Anda di halaman 1dari 19

FARMAKOLOGI OBAT ANTIANEMIA

Apt. Hery Prambudi.S.Si.M.Si


Anemia:
 Kekurangan Hemoglobin atau Eritrosit
 Kadungan Hemoglobin Pria < 130 g/
 Wanita < 120 g/l
 Untuk Diagnosis diperlukan Kandungan:
 Hemoglobin, Eritrosit, Hematokrit

Penyebab Anemia:
 Gangguan sintesis Hemoglobin = Anemia Kekurangan Zat Besi =
Anemia Sideroakrestik
 Pengaruh pada pembentukan Eritrosit baru akibat hambatan
pada pematangan dan regenerasi (Anemia Megaloblastik =
Anemia Makrositer = Anemia Aplastik
 Percepatan Pengerusakan Eritrosit = Anemia Hemolitik
 Perdarahan akut dan kronis

Obat Antianemia = Hematinik


 Eritropoesis :
Eritropoetin: faktor pertumbuhan sel darah merah
- Obat:
Antianemia Hipokromik Antianemia Megaloblastik
 Zat Besi
- Vitamin B12
- Asam Folat
 Riboflavin
 Piridoksin
 Kobal
 Tembaga

 Hormon:
Tiroid, Gonad, Adrenal
Anemia Kekurangan Zat Besi
 Kebutuhan Besi < 2 mg/hari
sering terjadi kandungan Hb jauh lebih kurang dari jumlah
eritrosit
Kandungan Hb tiap Eritrosit < dari Normal = Anemia Hipokromik

Anemia akibat :
1. Kebutuhan zat besi meningkat (karena pertumbuhan ,
kehamilan)
2. Kehilangan zat besi meningkat (haid, pendarahan GIT)
3. Asupan zat besi kurang (makanan <, absorpsi < )
 Distribusi Dalam Tubuh:
Sehat mengandung 3,5 g Fe
Terdiri:
- 70 % : Fe Fungsional/ Esensial
-30 % : Nonesensial

Fe Esensial terdapat pada:


1. Hemoglobin : sekitar 60%
2. Mioglobin : 3%
3. Enzim tertentu untuk tranfer elektron: 0,5 %
- Sitokromoksidase - Suksinildehidrogenase – Xantin oksidase
4. Transferin 0,1 %

Fe Nonesensial:
1. Feritin dan Hemosiderin 25 % dalam hati, Limfa, sumsum tulang
2. Parenkim jaringan 5 %
BAGAN METABOLISME ZAT BESI
Besi yang dikandung
makanan sekitar
15mg/hari

Absorpsi besi
1,5–1 mg/hari

Besi transferin Besi yang


Besi sumsum tulang melakukan fungsi
4mg
0,5 g

Besi eritrosit atau Kehilangan besi Besi cadangan 0,8 g


hemoglobin 3 g 1-2 mg/hari
Kebutuhan besi harian (dalam mg) selama berbagai fase
kehidupan (menurut Becker)
Kebutuh Ekskresi Kebutuhan besi tambahan tiap hari
an besi besi
total tiap setiap Pertumbuhan Haid kehamilan
hari hari

Pria dewasa 1,0 1,o


Wanita yang
sedang haid 1,8 1,0 0,8
Wanita setelah
menopause 1,o 1,0
Anak-anak 1,2 0,2 1,0
Remaja pria 2,0 1,0 1,0
Remaja wanita 2,8 1,0 1,0 0,8
Wanita hamil 3,7 1,0 2,7
Terapi Anemia kekurangan zat besi

Digunakan garam Fe : oral & parenteral

Besi (III) oral buruk, kecuali Na besi (III) sitrat


Besi (II) oral baik harus pakai stabilisator

c/ : asam askorbat untuk mencegah oksidasi

+ asam suksinat tidak dapat mempertinggi absorpsi

Parenteral
Dapat menyebabkan beri secara akut dan kerusakan dinding
pembuluh pada daerah penyuntikan

Parenteral diberikan Jika terdapat radang usus (colitis ulcerosa)

Dosis : oral 100-300 mg/hari


parenteral 20-100 mg/hari
Efek Samping Oral
 gangguan saluran cerna
Efek samping Parenteral:
 Nausea
 Muntah
 Sakit kepala
 Penurunan tekanan darah hebat
 Penimbunan Besi pada retikuloendotelium (hemosiderosis)

Absorpsi dipengaruhi antasida (ion magnesium, ion kalsium, ion


aluminium), Kolestiramin

Besi Absorpsi Tetrasiklin


Obat Lain:
Riboflavin /Vit B2
 Dapat memperbaiki anemia normokromik-normositik (pure
red-cell aplasia)
 Defisiensi Vit B2 terdapat pada:
 Malnutrisi protein kalori
 Faktor defisiensi Fe
 Penyakit Infeksi
Dosis 10 mg/ hari, oral atau im

PIRIDOKSIN / Vit B6
Fungsi koenzim yang merangsang pertumbuhan Hemoglobin
Defisiensi menimbulkan Anemia Mikrositik Hipokromik
- Sebagian besar penderita terjadi: Anemia Normoblastik
Sideroakrestik: jumlah Fe NonHemoglobin yang banyak
dalam prekusor Eritrosit
- Beberapa Penderita terdapat Anemia Megaloblastik
KOBAL
Meningkatkan : - Hematokrit
- Hemoglobin
- Eritrosit
Pada penderita anemia refrakter seperti :
-Talasemia
-Infeksi kronik
-Penyakit ginjal

Kobal merangsang pembentukan eritropoeitin yang berguna untuk


meningkatkan ambilan Fe oleh sum-sum tulang.
Kobal menyebabkan hipoksia intrasel sehingga merangsang pembentukan
eritrosil.
Sebalik kobal dosis besar justru menekan pembentukan entrosil.

