PALANGKA RAYA
OLEH :
IRA SINTA
NIM: 2020.1.14901.016
TAHUN 2021
i
PALANGKA RAYA
OLEH :
IRA SINTA
NIM: 2020.1.14901.016
TAHUN 2021
i
2
LEMBAR PERSETUJUAN
PALANGKA RAYA
Oleh:
IRA SINTA
NIM: 2020.01.14901.016
Mengetahui:
Pembimbing Akdemik Pembimbing Lahan
2
3
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
IRA SINTA
NIM: 2020.01.14901.016
Mengetahui:
Mengetahui
BAB 1
PENDAHULUAN
3
4
Jumlah remaja yang lebih banyak diperkotaan dan faktor resiko anemia yang berperan pada
angka kesakitan remaja di perkotaan menjadi sebuah masalah yang harus diatasi baik secara
promotif maupun secara preventif (Damayani dkk,2014).
Asuhan keperawatan pada remaja dengan masalah anemia dilakukan agar terpenuhinya
kebutuhan cairan dan nutrisi pada remaja dengan anemia. Di harapkan agar perawat mampu
memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada remaja dengan anemia dengan
memperhatikan aspek preventif, promotif, kuratif maupun rehabilitatif yaitu dengan
memberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya dan pencegahan anemia kepada remaja dan
juga orang tua, pemberian sayur dan buah hijau dan juga pemberian suplemen penambah darah
agar dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan dari penyakit anemia.
5
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
Keluarga inti yang terdiri dari : ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat
bekerja di luar rumah.
2.1.4.2 Extended Family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya : nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lainnya sebagainya.
Satu rumah terdiri dari dua/ lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan
bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
9
10
10
11
2.1.9.2 Kordinator
Koordinasi merupakan salah satu peran utama perawat yang bekerja dengan keluarga.
Klien yang pulang dari rumah sakit memerlukan perawatan lanjutan dirumah, maka perlu
koordinasi lanjutan asuhan keperawatan di rumah.
2.1.9.3 Pelaksana perawatan dan pengawas perawatan langsung.
Kontak pertama perawat kepada keluarga dapat melalui anggota keluarganya yang
sakit. Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah
sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung atau mengawasi keluarga
memberikan perawatan pada anggota yang sakit di rumah sakit, perawat melakukan perawatan
langsung atau demonstrasi asuhan yang disaksikan oleh keluarga dengan harapan keluarga
mampu melakukan dirumah, perawat dapat mendemonstrasikan dan mengawasi keluarga
melakukan peran langsung selama di rumah sakit atau di rumah oleh perawat kesehatan.
2.1.9.3 Pengawas kesehatan
Perawat mempunyai tugas melakukan home visit yang teratur untuk mengidentifikasi
atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
2.1.9.4 Konsultan dan penasehat
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga didalam mengatasi masalah kesehatan.
Hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan
dapat dipercaya dengan demikian keluarga mau meminta nasehat kepada perawat tentang
masalah yang bersifat pribadi.Pada situasi ini perawat sangat dipercaya sebagai narasumber
dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga.
2.1.9.5 Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota
tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal.
2.1.9.6 Advokasi
Keluarga seringkali tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai di masyarakat, kadang
kala keluarga tidak menyadari mereka telah dirugikan, sebagai advokat klien perawat
berkewajiban melindungi hak keluarga, misalnya keluarga dengan sosial ekonomi lemah
sehingga keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhannya, perawat juga dapat membantu
keluarga mencari bantuan yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
2.1.9.7 Fasilitator
Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga didalam menghadapi
kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya.Keluarga sering tidak dapat menjangkau
pelayanan kesehatan karena berbagai kendala yang ada.Kendala yang sering dialami keluarga
12
13
adalah keraguan didalam menggunakan pelayanan kesehatan, masalah ekonomi dan masalah
sosial budaya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik maka perawat komunitas
harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan misalnya sistem rujukan dan dana sehat.
2.1.9.8 Penemu kasus
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah mengidentifikasi masalah
kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan penyakit atau wabah.
2.1.9.9 Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.
2.1.Konsep Dasar Anemia Pada Ibu Hamil
2.1.1. Defenisi anemia pada ibu hamil
Menurut Manuaba (2010), anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurang zat besi, dan
merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah bahkan mudah, anemia pada kehamilan
merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejateraan nasional. Anemia kehamilan
disebut potential danger to mother and child (potensial membahayakan ibu dan anak).
