Anda di halaman 1dari 15

Heat Stroke

Sekar Nabila Ramadhani


1710211087
• Heat stroke adalah heat-related illness yang paling
parah.
• Didefinisikan sebagai suhu tubuh melebihi 40°C
(104°F) yang berkaitan dengan disfungsi
neurologis.
Epidemiologi
• Third most common cause of exercise-related death in U.S.
high schools
• US: 334 kematian/tahun
• Meningkat pada musim panas
• Pada negara iklim subtropis -> uncommon
• Insidensi tinggi pada bayi, anak, elderly
Etiologi
• Peningkatan produksi panas tubuh • Penurunan heat loss -> peny.
(heat production) -> peningkatan kulit, alkohol, barbiturat, diuretik,
metabolisme tubuh (Infections, beta blocker, antihistamin, suhu
Sepsis, Stimulant drugs, Thyroid udara tinggi, kelembaban udara
storm) dan/atau peningkatan tinggi
aktivitas muskular (Exercise, • Penurunan kemampuan untuk
Convulsions, Tetanus, aklimatisasi -> anak2, elderly,
Sympathomimetics, Thyroid storm) diuretik, hipokalemia
• Penurunan respon perilaku -> tdk
dpt menkontrol lingkungan dan
intake air
Klasifikasi
• Exertional Heat Stroke -> heat production -> melakukan
aktivitas berat dalam jangka waktu yg lama pada keadaan
cuaca panas dan/atau kelembaban tinggi
• Nonexertional Heat Stroke -> kegagalan tubuh utk heat loss
-> pasien yg sangat muda/tua, menderita peny kronis pada
heat wave atau pada daerah yg biasanya tdk mengalami
cuaca panas yg panjang
Manifestasi Klinis
• Confusion, altered mental status, slurred speech
• Loss of consciousness (coma)
• Hot, dry skin or profuse sweating
• Seizures
• Very high body temperature (hipertermia)
Exertional Heat Stroke Nonexertional Heat Stroke
• Hipertermia • Hipertermia
• Profuse sweating • Anhidrosis
• Suhu tubuh 41°C
• Preceding symptoms ->
• CNS symptoms -> irritability,
abdominal and muscular
delusions, irrational behavior,
cramping, nausea, vomiting,
hallucinations, coma, seizures,
diarrhea, headache, dizziness,
cranial nerve abnormalities,
dyspnea, weakness
cerebellar dysfunction, and
• Syncope and loss consciousness opisthotonos.
Diagnosis
Anamnesis -> cuaca panas, riw. aktivitas • Muskuloskeletal -> nyeri
berat pd cuaca panas atau penyakit kronis, tekan, kram
alloanamnesis (hilang kesadaran) Px Penunjang
Px fisik • ABG -> alkalosis respiratori
• Tanda Vital atau asidosis metabolik
– Suhu -> ≥ 41°C (EHS)
– Nadi -> takikardi • Px darah -> peningkatan
– Tekanan darah -> dapat normal/hipotensi WBC
– RR -> takipnea • Gula darah -> hipoglikemia
• Px Elektrolit ->
• CNS -> delirium, confusion, delusions,
hipernatremia (dehidrasi),
convulsions, hallucinations, ataxia,
hipokalemia
tremors, dysarthria
Tata Laksana
• Emergency -> A, B, C -> bawa ke tempat dgn suhu
rendah -> buka baju pasien -> ice pack di leher, aksila,
groin; disemprot air dingn; dikipasi -> kontak RS
• Monitor airway, reduce the temperature, limit the
production of heat, optimize circulation, and monitor
for and treat complications
• goal of treatment -> reduce the temperature by at least
0.2°C/min to approximately 39°C.
Cooling Method
• Paling efektif -> pasien direndam di air dingin selama 5-10
mnt -> pasien menggigil menandakan suhu tubuh 37°C
(98.6°F)
• Evaporative heat loss -> buka semua baju pasien, sesekali
semprot tubuh dengan air suam-suam kuku dan kipasi tubuh
dgn udara kencang
• Metode lain -> peritoneal, thoracic, rectal, and gastric lavage
with ice water; cold intravenous fluids; cold humidified
oxygen; cooling blankets; wet towels.
• Hidrasi -> normal salin atau ringer laktat 1 liter
pada 1 jam pertama
• Kejang -> IV lorazepam 4 mg lalu 2 mg setelah 5-
10 mnt (dewasa)
Pencegahan
• Edukasi fx risiko dan perbaikan kebiasaan -> batasi konsumsi
alkohol dan obat-obatan, hindari obat yg pengaruhi mekanisme
heat loss
• Hindari olahraga pada cuaca panas dan kelembaban tinggi ->
pagi dan sore hari
• Gunakan pakaian yang sesuai dengan cuaca panas
• Pemberian cairan saat haus
• Melakukan cooling method saat olahraga
• Diet seimbang dan gaya hidup sehat
Prognosis
• Terapi tertunda -> mortality rate 80%
• Indikator prognosis buruk
– Suhu inisial > 41°C
– Suhu 39°C pada pemberian cooling method agresif
– Koma > 2 jam
– Severe pulmonary edema
– Delayed/prolonged hypotension

Anda mungkin juga menyukai