Anda di halaman 1dari 13

Uterine Fibroids

Pembimbing:
dr. Nataliandra M, Sp. Rad(K)

Sekar Nabila Ramadhani


2110221085
Definisi
• Uterine fibroids (uterine leiomyomata), disebut juga
sebagai mioma uteri, adalah tumor jinak yang berasal
dari otot rahim.
• Fibroids adalah tumor jinak yang tersusun dari otot
polos dan jaringan fibrosa yang dipengaruhi oleh
hormon  estrogen, progesteron
• Biasanya timbul setelah masa pubertas dan menyusut
(shrink) setelah menopause.
• Lokasi
o
Subserosal: berproyeksi ke luar uterus
o
Intramural: pada miometrium
o
Submucosal: berproyeksi ke dalam kavitas uter
• Dapat berada di luar uterus: ligamen pelvis, tuba fallopi,
serviks, vagina.
• Tiap leiomyoma dpt terjadi internal haemorrhage,
fibrosis, calcification, atrophy, atau degenerasi
Etiologi
• Idiopatik
• Faktor-faktor
o
Umur  > 40 thn
o
Faktor genetik  mutasi gen HMG1, HMG1-C, HMG1 (Y) HMGA2, COL4A5, COL4A6, dan
MEDI2
o
Nulipara
o
Menarche prematur dan menopause terlambat
o
Obesitas
Penumpukan jaringan lemak >30  peningkatan konversi androgen menjadi estrogen
dan penurunan sex hormone binding globulin (SHBG)
o
Penyakit komorbid  PCOS, diabetes, hipertensi
o
Gaya hidup sedentari
o
Diet  indeks glikemik tinggi dan tinggi asam lemak omega 3, daging merah
o
Infeksi/iritasi
o
Stress  kortisol dan perangsangan hypothalamo-pituitaryadrenal gland axis
Epidemiologi
• Tumor yang paling sering ditemukan pada sistem reproduksi wanita..
• Muncul pada usia reproduktif  risiko meningkat seiring pertambahan usia  pada
beberapa wanita memiliki 80% risiko saat sebelum menopause
• 50-60% wanita  70% pada usia 50 tahun
• 10,7% pada wanita hamil
• Fibroids merupakan penyebab utama histerektomi
• Semua ras
• Ras kulit hitam >>>
Manifestasi Klinis  lokasi, jumlah, ukuran
• Asimptomatik  incidental finding on imaging
• Simptomatik
o
Perdarahan uterus abnormal  perdarahan menstruasi berlebihan dan menstruasi lama
o
Nyeri pelvis
o
Dispareunia
o
Nyeri punggung
o
Gangguan pada organ sekitar uterus  bladder (urinary frequency and urgency, retensi
urin), bowel (konstipasi)
o
Gx anemia  pusing, lelah, lemah, pucat, dyspnoea
o
Kehamilan  abortus spontan
Patofisiologi
Diagnosis
• Anamnesis  riw. menstruasi, riw. keluarga, gx klinis
• Px fisik
o
Kepala: konjungtiva anemis
o
Abdomen: pembesaran, palpable mass
o
Ekstremitas: kulit pucat
o
Px bimanual dan inspekulo: large asymmetric uterus
• Px Penunjang
o
Test Kehamilan  hCG
o
Px Darah: anemia
o
Px Histopatologi  biopsi endometrium (umur > 35 tahun)  jinak/ganas
o
Px Radiologi: x-ray, usg, CT scan, MRI
AXR
• Not a modality of choice
• Finding: calcified and sometimes large fibroids may be seen as soft tissue or calcified
masses displacing bowel gas
• Amorphous or popcorn calcification
Ultrasound
• Gold standard
• Transvaginal dan transabdominal
• Sensitivitas: 90-99%
• Fibroma subserosal dan intramural  saline-infused sonography
• Fibroid terlihat sebagai suatu massa yang padat, berbatas tegas, hipoekoik
• Heterogeneously hyphoecoic

Fibroid submukosa Fibroid subserosal Fibroid Intramural


• Acoustical shadowing
• Calcified fibroid
• Nekrosis  anechogenic
• Multiple, circular feeding vessels  membedakan
submucosal fibroids dengan endometrial polyps

Acoustical shadowing
Necrotic fibroid Calcified fibroid
Multiple,
circular
feeding
vessels
CT Scan
• Not the investigation of choice
• Incidental
• Finding: uterus membesar, iregular atau sebuah massa pada uterus
• Calcification fibroid  amorphous, hiperdense, atau dapat berada di perifer fibroid
Tata Laksana
• Observasi  asimptomatik
• Medikamentosa
1) Agonis GnRH  down regulasi reseptor GnRH sehingga menurunkan LH dan FSH 
diberikan 3-6 bulan
2) Mifepristone (anti progesteron)  25 mg/hari selama 3 bulan  mengecilkan ukuran
tumor 40%
3) Asam Traneksamat (anti fibrinolitik)  3 x 1 gr/hari selama 3-4 hari dalam sebulan
4) NSAID  mengatasi nyeri dan pendarahan
• Pembedahan  histerektomi (>40 tahun; teknik: laparatomi, mini laparatomi, laparoskopi)
atau miomektomi (fertility sparing; teknik: laparatomi, mini laparatomi, laparoskopi,
histeroskopi)
• Embolisasi Arteri Uterina: embolisasi melalui arteri femoral komunis untuk menghambat
aliran darah ke rahim  iskemia dan nekrosis  sel mengecil
Komplikasi
• Infertilitas
• Prematuritas
• Abortus
• Breech presentation
• Postpartum hemorrhage

Anda mungkin juga menyukai