sideroblas (sel darah imatur) yang terdapat dalam sumsum tulang. Anemia ini jarang dijumpai. Etiologi Primer • Kelainan mitokondria • Mutasi asam amino levulinat sintase (δ-ALAS mutation) Asam amino levulinat (ALA sintase) adalah enzim yang berperan dalam sintesis heme. Anemia sideroblastik terjadi apabila terdapat mutasi ALA sintase pada kromosom X. Sekunder • Defisiensi nutrisi (tembaga, vitamin B) Tembaga membantu melindungi sistem kardiovaskular, tulang, dan saraf. Tembaga juga bekerja sama dengan zat besi dalam respirasi dan sintesis hemoglobin. Tembaga diyakini diperlukan untuk penyimpanan penggunaan, dan pelepasan besi yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin. Vitamin B=6 membantu membentuk hemoglobin yang mengedarkan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh. Vitamin B6 bisa didapat dari kacang, susu, ikan, dll. • Alkohol Konsumsi alkohol yang berlebih dapat menyebabkan anemia karena defisiensi nutrisi (besi dan folat), hemolisis, sirosis hati, inhibisi piridoksin (vit B-6), dan inhibisi enzim saat sintesis heme. • Obat-obatan • Overdosis zinc Penggunaan zinc dalam jangka panjang dan yang berlebihandapat menyebabkan defisiensi tembaga. Klasifikasi • Anemia Sideroblastik Kongenital • Anemia Sideroblastik yang Didapat (Acquired). Anemia Sideroblastik Kongenital Anemia sideroblastik kongenital merupakan anemia yang disebabkan karena mutasi pada kromosom X. Berupa mutasi pada enzim sintase. Herediter dan jarang dijumpai. Kelainan secara kongenital juga dapat disebabkan karena terdapat gangguan pada mitokondria sehingga sintesis heme menjadi terganggu. Sering dijumpai sebagai kelainan idiopatik. Anemia Sideroblastik Didapat (Acquired) Pada anemia sideroblastik didapat penampakan morfologi harus dilihat secara seksama. Semakin banyak tanda sideroblas maka semakin rendah tingkat progresi dari anemia. Anemia sideroblastok didapat (Acquired) disebabkan karena terjadinya defisiensi nutrisi seperti piridoksin dan tembaga. Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menjadi faktor penyebab. Di beberapa laporan hipotermia dapatmenjadi salah satu faktor pendukung anemia karna dapat menghambat eritropoesis. Epidemiologi • Dari hasil biopsi 25 anak dibawah 13 tahun di Atlanta, Georgia, diketahui bahwa 8% anak menderita anemia sideroblastik. • Pria > wanita • Penderita anemia sideroblastik yang disebabkan oleh mutasi enzim alasintase dapat tidak terdiagnosis hingga dekade keempat sampai dekade kedelapan kehidupan. Gejala Klinis • Kuli memucat • Penderita cepat mengalami lelah • Sering mengalami pusing • Rasa letih, dan nyeri sendi • Terjadi pembengkakan limfa dan hatI • Diarrhea (malabsorption) Patofisiologi Perubahan patofisiologi pada dasarnya terjadi kegagalan inkorporasi besi terhadap senyawa heme di mitokondria. Akibatnya besi akan mengendap pada mitokondria sehingga pada saat dipulas cat pewarnaan akan berbentuk cincin sideroblas yang berupa cincin mengelilingi inti. Hal ini juga akan menyebabkan kegagalan pembentukan hemoglobin disertai dengan eritropoesis yang inefektif sehingga menyebabkan anemia hipokromik mikrositer. Gangguan inkorporasi besi dan portoporfirin (pembentukan heme)
Besi menumpuk pada Gangguan pembentukan
mitokondria hemoglobin
Ring sideroblas Hipokromik mikrositer
Eritropoesis inefektif Anemia
Sideroblastik Tata Laksana • Menghilangkan Zat Beracun Zat beracun seperti zinc dan zat-zat kimia pada obat harus dihilangkan dari tubuh. • Terapi vitamin B 1. Piridoksin 2. Asam Folat • Transfusi • Terapi vitamin B 1. Piridoksin Piridoksin (vitamin B6) merupakan vitamin B kompleks yang termasuk senyawa larut dalam air. Piridoksin dapat memecah asam amino menjadi lebih sederhana. Berperan dalam pemecahan protein sehingga membentuk senyawa seperti dopamine, histamin, serotonin dan adrenalin. Serotonin bermanfaat dalam sistem imunitas tubuh. Secara lebih umum, manfaat dari piridoksin ini adalah untuk pencegahan penyakit jantung, berperan dalam siklus menstruasi dan kehamilan, berperan dalam perkembangan otak, meningkatkan energi pada tubuh, meningkatkan sistem imunitas, dll. 2. Asam Folat Asam folat (vitamin B-9) adalah vitamin yang sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid ke remetilasi homosistein. Vitamin ini terutama penting untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. Asam folat trkandung pada sayuran berdaun seperti bayam, lobak cina, kacang kering dan kacang polong, sereal, biji bunga matahari serta buah-buahan dan sayuran tertentu seperti kentang, tomat, jeruk, adalah sumber yang kaya akan folat. Telur, hati, dan produk-produk gandum juga termasuk bahan makanan yang mengandung banyak asam folat. • Transfusi Transfusi adalah penanganan utama untuk pasien yang tidak memberi reaksi terhadap terapi vitamin B. Terapi ini sangat beresiko sehingga tidak dianjurkan untuk pasien anemia sideroblastik ringan hingga menengah. Pasien dengan anemia sideroblastik cenderung untuk mengahasilkan zat besi yang berlebihan. Transfusi pada anemia sideroblastik dapat memperparah kelebihan zat besi dan dapat mengakibatkan hemocromatosis sekunder dan sirosis.