KARIES GIGI
KHOLISATUL WIDAD (2131210024)
YUNITA IKA PRATIWI (2131210030)
DPK drg. Fairuzza Afada, Sp.KG
Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi yang dapat dicegah dan dikenal sebagai
penyebab utama nyeri oral dan tooth loss
WHO menyatakan kesehatan mulut yang buruk memiliki efek sangat besar terhadap
kesehatan secara umum, kualitas hidup dan beberapa penyakit mulut yang
berhubungan dengan penyakit kronis.
karies gigi merupakan suatu proses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras
permukaan gigi oleh asam organis yang berasal dari makanan yang mengandung gula
(karbohidrat) dan merupakan akibat ketidakseimbangan mineral gigi dan plak.
INTRODUCTION
Mekanisme terjadinya karies dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi . Sukrosal
(gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu berubah
menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis. Hal tersebut
menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi.
Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan
demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai dari permukaan
gigi (pit, fissure) meluas ke arah pulpa.
INTRODUCTION
karies primer dapat terjadi pada permukaan gigi yang berbeda. Padapermukaan
aproximal, pembentukan lesi dimulai dari daerah bawah kontak antar gigi.
Karies sekunder merupakan lesi yang terjadi di batas restorasi gigi. Adanya lesi karies yang
berdekatan dengan margin menjadi tanda proses demineralisasi pada dinding kavitas.
Gambaran klinis karies gigi adalah nyeri, gangguan mastikasi, gangguan makan,
gangguan komunikasi akibat gigi lepas, gigi kotor atau kerusakan gigi.
INTRODUCTION
Bermacam-macam mikroba dapat menyebabkan karies dan terdiri dari bakteri fakultatif
dan obligat-anaerob, seperti Actinomyces, Bifidobacterium, Eubacterium, Lactobacillus,
Parvimonas and Rothia
Bacteroides, Prevotella, and Porphyromonas >> merupakan spesies bakteri yang sering
terdapat di permukaan mukosa dan konsentrasinya tinggi pada plak gigi, kripta tonsila
dan celah gingiva
Prevalensi karies gigi mecapai 60-90% dan terjadi pada anak usia sekolah dan mayoritas
pada individu usia dewasa. Karies gigi juga menjadi salah satu penyakit oral dengan
prevalensi tinggi di negara-negara kawasan Asia dan amerika latin.
Global scenario of Dental caries
Karies gigi masih menjadi masalah utama kesehatan mulut. Di dunia, kira-kira terdapat
2.43 milyar orang (36% total populasi) yang memiliki karies gigi pada gigi permanennya.
Karies gigi juga menjadi salah satu penyakit oral dengan prevalensi tinggi di negara-
negara kawasan Asia dan amerika latin.
Types of dental caries
Types of dental caries
Rampant caries
Rampant caries merupakan karies yang sudah parah pada beberapa permukaan gigi-
geligi. Rampant karies sering ditemui pada individu dengan xerostomia, hygiene yang
buruk, penggunaan obat-obatan yang menyebabkan mulut kering dan intake gula yang
banyak
rampant caries akibat radiasi disebut radiation-induced caries. Hal tersebut dapat
disebabkan destruksi dari akar gigi dan resopsi dari gigi secara keseluruhan ketika erupsi
gigi baru.
Classification of dental caries
Caries aetiology
different levels of the environment that
can affect caries development
2. CAVITY STAGE
Mineral terus hilang karena asam permukaan
akhirnya rusak atau "cavitated" dan lesi
irreversibel lesi berlangsung gigi besar bisa
hilang.
Lesi cavitated aktif : cokelat keemasan.
Lesi >> lama lebih gelap hampir hitam.
Cavity stage
PATOFISIOLOGI
1. ENAMEL
Demineralisasi enamel oleh karies mengikuti arah batang
enamel, perbedaan pola segitiga antara pit dan fissure dan
permukaan halus karies berkembang di enamel.
Karena enamel kehilangan mineral bentuk zona
. Zona translucent : 1/2% kehilangan mineral
. Zona gelap : sedikit remineralisasi email.
. Tubuh lesi : demineralisasi dan penghancuran terbesar
. Zona permukaan : relatif termineralisasi hilangnya struktur
gigi kavitasi
PATOFISIOLOGI
2. DENTINE
Pada dentin dari lapisan terdalam ke enamel, perbedaan
daerah yang terkena karies zona penetrasi bakteri,
dan zona penghancuran
Bagian depan yang maju : zona demineralisasi dentin
asam dan tidak ada bakteri yang hadir.
Zona penetrasi bakteri dan kerusakan : bakteri yang
menyerang dan penguraian dentin.
Zona penghancuran : bakteri > beragam enzim
proteolitik menghancurkan matriks organik
PATOFISIOLOGI
3. SEMENTUM
Kejadian karies semen ↑ dewasa yang lebih tua
kemerosotan gingiva ec.trauma / peny periodontal
Kondisi kronis lesi besar, dangkal, dan perlahan
menyerang sementum akar pertama dentin infeksi
kronis pulpa
KARIES GIGI
Diagnosis primer
Awalnya : area berkapur kecil (karies permukaan halus) cavitas besar
INSPEKSI : semua permukaan gigi yang terlihat cahaya yang bagus, cermin gigi dan penjelajah.
RADIOGRAFI GIGI (sinar-X) : area gigi yang kurang terlihat karies antara gigi.
LASER tanpa radiasi pengion : kerusakan interproximal (antara gigi).
INSPEKSI VISUAL dan RABA (+) radiografi : karies pit dan fissure
AWAL : karies uncavitated diagnosis : meniup udara melewati permukaan gigi yang dicurigai, (-)
kelembaban dan perubahan sifat optik dari unmineralized enamel
Diagnosa banding : Fluorosis gigi dan cacat perkembangan gigi hypomineralization gigi dan hipoplasia gigi
TERAPI
CAVITATED LESION
Keterlibatan dentin remineralisasi lebih sulit dan indikasi restorasi.
OPERATIVE TREATMENT
Restorasi gigi atau pengisian gigi proses bahan restoratif gigi (termasuk
amalgam gigi, resin komposit, porselin, dan emas) mengembalikan fungsi,
integritas dan morfologi struktur gigi yang hilang.
Pengisian resin dan porselen bisa dibuat sesuaiwarna gigi alami pasien dan >>
digunakan
Anestesi lokal, nitrous oxide, atau obat resep lainnya ↓ rasa sakit
selama/setelah perawatan / meredakan kecemasan saat perawatan
TERAPI
CAVITATED LESION
Keterlibatan dentin remineralisasi lebih sulit dan indikasi restorasi.
OPERATIVE TREATMENT
Restorasi gigi atau pengisian gigi proses bahan restoratif gigi (termasuk amalgam gigi, resin
komposit, porselin, dan emas) mengembalikan fungsi, integritas dan morfologi struktur gigi yang
hilang.
Pengisian resin dan porselen bisa dibuat sesuaiwarna gigi alami pasien dan >> digunakan
Anestesi lokal, nitrous oxide, atau obat resep lainnya ↓ rasa sakit selama/setelah perawatan /
meredakan kecemasan saat perawatan
Ekstraksi gigi : pencabutan gigi yang rusak >> dari proses peluruhan
Tindakan lainnya
Sealant gigi : lapisan seperti plastik tipis yang dioleskan pada permukaan gigi geraham mencegah
agar (-) makananterjebak dalam pit dan fissured.
PENCEGAHAN dan PENGENDALIAN
KEBERSIHAN MULUT
Perawatan kebersihan : kebiasaan menyikat KALSIUM & FLOURIDE
dan flossing yang tepat menghilangkan &
mencegah pembentukan plak/biofilm gigi. Kalsium : ex. susu dan sayuran
hijaumelindungi gigi dari karies. F
Pemeriksaan gigi dan profilaksis (pembersihan)
Fluorida : mencegah kerusakan gigi dengan
MODIFIKASI DIET mengikat kristal hidroksiapatit di enamel
↓ ngemil krna suplai nutrisi >> bakteri
Penambahan kalsium : enamel lebih tahan
pembentuk asam di mulut.
terhadap demineralisasi tahan
Makanan kenyal dan lengket (buah pembusukan
dikeringkan / permen) menempel gigi lebih
lama menyikat gigi setelah makan. Fluorida topikal pasta gigi/obat
kumur/pelapisan > asupan sistemik
Anak-anak : membatasi minuman dengan
gula, dan (-) botol saat tidur. Sikat gigi dengan pasta gigi fluorida
pembilasan (-) fluorida : efek pre-erruptive
Permen karet mengandung xylitol (gula dan post-erruptive cegah karies
alkohol) membantu ↓ biofilm gigi
CONCLUSION
Yadav, K and Prakash, S. 2016. Dental Caries : A Review. Asian Journal of Biomedical and
Pharmaceutical Sciences. Janakpurdham, Nepal. Vol.6 (53), page 01-07.