Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi
Dosem Pembimbing Wiwin Reny R. S.ST., M.Kes.
Disusun Oleh :
1. Mohammad Risa Ardiansyah P1337420519001
2. Ruli Nur Hayati P1337420519003
3. Nita Rokasih Eka Suci P1337420519023
4. Ryanda Fikri Husein P1337420519031
5. Danik Rakhmawati P1337420519032
6. Nor Ulum P1337420519034
A. Latar Belakang
Korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik. Bagi banyak orang korupsi bukan
lagi merupakan suatu pelanggaran hukum, melainkan sekadar suatu kebiasaan. Dalam seluruh
penelitian perbandingan korupsi antarnegara, Indonesia selalu menempati posisi paling
rendah. Korupsi di Indonesia sangatlah banyak. Seperti kewajiban membayar pajak yang juga
termasuk dalam korupsi.
Berdasarkan data yang diperoleh, pada tahun 2004 di perkirakan terjadi penyimpangan
terhadap hasil pungutan pajak sebesar 40 trilyun rupiah, dan juga yang sangat disayangkan,
dari 220 juta penduduk Indonesia, baru sekitar 2,3 juta orang yang mempunyai Nomer Pokok
Wajib Pajak (NPWP) orang pribadi, hal ini di sebabkan karena belum semua pengusaha dan
pribadi mendaftarkan dirinya pada Kantor Pelayanan Pajak untuk memperoleh NPWP. Hal
ini mencerminkan kesadaran penduduk Indonesia untuk membayar pajak masih sangat
rendah dan telah terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk menghindar
dari kewajibannya.
Dalam hal perdagangan, banyak para pedagang yang bermasalah dalam hal
pembayaran pajak. Padahal membayar pajak adalah suatu kewajiban bagi setiap yang terkena
pajak. Dan tidak membayar pajak adalah suatu perbuatan korupsi.
Banyak penyebab orang tidak membayar pajak. Antara lain kurangnya edukasi pada
pedagang. Hal ini menjadikan kewajiban pemerintah untuk meng-edukasi para pedagang agar
lebih paham bahwa membayar pajak adalah kewajiban.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit warga diharapkan dapat mengerti dan
setelahnya dapat menjadi warga dan pedagang yang baik dengan membayar pajak.
D. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada Pedagang/Pemilik Toko
Dalam Pasar Besar Kabupaten Magelang.
E. Materi (terlampir)
1. Pengertian Korupsi.
2. Macam-macam Korupsi dalam perdagangan.
3. Hubungan korupsi dengan membayar pajak.
4. Pajak dalam perdagangan.
F. Alat Bantu
Mic sound
Leafleat
G. Kepanitiaan
Ketua penyuluhan : Ryanda Fikri Husein
Moderator : Ruli Nur Hayati
Fasilitator : Nor Ulum
H. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab.
I. KegiatanPenyuluhan
J. KriteriaEvaluasi
1. Warga mampu menjawab pertanyaan di bawah ini yang diberikan oleh pemateri.
1. Contoh kasus korupsi dalam perdagangan?
2. Apa itu korupsi ?
3. berapa pajak yang dikenakan untuk para pedagang ?
Lampiran
1. Pengertian korupsi
Pengertian korupsi secara umum adalah perbuatan yang buruk seperti penggelapan
uang, menerima uang sogok dan lain sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau
orang lain yang mengakibatkan kerugian keuangan pada negara. Korupsi juga bisa
diartikan sebagai sebuah tindakan penyelewengan atau penggelapan uang baik itu
uang negara atau uang lainnya yang dilakukan untuk keuntungan pribadi, orang atau
pihak tertentu. Bisa juga korupsi didefinisikan sebagai sebuah tindakan seseorang
yang menyala gunakan kepercayaan dalam suatu masalah atau organisasi untuk
mendapatkan keuntungan.