Anda di halaman 1dari 26

ANTIANEMIA

Dr. Anati Purwakanthi, MSc


Departemen Farmakologi FKIK UNJA
Pendahuluan
• Hematopoiesis:
>200 milyar sel darah/hari
Berlangsung di bone marrow
Membutuhkan 3 nutrien esensial: Besi, vitamin B12, Asam
Folat.
Juga Hematopoeitic growth factor (Eritropoeitin), myeloid
growth factor,megakaryocyte growth factor
Pendahuluan
• Anemia: berkurangnya jumlah sel darah merah atau Hb
atau keduanya.
• Terapi anemia yang tepat, harus melihat penyebabnya
• Secara umum anemia disebabkan:
1. Berkurangnya produksi sel darah merah
2. Kehilangan darah yang berlebihan
• Erithropoeisis dipengaruhi oleh erithropoeitin
• Multiplikasi sel darah merah membutuhkan asam folat
dan vit. B12 (sintesis DNA )
• Pembentukan Hb membutuhkan besi
Pendahuluan
Besi (Fe)
• Defisiensi Fe penyebab utama anemia kronik
• Gejala: pucat, fatigue, pusing, mudah lelah dan gejala
tissue hypoxia lainnya
• Besi membentuk nukleus dari iron-phorphyrin heme ring,
yang bersama dengan rantai globin  Hb
• Defisiensi besi mikrositik hipokromik anemia
Farmakokinetik Fe
• Besi anorganik bebas bersifat sangat toxic, tapi zat besi
dibutuhkan untuk protein penting seperti Hb  absorbsi,
distribusi, dan penyimpanannya.
• Besi untuk hematopoeisis didapatkan sebagian besar dari
katalisis sel darah merah yang rusak, hanya
membutuhkan sebagian kecil dari makanan.
• Populasi dengan kebutuhan khusus: wanita hamil, anak-
anak, wanita yang mengalami menstruasi
Farmakokinetik Fe
Farmakokinetik Fe
Absorbsi
• Besi umumnya diabsorbsi di duodenum dan jejunum
proximal dalam bentuk Fe2+, heme Fe,
• Kebutuhan besi 0,5-1mg/hari, menstruasi 1-2mg/hari,
wanita hamil 3-4mg/hari
• Besi yang ada dalam daging lebih mudah diabsorbsi
daripada yang berasal dari sayuran
• Transport besi ke mukosa usus melalui 2 cara: transport
aktif dan besi yang membentuk komplek dengan Heme
Farmakokinetik Fe
Distribusi
• Besi berikatan dengan transferin (protein β globulin), mengikat 2
molekul ferro
• Kompleks transferin-besi akan masuk ke RBC , dengan reseptor
spesifik, transferin reseptor,,besi dilepaskan untuk sintesis
hemoglobin, transferin kembali ke plasma
Penyimpanan
• Besi disimpan di mukosa usus, apabila tidak digunakan besi diikat
oleh apoferitin membentuk feritin, dan disimpan di makrofag hati,
limfa,tulang.
• Jika ion besi bebas tinggi, maka apoferitin>>
Ekskresi
• Tidak ada mekanisme ekskresi dari besi
• Dalam jumlah kecil <1mg/hari, karena proses exfoliation sel mukosa
usus, diekskresikan melalui feses, keringat, empedu,urin
Indikasi
 Anemia defisiensi Fe
 Hamil
 Premature Babies
 Blood loss
 Infeksi Hookworm
 Malabsorbsi
 Perdarahan GI karena
• Ulkus
• Aspirin
• Konsumsi kopi>>
Sediaan Fe
Oral
• Ferrous Sulfate (Feosol) – 300 mg/tab
• Efek samping, umumnya ringan:
• Nausea, nyeri abdomen, konstipasi atau diare.
• Murah dan paling banyak digunakan diseuruh dunia

Parenteral
• Iron Dextran (Imferon) – IM atau IV
• Alternatif: Iron sucrose complex atau iron gluconate
complex_IV
• Diindikasikan untuk pasien yang tidak dapat menggunakan
Fe oral atau sediaan oral tidak cukup, contoh: malabsorbsi
sindrom, pasien dialisis, pasien yang mendapat prolonged
salicylate therapy
Farmakologi klinik
• Pemberian Fe harus dilanjutkan 3-6 bulan
• Efek samping umumnya: Nausea, nyeri abdomen,
konstipasi atau diare
• Keracunan besi : 1-2 gr Fe dapat menyebabkan kematian
• Keracunan Fe akut: anak kecil yang tidak sengaja
menelan tablet Fe, 10 tablet kematian
• Keracunan kronik: hemochromatosis
Terapi keracunan Fe
• ABC
• Bicarbonat untuk asidosis
• Cairan untuk kehilangan darah
• Irigasi usus
• Chelating agent: Deferoxamine
Cobalamin (Vit. B12)
• Kofaktor dari berbagai reaksi kimia pada manusia
• Struktur:

• Defisiensi B12 menyebabkan anemia, gangguan GI, dan gangguan


neurologik
• 4 analog:
- deoxyadenoxylcobalamin, methylcobalamin (bentuk aktif)
- cyanocobalamin, hydroxycobalamin (tidak aktif)
Farmakokinetik Vit. B12Vit. B12
• Terutama disintesis oleh bakteri
• Hati, daging,ikat, dairy product  sumber vitamin B12
• Diproduksi dikolon tapi diabsorbsi di distal ileum dan
membutuhkan faktor intrinsik di lambung
• Dibutuhkan 2mcg/hari, makanan sehari-hari mengandung
5-30mcg
• Hati menyimpan vit B.12 3000-5000mcg, butuh 5 tahun
untuk anemia megaloblastik
• Defisiensi karena nutrisi jarang sekali kecuali diet vegan
lama
• Umumnya karena gangguan absorbsi: kurangnya faktor
intrinsik (gastrektomi/ gastritis atrofi) atau reseksi
ileum/gangguan fungsi ileum
Farmakokinetik Vit. B12
Farmakodinamik Vit B12 dan asam folat
Farmakologi klinik
 Defisiensi: anemia megaloblastik, gangguan neurologis
(parestesi, weakness….spasticity, ataxia)
 Vit B12 pada def. Vit b12 dapat mencegah progresifitas dari
gangguan neurologis.
 Sediaan:
Oral (cyanocobalamin): 100, 500, 1000, 5000 mcg tab, 100,
250, 500 mcg lozenges
Nasal (Nascobal): 5000 mcg/mL (500 mcg/spray)
Parenteral (cyanocobalamin): 100, 1000 mcg/mL IM atau SC
Parenteral (hydroxocobalamin): 1000 mcg/mL IM
•Dosis: 100-1000 mcg/hari selama 1-2 minggu dan maintenance
100-1000 mcg selama sebulan (IM)
•Oral: 1000mcg/hari
Asam Folat
 Struktur kimia : terdiri dari pteridine, p-aminobenzoic acid
(PABA) dan glutamic acid
 Kebutuhan perhari:50 mcg, sumber: sayuran hijau, hati,
kuning telur
 Wanita hamil membutuhkan 300-400mcg/hari
 Labil terhadap panas
 Defisiensi: anemia megaloblastik, malformasi kongenital,
dan penyakit vaskular
Farmakokinetik Asam Folat
• Poliglutamate FA sediaan yang terdapat dlm makanan
harus dihidrolisis menjadi monoglutamat agar dapat
diabsorbsi di jejunum
• 5-20mg disimpan di hati
• Hancur karena proses katabolisme
• Diekskresikan melalui urin dan feses
Farmakologi Klinik Asam Folat
 Defisiensi umumnya karena diet
 Peminum alkohol dan penyakit hati, karena gagalnya
penyimpanan di hati.
 Wanita hamil dan pasien anemia hemolitik >> dosis
required
 Obat obatan yang mengganggu metabolisme asam folat:
MTX, trimetoprim
 Dosis:1 mg asam folat/hari oral
 Pencegahan defisiensi asam folat diberikan pada pasien
dengan anemia hemolitik, penyakit hati, peminum alkohol,
wanita hamil dan pasien dialisis
Eritropoeitin (EPO)
• Merupakan hematopoeitic growth factor pertama yang
diisolasi
• Eritropoeitin menstimulasi proliferasi dan diferensiasi
eritroid melalui reseptor spesifik pada sel progenitor
• Normalnya kadar serum eritropoeitin < 20IU/L, pasien
dengan anemia 100-500IU/L, dan anemia berat hingga
ribuan IU/L
Indikasi EPO
 Anemia pada penyakit gagal ginjal kronik
 Anemia pada pasien AIDS karena pemberian zidovudine yang
menyebabkan penekanan bone marrow
 Anemia yang berhubungan dengan kemoterapi kanker
 Anemia yang berhubungan dengan penyakit sumsum tulang; anemia
aplastik, multiple myeloma
 Merupakan obat yang dilarang untuk olimpiade

Toksisitas
Berhubungan dengan cepatnya peningkatan hematokrit dan hemoglobin;
hipertensi dan komplikasi trombotik
Reaksi alergi jarang terjadi

Preparat:
Epoetin (human erythropoietin recombinan): Hemapo 3000IU/ml
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai