Anda di halaman 1dari 41

ANTIBIOTIK (PART II)

dr. Anati Purwakanthi, MSc


Departemen Farmakologi
FKIK Universitas Jambi
Review
• Antibiotik?
• Klasifikasi AB?
• Cara Kerja AB?
• Prinsip terapi AB?
Quinolon dan Fluoroquinolon
Quinolon dan Fluoroquinolon

• Bekerja dengan menghambat DNA girase (topoisomerase II)


gram negatif dan topoisomerase IV_gram positif.
• Quinolon mengacu pada asam nalidiksat sedangkan
ciprofloxaxin; norfloxacin; ofloxacin (II), levofloxaxin,
moxifloxaxin (III)dan trovafloxacin (IV) merupakan
fluoroquinolon.
Quinolon dan Fluoroquinolon
(spektrum antibiotik)
• Generasi pertama: daya bunuh/hambat moderate terhadap basil
gram negatif_terapi UTI uncomplicated, ex: asam nalidixat
• Generasi kedua : daya bunuh/hambat terhadap bakteri batang
gram negatif lebih luas, bakteri coccus gram positif dan beberapa
bakteri atipikal, ex: ciprofloxacin, ofloxacin
• Generasi ketiga : menunjukkan aktivitas lebih baik terhadap
organisme atipikal dan bakteri gram positif yang spesifik, ex:
levofloxacin, gatifloxacin, moxifloxacin
• Generasi keempat : cakupan gram positif lebih baik, organisme
anaerobik dan mempertahankan aktivitas gram negatif (tidak
termasuk P.aureginosa), ex: trovafloxacin
Quinolon dan Fluoroquinolon
(farmakokinetik)
Quinolon dan Fluoroquinolon
(efek samping)
• Paling sering GI
• SSP, dapat menginduksi kejang pada pasien epilepsi, !
• Hati-hati pemberian bersama theophylline.
• Fototoksik
• Erosi kartilago artikular (artropati), usia < 18 tahun.
• Moxifloxacin memperpanjang interval QT
Sulfonamid dan
inhibitor dihidrofolate reductase
Tinjauan Umum
• Folat diperlukan sebagai cofactor untuk sintesis purin dan
pirimidin.
• Bakteri mensintesis folat sendiri dari PABA, pteridin dan
glutamat.
• Antibiotik yang bekerja sebagai antagonisme folat bersifat
bakteriostatik pada dosis terapi.
• Spektrum antibakteri Streptococcus pyogenes, Streptococcus
pneumoniae, Haemophilus influenzae, Haemophilus ducreyi,
Nocardia, Actinomyces, Calymmatobacterium granulomatis, and
Chlamydia trachomatis, E.coli , Shigella resistant increased
Mekanisme Aksi Antibiotik
• Sulfonamide merupakan
analog PABA , bersaing
untuk berikatan dengan
dihydropteroate synthetase.

• Inhibitor dehidrofolate
reduktase menghambat
perubahan dehidrofolat
menjadi tetra hidrofolat.f

• Hanya organisme yang


mensisntesis folat denovo
yang sensitif
Sulfonamide (Pharmakokinetic)
Diabsorbsi baik peroral kecuali sulfasalazin.
Topical perak sulfadiazine digunakan untuk terapi luka bakar.
Distribusi baik sampai dengan CSS walaupun tidak terjadi
inflamasi.
Melewati sawar darah plasenta.
Mengalami asetilasi di hati.
Ekskresi melalui sebagian besar ginjal
Dapat menyebabkan kristaluria pada pH netral dan pH asam.
Anggelia P, MD Pharmacology and theraupetic dept.

SULFONAMIDES (pharmacokinetic)
Classes of Sulfonamides
Pharmacokinetic Class Serum T 1/2

Absorbed and Sulfisoxazole 5-6


excreted rapidly
Sulfamethoxazole 11
Sulfadiazine 10
Poorly absorbed- Sulfasalazine —
active in bowel lumen
Topically used Sulfacetamide —
Silver sulfadiazine —
Long-acting Sulfadoxine 100-230
Sulfonamide (Efek samping)
Alergi silang sesama sulfonamid, diuretic, sulfonil urea.
Kristaluria
Rx hipersensitivitas
Gangguan hematopoetik; anemia hemolitik pada defisiensi
G6PD.
Kern ikterus pada neonatus.
Inhibitor dehidro folat reduktase
Blokade dehidrofolat reduktase
Efek sinergis dengan sulfonamid
Spesifik karena reduktase bakteri terikat lebih kuat dibandingkan
manusia pada obat ini.
Trimethoprim dan pirimetamin adalah prototipe.
20-50 x lebih potent daripada sulfonamide.
2x 100mg trimethoprim dapat digunakan sebagai terapi tunggal
ISK, prostatitis dan vaginitis (kadar tinggi pada vagina dan
prostat)
Mengalami o-demitilasi diginjal, ekskresi melalui urine
Efek samping defisiensi asam folat.
Kombinasi sulfonamide dan
inhibitor folat reduktase
• Trimetoprin+sulfametaksazole (cotrimoksazol)
• Pyrimethamine +sulfadiazine
• pyrimethamine +sulfadoxine (fansidar)
Aminoglycosides
Aminoglycosides

• Bersifat bakterisidal yang mana menginhibisi sintesis


protein ribosom 30s.
• Spektrum antibakteri meliputi bakteri gram negatif aerob
• Merupakan gula amino yang terikat pada cincin hexoxa
oleh ikatan glycosida. Sifatnya water soluble, stabil dalam
larutan, lebih aktif pd pH alkali
• Prototipe: streptomycin, neomycin, kanamycin, amikacin,
gentamicin, tobramycin, sisomicin, netilmicin, and others.
Aminoglycosides (Pharmacokinetic)
• Absorbsi sangat buruk pada pemberian oral
• Kadar di CSS tidak adekuat, kadar tinggi pada korteks
ginjal, cairan endolimp dan perilimp.
• Diekskresikan melewati ginjal.
• concentration-dependent killing and postantibiotic effect.
Aminoglycosides (Pharmacokinetic)
• Semua aminoglycoside ototoxic dan nephrotoxic.
• Resiko meningkat dengan pemberian bersamaan loop
diuretic, vancomysin dan amphotericin B.
• Neomycin, kanamycin dan amikacin merupakan agen
yang lebih ototoxic sedangkan streptomycin dan
gentamicin lebih vestibulotoxic.
• Neomycin, tobramycin dan gentamicin lebih nephrotoxic.
• Pada dosis tinggi obat ini dapat menyebabkan efek
blokade NMJ seperti kurare.
Aminoglycosides (Penggunaan klinis)
• Digunakan sebagai terapi infeksi akibat bakteri enterik gram
negatif.
• Concentration dependent and post antibiotic effect single dose
• Sinergis dengan golongan betalaktam.
• Digunakan sebagai terapi TB, amoebiasis hati dan coma hepatic.
Macrolide
Tinjauan umum
• Struktur kimia berupa cincin laktone makrosiklik yang
dilekati oleh gula deoksi.
• Bekerja dengan menghambat sintesis protein dengan
mengikat ribosom 50S
• Prototipe paling awal adalah erytromycin. Claritromycin
merupakan metilasi dari eritromycin. Azitromycin
mempunyai cincin laktone yang lebih besar.
• Bacteriostatik, tetapi dapat berubah menjadi bacterisidal
pada dosis tinggi.
Spektrum
• Aktif melawan organisme gram positif.
• Azitromisin kurang aktif melawan organisme gram positif
dibandingkan eritromisin tetapi lebih aktif melawan H.
influenzae, Campylobacter spp, M. catarrhalis, P.
multocida, Chlamydia spp., M. pneumoniae, L.
pneumophila, B. burgdorferi, Fusobacterium spp.
• Claritromisin lebih aktif membunuh staphylococcus dan
streptococcus dibandingkan eritromycin. Aktif membunuh
patogen interseluller seperti clamidia, legionella, H.pilori
dan moraxella.
Pharmakokinetic
• Eritromycin harus diberikan dalam bentuk tablet salut selaput
karena mudah dirusak asam lambung. Makanan mengganggu
absorbsi
• Claritromycin cepat diabsorbsi peroral, metabolisme lintas
pertama mengurangi bioavailabilitas obat.
• Azitromycin cepat dan baik diabsorpsi peroral, dipengaruhi oleh
antasida.
• Ekskresi melalui empedu dan urine
Interaksi obat, kontra indikasi
• Eritomycin dan clarithromycin menghambat CYP3A4 sangat
mempengaruhi kadar digoxin, atorvastatin, simvastatin,
carbamazepin, teophyllin, warfarin, corticosteroids, cyclosporine
dan as.valproat darah.
• KI : gangguan fungsi hepar
• ES : distress epigastik, ototoksik dan ikterus kolestatik terutama
akibat eritromisin esolat.
Chloramphenicol
Tinjauan umum
• Diproduksi oleh Streptomyces venezuelae
• Mengikat secara reversibel ribosom sub unit 50 S.
• Larut dalam alkohol namun sukar larut dalam air
• Dicadangkan untuk infeksi berat mengancam nyawa(e.g.,
meningitis, rickettsia infections) yang tidak dapat diatasi dengan
obat yang lebih aman.
• Digunakan secara topikal untuk infeksi mata, kec chlamydia
Spektrum
• Spektrum luas termasuk anaerob dan ricketsia.
• Bersifat bakteriostatik, walaupun mempunyai efek bakterisidal
pada H. influenzae, Neisseria meningitidis dan S. pneumoniae.
• Sensitifitas enterobacteriaceae bervariasi.
Pharmakokinetic
• Diabsorbsi baik pada pemberian oral.
• Distribusi luas termasuk CSS.
• Dapat ditemui pada cairan empedu, susu, plasenta dan aqueous
humor setelah injeksi subkonjungtiva.
• Inaktivasi melalui jalur glukoronida dihati dan diekskresikan
melalui urine.
• Menginhibisi CYP450, meningkatkan T ½ warfarin, dicumarol,
phenytoin, chlorpropamide, antiretroviral protease inhibitors,
rifabutin, dan tolbutamide
Efek samping
• Menyebabkan anemia hemolitik pada G6PD defisisensi
• Anemia aplastik
• Gray baby syndrome
Tetracycline
Spectrum
• Bersifat bakteriostatik
• Memasuki bakteri dengan diffusi pasif atau transport aktif
energy-dependent.
• Spectrum luas termasuk bakteri anaerob.
• Juga efektif untuk infeksi yang disebabkan Rickettsia,
Coxiella burnetii, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia
spp., Legionella spp., Ureaplasma, some atypical
mycobacteria, V.cholera and Plasmodium spp., yang
resisten to cell-wall-active antimicrobial agents.
Pharmakokinetic
 Absorbsi peroral tetrasiklin berbeda, 30%
chlortetracycline; 60–70% tetracycline, oxytetracycline,
demeclocycline, and methacycline; and 95–100%
doxycycline and minocycline
 Tigecyclin tidak dapat diabsorbsi peroral
 Absorption occurs mainly in the upper small intestine and
is impaired by food (except doxycycline and
minocycline); by divalent cations (Ca2+, Mg2+, Fe2+) or
Al3+; by dairy products and antacids, which contain
multivalent cations; and by alkaline pH
Pharmakokinetic
 Tetracyclines are distributed widely to tissues and body
fluids except for cerebrospinal fluid.
 Tetracyclines cross the placenta and excreted in milk
 As a result of chelation with calcium, tetracyclines are
bound to—and damage—growing bones and teeth
 Carbamazepine, phenytoin, barbiturates, and chronic
alcohol ingestion may shorten the half-life of doxycycline
50% by induction of hepatic enzymes that metabolize the
drug.
 Tetrasiklin diekskresikan melalui urin dan empedu
 Doxycycline, in contrast to other tetracyclines, are
eliminated by nonrenal mechanisms.
Clinical uses
 Tetracyclines: short-acting (chlortetracycline, tetracycline,
oxytetracycline), intermediate-acting (demeclocycline and
methacycline), or long-acting (doxycycline and minocycline)
based on serum half-lives of 6–8 h, 12 h, and 16–18 h.
 They are used in combination regimens to treat gastric and
duodenal ulcer disease caused by Helicobacter pylori. Treat
colera (V.colera)
 Tetrasiklin dapat digunakan untuk pengobatan STD terutama
oleh chlamydia.
 Tetracyclines are sometimes used in the treatment of protozoal
infections, eg, those due to Entamoeba histolytica or
Plasmodium falciparum.
 Other uses include treatment of acne, exacerbations of
bronchitis, community-acquired pneumonia.
Efek Samping
• Gangguan GI
• Enamel displasia, dan gangguan pertumbuhan, <8tahun
tidak disarankan
• Hepatotoxic dan nephrotoxicity
Terimakasih
Contoh soal
• Seorang anak berusia 11 tahun, BB: 25 kg. Mengeluhkan nyeri
tenggorok dan demam sejak 4 hari yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik anda menemukan adanya membran putih didaerah faring
dan menduga adanya infeksi C.diphteriae (batang gram positif).
Mempunyai riwayat alergi terhadap cefadroksil. Terapi antibiotik
yang dapat diberikan pada anak ini adalah….
A. Penisilin V peroral
B. Eritromisin peroral
C. Cefixime peroral
D. Levofloxacin peroral
E. Pilihan lain…..
• Seorang lelaki datang dengan keluhan disuria dan duh
uretra purulen, ini bukan kali pertama keluhan serupa.
Pasien sudah meminum Ab. Amoksillin tetapi keluhan
tidak berkurang. Anda mengambil secret uretra dan
menemukan coccus gram negatif. Berikut antibiotik yang
dapat anda resepkan adalah?
a. Memberikan amoksiclav
b. Memberikan injeksi Ceftriaxone
c. Memberikan ciprofloxacin oral
d. Pilihan lain…..
Tugas

Buatlah posologi dari obat golongan:


Sulfa
Aminoglikosida
Makrolide
Khloramphenikol
Tetrasiklin

Anda mungkin juga menyukai