Anda di halaman 1dari 10

Patofisiologi

• Peningkatan estrogen diperkirakan sebagai faktor perkembangan


fibroadenoma.

• Faktor prekursor embrional yang dormant di kelenjar mammaria →


pembentukan fibroadenoma yang akan berkembang mengikuti aktivitas
ovarium.

• Fibroadenoma berkembang dari unit lobular duktus terminal karena


proliferasi tak terkendali dari komponen epitel dan stroma (stimulasi
estrogen) yang melibatkan bagian dari jaringan sekitarnya.
Patofisiologi (cont.)
• Pertumbuhan jaringan ini sebagian dikompresi → pseudokapsul.

• Unsur stroma → degenerasi myxoid (sklerosis, hialinisasi dan kalsifikasi)

• Elemen epitel → proliferasi dan non-proliferasi dari parenkim payudara


(metaplasia apokrin, hiperplasia duktus, sklerosing adenosis dan kemerahan).

• Fibroadenoma ditandai dengan apokrin metaplasia, hiperplasia duktus, sclerosing


adenosis atau kista.

• Penyebab proliferasi duktus tidak diketahui, diperkirakan sel stroma neoplastik


mengeluarkan faktor pertumbuhan yang mempengaruhi sel epitel.
Klasifikasi FAM
• Common Fibroadenoma
• Ukuran 1 - 3 cm
• Wanita; 21-25 tahun
• Benjolan berbentuk oval atau bulat,
halus, mobile
• 80% dari seluruh kasus fibroadenoma
• Giant fibroadenoma → tumor jinak payudara
• Diameter > 5 cm
• Insidensi 4%
• Wanita hamil dan menyusui
• Ukuran yang besar dan pembesaran massa
enkapsulasi payudara yang cepat
dapat merusak bentuk payudara
• Juvenile fibroadenoma
• Remaja perempuan, dengan insiden 0,5-2%.
• Sekitar 10 - 25% memiliki lesi yang multiple atau
bilateral.
• Afrika dan India Barat > Kaukasia.
• Fibroadenoma mammae juga dapat dibedakan secara
histologi antara lain:
Fibroadenoma Pericanaliculare
Fibroadenoma intracanaliculare
Diagnosis
• Tidak bergejala → pertumbuhan relative lambat.

• Benjolan dengan permukaan yang licin dan merah.

• Jarang nyeri.

• Secara morfologi: Nodul diskret yang soliter, mobile, ukuran 1-10 cm.

• Membesar pada akhir siklus menstruasi dan selama kehamilan.

• Pemeriksaan sitologi terlihat stroma halus, seluler dan myxoid, menyerupai


stroma intralobular, memagari glandular dan bagian kistik dengan epitel.
Diagnosis (cont.)
• Pemeriksan fisik → massa soliter, diskret, dan mobile.

• Diameter kira-kira 1 - 3 cm, ukuran dapat bertambah → nodul dan lobus.

• Lokasi: Kuadran lateral atas payudara (paling sering).

• Pemeriksaan histologi, diameter 3 mm, ditemukan penigkatan selularitas.

• Terlihat kelompok sel multipel yang padat dan disosiasi sel ductus →
staghorn dan tersusun monolayer.

• Tiap sel memiliki nukleus bundar monomorfik dengan kromatin granular dan
nukleoli kecil.
Diagnosis (cont.)
• Terdapat banyak sel stroma memanjang dengan nukleus menyerupai jarum.

• Adenosis sklerosing, metaplasia apokrin papilar, dan kalsifikasi epitel →


resiko kanker payudara ↑.
• Mammografi → massa berbentuk bulat atau oval, batas tegas.
• Gambaran kalsifikasi kasar yang menyerupai pop corn dan gambaran
kalsifikasi kasar yang heterogen.

• Fibrodenoma memiliki densitas yang sama dengan jaringan kelenjar


sekitarnya, tetapi pada fibroadenoma yang besar, dapat menunjukkan
densitas yang lebih tinggi.
Diagnosis (cont.)

• Post menopause komponen fibroglandular dari fibroadenoma akan

berkurang dan hanya meninggalkan gambaran kalsifikasi dengan

sedikit atau tanpa komponen jaringan ikat.


Gejala klinis

• Benjolan permukaan payudara, batas tegas, konsistensi padat dan kenyal,


mobile.

• Diameter benjolan: 1-4 cm.

• Nyeri (jarang).

Anda mungkin juga menyukai