0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan15 halaman
Heat stroke adalah kondisi parah yang ditandai dengan suhu tubuh melebihi 104°F dan gangguan neurologis. Penyebabnya adalah peningkatan produksi panas tubuh atau penurunan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas. Gejala klinisnya meliputi hipertermia, kebingungan, dan kejang. Diagnosis didasarkan pada riwayat dan pemeriksaan fisik. Pengobatan prioritaskan menurunkan suhu tubuh dengan metode pendinginan se
Heat stroke adalah kondisi parah yang ditandai dengan suhu tubuh melebihi 104°F dan gangguan neurologis. Penyebabnya adalah peningkatan produksi panas tubuh atau penurunan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas. Gejala klinisnya meliputi hipertermia, kebingungan, dan kejang. Diagnosis didasarkan pada riwayat dan pemeriksaan fisik. Pengobatan prioritaskan menurunkan suhu tubuh dengan metode pendinginan se
Heat stroke adalah kondisi parah yang ditandai dengan suhu tubuh melebihi 104°F dan gangguan neurologis. Penyebabnya adalah peningkatan produksi panas tubuh atau penurunan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas. Gejala klinisnya meliputi hipertermia, kebingungan, dan kejang. Diagnosis didasarkan pada riwayat dan pemeriksaan fisik. Pengobatan prioritaskan menurunkan suhu tubuh dengan metode pendinginan se
1710211087 • Heat stroke adalah heat-related illness yang paling parah. • Didefinisikan sebagai suhu tubuh melebihi 40°C (104°F) yang berkaitan dengan disfungsi neurologis. Epidemiologi • Third most common cause of exercise-related death in U.S. high schools • US: 334 kematian/tahun • Meningkat pada musim panas • Pada negara iklim subtropis -> uncommon • Insidensi tinggi pada bayi, anak, elderly Etiologi • Peningkatan produksi panas tubuh • Penurunan heat loss -> peny. (heat production) -> peningkatan kulit, alkohol, barbiturat, diuretik, metabolisme tubuh (Infections, beta blocker, antihistamin, suhu Sepsis, Stimulant drugs, Thyroid udara tinggi, kelembaban udara storm) dan/atau peningkatan tinggi aktivitas muskular (Exercise, • Penurunan kemampuan untuk Convulsions, Tetanus, aklimatisasi -> anak2, elderly, Sympathomimetics, Thyroid storm) diuretik, hipokalemia • Penurunan respon perilaku -> tdk dpt menkontrol lingkungan dan intake air Klasifikasi • Exertional Heat Stroke -> heat production -> melakukan aktivitas berat dalam jangka waktu yg lama pada keadaan cuaca panas dan/atau kelembaban tinggi • Nonexertional Heat Stroke -> kegagalan tubuh utk heat loss -> pasien yg sangat muda/tua, menderita peny kronis pada heat wave atau pada daerah yg biasanya tdk mengalami cuaca panas yg panjang Manifestasi Klinis • Confusion, altered mental status, slurred speech • Loss of consciousness (coma) • Hot, dry skin or profuse sweating • Seizures • Very high body temperature (hipertermia) Exertional Heat Stroke Nonexertional Heat Stroke • Hipertermia • Hipertermia • Profuse sweating • Anhidrosis • Suhu tubuh 41°C • Preceding symptoms -> • CNS symptoms -> irritability, abdominal and muscular delusions, irrational behavior, cramping, nausea, vomiting, hallucinations, coma, seizures, diarrhea, headache, dizziness, cranial nerve abnormalities, dyspnea, weakness cerebellar dysfunction, and • Syncope and loss consciousness opisthotonos. Diagnosis Anamnesis -> cuaca panas, riw. aktivitas • Muskuloskeletal -> nyeri berat pd cuaca panas atau penyakit kronis, tekan, kram alloanamnesis (hilang kesadaran) Px Penunjang Px fisik • ABG -> alkalosis respiratori • Tanda Vital atau asidosis metabolik – Suhu -> ≥ 41°C (EHS) – Nadi -> takikardi • Px darah -> peningkatan – Tekanan darah -> dapat normal/hipotensi WBC – RR -> takipnea • Gula darah -> hipoglikemia • Px Elektrolit -> • CNS -> delirium, confusion, delusions, hipernatremia (dehidrasi), convulsions, hallucinations, ataxia, hipokalemia tremors, dysarthria Tata Laksana • Emergency -> A, B, C -> bawa ke tempat dgn suhu rendah -> buka baju pasien -> ice pack di leher, aksila, groin; disemprot air dingn; dikipasi -> kontak RS • Monitor airway, reduce the temperature, limit the production of heat, optimize circulation, and monitor for and treat complications • goal of treatment -> reduce the temperature by at least 0.2°C/min to approximately 39°C. Cooling Method • Paling efektif -> pasien direndam di air dingin selama 5-10 mnt -> pasien menggigil menandakan suhu tubuh 37°C (98.6°F) • Evaporative heat loss -> buka semua baju pasien, sesekali semprot tubuh dengan air suam-suam kuku dan kipasi tubuh dgn udara kencang • Metode lain -> peritoneal, thoracic, rectal, and gastric lavage with ice water; cold intravenous fluids; cold humidified oxygen; cooling blankets; wet towels. • Hidrasi -> normal salin atau ringer laktat 1 liter pada 1 jam pertama • Kejang -> IV lorazepam 4 mg lalu 2 mg setelah 5- 10 mnt (dewasa) Pencegahan • Edukasi fx risiko dan perbaikan kebiasaan -> batasi konsumsi alkohol dan obat-obatan, hindari obat yg pengaruhi mekanisme heat loss • Hindari olahraga pada cuaca panas dan kelembaban tinggi -> pagi dan sore hari • Gunakan pakaian yang sesuai dengan cuaca panas • Pemberian cairan saat haus • Melakukan cooling method saat olahraga • Diet seimbang dan gaya hidup sehat Prognosis • Terapi tertunda -> mortality rate 80% • Indikator prognosis buruk – Suhu inisial > 41°C – Suhu 39°C pada pemberian cooling method agresif – Koma > 2 jam – Severe pulmonary edema – Delayed/prolonged hypotension