Anda di halaman 1dari 30

JERRY HARTINA ADI SAPUTRI

TKHI PERAWAT EMBARKASI SURABAYA


9 DZULHIJAH 1435 H
BP ARAFAH
LEBIH
70%
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
Heat Stroke terjadi akibat pengaruh iklim panas
global serta akibat kelelahan pada iklim tersebut
Petugas kesehatan haji harus memahami dan cepat
tanggap dalam pengelolaan peningkatan suhu tubuh
pada jamaah haji sehingga heat stroke dapat
sepenuhnya di cegah dan diatasi.
Heat Stroke.. ???
suatu kelainan pada tubuh
yang disebabkan karena
terpaparnya dengan udara
panas yang tinggi yang
menyebabkan
meningkatnya suhu tubuh
(hipertermi) bisa
mencapai 106F (41C)
disertai dengan kelainan
fisik dan neurologis.
Heat stroke merupakan keadaan darurat
serius dimana sistim pendingin tubuh
berhenti bekerja
Penyebab
Kondisi cuaca panas ekstrim (> 41 derajad C)

Gangguan termoregulasi
Dehidrasi berat
Gangguan sistem sirkulasi
WASPADAI
bila jamaah haji
Infeksi virus sebelumnya
Dehidrasi
Kelelahan CUACA
Kegemukan PANAS
kurang tidur
kebugaran fisik yang buruk
kurangnya aklimatisasi
STADIUM
I. Heat Exhaustion (Lelah Panas)
II. Heat Cramp (Kejang Panas)
III. Heat Stroke
Heat Exhaustion (Lelah Panas)
Kulit panas dan kering,
lemas,
haus,
pusing,
lelah,
mual,
pucat
nafsu makan menurun,
disorientasi
Heat Cramp (Kejang Panas)
Tingkat lebih lanjut dari Heat Exhaustion
Suhu badan naik (sampai 38-39C)
Kejang otot (otot betis)
Heat Stroke
Hyperpirexia (suhu > 39oC)
Kulit kering, tidak berkeringat
Takhikardi, sulit bernafas
Halusinasi, confusion, disorientasi
Tekanan darah meningkat atau menurun
Berbicara tidak menentu (mengigau)
Kesadaran dapat menurun sampai koma
Tujuan
Menurunkan suhu tinggi secepat mungkin,
karena mortalitas langsung berhubungan
dengan durasi hipertermia

Penanganan simultan berfokus pada


stabilitas oksigenasi melalui ABC
pendukung hidup dasar
PENATALAKSANAAN
Hindari organ/bagian badan dari kerusakan permanen
#Yang utama dinginkan pasien
Pindahkan pasien ke ruang yang sejuk atau ruang
terbuka yang terlindung dari panas matahari (kalau
ada yang ber-AC)
Longgarkan pakaian
Berikan air pada kulit (semprotkan air dingin melalui
semprotan air)
Kipasi pasien dengan fan atau koran dan lainnya
untuk mempercepat penguapan dan berikan
kantong es di ketiak
lanjutan

Berikan air minum bila pasien tersebut


mampu untuk minum
Masage pasien untuk meningkatkan sirkulasi
dan mempertahankan vasodilatasi selama
prosedur pendinginan
Berikan cairan infus garam fisiologis (NaCL
0,9%)
Lanjutan

Pantau suhu tubuh tiap 30 menit


Beri oksigen untuk menyuplai kebutuhan
jaringan yang meningkat karena kondisi
hipermetabolik
Pantau produksi urine, pantau input dan output
ANTISIPASI HEAT STROKE
Aklimatisasi atau menyesuaikan dengan suhu
panas
Tidak berada diterik matahari langsung, antara
pukul 10.00 s/d 16.00
Jika keluar pondokan/hotel bawa payung dan
berbekal minuman dan semprotan air
Minum setiap hari paling sedikit 5-6 liter atau 1
gelas setiap jam, jangan menunggu sampai haus
Pada saat di luar rumah/pondokan/hotel
dianjurkan sering menyemprotkan air ke muka
dan bagian tubuh lainnya
lanjutan
Hindari minum kopi, karena akan mempercepat
dehidrasi
Tidak melakukan aktivitas berlebihan pada saat
terik panas matahari
Usahakan kondisi badan tetap segar, cukup
istirahat dan tidur 6-8 jam sehari semalam
Pakailah pakaian yang agak longgar agar
memudahkan penguapan dan sedapat mungkin
berwarna putih
lanjutan
Gunakan sunscreen untuk mencegah kulit
terbakar matahari
Gunakan payung untuk menutup kepala agar
terlindung dari terik matahari
Jika terasa letih, stop aktivitas dan usahakan
ketempat yang sejuk
WASPADAI
Dehidrasi
ARF
Syok hypovolemik
Koma

Anda mungkin juga menyukai