan, talc akan digiling dan dipisahkan berdasarkan kualitasnya. Talc dengan
kualitas baguslah yang akan diolah menjadi bedak.
Sebelum diolah menjadi bedak, talc akan digiling menjadi serbuk terlebih dahulu.
Setelah itu, talc akan dicampur dengan bahan lain, seperti pewangi dan vitamin. talc yang
diolah menjadi bedak harus mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS
terlebih dahulu.
Talc sudah digunakan oleh manusia sejak lama. Orang-orang Mesir zaman dulu
suka menggunakan talc untuk keperluan kecantikan. Di abad ke-19, talc mulai digunakan
untuk mengatasi iritasi kulit yang disebabkan oleh plester pengobatan dan juga popok bayi.
Selain digunakan untuk membuat bedak, talc juga digunakan untuk keperluan lain,
misalnya melapisi permen karet supaya tidak lengket. Jika membeli permen karet, kita
pasti menemukan serbuk putih disekitar permen karet. Ternyata, serbuk putih yang
menempel di permen karet itu adalah talc.
4. Pandangan dalam islam
Di antara perintah bagi wanita adalah untuk berdiam di rumah dan tidak berhias
seperti kelakuan orang jahiliyyah. Sebagaimana disebutkan dalam ayat,

‫َﻭﻗَﺮْ ﻥَ ﻓِﻲ ﺑُﻴُﻮﺗِ ُﻜ َّﻦ َﻭﺎَﻟ ﺗَﺒَﺮَّﺟْ ﻦَ ﺗَﺒَﺮُّ َﺝ ْﺍﻟ َﺠﺎ ِﻫﻠِﻴَّ ِﺔ ﺍﺄْﻟ ُﻭﻟَﻰ‬
“ Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyyah yang dahulu” (QS. Al Ahzab: 33).

Yang dimaksud dengan ayat ini adalah hendaklah wanita berdiam di rumahnya dan
tidak keluar kecuali jika ada kebutuhan. Dan di antara kebutuhan adalah mengerjakan
shalat.
Sedangkan yang dimaksud berhias seperti tingkah laku orang Jahiliyyah adalah jika
seorang wanita ke luar di hadapan laki-laki.

Disebutkan dalam Tafsir Al Jalalain, wanita yang disebut berdandan ala jahiliyah
yang pertama adalah berdandan yang dilakukan oleh wanita dengan berpendampilan cantik
di hadapan para pria dan ini terjadi sebelum Islam.

Sedangkan dalam Islam, yang boleh ditampakkan disebutkan dalam ayat,


‫ﺮ ِﻣ ْﻨﻬَﺎ‬Xَ َ‫ ﻇَﻬ‬X‫ َﻣﺎ‬Xَّ‫ُﻦ ﺇِﻻ‬Xَّ ‫ﻳﻦ ِﺯﻳﻨَﺘَﻬ‬
Xَ ‫ ﻳُ ْﺒ ِﺪ‬Xَ‫ “ َﻭﻻ‬Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya” (QS. An Nur: 31). Lihat Tafsir Al Jalalain , hal. 433.
Jika seorang wanita memakai make-up, bedak tebal, eye shadow, lipstick , maka itu sama
saja ia menampakkan perhiasan diri. Inilah yang terlarang dalam ayat (yang artinya), “ Dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya”
(QS. An Nur: 31).
Ditambah lagi jika wanita memakai parfum atau wewangian. Dari Abu Musa Al
Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ٌ‫َّﺕ َﻋﻠَﻰ ﻗَﻮْ ٍﻡ ﻟِﻴَ ِﺠﺪُﻭﺍ ِﻣ ْﻦ ِﺭﻳ ِﺤﻬَﺎ ﻓَ ِﻬ َﻲ ﺯَ ﺍﻧِﻴَﺔ‬ ْ ‫ﺃَﻳُّ َﻤﺎ ﺍ ْﻣ َﺮﺃَ ٍﺓ ﺍ ْﺳﺘَ ْﻌﻄَ َﺮ‬
ْ ‫ﺕ ﻓَ َﻤﺮ‬
“ Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki
agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang
pelacur .” (HR. An Nasa’i no. 5129, Abu Daud no. 4173, Tirmidzi no. 2786 dan Ahmad 4:
414. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih . Sanad hadits ini hasan kata Al
Hafizh Abu Thohir)

Kecantikan wanita seharusnya hanya untuk suaminya atau ia hanya boleh bercantik di
rumahnya, bukan diobral di luar rumah. Karena setiap wanita yang menyenangkan hati
suami dipuji dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

‫ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ َﻭ َﺳﻠَّ َﻢ ﺃَﻱُّ ﺍﻟﻨِّ َﺴﺎﺀِ ﺧَ ْﻴ ٌﺮ ﻗَﺎ َﻝ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺗَﺴُﺮُّ ﻩُ ﺇِ َﺫﺍ ﻧَﻈَ َﺮ َﻭﺗُ ِﻄﻴ ُﻌﻪُ ﺇِ َﺫﺍ ﺃَ َﻣ َﺮ َﻭﺎَﻟ ﺗُﺨَ ﺎﻟِﻔُﻪُ ﻓِﻲ ﻧَ ْﻔ ِﺴﻬَﺎ َﻭ َﻣﺎﻟِﻬَﺎ‬
َ ِ ‫ﻗِﻴ َﻞ ﻟِ َﺮﺳُﻮ ِﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ‬
ُ‫ﺑِ َﻤﺎ ﻳَ ْﻜ َﺮﻩ‬

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam , “ Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “ Yaitu
yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak
menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai
no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan
shahih ).

Ini semua demi kemaslahatan wanita dan tidak menimbulkan godaan atau fitnah bagi yang
lain ketika di luar rumah.

Anda mungkin juga menyukai