13
14
Anemia kehamilan adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil yang mengalami
kekurangan zat besi dimana jumlah eritrosit yang beredar atau konsentrasi hemaglobinnya
menurun (asuhan keperawatan maternitas 2000/2001).
1. Kelelahan
2. Penurunan energi
3. Sesak nafas
4. Tampak pucat dan kulit dingin
5. Tekanan darah rendah
6. Frekuensi pernapasan cepat
7. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah merah
8. Sakit kepala
9. Tidak bisa berkonsentrasi
10. Rambut rontok
11. Malaise
2.1.4. Dampak Anemia Pada Ibu Hamil dan Janin
1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan (Pratami 2016)
14
15
15
16
2. Pemeriksaan Ht (Hematokrit)
3. Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb <10mg%
2. Keperawatan
Penatalaksanaan Keperawatan di rumah Pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang
besi dan folat, dan pastikan tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat besi setiap hari, yaitu
dengan cara mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi memberikan penyuluhan
kepada pasien dan keluarga tentang suplement besi dan peningkatan sumber besi dalam makanan
yang mengandung vitamin K (Proverawati 2011)
a. Cepat lelah
b. Sering pusing
c. Mata berkunang-kunag
d. Badan lemas
3. Komplikasi anemia ringan
Komplikasi anemia ringan pada ibu hamil terjadi ibu menderita anemia sejak masa
sebelum hamil. Pada kasus anemia ringan pada ibu hamil bila tidak ditangani dapat
menyebabkan rahim tidak berkontraksi (atonia) atau kontraksi sangat lemah (hipotonia)
17
18
a. Data subjektif
Data yang didapat dari pasien atau keluarga meliputi:
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
3. Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui menarche umur berapa, haid teratur atau tidak,
siklus lama haid, banyaknya darah, sifat darah (cair atau beku, warna
dan bau) dan ada dismenore atau tidak.
18
19
5. Riwayat penyakit
a. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita ibu pada saat sekarang
ini untuk mengetahui penyakit lain yang bisa memperberat
keadaan ibu.
6. Riwayat perkawinan
Status perkawinan : jika menikah apakah perkawinan ini yang
pertama. Untuk mengetahui kawin umur berapa, berapa kali kawin,
lama perkawinan, dan jumlah anak.
19
20
b. Eliminasi
Dikaji untuk mengetahui berapa kali pasien BAB dan BAK untuk
mengetahui keseimbangan antara intake dan output yang
mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh ibu hamil
c. Personal hygiene
Untuk mengetahui tingkat kebersihan pasien meliuti : berapa kali
mandi, berapa kali gosok gigi, perawatan kulitnya, kebersihan
genitalia
e. Hubungan seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan
seks. Pada masa kehamilan, diperbolehkan, namun pada kasus ibu
hamil dengan anemia ringan, biasanya akan mengalami penurunan
hubungan seksualitas, karena ibu hamil engan anemia ringan sudah
merasa lelah, letih sehingga dapat mengurangi libido pada masa
kehamilan.
20
21
f. Data psikososial
Apakah terjadi gangguan kenyamanan selama kehamilan,
bagaimana mengatasinya, apa yang diharap dari perawat untuk
mengatasi kenyamanan tersebut
g. Obat-obatan
h. Dikaji untuk mengetahui kebiasaan merokok, menggunakan
obat-obatan dan alkohol
b. Data subjektif
Data yang diobservasi dan diukur oleh perawat (Nursalam 2008)
1. Status generalis
a. Keadaan umum pasien: untuk mengetahui keadaan umum
apakah baik, sedang, jelek. Pada ibu hamil dengan anemia
ringan mempengaruhi keadaan umum yang menimbulkan rasa
lemas.
b. Kesadaran: penilaian kesadaran dinyatakan sebagai
composmentis, apatis, samnolen, sopor, koma. Pada ibu hamil
dengan anemia ringan kesadaranynya komposmentis.
c. TTV, BB dan TB, dan LILA
2. Pemeriksaan Sistematis
Menurut Nursalam (2008), pemeriksaan sistematis meliputi :
a. Kepala
1) Rambut: untuk mengetahui apakah rambutnya bersih, rontik
aau berketombe
2) Muka: keadaan muka pucat atau tidak, adakah kelainan,
adakah odema, adakah kloasama gravidarium
3) Mata: untuk mengetahui apakah konjungtiva merah muda,
dan sklera putih, pada wanita hamil dengan anemia ringan
konjungtiva pucat
4) Hidung: untuk menilai adanya kelainan, apakah polip,
apakah hidung tersumbat.
21
22
b. Palpasi
1) Kontaksi : kontraksi yang terjadi sepanjang kehamilan
merupakan kontaksi tak teratur rahim dan tanpa nyeri,
kontraksi ini membantu sirkulasi darah dalam plasenta,
yang disebut kontraksi braxton hicks, kontraksi ini khas
untuk uterus dalam masa kehamilan .
2) Pemeriksaan Leopold
22
23
a) Leopold I
Tujuan :menentukan tinggi fundus uteri (TFU) dan bagian janin
yang terabadalam fundus.
Cara :
1. Pasien dipersiapkan (tidur telentang, kaki ditekukan)
2. Perawat berada di sisi kanan pasien (berhadapan muka)
memulai pemeriksaan dengan meletakkan kedua telapak
tangan di perut pasien bagian bawah lalu bergerak
menyusur kefundus uteri untuk menentukan TFU dan
bagian apa yang terdapat di fundus.
Hasil pemeriksaan:
2010)
23
24
Cara :
1. Posisi sama seperti pemeriksaan leopold I
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakan satu tangan
di salah satu sisi perut pasien dan tangan yang lainnya
menyusuri pada sisi yang berlawanan.
Hasil pemeriksan:
c) Leopold III
Tujuan Menentukan bagian terbawah janin dan apakah bagian
bawah tersebut terpegang (masuk PAP/belum)
24
25
Cara :
d) Leopold IV
Tujuan : menentukan seberapa besar bagian bawah janin masuk
PAP.
Cara :
Posisi ibu tidur terlentang dengan kaki diluruskan dan
pemeriksan menghadap kekaki ibu penderita untuk menentukan
bagian terendah janin yang masuk PAP.
Hasil pemeriksaan:
25
26
a. Auskultasi DJJ
Terdengar detak jantung janin menujukan bahwa janin hidup,
dan tanda pasti kehamilan. Frekuensi DJJ janin 120-160x/menit
26
27
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu mengatasi resiko
kehilangan darah dengan kriteria hasil :
27
28
28
29
Pencegahan perdarahan :
29
30
30
31
31
32
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu mengontrol mual &
muntah, dibuktikan kriteria hasil :
1. Gangguan konsentrasi
2. Kelelahan
3. Kurang energi
4. Mengantuk
5. Peningkatan kebutuhan istirahat
32
33
33
34
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu mengontrol infeksi ,
dengan kriteria hasil :
34
35
kesehatan
35
36
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien menunjukkan tanda- tanda
vital dalam rentang normal dengan kriteria hasil :
36
37
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Identitas klien / keluarga
Nama KK : Tn. D
Umur : 38 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin :Laki-Laki
Suku : Jawa /Indonesia
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Alamat : JL. Haka 1 No.22
No.Telp : 0825389054782
Komposisi Keluraga
N Nama Gender Hubungan
Umur Pendidikan Pekerjaan
o (Inisial) (L/P) Dg KK
1 Ny. R 18 P Istri SMP IRT
tahun
2 An. S 1.4 L Anak - -
tahun
Tipe Keluarga :
Keluarga Inti
Keluarga Besar
Keluarga Campuran
Single Parent
Lain-lain
B. Riwayat Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini :
N Keterangan
Tahap perkembangan keluarga Terpe Seba
o Tdk
nuhi gian
1 Keluarga dengan anak usia sekolah (family with school children)
a. Memberikan perhatian tentang kegiatan social anak, pendidikan, dan
semangat belajar
b. Tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam
perkawainan
c. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
d. Menyediakan aktivitas untuk anak
e. Menyesuaikan pada aktivitas komunitas dengan mengikutsertakan
anak
*Genogram (3 generasi):
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: tinggal serumah
: garis keturunan
: Meninggal dunia
C. Struktur Keluarga
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran dalam keluarga : Tidak Ada masalah Ada masalah
