Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Rokhma Mista Febrianah

Tingkat : 2A/P17240203025

(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Pentingnya Menanamkan Budaya Anti Korupsi


Sup Pokok Bahasan : a. Pengertian korupsi
b. Macam-macam model korupsi
c. Dampak dari tindakan korupsi
d. Cara menanamkan budaya anti korupsi
Hari/Tanggal : Senin, 29 Maret 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : Dsn. Glogok, Ds. Sumbertanggul Kec. Mojosari
Sasaran : Remaja Dsn. Glogok

A.     Tujuan Umum:


 Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang pentingnya menanamkan
budaya anti korupsi

B.    Tujuan Khusus:


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian korupsi
2. Macam-macam model korupsi
3. Dampak dari tindakan korupsi
4. Cara menanamkan budaya anti korupsi

C.    Materi
1. Pengertian korupsi
2. Macam-macam model korupsi
3. Dampak dari tindakan korupsi
4. Cara memberantas tindak pidana korupsi
.
D. Metode
 Ceramah dan tanya jawab.

E. Media
 Poster
 PPT

F. Kegiatan Penyuluhan
N TAHAP / WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN SASARAN
O
1. Pembukaan : o Memberi salam pembuka Menjawab salam
3 MENIT o Memperkenalkan diri Memperhatikan
o Menjelaskan pokok bahasan Memperhatikan
dan tujuan penyuluhan Memperhatikan
o Menyiapkan poster
2. Pelaksanaan : a. Menjelaskan pengertian Memperhatikan
20 menit korupsi
b. Menjelaskan macam-macam Memperhatikan
model korupsi
c. Menjelaskan dampak-dampak
Memperhatikan
korupsi
d. Menjelaskan cara-cara
menanamkan budaya anti Memperhatikan
korupsi
3. Evaluasi : Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
5 menit tentang materi yang telah
diberikan, dan memberi
reinforcement kepada peserta
yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. Terminasi : -     Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
2 menit peran serta peserta
-     Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Struktur
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di aula balai dusun Glogok
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP,
Poster, Power Point)
2. Proses
 Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan secara
benar
3. Hasil
Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan
MATERI PENYULUHAN
“BAHAYA TIDAK MENGGANTI PEMBALUT”

A. Pengertian Korupsi
Korupsi ialah tindakan menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan
kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Selain pengertian
korupsi secara umum di atas. Contoh tindak pidana korupsi kerap dijumpai di
arena politik. Oleh karena itu, pengertian koprusi dalam lingkup politik adalah
penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi.  Semua bentuk
pemerintahan rentan dengan praktik korupsi.
B. Macam-Macam model Korupsi
Menurut Aditjandra dari definisi tersebut digabungkan dan dapat diturunkan
menjadi dihasilkan tiga macam model korupsi (2002: 22-23) yaitu :

 Model korupsi lapis pertama

Berada dalam bentuk suap (bribery), yakni dimana prakarsa datang dari
pengusaha atau warga yang membutuhkan jasa dari birokrat atau
petugas pelayanan publik atau pembatalan kewajiban membayar denda
ke kas negara, pemerasan (extortion) dimana prakarsa untuk meminta
balas jasa datang dari birokrat atau petugas pelayan publik lainnya.

 Model korupsi lapis kedua

Jaring-jaring korupsi (cabal) antar birokrat, politisi, aparat penegakan


hukum, dan perusahaan yang mendapatkan kedudukan istimewa.
Menurut Aditjandra, pada korupsi dalam bentuk ini biasanya terdapat
ikatan-ikatan yang nepotis antara beberapa anggota jaring-jaring
korupsi, dan lingkupnya bisa mencapai level nasional.

 Model korupsi lapis ketiga

Korupsi dalam model ini berlangsung dalam lingkup internasional


dimana kedudukan aparat penegak hukum dalam model korupsi lapis
kedua digantikan oleh lembaga-lembaga internasional yang mempunyai
otoritas di bidang usaha maskapai-maskapai mancanegara yang
produknya terlebih oleh pimpinan rezim yang menjadi anggota jaring-
jaring korupsi internasional korupsi tersebut.

C. Dampak dari tindakan korupsi


A. Dibidang ekonomi
Anggaran perusahaan untuk perputaran ekonomi, justru dialokasikan untuk birokrasi
yang ujungnya akan masuk ke kantong pribadi para pejabat.
I. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi. Pihak asing dan dalam negeri
dalam penanaman modal menjadi sulit terlaksana karena kepercayaan dan
kepastian hukum dalam melakukan investasi, karena sering terjadi tindak
korupsi.
II. Penurunan produktifitas. Produktifitas menurun terjadi karena terhambatnya
sektor industri dan produksi untuk bisa berkembang lebih maju. Faktor ini
mengakibatkan terjadi PHK dan banyak sekali pengangguran serta angka
kemiskinan melambung tinggi.
B. Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat

Korupsi berdampak bagi masyarakat miskin

i. Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik. Rendahnya kualitas pelayanan,


keterbatasan akses, air, kesehatan, pendidikan. Karena terjadi penyelewengan
ke kantong para koruptor.
ii. Pengentasan kemiskinan berjalan lambat. Kordinasi pendataan, pendanaa
yang lemah karena korupsi dan permasalahan kemiskinan itu sendiri sehingga
sulit agar dapat akses masuk ke lapangan kerja, karena faktor pendidikan yang
kurang.

D. Bahaya tidak mengganti pembalut untuk kesehatan


Salah satu efek buruk yang biasa muncul jika kamu jarang ganti pembalut adalah ruam
kulit. Hal ini terjadi karena pembalut sudah terlalu banyak menampung darah, sudah
lama dipakai, dan menimbulkan gesekan dengan paha. Jika dibiarkan, bukan tidak
mungkin jika ruam menimbulkan gejala gatal, perih, bahkan infeksi.
Bahaya lain yang bisa terjadi jika malas ganti pembalut walau tidak penuh dan lebih dari
3 jam, bisa jadi terkena penyakit herpes. Infeksi bakteri herpes paling cepat menyebar
dan menyerang tubuh kita.
TTS atau toxic shock syndrome. Infeksi ini terjadi karena kulit lembab dan iritasi lalu
terjadi luka terbuka. Ciri penderitanya disertai demam tinggi, nyeri otot dan lesu, diare,
muntah, pusing sampai pingsan, luka dan ruam di area miss V, nyeri tenggorokan dan
mata memerah.

E. Cara memberantas tindak pindana korupsi


Berikut ini terdapat beberapa cara memberantas tindak pidana korupsi, terdiri
atas:

1. Strategi Preventif

Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan dengan diarahkan pada hal-hal
yang menjadi penyebab timbulnya korupsi. Setiap penyebab yang terindikasi
harus dibuat upaya preventifnya, sehingga dapat meminimalkan penyebab
korupsi. Disamping itu perlu dibuat upaya yang dapat meminimalkan peluang
untuk melakukan korupsi dan upaya ini melibatkan banyak pihak dalam
pelaksanaanya agar dapat berhasil dan mampu mencegah adanya korupsi.

2. Strategi Deduktif

Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan terutama dengan diarahkan agar
apabila suatu perbuatan korupsi terlanjur terjadi, maka perbuatan tersebut
akan dapat diketahui dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan seakurat-
akuratnya, sehingga dapat ditindaklanjuti dengan tepat. Dengan dasar
pemikiran ini banyak sistem yang harus dibenahi, sehingga sistem- sistem
tersebut akan dapat berfungsi sebagai aturan yang cukup tepat memberikan
sinyal apabila terjadi suatu perbuatan korupsi. Hal ini sangat membutuhkan
adanya berbagai disiplin ilmu baik itu ilmu hukum, ekonomi maupun ilmu
politik dan sosial.

3. Strategi Represif

Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan terutama dengan diarahkan untuk
memberikan sanksi hukum yang setimpal secara cepat dan tepat kepada
pihak-pihak yang terlibat dalam korupsi. Dengan dasar pemikiran ini proses
penanganan korupsi sejak dari tahap penyelidikan, penyidikan dan
penuntutan sampai dengan peradilan perlu dikaji untuk dapat disempurnakan
di segala aspeknya, sehingga proses penanganan tersebut dapat dilakukan
secara cepat dan tepat. Namun implementasinya harus dilakukan secara
terintregasi.

Anda mungkin juga menyukai