Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

SEMINAR PERPAJAKAN

Kasus:
“Jaksa Ungkap Chat Staf Bank Panin Soal ‘Gelagat’ Pegawai Pajak Minta
Jatah”

DOSEN PENGAMPU :
Rindy Citra Dewi , SE, MM

DISUSUN OLEH :
1. Arif Hidayat ( 18101155110004 )
2. Anggi Yulia Putri ( 19101155110223 )
3. Sherly Mawarni ( 19101155110253 )
4. Rahmi Nofrizul ( 19101155110289 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah dalam mata kuliah Seminar
Perpajakan dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Seminar
Perpajakan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang perencanaan kapasitas pembaca khususnya teman kelas pada mata kuliah
Manajemen Operasional dan juga bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rindy Citra Dewi SE, MM
selaku dosen pengampu mata kuliah Seminar Perpajakan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, 27 September 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

1.1. Latar Belakang..............................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................3

1.3. Tujuan dan Manfaat......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5

2.1. Landasan Teori..............................................................................................5

2.1.1. Pajak.......................................................................................................5

2.1.2. Bank Panin.............................................................................................5

2.1.3. Aparatur Pajak (Fiskus).........................................................................5

2.2. Kronologi......................................................................................................5

2.3. Aparatur Pajak di Indonesia..........................................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

3.1. Kesimpulan.................................................................................................11

3.2. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Perjuangan pemberantasan korupsi di Indonesia masih terus berlanjut,
namun setiap harinya kita masih saja mendengar ada saja terjadinya kasus
korupsi yang terjadi. Indikator korupsi di Indonesia terus memburuk, Hal ini
dapat dilihat dari dari skor indeks persepsi korupsi yang dirilis oleh
Transparency Internasional. yang mana pada tahun 2021 indonesia
memperoleh indeks 38.
Seperti diketahui bahwa pajak memiliki peranan yang sangat penting
dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam pembangunan ekonomi. Peran
pajak dalam kehidupan bernegara dapat kita lihat melalui 4 (fungsi) pajak,
yaitu, fungsi anggaran, fungsi mengatur, fungsi stabilitas, dan fungsi retribusi
pendapatan. Dimana pajak memberikan sumbangsih terbesar bagi pendapatan
negara.
Di era globalisasi ini banyak sekali kasus pelanggaran-pelanggaran
terutama banyak terjadi di Indonesia, salah satunya yaitu: kasus jaksa ungkap
chat staff bank panin soal “gelagat” pegawai pajak minta jatah. Jaksa
mengungkap percakapan staf pajak PT. Bank panin yang membicarakan
terkait gelagat tidak biasa yang dilakukan pegawai Ditjen pajak. Dimana
terjadi kegiatan suap dalam rekayasa tanggungan pajak Panin Bank pada
tahun 2016.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diperoleh rumusan
masalah didalam penelitian ini adalah :
1. Apa benar terjadi pelanggaran pajak oleh Panin Bank ?
2. Bagaimana pelanggaran tersebut bisa terjadi?
3. Siapa saja yang terlibat dalam terjadinya pelanggaran tersebut?
4. Apa akibat dari terjadinya pelanggaran tersebut?

3
I.3. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat diperoleh tujuan
didalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pajak
2. Untuk mengetahui pelanggaran yang dilakukan oleh Panin Bank
3. Untuk mengetahui mekanisme palanggaran yang di lakukan.
4. Untuk mengetahui dampak pelanggaran pajak oleh Panin Bank.
b. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti sejenis
maupun penelitian selanjutnya dalam rangka mengembangkan ilmu
pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan dan
diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang
akan meneliti masalah yang sama atau yang berkaitan dengan masalah
ini.

4
BAB II

PEMBAHASAN
II.1. Landasan Teori
II.1.1. Pajak
Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), pajak
didefinisikan sebagai kontribusi yang diwajibakan negara terhadap
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa yang sesuai dengan
Undang-Undang di mana pajak akan digunakan untuk keperluan negara
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
II.1.2. Bank Panin
Panin Bank merupakan salah satu bank komersial utama di
Indonesia yang memiliki basis nasabah ritel dan komersial yang kuat,
serta didukung oleh layanan digital banking yang handal sesuai dengan
tuntutan zaman. Sejak berdiri pada tahun 1971, Panin Bank terus
melakukan terobosan dan inovasi untuk memperkokoh posisinya dalam
industri perbankan.
Kemajuan konsisten yang diraih Panin Bank adalah hasil dari
penerapan filosofi yang menekankan keseimbangan antara kehati-hatian
dan pertumbuhan usaha yang progresif. Dengan selalu berpegang pada
nilai kehati-hatian dalam menjalankan manajemen risiko, Panin Bank
mampu mengatasi masa ketidapastian serta guncangan ekonomi. Di sisi
lain, pertumbuhan usaha dijaga agar tetap berkelanjutan, sehingga Panin
Bank tetap memposisikan diri sebagai salah satu penggerak utama
industri perbankan Indonesia.
II.1.3. Aparatur Pajak (Fiskus)
Aparatur Pajak atau Fiskus atau Pejabat Pajak adalah orang atau
badan yang bertugas untuk melakukan pemungutan pajak atau iuran
kepada wajib pajak.
II.2. Kronologi
Semua bermula pada saat Angin Prayitno Aji (Dirut pemeriksaan dan
penagihan dirjen pajak 2016-2019) dan Dadan Ramdani (Kepala

5
Subdirektorat Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan Dirjen Pajak) yang
menyetujui jumlah pembayaran pajak sesuai dengan permintaan kuasa dari
wajib pajak (Veronika Lindawati).
Jaksa juga menyebut terkait temuan Rp 926,263 miliar itu Bank Panin
menunjuk Veronika Lindawati yang merupakan orang kepercayaan pemilik
Bank Panin, Mu'min Ali Gunawan. Veronika, kata jaksa, menemui tim
pemeriksa pajak dan melakukan negosiasi serta meminta agar kewajiban
pajak bank tersebut menjadi hanya Rp 300 miliar serta menjanjikan
commitment fee Rp 25 miliar.
Jaksa KPK mengungkap percakapan staf pajak PT Bank Panin yang
membicarakan terkait 'gelagat' tidak biasa yang dilakukan pegawai Ditjen
Pajak saat datang ke kantor Panin dan memeriksa pajak Bank Panin.
Hal itu terungkap dalam bukti percakapan antara staf pajak Edryoko Dwi
Hardono dan Hendi Purnawan yang diungkap jaksa dalam sidang di
Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (23/11/2021). Jaksa KPK membacakan isi
chat tersebut.
kayak minta jatah beda sama 2010 sama 2011, masalahnya dari 900 juta (
miliar) bisa ke 300 jutaan (Miliar) Hendi: Rp 900 miliar Ko, ya enggak tahu
kalau ada manajemen yang main belakang kita enggak tahu.Yoko mengamini
percakapan tersebut dengan Hendi Purnawan yang juga Staf Bank Panin.
Namun terkait manajemen utama belakang dia mengaku itu hanya pendapat
pribadinya.
Pegawai Ditjen Pajak yang dimaksud Yoko adalah Wawan Ridwan,
Alfred Simanjuntak, dan Yulmanizar, serta Febrian selaku tim pemeriksa
pajak pada Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Direktorat Jenderal Pajak,
mereka adalah anak buah mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen
Pajak Angin Prayitno Aji dan Dadan Ramdani sebagai Kepala Subdirektorat
Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan. Mereka, kata Yoko, pernah
mengunjungi Bank Panin dan menyerahkan surat temuan pajak Panin Rp 900
miliar.
Jaksa pun bertanya terkait gelagat seperti apa yang ditunjukan oleh
pegawai pajak tersebut. Yoko mengatakan salah satu yang dia simpulkan

6
pegawai Ditjen Pajak tidak pernah merespons sanggahan Bank Panin terkait
temuan itu.
"Gimana bisa sampaikan ini ke Hendi bahwa gelagatnya pemeriksa
kesannya minta jatah?" tanya jaksa KPK.
"Ya kan pertema September mereka minta akta kredit, udah kita sediakan
terus mereka hanya lihat beberapa saja, terus pamit. Terus kedua, kita
klarifikasi atas sanggahan temuan awal mereka nggak respons. Ketiga, data
hasil pemeriksaan rinciannya kita minta, tapi mereka tuh nggak memberikan,"
ungkap Yoko.
Jaksa pun melanjutkan membaca percakapan WA itu, di mana Yoko
menyebut dugaan manajemen Panin main belakang. Namun, Yoko tidak
menjelaskan rinci apa maksud percakapan itu.
Berikut isi percakapan Yoko dengan Hendi yang dibaca jaksa:
Yoko : Lah itu ada pegawai yang dapat transferan dari Panin?
Hendi : Belum terbukti Ko, cuma indikasi kalau menurut gue pak
Wawan ngelaporin pak Yulmanizar (pegawai Ditjen Pajak)
Yoko : Bisa juga. Lah itu ada pegawai yang dapat transferan dari
Panin?'
Hendi : Kayaknya yang melaporkan yang bilang kalau dilaporin
dapat uang dari Panin, di rekeningnya ada miliaran cuy
Yoko : Ya gw enggak tahu juga sih soalnya gelagat pemeriksaan
yang 2016-2017 kesannya memang kayak minta jatah beda
sama 2010 sama 2011, masalahnya dari 900 juta (miliar) bisa
ke 300 jutaan (Miliar)
Hendi : Rp 900 miliar Ko, ya enggak tahu juga sih kalau ada
manajemen yang main belakang kita enggak tahu.
Yoko mengamini percakapan tersebut dengan Hendi Purnawan yang juga
Staf Bank Panin. Namun terkait manajemen main belakang dia mengaku itu
hanya pendapat pribadinya.
"Ya betul pak (percakapan WA nya)," kata Yoko.

7
"Kemudian ini 'ya nggak tahu juga sih apa manajemen main belakang'
maksudnya apa ini?" tanya jaksa lagi. "Jadi itu pendapat dan pemikiran saya
pribadi pak," jawab Yoko.
Dalam sidang ini, yang duduk sebagai terdakwa adalah Angin Prayitno
dan Dadan Ramdani. Angin Prayitno Aji didakwa bersama-sama mantan
Kepala Sub Direktorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan Ditjen Pajak,
Dadan Ramdani, menerima uang suap Rp 15 miliar dan SGD 4 juta atau
senilai Rp 57 miliar.
Jaksa mengatakan Angin dan Dadan merekayasa pajak sejumlah
perusahaan bekerja sama dengan Wawan Ridwan, Alfred Simanjuntak, dan
Yulmanizar, serta Febrian selaku Tim Pemeriksa Pajak pada Direktorat
Pemeriksaan dan Penagihan Direktorat Jenderal Pajak.
“Ya betul pak (percakapan WA nya),” kata Yoko.
“Kemudian ini 'ya nggak tahu juga sih apa manajemen utama belakang'
maksudnya apa ini?” tanya jaksa lagi.
“Jaadi itu pendapat dan pemikiran saya pribadi pak,” jawab Yoko.
Dalam sidang ini, yang duduk sebagai adalah Angin Prayitno dan Dadan
Ramdani. Angin Prayitno Aji didakwa bersama-sama mantan Kepala Sub
Direktorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan Ditjen Pajak, Dadan
Ramdani, menerima uang suap Rp 15 miliar dan SGD 4 juta atau setara Rp 57
miliar.
Jaksa mengatakan Angin dan Dadan merekayasa pajak sejumlah
perusahaan bekerja sama dengan Wawan Ridwan, Alfred Simanjuntak, dan
Yulmanizar, serta Febrian sebagai Tim Pemeriksa Pajak pada Direktorat
Pemeriksaan dan Penagihan Direktorat Jenderal Pajak.
Berikut pemberi suap Angin dan Dadan :
a) Aulia Imran Maghribi dan Ryan Ahmad Ronas sebagai konsultan
pajak PT Gudang Madu Plantations (GMP)
b) Veronika Lindawati sebagai kuasa PT Bank Panin Tbk
c) Agus Susetyo sebagai konsultan pajak PT Jhonlin Baratama (JB).
Eks pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Wawan
Ridwan akan menjalani sidang dengan agenda pembacaan vonis hari ini.

8
Wawan bersama dengan eks pejabat Ditjen Pajak lainnya Alfred Simanjuntak
akan menghadapi vonis dalam kasus dugaan suap terkait pemeriksaan pajak
terhadap PT Gunung Madu Plantations, PT Bank Pan Indonesia (Bank
Panin), serta PT Jhonlin Baratama.
KPK, sebut Ali, berkeyakinan putusan majelis hakim akan
mengakomodir seluruh analisa fakta hukum sebagaimana dalam surat
tuntutan tim jaksa.
"Baik amar putusan pidana badan, pidana denda hingga pembebanan
kewajiban uang pengganti juga sesuai dengan yang dituntut tim jaksa,"
ungkap Ali.
Sebagai informasi, dalam kasus ini Wawan dituntut 10 tahun penjara dan
denda Rp 300 juta subsider 5 bulan, sementara Alfred dituntut 8 tahun penjara
dan denda Rp 300 juta subsider 5 bulan.
Jaksa KPK meyakini Wawan dan Alfred terbukti secara sah dan
meyakinkan menerima suap terkait pemeriksaan pajak terhadap PT Gunung
Madu Plantations, Bank Panin Tbk, dan PT Jhonlin Baratama. Khusus
Wawan, jaksa meyakni yang bersangkutan terbukti melakukan tindak pidana
pencucian uang (TPPU).
Atas perbuatannya, Wawan dan Alfred didakwa melanggar Pasal 12
huruf a atau Pasal 11 dan Pasal 12 B UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP.
Selain itu, Wawan juga didakwa melanggar Pasal 3 UU 8/2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang juncto Pasal
65 ayat (1) KUHP.
II.3. Aparatur Pajak di Indonesia
Fiskus atau yang bisa disebut juga dengan Aparatur Pajak atau Pejabat
Pajak merupakan orang ataupun badan yang memiliki tugas untuk dapat
melakukan pemungutan pajak atau iuran terhadap Wajib Pajak.
Meskipun pada umumnya di Indonesia yang kita kenal sebagai fiskus ini
adalah seorang aparatur pajak yang mengelola pungutan pajak bagi Wajib
Pajak, namun perlu diketahui bahwa istilah fiskus ini sendiri tidak tercantum
di dalam peraturan perpajakan.

9
Istilah fiskus ini juga kerap kali disangkut pautkan dengan petugas
Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dimana memang para petugas pajak yang
berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merupakan pihak
yang diberikan wewenang oleh Undang-Undang (UU) untuk dapat
melaksanakan dan juga menjalankan hal-hal yang berkaitan dengan
pemungutan pajak.
Pada dasarnya, pejabat pajak yang memiliki wewenang untuk dapat
memungut dan mengelola pajak di Indonesia adalah:
1. Direktorat Jenderal Pajak
2. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
3. Gubernur/Bupati/Walikota
4. Pejabat yang telah ditunjuk untuk menjalankan atau melaksanakan
peraturan Undang-Undang (UU) perpajakan.

10
BAB III

PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Dalam kasus ini kita dapat melihat telah terjadinya penyimpangan yang
di lakukan oleh aparatur pajak itu sendiri. Aparatur yang pada dasarnya di
bentuk agar dapat menjalankan dan meningkatkan efisiensi dari undang-
undang perpajakan. Artinya sama saja ingkar dengan kewajiban dan
berkhianat terhadap undang-undang. menyimpulkan menjadi aparatur pajak
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, profesionalitas haruslah di junjung
tinggi.
III.2. Saran
Setiap aparatur pajak beserta wajib pajak haruslah memiliki
profesionalitas serta paham akan hak dan kewajiban terhadap perpajakan.
Serta pemerintah harusnya dapat menciptakan sistem yang dapat mengawasi
dan menciptakan efisiensi dalam pemungutan pajak agar hal serupa tidak
terulang kembali.

11
DAFTAR PUSTAKA

Jaksa Ungkap Chat Staf Bank Panin soal 'Gelagat' Pegawai Pajak Minta
Jatah (detik.com)
Percakapan Staf Panin Bank: Gelagat Pegawai Ditjen Pajak Kayak Minta
Jatah (msn.com)
Jaksa Ungkap Chat Staf Bank Panin soal ‘Gelagat’ Pegawai Pajak Minta
Jatah – Suryani Suyanto & Associates (ssas.co.id)
KPK Duga Ada Deal Manipulasi Nilai Pajak di Kasus Suap Angin
Prayitno - Tribunriau
https://news.ddtc.co.id/djp-minta-wajib-pajak-jangan-goda-fiskus-
melanggar-aturan-19414
https://accounting.binus.ac.id/2021/08/25/pemeriksaan-pajak/
#:~:text=Pasal%2029%20UU%20KUP%20tujuan,ketentuan%20peraturan
%20perundang%2Dundangan%20perpajakan

12

Anda mungkin juga menyukai