Anda di halaman 1dari 36

Refleksi Kasus

Abnormal Uterine Bleeding - L


Muhammad Adriansyah HS
Devita Rahmawati Sutrasno
Identitas
• Nama : Ny. D
• Umur : 41 tahun
• Alamat : Kaliputih
• Pendidikan : SD
• Status : Menikah
Anamnesis
9/03/15
–RPS
Pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak tadi pagi,
banyak darah kira-kira 1 gelas, gumpalan (-), prongkol2 (+), nyeri
perut (-), warna merah terang., BAB tidak ada keluhan, mual
muntah (-), demam (-). BAK tidak ada keluhan. Obat yang
diminum rutin obat pil kontrasepsi.
–Riwayat menstruasi
Menarche usia 14 tahun, siklus normal setiap bulan (28 hari)
selama 10-14 hari.
• Hari 1-3 ganti pembalut 5 kali. Nyeri haid (+)

Nov Jan Feb Maret 9


Des
2015
Anamnesis
–Riwayat obstetri
•I: 26 tahun, perempuan, spontan, - gr, sehat
•II: 18 tahun, Laki-laki, spontan,- gr, sehat

2/6/2018
Anamnesis
–Riwayat kontrasepsi
Memakai kontrasepsi pil teratur selama 18 tahun
–RPD
Riwayat DM, HT, peny. Jantung, asma, alergi, disangkal.
Riwayat operasi tidak ada, riwayat keganasan di
keluarga tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
9/03/15
Keadaan Umum: baik, compos mentis, anemis (-)
Tanda Vital: TD 150/100 mmHg, N 84x/mnt, RR 20 mnt,
T 36,4 C
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Abdomen
–Inspeksi
Terlihat benjolan pada abdomen kuadran suprapubik berbentuk
irreguler kesan padat
–Auskultasi
Suara peristaltik usus dbn
–Perkusi
Sistem pencernaan timpani
–Palpasi
Abdomen supel, nyeri tekan (-), Massa (-)
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Thorax
– Inspeksi: pengembangan thorax normal, ictus
cordis tidak terlihat
– Palpasi: ictus cordis teraba linea midclavicula
sinistra SIC V
– Perkusi: cardiomegali (-)
– Auskultasi: murmur (-), gallop (-)
• Pemeriksaan Kepala
– Konjunctiva anemis (-)
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Ginekologis

– Periksa Dalam
v/u tenang, dinding vagina licin, serviks utuh mencucu, OUE
tertutup, darah (-), nyeri (-), Corpus uteri setelur bebek,
retrofleksi, parametrium kanan kiri lemas, cavum douglas tidak
menonjol

– Pemeriksaan in speculo
Perdarahan (-), laserasi (-), discharge (-), OUE tertutup, lesi pada
serviks(-)
• Pemeriksaan Ekstremitas
– Edema (-), lnn inguinal tidak teraba
Differential Diagnosis
• Abnormal uterine bleeding ec Polyp
• Abnormal uterine bleeding ec Adenomeiosis
• Abnormal uterine bleeding ec leiomyoma
• Abnormal uterine bleeding ec malignancy
Pemeriksaan Penunjang
•Laboratorium Darah Rutin (9/03/15) •Gol darah o
–WBC 7,64 x 10^3 / uL – CT: 5’00
–Neu 61,2 % – BT 1’55
–Lym 27,2 %
–Mono 7,69 % •Kimia darah
– glukosa 97 mg/dL
–Eos 4,08 % – albumin 3,72 g/dL
–Baso 0,779 % – SGOT 27,2 U/L
– SGPT 10,2 U/L
– urea 12,5 mg/dL
–RBC 5,03 X 10^6 / uL – kreatinin 0,69 mg/dL
–Hb 7,68 g/dL – natrium 135 mmol/L
– kalium 4 mmol/L
–Hct 37,5 % – Cl 92 mmol/L
–MCV 54,6 fL – HbsAg (-)
–MCH 25,4 pg
•PP test
– MCHC 28,0g/dl – Negatif
– RDW 15,6%

–PLT 486 x 10^3 / uL


Pemeriksaan Penunjang
•Hasil USG (11/03/15)
Tampak uterus membesar
dengan echostruktur yang
meningkat ,Tampak lesi
ukuran 4,6 cm di fundus uteri.
Kesan: myoma uteri.
Diagnosis
• Abnormal uterine bleeding ec suspek
Leiomyoma
Treatment
•Perbaikan KU.
•Transfusi PRC sampai HB >10
•As Mefenamat 3x500 mg
Abnormal Uterine Bleeding
Etiologi
• Kemungkinan penyebab AUB dibedakan
berdasarkan usia reproduksi.

