Anda di halaman 1dari 30

TINGKAH LAKU BUNUH DIRI

Pendahuluan
Bunuh diri tindakan agresif yang
merusak diri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan.
 USA: 25.000 per tahun (Wilson &
Kneils, 1988).
 Penyebab kematian ke-11 dgn ratio
pria:wanita 3:1 (Stuart & Sundeen)
 Pada remaja penyebab kematian ke-2
(Leshey & Wright, 1987).
Penyebab
 Perceraian, pengangguran, isolasi sosial. (Stuart & Sundeen, 1995).

 Motivasi remaja melakukan bunuh diri: 31% mslh dgn orang tua, 30% dg
lawan jenis, 30% mslh sekolah dan lainnya masalah dg saudara. (Tishler’s,
1981).
Bunuh diri kedaruratan psikiatri
karena klien berada dlm stress
yg tinggi & koping yg maladaptif.

Situasi gawat pada bunuh diri:


saat ide bunuh diri timbul scr
berulang tnp rencana yg spesifik
u bunuh diri.
Rentang sehat-sakit dipakai utk
menggambarkan respon adaptif
s/d maladaptif pd bunuh diri
Respon Respon
adaptif Maladaptif
Menghargai Berani ambil Mersk Bunuh
Diri Resiko Dlm Diri Diri
Pengemb.
Diri
Rentang harapan-putus harapan (Beck, 1984).

R. adaptif R. maladaptif
Harapan Putus harapan

Yakin tdk berdaya


Percaya Putus asa, apatis, gagal &
Inspirasi kehilangan, ragu- ragu
Tetap hati sedih, depresi, bunuhdiri
Ketidakberdayaan, keputusasaan, apatis
indiv. tdk b’hsl memecahkan mslh, meninggalkan mslh
mrs tdk mampu, koping yg biasa tdk b’manfaat, tdk
menemukan koping baru & yakin tdk ada yg dpt m’bantu.
Kehilangan, ragu-ragu
cita-cita t’lalu , tdk realistis, akan merasa gagal, kecewa,
rendah diri bunuh diri.
Depresi
dicetuskan rasa b’salah/kehilangan, d/d kesedihan &
rendah diri. Bunuh diri tjd saat indiv keluar dr depresi
berat.
Bunuh diri
Tind. Agresif yg lgsg thd diri s’diri utk m’akhiri khdpn
merup.keputusan t’akhir dr indiv.utk memecahkan mslh yg
dihadapi.
Pernyataan yg salah ttg
bunuh diri
 Ancaman bunuh diri hanya cara indiv.
utk menarik p’hatian & tdk perlu
dianggap serius semua serius.
 Bunuh diri tdk m’beri tanda 8 dr 10
tanda (+).
 Berbahaya m’bicarakan pikiran bunuh
diri pd klien plg penting dlm
perencanaan keperawatan.
 Kecendrungan bunuh diri adl
keturunan tdk ada hsl riset yg
m’dukung.
Asuhan Keperawatan
Tingkah Laku Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Tk.Laku bunuh diri
di fokuskan pada pencegahan bunuh diri

PENGKAJIAN
Tanda atau gejala yang dapat menentukan
tingkah laku bunuh diri :
A. Pengkajian Tingkat Resiko
1. Menurut Hasson,Valente, dan Risk,1977

No Perilaku atau Intensitas Risiko


gejala Rendah Sedang Tinggi

1. Cemas Rendah Sedang Tinggi a


Panik
2. Depresi Rendah Sedang Berat
3. Isolasi -Menarik Perasaan Perasaan Tidak
Diri depresi tidak berdaya,
yang berdaya, putus asa,
samar, putus asa, protes
tidak pada diri
Menarik
menarik sendiri
diri
diri
4. Fungsi sehari - Umumnya Baik pada Tidak baik
hari baik pada bbrp pada
semua aktivitas semua
aktivitas aktivitas
5. Sumber-sumber Beberapa Sedikit Kurang
6. Strategi kopiing Umumnya Sebagian Sebagian
konstruktif konstruktifbesar
destruktif
7. Orang penting/ Beberapa Sedikit a Tidak
dekat hanya satu Ada

8. Pelayanan Tidak, sikap Ya, Bersikap


psikiatri yang lalu positif umumnya negatif
memuas thpperto
kan longan
9. Pola hidup Stabil Sedang Tidak
(stabil tak stabil
stabil)
10. Pemakai alkohol Tidak Sering Terus
dan obat sering menerus

11. Percobaan bunuh Tidak,atau Dari tidak Dari tidak,


diri sebelumnya yang tidak sampai sampai
fatal dengan berbagai
cara yg cara yg
agak fatal fatal
12. Disorientasi dan Tidak ada Sedikit Jelas atau
disorganisasi ada

13. Bermusuhan Tidak atau Beberapa Jelas atau


sedikit ada
14. Rencana bunuh Samar, Sering Sering dan
diri kadang dipikirkan konstan
kadang kadang- dipikirkan
ada kadang dengan
pikiran, ada ide rencana
tidak ada untuk yang
rencana merencan spesifik
akan
2. SIRS (Suicidal Intention Rating Scale,Bailey &
Dreyer (1977)

Skor 0 Tidak ada ide Bd yg lalu dan skrg


Skor 1 Ada ide BD,tidak ada percobaan BD, tdk
mengancam BD
Skor 2 Memikirkan BD dgn aktif,tdk ada percobaan
BD
Skor 3 Mengancam BD,mis : tinggalkan saya sendiri
a saya BD
Skor 4 Aktif mencoba BD
B. Prilaku
- KetidakPatuhan
Dikaitkan dengan program pengobatan
Klien memilih untuk tidak memperhatikan dirinya
- Pencederaan diri
Sesuatu tindakan membahayakan diri sendiri yg
dilakukan dengan sengaja
- Perilaku bunuh diri ( 3 kategori )
1. Ancaman Bunuh Diri verbal / non verbal
2. Upaya Bunuh Diri yang diarahkan pada diri
individu kematian
3. Terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan / ter
abaikan.
C. Faktor-faktor dalam pengkajian
klien bunuh diri

A. Pengkajian Lingkungan upaya bunuh


diri :
- Presipitasi peristiwa kehidupan yang
menyakitkan
- Tindakan persiapan metode yang di
butuhkan : mengatur rencana,
membicarakan ttg BD, memberikan
milik berharga sebagai hadiah.
D. Penyakit Psikiatrik
Upaya BD sebelumnya, kelainan afektif,
alkoholisme / penyalahgunaan obat,
kelainan tindakan & depresi pd remaja,
demensia dini, status kekacauan mental
pada lansia, kombinasi dari kondisi diatas
E. Riwayat psiko sosial
Baru berpisah, bercerai a kehilangan,
hidup sendiri, tidak bekerja, kehilangan
pekerjaan, stress kehidupan multipel.
Faktor Penyebab

1. Diagnosa Psikiatrik : 90 % BD penyk.


Jiwa
2. Sifat Kepribadian : 3 aspek (rasa
bermusuhan, impulsif, depresi) Erat
BD
3. Lingkungan psikososial baru
4. Riwayat Keluarga : cenderung u prilaku
destruktif
5. Biokimia : serotogenik, opiatergik,
dopaminergik media prilaku perusakan
diri
Penyebab
Pada Anak Tambahan
Pelarian dari penganiyaan, pemerkosaan,
situasi keluarga yang kacau, perasaan tidak
disayang/selalu dikritik, gagal sekolah,
takut/dihina, dihukum org lain
Pada Remaja
Hubungan interpersonal tidak bermakna, sulit
mempertahankan hub, pelarian dari
penganiayaan fisik/pemerkosaan, tidak
dimengerti oleh orang lain, kehilangan orang
yg dicintai, masalah dengan ortu, keadaan
fisik, penyk. Kronis, minum yang berlebihan,
penggunaan zat.
Pada Mahasiswa / Dewasa
Self ideal terlalu , cemas akan tugas
akademik yg terlalu banyak, kegagalan
akademik, kompetisi untuk sukses
Pada Usia Lanjut
Perubahan status (mandiri-
ketergantungan), penyakit, menurun
kemampuan fungsi, perasaan tidak
berarti, kesepian, isolasi sosial,
kehilangan, ketergantungan.
Faktor Pencetus

A. Psikososial dan klinik


Keputusasaan, usia sudah tua, hidup sendiri,jenis kelamin
laki-laki.
B. Riwayat
Pernah mencoba bunuh diri, riwayat keluarga ttg
percobaan bunuh diri, riwayat klg ttg
penyalahgunaan zat.
C. Diagnostik
Penyakit medik umum, psikosis, penyalahgunaan
zat
Faktor Resiko Bunuh Diri
(Stuart & Sundeen,1987)
Faktor Resiko Tinggi Resiko Rendah
Umur 45 tahun 25 – 45 tahun
remaja < 12 tahun

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan


Status Kawin Cerai, pisah, janda Kawin
Jabatan Profesional Pekerja kasar
Pekerjaan Pengangguran Pekerja
Penyakit Fisik Kronik, terminal Tdk ada yg serius