Efek Toksik :
-Erupsi kulit - Tinitus
-Struma - Tuli
-Payah jantung - sianosis
-Koma - angina
-Malaise - anoreksia
-Mual dan muntah
Tembaga
Tembaga dan Fe terdapat dalam sitokrom oksidase ada sangkut
paut dalam metabolisme Cu & Fe.
Defisiensi Cu absorpsi Fe berkurang.

Keracunan Besi
2000 kasus anak 45% kematian.
Dosis Letal untuk anak-anak 3 – 10 g dihitung sebagai besi sulfat.
Keracunan akut 30’-120’ gastroenteratis hemoragik
Ditandai:
• Muntah Hebat
• Nyeri Lambung Kuat
• Diare
• Syok
• Kematian
Kalau Sembuh setelah 20 jam :
• Tekanan darah turun lagi dengan hebat
• Kejang-kejang
• Hepatitis
Terapi:
 5- 10g Deferoksamin oral cegah absorsi
 1- 2g Deferoksamin parenteral ` cegah distribusi
ekskresi ginjal
Deferoksamin bisa menarik besi dari- feritin- transferin &
hemosiderin tapi tidak Hemoglobin atau sitokrom

< 1 jam : bilas Lambung Natriumbikarbonat


 1 jam Nekrosis Peforasi
ANTIANEMIA MAKROSITER = MEGALOBLASTIK:
Terganggu Perkembangan Eritrosit akibat kekurangan;
Vit B12 atau Asam Folat
Kedua Vit tsb berperan pada sintesis Asam Desoksiribonukleat
dalam sel sum-sum tulang yang belum matang dan
mempengaruhi
pembelahan sel. Kurang Vit tsb dalam sum-sum tulang
menyebabkan perlambatan pembelahan sel eritrosit. Pada sum-
sum tulang sel ini tidak matang menjadi eritrosit normal
(normosit) tapi terbentuk megalosit dan sejumlah tahap
pembelahan tak terjadi. Jadi jumlah sel darah yang masuk kedalam
aliran darah akan berkurang

Dibanding normosit, megalosit mengandung terlalu banyak


Hemoglobin disebut juga Anemia Makrositer Hiperkromik
ANEMIA PERNISIOSA
Anemia Makrositer yang Penting karena kekurangan Vit B12
Jangka waktu lama.
Terjadi penyakit ini : Ketidak mampuan mukosa lambung untuk
memproduksi Getah Lambung, jadi juga tidak dibentuk Faktor
Intrinsik Castle (mukoprotein) oleh sel parietal Lambung yang
Berfungsi mengabsorpsi Vit B12 di ileum.

FIC dapat berkurang karena:


 Kerusakan mukosa lambung
 Gangguan fungsi atau struktur ileum
 Penyakit Pankreas
 Adanya infestasi parasit dalam usus

Diagonosa:
Konsentrasi Vit B12 didalam darah dan uji Fungsi Lambung
Kebutuh harian 1 mikrogram dan depot dihati 1000 – 2000 mikrogram
setelah terhenti Absorpsi Vit B12, maka setelah 2,5 tahun baru terjadi
Anemia Megaloblastik

Tanpa pengobatan : Kematian Tanda-tanda:


 Gelembung2, Kulit berwarna kuning seperti Jerami,
 Glositis dan diare
 20-30% kasus terlihat gejala Neurologik akibat kerusakan saraf sum-sum
tulang belakang dengan parestesia dan paresis otot

VIT B12 / SIANOKOBALAMIN:

Defesiensi Vit B12:


 Gangguan hematopoesis
 Gangguan Neurologis
 Kerusakan sel epitel, terutama epitel saluran cerna

Dewasa Penyebab karena Gangguan absorpsi Vit B12


ANEMIA MAKROSITER LAINNYA: Kekurangan Asam Folat

Kebutuhan Asam Folat meningkat:


- Penyakit Infeksi,
 Anemia Hemolitik
 Tumor Ganas

Penyebab:
 Gangguan usus kecil
 Alkoholisme Asupan makanan jelek
 Efek toksik Alkohol pada sel Hepar
 Anemia Hemolitik
 Pengunaan Metotreksat, Trimetroprim : menghambat enzim
dihidrofolat reduktase
 Antikonvulsi &Kontrasepsi oral:menurunkan kadar Folat plasma
Gejala Klinik:
 Menyerupai gejala kekurangan Vit B12
 Glositis
 Diare
 Penurunan berat badan

Perbedaan Klinik antara Defisiensi Asam Folat denganVit B12


Defisiensi Asam Folat tidak menyebabkan kerusakan pada
sarung Mielin tidak ada gangguan Neurologik, tetapi
terlihat gejala Insomia, Pelupa dan Iritabilitas.
Farmakokinetik:
Oral Absorpsi baik
2/3 berikatan Protein Plasma tidak difiltrasi di Ginjal
Distribusi kesemua Jaringan dan menumpuk di CSS
Ekskresi Melalui Ginjal

Interaksi:
Efek Antiepilepsi Fenobarbital , Fenitoin, Primidion Menurun
Meningkatkan serangan

Anda mungkin juga menyukai