• Pada wanita premenopause, penyebab


tersering AUB adalah PUD (perdarahan
uterine disfungsional)

• Pada wanita usia perimenopause, penyebab


yang paling mungkin adalah hiperplasia atau
karsinoma endometrium.
DD dari AUB
• Komplikasi Kehamilan • Trauma
– Kehamilan intrauterin – Laserasi, abrasi
– Kehamilan ektopik – Corpal
– Abortus sponta • Neoplasma maligna
– Penyakit trofoblastik – Cervical
gestational
– Endometrial
– Plasenta previa
– Ovarian
• Infeksi
• Patologi pelvis jinak
– Cervicitis
– Polip serviks
– Endometritis
– Polip endometrial
– Leiomyoma
– Adenomyosis
DD dari AUB
• Penyakit sistemik • Medikasi/iatrogenik
– Penyakit hepar – IUD
– Penyakit renal – Hormon (pil KB,
– Koagulopati estrogen, progesteron)
– Trombositopenia – Anovulatory cycle
– Von Willebrand’s disease – Hipotiroid
– Leukemia – Hiperptolactinemia
– Cushing’s disease
– PCOS
Klasifikasi FIGO
• Polyp • Coagulopathy
• Adenomyosis • Ovulatory dysfunction
• Leiomioma • Endometrial
• Malignancy & • Iatrogenic
hyperplasia • Not yet classified
Malignancy and hyperplasia
• Penyebab AUB yang jarang namun harus
dipertimbangkan pada wanita semua usia
• Pada wanita menopause malignancy menjadi
penyebab umum dari AUB.
AUB pada Wanita Perimenopause
• PP test • DD
• DD terbanyak adalah – Kanker serviks
hiperplasia endometrial – Servisitis
dan karsinoma – Vaginitis atrofi
endometrial – Atrofi endometrial
• Biopsi endometrial – Fibroid submukus
dilakukan bila PP test (-) – Hiperplasia endometrial
– Polip endometrial
• USG transvaginal,
sonohysterography,
kuret
• Histeroskopi
AUB pada wanita postmenopause
• Penyebab terbanyak • DD
adalah karsinoma – Kanker serviks
endometrium – Servisitis
• HRT? – Vaginitis atrofi
• Biopsi endometrial dan – Atrofi endometrial
USG transvaginal – Fibroid submukus
– Hiperplasia endometrial
– Polip endometrial
Leiomyoma
Definisi
• Uterine leiomyoma adalah kondisi yang
berhubungan dengan myoma, fibromyoma,
atau fibroid.
• Lesi ini berasal dari jaringan myomentrium
uterus
Leiomyoma
•Epidemiologi
– Leiomyoma adalah tumor jinak yang paling sering
ditemaka di traktus genitalis wanita
– Tetapi untuk prevalensi belum begitu diketahui
– Insidensinya lebih sering ditemui pada level
histology daripada insidensi level klinis 2:1
– 60% diidap oleh wanita dengan usia lebih dari 45
tahun,dan orang kulit hitam memiliki resiko lebih
tinggi dibandig kulit putih
Leiomyoma
•Etiologi
Tidak diketahui secara pasti, teori terbanyak adalah pajanan
estrogen yang berebihan
•Faktor Risiko
– Obesitas
– Pemakaian tamoksifen
– Estrogen (HRT)
– Menopause terlambat
– Kontrasepsi oral
– Menarche dini
– DM
– Merokok
– PCO
– Nullipara
Leimyoma
• Gejala
– Perdarahan menstruasi yang banyak dan lama > 7
hari (Mennorhagia)
– Nyeri pinggul
– Sering berkemih
– Adanya kesulitan untuk berkemih
– Konstipasi
– Nyeri punggung atau juga nyeri kaki
Pemeriksaan Penunjang

• Gold Standard Diagnosis dengan biopsi PA dari lesi yang


didapatkan dengan cara kuret.

• USG untuk mendapatkan gamparan uterus dan


memperkerikan besarnya
• Pemeriksaan seperti lab darah rutin dan serum thyroid untuk
mengekslusi adanya gangguan perdarahan atu kelainan
thyroid
• MRI untuk menunjukkan ukuran dan letaknya
• Hysterosonography untuk melihat cavum uterus dan
endometrium
• Hysterosalpingography dan hysteroscopy
Treatment
• Gn-RH agonist untuk mengecilkan ukuran dari massa
tersebut dengan cara memblok produksi estrogen dan
progesterone sehinga menciptaka keadaan seperti
menopause,
• Progestin Untuk megontrol jumlah perdarahnnya
• NSAID untuk menghilangkan nyeri
Minimal Invasif therapy
• Uterine artery embolization
• Myolisis
• Hysteroscopic myomectomy : apabila lesinya
berada di submucosal
• Endometrial ablation and resection of
submucossal
Invasif therapy
• Abdominal myomectomy
• Hysterectomy
Komplikasi
Prognosis
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai