KELOMPOK 4
DOSEN PENGAMPU :
Ns.Murniati Muchtar,S.Kep,SKM.M.Biomed
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
A. Tujuan
Tujuan Umum
B. Materi
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Korupsi
2. Dampak Korupsi
3. Bagaimana strategi pemberantasan korupsi
4. Mengetahui apa saja biaya sosial korupsi
5. Upaya apa saja yang ditempuh dalam pembrantasan korupsi
C. Media
1. power point
2. lieflet
3. poster
4. lembar balik.
D. Metode Penyuluhan
1. Menyampaikan presentasi dengan metode pecha kucha
2. Menyuluh dengan bordgame
3. Menyuluh dengan role playing
4. Menyuluh dengan diskusi studi kasus
E. Kegiatan Penyuluhan
Upaya yang
ditempuh
dalam
pemberantasan
korupsi
Undang-
undang yang
mengatur
tentang
korupsi.
Menayangka
n Video
tentang
korupsi.
2. Game
3 Penutup 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan
(5 peserta atas dan
menit) penjelasan yang Memperhatikan
disampaikan dan 2. Menjawab
penyuluh pertanyaan yang
menanyakan diberikan dari game
kembali mengenai 3. Menjawab salam
materi penyuluhan
2. Salam Penutup
F. Evaluasi
a. Struktur
d. Hasil
- Peserta dapat menyebutkan pengertian korupsi
- Peserta dapat menyebutkan penyebab korupsi
- Peserta dapat menyebutkan dampak korupsi
- Peserta dapat menyebutkan biaya sosial korupsi
- peserta dapat menyebutkan indikator pemberantasan korupsi
MATERI
1. Pengertian Korupsi
2. Dampak Korupsi
Tindakan korupsi merupakan tindakan yang sangat merugikan negara.
Korupsi mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara,
menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan, serta meningkatnya
ketimpangan pendapatan. Bahkan korupsi juga dapat menurunkan tingkat
kebahagiaan masyarakat di suatu negara. Tindakan korupsi merupakan tindakan
yang sangat merugikan negara. Korupsi mengakibatkan:
1. Melambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara
2. Menurunnya investasi
3. Meningkatnya kemiskinan
4. Meningkatmya ketimpangan pendapatan
Bahkan, korupsi juga dapat menurunkan tingkat kebahagiaan masyarakat
di suatu negara. Di Indonesia, korupsi berkorelasi negatif signifikan dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi, investasi, tingkat belanja kesehatan publik, dan
pendapat perkapita. Korupsi di Indonesia juga berkorelasi positif signifikan
terhadap kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Maka dari itu perlu
mengidentifikasi kerugian negara yang ditimbulkan akibat korupsi.
Transparansi Internasional Indonesia (TII) mencatat kalau uang rakyat
dalam praktek APBN dan APBD menguap oleh perilaku korupsi. Sekitar 30-40
persen dana menguap karena dikorupsi, dan korupsi terjadi 70 persennya pada
pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah. Hal ini memberikan dampak buruk
yang masih terhadap masyarakat Indonesia di berbagai lini kehidupannya. Mulai
dari dampak terhadap ekonomi, sosial, birokrasi pemerintahan, politik dan
demokrasi, penegakan hukum, pertahanan dan keamanan, dan juga terhadap
lingkungan hidup.
Dampak masif korupsi terhadap ekonomi:
1. Penurunan produktivitas
Lesunya pertumbuhan ekonomi dan tidak adanya investasi, membuat
produktifitas menurun. Hal ini menghambar perkembangan sektor
industri dan produksi untuk bisa berkembang lebih baik.
2. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi
Kondisi mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat
distorsi dan ketidakefisienan yang tinggi. Dalam sektor privat,
korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari
pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan
pejabat korup, dan resiko pembatalan perjanjian atau karena
penyelidikan.
3. Rendahnya kualitas barang dan jasa untuk publik
Jalan rusak, jembatan ambruk, kereta api terguling, beras tidak layak
makan, ledakan tabung gas, bahan bakar merusak kendaraan
masyarakat, angkutan umum tidak layak, bangunan sekolah ambruk,
adalah kenyataan rendahnya kualitas barang dan jasa sebagai akibat
korupsi.
4. Menurunnya pendapatan dari sektor pajak
APBN sekitar 70 persen dibiayai oleh pajak. Pajak Penghasilan
(PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan jenis pajak
yang paling banyak menyumbang. Penurunan pendapatan dari sektor
pajak diperparah dengan kenyataan bahwa banyak sekali oknum
pegawai dan pejabat pajak yang bermain untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan memperkaya diri sendiri.
5. Meningkatnya hutang negara
Korupsi yang terjadi di Indonesia akan meningkatkan hutang luar
negeri yang semakin besar.
3. Biaya Sosial Korupsi
a. Strategi Preventif
c. Strategi Punishment
Adalah tindakan memberi hukuman terhadap pelaku tindak pidana
korupsi.Dari sekian banyak peraturan perundang-undangan anti-
korupsi yang ada, salah satu yang paling populer barangkali UU
Nomor 30/2002 tentang KPK. KPK adalah lembaga negara yang
bersifat independen yang dalam pelaksanaan tugas dan
kewenanganya bebas dari kekuasaan manapun, tugas KPK adalah
sebagai berikut:
8. Keberanian
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung
jawab, dan sebagainya. Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai
kesuksesan dan keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan
keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika pengetahuannya juga
kuat.
9. Keadilan
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan
tidak memihak. setiap orang punya hak dan kewajiban yang sama dan
harus diperlakukan dengan setara.
Contoh : saat berinteraksi dengan bibi dan tukang kebun di rumah,
dengan keluarga, maupun dengan rekan kerja, semua diperlakukan
dengan sama.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/8982605/Makalah_korupsi
https://acch.kpk.go.id/id/berkas/buku-antikorupsi