Nilai / norma keluarga : Tidak ada konflik nilai Ada konflik
D. Fungsi Keluarga
Fungsi afektif : Berfungsi Tidak berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tidak berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
B. Psikososial
Keadaan emosi pada saat ini:
Keadaan emosi Ya/Tidak Keterangan (siapa, mengapa)
Marah Tidak ada Tidak ada
Sedih Tidak ada Tidak ada
Ketakutan Tidak ada Tidak ada
Putus asa Tidak ada Tidak ada
Stress Tidak ada Tidak ada
Kurang interaksi dengan orang lain :Tidak komunikasi keluarga dengan tetangga baik
Menarik diri dengan lingkungan:Tidak keluarga berinteraksi denga dengan tentangga
Konflik dengan keluarga:Tidak ada
Penurunan harga diri:Tidak
Gangguan gambaran diri Tidak ada
Rumah / lingkungan tidak sehat Tidak lingkungan keluarga Tn. Dcukup bersih dan asri
Hubungan klg tidak harmonis Tidak keluarga Tn. D terlihat sangat harmonis
Obesitas Tidak ada keluarga Tn. D yang obesitas
Status gizi kurang Tidak ada kelaurga Tn. D yang kurang gizi
Tn. D 130/90 80 20 - -
mm Hg x/menit
Ny. O 90/60 82 20 - 22/6/2021 -
mmHg
An.S - - - - - Tidak dilakukan
pemeriksaan TTV
karena tidak ada di
rumah
E. Bila Dalam Keluarga Terdapat : Balita(12-60 Bulan)
1) Berapa kali anak mandi : 2 x sehari
2) Berapa kali anak gosok gigi : -
3) Berapa kali anak mencuci rambut : 1 x sehari
4) Anak mengganti baju setiap hari : < 3 x dalam sehari
5) Kondisi gigi anak : Ada yang gigis/ rusak pada bagian depan
6) Kondisi anak tiga bulan terakhir sehat.
Jelaskan : Ny. R mengatakan gigi An.S baik dan tidak ada yang berlubang
Status mental:
Bingung - ………………………………………………………..
Cemas - ………………………………………………………..
Disorientasi - ………………………………………………………..
Depresi - ………………………………………………………..
Menarik diri - ………………………………………………………..
Sistem Kardiovaskuler :
Aritmia - Tidak ada masalah
Nyeri dada - Tidak ada masalah
Distensi vena jugularis - Tidak ada masalah
Jantung berdebar - Tidak ada masalah
Nyeri spesifik :
Lokasi -
Tipe -
Durasi - Normal
Intensitas -
Sistem pernafasan :
Stridor -
Normal
-
Wheezing
Ronchi
Akumulasi Sputum
Sistem Integumen :
Ciasonis
Normal
Akral Dingin
Diaporesis
Juandice
Luka
. Mukosa Mulut
Kapiler refil time :
Lebih 2 detik
Kurang dari 2 detik
Sistem Muskuloskeletal :
Tonus otot kurang
Paralisis Normal
Hemiparesis
ROM kurang
Gangguan keseimbangan
Sistem Persarafan :
Nyeri kepala
Pusing
Normal
Tremor
Sistem Perkemihan :
Disuria
Hematuria
Frekuensi Normal
Retensi
Inkontinensia
Sistem Pencernaan :
Intake cairan kurang Untuk intake cairan normal
Mual/ muntah Tidak ada
Nyeri perut Tidak ada
Muntah darah Tidak ada
Flatus Tidak ada
Distensi abdomen Tidak ada
Colostomy Tidak ada
Diare Tidak ada
Konstipasi Tidak ada
Bising usus Tidak ada
Terpasang sonde Tidak ada
Riwayat Pengobatan :
Alergi obat : tidak ada alergi obat
Jenis obat yang dikonsumsi :-
F. Pengkajian Lingkungan:
7. Sampah Keluarga
1) Pembuangan sampah:
TPU Sungai Ditimbun
Dibakar Sembarang tempat
2) Apakah rumah memiliki tempat penampungan sampah sementara ?
Ya Tidak
3) Bila ya bagaiman kondisisnya ?
Tertutup Terbuka
4) jarak tempat penampungan sampah dengan rumah ?
<5 meter >5meter
Nama : Ira Sinta Tgl :22 Juni 2021 pkl :14.30 wib
1 DS : Ny.R tidak tau manfaat dari Defisit pengetahuan keluarga Kurang terpapar
tentang cara perawatan/
Fe yang diberikan oleh bidan informasi
pemenuhan gizi ibu hamil
DO : - Ny.R tanpak bingung
- Ny.R tidak dapat
menjawab ketika
perawat bertanya
tentang cara apa
manfaat dari
mengkonsumsi Fe