Ggn Mental Depresi,Hall Ggn Kepribadian


Diagnosa keperawatan

Bkn bnh diri, sebab bnh diri


mrp resiko tinggi.
masalah:
 Keputusasaan
 Ketdkberdayaan
 Ggn konsep diri: HDR, ggn citra tbh
 Kecemasan
 Berduka disfungsional
 Koping indiv tdk efektif
 Penatalaksanaan regimen terapetik tdk
efektif
 Koping klg tdk efektif
Intervensi/Implementasi
Tuj. Utama: melindungi klien, dgn intervensi yg aktif & efektif klien dpt
mengembangkan alternatif pemecahan masalah bnh diri.

Intervensi hrs mengacu pd etiologi.


Intervensi utama pd klien bnh diri
 Melindungi plg ptg.
t4kan klien dit4 yg aman, bkn diisolasi, semua tind jelaskan pd klien,
p’awasan slm 24 jam, krisis int’vensi tind plg tepat
 Me harga diri
Sediakan waktu utk berbagi dg klien, bantu klien m’ekspresikan
perasaan (+)/(-), berikan pujian, identifikasi sumber
kepuasan/keberhasilan klien. Dorong klien menuliskan hsl yg telah
dicapai.
 Menguatkan koping dg konstruktif (sehat).
kaji koping yg sering dipakai, beri pujian koping dg (+), modifikasi
koping yg destruktif dg bimbingan.
 Menggali perasaan
bantu klien m’gali perasaannya, b’sama m’cari faktor
predisposisi/presipitasi utk dpt dirubah pd masa yad.
 Menggerakkan dukungan sosial (-) dukungan.
spt: klg, teman dekat, lembaga pelayanan di masy. Klg perlu m’tahui
tanda & gejala bnh diri dg intensitas gawat darurat serta fasilitas pd
saat krisis.
Intervensi TL Bnh diri menurut
intensitasnya (Wilson & Kneisl, 1988)
A. Pedoman p’cegahan bnh diri yg optimal dipakai pd
resiko tinggi:
 Pengawasan satu-satu, perawat selalu b’ada di
ruangan.
 Tdk ada pengikatan.
 Klien tdk diperkenankan meninggalkan bangsal.
 Izinkan menerima tamu,telepon sambil ditemani
perawat.
 Teliti semua milik klien, hindarkan benda-benda
berbahaya, ex: silet, tali pinggang, korek api, gelas,
dll.
 Teliti semua pengunjung benda b’bahaya.
 Klien makan tanpa ada p’alatan dr gelas, metal.
 Stp prosedur jelaskan pd pasien dokumentasi.
 Jgn hentikan tindakan tnp keputusan b’sama psikiater.
B. Pedoman dasar pd
pencegahan
 Klien tetap bunuh
di kamarnya dg diri: kec ditemani
pintu t’buka,
perawat/klg.
 Monitor klien stp 15 mnt ttg keamanannya.
 Temani minum obat.
 Teliti benda-benda b’bahaya.
 Izinkan klien makan dg p’alatan lengkap jgn lupa cek
ulang.
 Teliti semua pengunjung benda-benda b’bahaya.
 Jelaskan alasan tind. Dan dokumentasikan.
 Kerjasama dg tim (Psikiater) utk memutuskan tind ini
tdk diperlukan lagi.
Evaluasi

Pemantauan teliti,
terus menerus,
perubahan segera dpt tjd

Lakukan modifikasi
EVALUASI

 APAKAH ANCAMAN THD INTEGRITAS FISIK,


SISTEM DIRI KLIEN TELAH B’(-), SIFAT, JLH,
ASAL, WAKTU?
 PERILAKU MENUNJUKKAN KEPEDULIAN THD.
KESEHATAN FISIK, PSIKOLOGIK &
KESEJAHTERAAN SOSIAL.
 SUMBER KOPING KLIEN TELAH CUKUP DIKAJI?
 KLIEN DPT M’GAMBARKAN DIRI, PERILAKU SCR
AKURAT, OBJEKTIF?
 KLIEN M’GUNAKAN RESPON KOPING YG
ADAPTIF.
 KLIEN T’LIBAT DLM AKTIVITAS PE DIRI.
 KLIEN MELAKUKAN RESIKO YG CUKUP
BERALASAN YG DPT ME PERTUMBUHAN DIRI.
Kesimpulan

 TLbunuh diri merup


KEDARURATAN perlu
p’cegahan segera.

 Intervensi: aktif, efektif,


intensif
koping: maladaptif menjadi
adaptif

Anda mungkin juga menyukai