• Dua hari yang lalu, pasien mengalami pembengkakan pada submandibular kiri dan diberi
meperidine, codeine, and penicillin G.
• Dua hari kemudian, setelah tidak ada perubahan, pasien justru mengalami pembengkakan secara
bilateral pada submandibular dan kesulitan dalam menelan dan bernafas.
• Vital sign : Tekanan darah (220/120 mmHg), Nadi (140x/menit), RR (28x/menit), dan suhu 39°C.
• Memiliki progresifitas untuk menjadi selulitis bilateral dari submandibular space dan akan
menyebabkan ‘displacement’ pada posterior lidah, biasanya dikarenakan infeksi gigi.
• Ludwig’s angina memiliki manifestasi seperti perasaan tersedak dan tercekik karena obstruksi
lingual yang akan memberikan komplikasi yang serius.
• Saat belum ditemukan terapi penisilin, angka kematian sebesar 80%. Setelah ditemuka terapi
antibiotik dan pembedahan angka kematian menjadi 8%.
PATOFISIOLOGI
• Infeksi ontogonik paling sering terjadi sekitar 70% kasus. Penyebab tersering
ludwig’s angina berpusat pada molar 2 dan 3 mandibular.
• Adanya hubungan antara merokok dan oral hygiene yang kurang dengan ludwig’s
angina.
TANDA DAN GEJALA
• Pyrexia, weakness, and fatigue.
• Edema leher dan jaringan pada submandibular, submaxillary, and sublingual spaces.
• Obstruksi jalan nafas menyebabkan respiratory distress dengan dyspnea, tachypnea, atau
stridor.
- Cellulitis
- Putrid infiltration
• Pemakaian broad spectrum untuk bakteri gram negatif, bakteri gram positif, dan
bakteri anaerob.