Anda di halaman 1dari 6

Nama : RISKA PUSVITA SARI

NIM/ Kelas : P17240203027/ 1A

1. Identifikasi gangguan kebutuhan dasar pada pasien stroke dan intervensi


keperawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kebutuhan tersebut.

Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pasien stroke pada dasarnya mengalami


gangguan dengan kebutuhan :
1. Kebutuhan Rasa Aman dan Rasa Nyaman
Didefinisikan sebagai keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis, adalah salah
satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Sedangkan kenyamanan adalah
konsep sentral tentang kiat keperawatan, pada pasien stroke yang mengalami
penurunan fungsi nervus vagus, facial, nervus glosofaringeal dan nervus hipoglosal
mengakibatkan hambatan dalam komunikasi sehingga klien merasa tidak nyaman
dalam berkomunikasi.

2. Kebutuhan nutrisi
Merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Sistem tubuh
yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang
terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari
mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati,
kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem
pencernaan makanan secara kimiawi. Sedangkan nutrien merupakan zat gizi yang
terdapat dalam makanan. Nutrien terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral,
vitamin, dan air.
a. Pada pasien stroke yang mengalami penurunan fungsi nervus facial, nervus
glosofaringeal dan nervus hipoglosal maka ketidakmampuan untuk mulai menelan
dan mencerna makanan dengan baik, sehingga ketidakseimbangan nutrisi di dalam
tubuh menyebabkan tidak nafsu makan terjadi menurunan berat badan, kekurangan
energi dan pola gaya makan menjadi berubah.
b. Pasien dengan Stroke mengalami gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan. Penderita diabetes melitus yang sudah
mengalami komplikasi stroke berat badannya menjadi turun karena glukosa tidak
dapat ditarik ke dalam sel dan terjadi penurunan massa sel.
2. Kebutuhan aktivitas
Merupakan proses yang kompleks yang membutuhkan adanya koordinasi
antara sistem muskeletal dan sistem saraf. Namun pada penderita stroke ini
mengalami gangguan peredaran darah di otak atau pecahnya pembuluh darah ketika
sistem pusat di otak memerintahkan untuk menggerakan anggota gerak, darah yang
menuju ke bagian muskeletal tidak bisa menuju dengan sempurna di karena adanya
hambatan di bagian pembuluh darah pada akhirnya anggota gerak mengalami
kelemahan atau kelumpuhan akibat penurunan fungsi motorik dan muskuluskeletal.

4. Kebutuhan dasar eliminasi


Stroke bisa menyebabkan disfungsi pada sistem pencernaan dan perkemihan.
Salah satu tipe neurologis perkemihan adalah tidak dapat menahan kandung kemih,
kadang terjadi setelah stroke. Terkadang pasien dengan tipe neurologis pada
pencernaan mengalami kesulitan dalam buang air besar. Penyebab lain dari
inkontinensia bisa karena kehilangan ingatan sementara, tidak ada perhatian, fakto-
faktor emosional, ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan pada mobilitas fisik,
dan infeksi. Durasi serta tingkat keparahan disfungsi tersebut bergantung pada luas
dan lokasi infark .Pada pasien dengan gangguan sistem neurologi stroke,
terjadinya masalah gangguaneliminasi urin (inkontinensia urine) yang
berhubungan dengan lesi pada neuron motor atas, sehingga menyebabkan
terjadinya kebutahan dasar eliminasi

5. Kebutuhan Akan Harga diri


Perubahan peran dengan pasanagn sering terjadi. Cara pasangan mengatasi hal
tersebut akan menentukan bagaimana hidup mereka akan terpuaskan setelah kejadian
stroke. Libatkan orang yang berarti bagi pasien dalam rencana perawatan; biarkan
mereka membantu merawat pasien jika mereka menginginkan. Beri informasi yang
mereka butuhkan untuk memahami kondisi pasien. Beberapa diagnosa yang muncul
dengan kebutuhan akan harga diri berupa beberapa diagnosa keperawatan jiwa yaitu:
Gangguan proses keluarga, aktivitas diversioanal berkurang, kecemasan, rasa takut,
ketidakberdayaan, harga diri rendah yang situasional, dan isolasi sosial.
Intervensi Keperawatan Yang Bisa Dilakukan Untuk Mengatasi Gangguan
Kebutuhan Dasar Pada Pasien Stroke
a. Risiko peningkatan TIK ysng berhubungan dengan peningkatan volume intrakranial,
penekanan jaringan otak, dan edema serebri. Tujuan dalam waktu 3x24 jamtidak terjadi
peningkatan TIK pada pasien. Kriteria hasil Pasien tidak gelisah, pasien tidak mengeluh nyeri
kepala, mual-mual dan muntah, GCS 4,5,6, tidak terdapat papiledema. TTV dalam batas
normal. Rencana keperawatan diagnosa resiko peningkatan TIK yang berhubungan dengan
peningkatan volume intrakranial, penekanan jaringan otak, dan edema serebral.
Intervensi Rasional
1) Kaji factor penyebab dari 1) Deteksi dini untuk memprioritaskan
situasi intervensi, mengkaji status
/keadaan/individu/penyebab neurologi/tandatanda kegagalan
koma/penurunan perfusi untuk menentukan perawatan
jaringan dan penyebab kegawatan atau tindakan
peningkatan TIK pembedahan.
2) Suatu keadaan normal bila sirkulasi
serebral terpelihara dengan baik
atau fluktuasi ditandai dengan tekan
darah sistemik, penurunan dari
outoregulator kebanyakan
merupakan tanda penurunan difusi
lokal valkularisasi darah serebral.
Dengan peningkatan tekan darah
2) (diastolik) maka dibarengi dengan
Monitor TTV tiap 4 jam
peningkatan tekan darah
intrakranial, adanya peningkatan
tensi, bradikardi, distrimia, dispnea
merupakan tanda terjadinya
peningkatan TIK.
3) Reaksi pupil dan pergerakan kembali
dari bola mata merupakan tanda
3) Evaluasi pupil dari gangguan nervus/saraf jika
batang otak terkoyak. Keseimbangan
saraf antara simpatis dan
parasimpatis merupakan respon
reflek nervus kranial.
4) Panas merupakan reflex dari
hipotalamus, peningkatan
kebutuhan metabolisme dan O2
4) Monitor temperatur dan akan menunjang peningkatan TIK.
pengaturan suhu lingkungan
5) Pertahankan kepala/leher pada 5) Perubahan kepala pada suatu sisi dapat
posisi yang netral, usahakan menimbulkan penekanan pada vena
dengan sedikit bantal. Hindari jugularis dan menghambat aliran darah
penggunaan bantal yang tinggi otak (menghambat drainase pada vena
pada kepala. serebral) untuk itu dapat meningkaan
tekanan intrakranial.
6) Tindakan yang terus menerus dapat
6) Berikan periode istirahat antara meningkatkan TIK oleh efek rangsangan
tindakan perawatan dan batasi komulatif
lamanya prosedur. 7) Memberikan suasana yang tenang
7) Kurangi rangsangan ekstra dan dapat mengurangi respon psikologis
berikan rasa nyaman seperti dan memberikan istirahat untuk
masase punggung, lingkungan mempertahankan TIK yang rendah.
yang tenang, sentuhan yang
ramah dan
suasana/pembicaraan yang tidak 8) Mengurangi tekanan intratorakal dan
gaduh. intraabdominal sehingga menghindari
8) Cegah/ hindari terjadinya valsava peningkatan TIK.
maneuver. 9) Aktifitas ini dapat meningkatkan
intrathorak/tekanan dalam thorak dan
9) Bantu pasien jika batuk, tekanan dalam abdomen dimana
muntah. aktifitas ini dapat meningkatkan
tekanan TIK.
10) Dapat meningkatkan respon automatik
yang potensial menaikan TIK.
10) Palpasi pada pembesaran/
pelebaran bllader, pertahankan
drainage urine secara paten jika 11) Meningkatkan kerja sama dalam
digunakan dan juga monitor meningkatkan perawatan pasien dan
terdapatnya konstipasi. mengurangi kecemasan.
11) Berikan penjelasan pada pasien
(jika sadar) dan keluarga tentang 12) Perubahan kesadaran menunjukan
sebab akibat TIK meningkat. peningkatan TIK dan berguna
12) Observasi tingkat kesadaran menentukan lokasi dan perkembangan
dengan GCS. penyakit.
13) Mengurangi hipoksemia, dimana dapat
meningkatkan vasodilatasi serebral dan
13) Kolaborasi: pemberian O2 sesuai volume darah serta menaikan TIK.
kebutuhan. 14) Pemberian cairan mungkin diinginkan
untuk mengurangi edema serebral,
peningkatan minimum pada pembuluh
14) Kolaborasi: berikan cairan darah, tekanan darah dan TIK.
intravena sesuai dengan 15) Diuretik mungkin digunakan pada pase
diindikasikan. akut untuk mengalirkan air dari brain
cells mengurangi edema serebral dan
TIK.
15) Kolaborasi: berikan obat diuretik
osmotik, contohnya manitol,
furosemid.

Anda mungkin juga menyukai