Anda di halaman 1dari 20

OBAT ANTI ANEMIA DEFISIENSI /

HEMATINIK
Dr. Masyhudi AM., M.Kes

HEMATINIK
Hematinik adalah obat yang digunakan untuk
membantu/memacu proses pembentukan sel darah
merah (eritropoesis)
Sering disebut dengan obat Antianemia Defisiensi
Ada banyak obat yang termasuk Hematinik, tetapi
yang paling banyak digunakan hanya tiga macam :
Preparat Besi (Fe)
Sianokobalamin ( Vit B 12)
Asam Folat

Beberapa obat lain yang membantu proses


eritropesis adalah : Piridoksin (Vit B6), Riboflavin
(Vit B2), tembaga, kobal dll.

PREPARAT BESI (1)


Besi sangat penting bagi tubuh karena digunakan
untuk pembentukan komponen sel darah merah
yaitu hemoglobin
Kekurangan zat besi akan menyebabkan sel darah
merah menjadi kecil (mikrostik) dan kurang merah
warnanya (hipokromik) sering disebut dengan
anemia Mikrositik Hipokromik
Darah normal mengandung 15 mg Hb/100 CC, Tiap
gram Hb mengandung 3,4 mg Fe ( 1cc darah 0,5
mg Fe) Dalam tubuh terdapat kira-kira 3,5 gram
Fe,

PREPARAT BESI (2)


Secara garis besar ada 2 bentuk, Esensial (70%)
& Non Esensial ( 30%)
Fe Esensial terdapat pada : Hemoglobin 66%,
Mioglobin 3 %, Enzim-enzim 0,5% dan
transferin 01,%
Fe Non Esensial terdapat dalam bentuk Feritin
dan hemosiderin 25% dan Parenkim jaringan 5%

PREPARAT BESI (3)


Dalam keadaan normal kebutuhan Fe cukup
dipenuhi dari makanan sehari-hari. Tubuh perlu
0,5 1mg Fe/hari (kira-kira 10 mg Fe/hari
dalam makanan) sesuai dengan Fe yang
diekskresikan.
Kebutuhan ini meningkat pada wanita hamil
dan menyusui & perdarahan.
Jika kebutuhan Fe tidak terpenuhi, maka lambat
laun depot Fe akan habis anemia

Kandungan Fe Dalam Makanan


Makanan yang kaya Fe mengandung > 5 mg/100
g adalah hati, jantung, kerang, kuning telur,
kacang-kacangan.
Yang sedang mengandung 1 5 mg/100 g
adalah daging, ikan, unggas, sayur-sayuran
hijau.
Kurang dari 1 mg/100 g adalah susu, sayuran
Fe. Dari makanan hewani diserap 2 x lebih
banyak daripada Fe nabati.

FARMAKOKINETIK
Absorbsi paling banyak terjadi di duodenum, dalam
bentuk Fero dengan cara transport aktif
Absorbsi dipengaruhi adanya makanan
Meningkat dengan adanya Vit.C, kobalt, HCl dan senyawa
asam lainnya asam akan mereduksi Feri menjadi Fero
dan mengurangi ikatan Feri dari makanan yang tidak larut.
Berkurang dengan adanya antasida (Al hidroksida, Mg
Hidroksida) dan Folat

Beberapa factor lain yang mempengaruhi absorbsi


adalah : kadar Fe dalam Plasma, defisiensi Fe,
berkurangnya depot Fe dan meningkatnya eritrpoesis,
disamping bentuk sediaan dan cara pemberian.

Distribusi : setelah masuk ke aliran darah,


sebagian akan diikat oleh transferin dibawa ke
jaringan tubuh terutama ke sumsum tulang
untuk keperluan eritropoesis, dan sebagian
lainnya disimpan dalam bentuk feritin.
Ekskresi : Fe yang diekskresi sangat sedikit kirakira 0,5 1 mg/hari.
Ekskresi melalui sel epitel kulit, keringat, urin,
kuku dan rambut yang dipotong dan menstruasi
(untuk wanita)

Preparat Fe Peroral
Biasanya dalam bentuk garam Fero dari sulfat,
glukonat, Fumarat, glutamate dan laktat.
Yang banyak digunakan adalah sulfat Ferosus
(Fe SO4,7 H2O), murah
Untuk anemia berat dosis 3 x 300 mg selama 6
bulan

Preparat Fe Parenteral
Pemberian bisa IM atau IV
Digunakan jika ada intoleransi atau tidak ada
respon terapeutik pada pemakaian peroral
Contoh preparat yang sering digunakan adalah
Fe-Dextran
Untuk mengurangi toksisitas dosis perlahan
sampai 250 mg/hari
Respon menyembuhkan antara pemberian
peroran dan parenteral kurang lebih sama

Efek Samping
Peroral : mual, nyeri lambung, konstipasi dan
diare. Sering timbul feses warna hitam.
Parenteral : Sakit dan peradangan pada tempat
penyuntikan, pembesaran kelenjar inguinalis,
sakit kepala, nyeri otot dan sendi dll.

SIANOKOBALAMIN (VIT B12)


Vit B12 sangat penting dalam proses sintesa
asam neukleat (DNA ) sel
Defisiensi Vit B12 akan mengakibatkan :
Hematopoesis terganggu mengakibatkan
anemia makrositik dan gambaran sumsum tulang
yang megaloblastik
Pembentukan selubung saraf (myelin) terganggu
mengakibatkan kelainan neurologik
Kerusakan epitel terutama pada GIT gangguan
saluran cerna

Anemia Def Vit B12 ini biasanya karena kurang


/tidak adanya factor intrinsic Castle (FIC),
dimana factor tersebut merupakan factor yang
diperlukan untuk absorbsi Vit B12 dalam usus.
Dengan berkurangnya B12, maka maturasi
eritrosit terganggu sehingga sel-sel muda
dilepaskan (megaloblastik) anemia
megaloblastik
Disebut juga anemia Addison atau Addison
Pernicious Anemia

Farmakokinetik
Vit B12 banyak diabsorbsi di ileum dengan dua
mekanisme yaitu dengan absorbsi langsung dan dengan
perantaraan FIC
Absorbssi FIC inilah yang paling penting dan anemia
pernisiosa biasanya karena berkurangnya FIC ini
Absorbsi secara langsung tidak begitu penting, dan ini
baru terjadi kalau diberikan Vit B12 dosis tinggi, Dari
sini bisa dimengerti bahwa penderita An. Pernisiosa
hanya efektif jika diberikan obat parenteral.
Setelah diabsorbsi B12 akan diangkut ke jaringan,
terutama ke hati yang merupakan tempat penyimpanan
utama. (3000 5000 ugr)

Pada dosis pemberian 50 ugr, 80-95 % akan


diretensi tubuh dan sisanya akan diekskresi.
Ekskresi Vit B12 tergantung dari jumlah diet yang
masuk. Jika dosis berlebihan, akan diekskresi
terbuang percuma.
Kebutuhan Vit B12 bagi orang sehat kurang lebih 1-2
ugr/hari, ini sesuai dengan jumlah yang di ekskresi
(setiap hari akan dikeluarkan B12 3-7 ugr dalam
saluran empedu, tapi sebagian besar akan
direabsorbsi kembali, hanya 1 ugr yang di ekskresi.

Sediaan & Posologi


Sumber alami adalah mikroorganisme
Bakteri dalam kolon pada manusia mampu
membuat vit B12, tapi tidak dapat digunakan sebab
absorbsi B12 pada ileum
Jenis makanan yang kaya vit B12 : hati, ginjal,
jantung, kerang, susu, kuning telur dan ikan laut
Sediaan Vit B12 ada dalam bentuk oral dan
parenteral
Sediaan oral digunakan hanya untuk defisiensi Vit
B12 yang bukan karena hilang/berkurangnya FIC
Untuk anemia Pernisiosa hanya efektif jika
pemberian secara parenteral

Ada 3 jenis preparat parenteral

Larutan Sianokobalamin 10 1000 ug/ml, paling


banyak digunakan
Larutan ekstrak hati, mengandung vit B12, sering
menimbulkan reaksi alergik baik local maupun
sistemik
Depot vit B12, untuk mengurangi frekwensi pemberian

Pada anemia Pernisiosa vit B12 diberikan seumur


hidup sebab usus tidak mampu mereabsorbsi
kembali vit B12 yang dieksresikan oleh empedu

ASAM FOLAT
Asam Folat penting untuk membantu sintesis DNA
Kekurangan asam folat akan mengakibatkan
gangguan pembentukan neukleotida purin dan
pirimidin gangguan pertumbuhan gangguan
mitosis sel karena tidak terbentuk DNA
Semua jaringan sel dengan pembelahan sel yang
cepat akan terganggu eritropoesis terganggu
anemia megaloblastik (hampir sama dengan anemia
karena Vit B12)

Perbedaan yang nyata antara anemia Def. Asam Folat dan Vit
B12 adalah tidak adanya kerusakan neurologik pada an def.
Asam Folat
Absorbsi peroral baik, terutama pada 1/3 proksimal usus
halus. Pada dosis rendah absorbsi memerlukan tenaga,
sedangkan pada dosis besar belangsung secara difusi
Pemberian asam folat harus hati-hati pada penderita anemia
megaloblastik. Harus dipastikan apakah karena asam Folat
atau Vit B12
Jika penyebabnya Vit B12 tetapi hanya diberi asam folat
anemianya kemungkinan sembuh tetapi kelainan
neurologisnya tetap.

Akibat yang lain dari def. Asam folat : Diare dan


penurunan berat badan
Kebutuhan folat kurang lebih 50 ugr/hari
Makanan yang bayak mengandung asam folat : hati,
ragi, sayuran hijau segar. Pada pemanasan asam
folat akan rusak
Bentuk sediaan obat berupa tablet 0,1; 0,4; 1; 4; 5;
10; 20 mg
Efek toksisk pemberian asam folat belum pernah
dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai