Anda di halaman 1dari 56

KESLAP

BY : dr. STEVANY NURIFIN


RULING
• CEDERA PANAS
• GIGITAN ULAR
• CPR
SUHU LINGKUNGAN

SUHU TUBUH
TETAP

KERUSAKAN SISTEM
FISIOLOGIS TUBUH
FISIOLOGI PANAS TUBUH
FUNGSI VITAL TUBUH

metabolisme
zat makanan ENERGI + PANAS + sisa met.

diatur oleh hipotalamus otak


tetap  37 C

DITAHAN
DIBUANG

vasodilatasi
vasokonstriksi
MEKANISME PEMBUANGAN
PANAS
• KULIT melalui evaporasi, radiasi dan konduksi
(75 %)
• PARU-PARU melalui penguapan pada
pernafasan (20%)
• EKSKRESI melalui urin dan feses (25%)

DIPENGARUHI BERBAGAI FAKTOR


GANGGUAN YG DISEBABKAN OLEH
PENGARUH UDARA PANAS PADA MANUSIA

 KEJANG PANAS ( heat cramp )


 KELELAHAN PANAS ( heat exhaustion )
 SENGATAN PANAS ( heat stroke )
Kerja otot yang berat dan lama pada lingkungan
yang panas ( > 37,9 ºC ) dan disertai pengeluaran
keringat yang terlalu banyak serta kehilangan
garam dan elektrolit
GEJALA

• Gelisah, kesakitan
• Nadi cepat, tensi normal
• Kulit pucat, basah
• Kejang-kejang pada otot perut, fleksor
tungkai dan lengan disertai nyeri yg hebat
yang hilang timbul
PENANGANAN

• Baringkan di tempat teduh, dan dinginkan


• Berikan garam dapur / tablet garam dalam air
minum
• IVFD NaCl isotonik 1000 cc
• Kompres panas pada otot yg kejang
merupakan KONTRA INDIKASI
terlalu lama bekerja di udara panas disertai
kehilangan cairan tubuh dalam jumlah besar
dan syok
GEJALA
• Kesadaran menurun
• Rasa lemah, lelah, panas
• Pusing, sakit kepala, terasa berputar, mual,
muntah, penglihatan kabur
• Kulit pucat dan dingin, banyak keringat
• Sesak nafas
• Otot kejang dan nyeri ( heat cramp )
PENANGANAN
• Pindahkan ke tempat yang teduh, dinginkan
• IVFD NaCl 1500 cc tetesan cepat
• Berikan O2
• Monitor dengan ketat Tensi, Nadi, kesadaran
• Bila ada tanda-tanda kegagalan sirkulasi
merupakan indikasi untuk evakuasi
kegagalan sistem pengaturan suhu tubuh
akibat aktifitas di udara panas yang ditandai
dengan suhu tubuh yang sangat tinggi serta
gangguan kesadaran dan kejang-kejang otot
GEJALA
• Penurunan kesadaran didahului perubahan
kesadaran, disorientasi, gelisah / ketakutan
(“kesurupan / kemasukan setan / guna-
guna”)
• Lemah, mual, muntah
• Kulit kemerahan, panas, kering, suhu > 41C
• Nadi sangat cepat, lemah, syok, nafas cepat
dangkal
• Kejang-kejang otot
PENANGANAN
• Merupakan kasus EMERGENCY yang perlu
perawatan secara intensif ( ICU )
• Turunkan suhu tubuh secepatnya, monitor
temperatur rectal tiap 30 menit ( tidak boleh
lebih rendah dari 38,5C )
• IVFD NaCl guyur ( 2 jalur ), oksigen, koreksi
elektrolit
• Anticonvulsan bila kejang
• Monitor ketat “vital sign”
KESEMAPTAAN (PHYSICAL FITNESS)
• Penyakit akut dan kronis
• Riwayat cedera panas sebelumnya
• Alkoholik
• Kurang istirahat / tidur / kecapaian
• Overweight / obesitas
• Kelainan kulit yang menghalangi pelepasan
panas
AKLIMATISASI
• Penyesuaian diri terhadap kondisi
lingkungan
• Pada daerah latihan yg panas dibutuhkan 1-
2 minggu dengan intensitas latihan
bertahap
KEADAAN CUACA
• meliputi suhu udara dan kelembaban
• suhu udara dan kelembaban yang tinggi akan
meningkatkan resiko terjadinya cedera panas
• berat ringannya kondisi medan berpengaruh
terhadap cepat atau lambatnya terjadinya
cedera panas
BENTUK LATIHAN
• perencanaan latihan harus memperhatikan
kondisi cuaca daerah latihan
• beban kerja dan lamanya latihan hendaknya
dibatasi pada hari-hari pertama di daerah
latihan yang kemudian dinaikkan secara
bertahap
• beban latihan yang berat diletakkan pada
jam-jam pagi atau sore
• pemberian istirahat di tempat teduh perlu
dijadwalkan disetiap kegiatan lapangan di
udara panas
MAKANAN
• kebutuhan makanan dan minuman
disesuaikan dengan kegiatan fisik yang akan
dilakukan
• latihan berat sebaiknya dilakukan 1 jam
setelah makan

TIDUR
• untuk menghindari efek kumulatif kelelahan
diperlukan tidur sekitar 7 jam sehari
• kualitas tidur harus cukup baik
PENGETAHUAN TENTANG CEDERA PANAS
• pengetahuan tentang cedera panas penting
untuk dimiliki dengan baik oleh anggota
kepolisian agar secara dini dapat
mendeteksi diri dan mendapatkan
pertolongan untuk menghindari korban sia-
sia
PARTISIPASI
• pengetahuan yang baik tentang bahaya
cedera panas sangat penting untuk setiap
Komando agar dalam perencanaan latihan,
faktor preventif cedera panas sudah
dipertimbangkan
• deteksi dini dan penanganan secara dini akan
mengurangi jatuhnya korban cacat / mati dari
cedera panas
• suatu alat untuk mengukur panas dan
kelembaban lingkungan, yang dipasang di
lapangan, tempat latihan diselenggarakan

• dapat mengukur panas lingkungan dengan


radius ± 15 Km, dipasang minimal ½ jam
sebelum latihan dimulai
BENDERA HIJAU
INDEX WBGT = 77° - 84° F
25° - 28,8 ° C
latihan fisik berat bagi anggota Polri yang belum terlatih harus dilakukan
hati-hati

BENDERA KUNING
INDEX WBGT = 85° - 87° F
29,44° - 30,55 ° C
latihan fisik berat di daerah panas bagi anggota Polri / siswa yg belum
aklimatisasi dan kurang dari 3 minggu tidak boleh dilakukan
BENDERA MERAH

INDEX WBGT = 88 0 - 89 0 F
31,11 0 - 31,66 0 C
aktivitas fisik untuk semua siswa yang
melaksanakan pendidikan lebih dari 12 minggu ,
panggota Polri terlatih dan sudah aklimatisasi
melakukan kegiatan terbatas dan tidak boleh lebih
dari 6 jam sehari
BENDERA HITAM

INDEX WBGT = > 90 0 F


> 32,2 0 C
harus mengurangi beban latihan
bahkan
SEMUA LAT FISIK HRS DIHENTIKAN
GIGITAN ULAR
Pada Ular Berbisa, dibagi dalam dua kelompok :
1. Neurotoksin
melumpuhkan sistim saraf pusat,
melumpuhkan jantung dan sarah pernafasan.
Ular Kobra, ular Mamba, ular Laut, Krait, Ular
Karang.
2. Hemotoksin
menyerang sistim sirkulasi darah dan sistim
otot dan dapat menyebabkan kerusakan
jaringan, gangrene, kelumpuhan permanen
kemapuan bergerak otot.
Rattle Snake, Coppe head, dan Cotton mouth.
3.Beberapa jenis ular memiliki Neurotoksin
ataupun Hemotoksin.
TINDAKAN

1. Korban jangan banyak bergerak.

2. Pasang torniquet.

3. Keluarkan bisa ular dengan


menghisap darah dengan alat
5. Bekas luka usahakan lebih rendah dari
jantung.
6. Bila penderita tidak dapat bernafas,
lakukan pernafasan buatan.
7. Segera hubungi dokter / RS untuk
mendapatkan anti bisa ular dan
penanganan lanjutan.
SERANGAN JANTUNG
• Kondisi di mana pasokan darah
menuju ke jantung terhambat
disebabkan oleh penggumpalan darah
atau penumpukan lemak, kolesterol,
dan unsur lainnya.
• Gangguan aliran darah ke jantung ini
bisa merusak atau menghancurkan
otot jantung dan bisa berakibat fatal
ANATOMI
GEJALA
Faktor Resiko
• Merokok.
• Diabetes.
• Kolesterol tinggi.
• Tekanan darah tinggi.
• Kebiasaan mengonsumsi makanan
berlemak.
• Berat badan berlebih atau obesitas.
PERTOLONGAN
PERTAMA
• CPR
Resusitasi jantung paru
Pijat jantung
Nafas buatan

TENAGA MEDIS TERLATIH....


Chest Compression Only (CCO) CPR
Hanya melakukan pijat jantung

SEMUA ORANG BISA.....


1. CEK kondisi sekitar
2. CEK kesadaran & nafas
3. CALL bantuan
4. Tdk ada respon, lakukan
pijat jantung
1. Pangkal telapak pada
tengah dada
2. Letakkan telapak lain di
atasnya
3. Kunci siku
4. Pijat dengan kuat dan
cepat
• 5 cm
• 100x / menit
KECUALI
1.Korban bernafas
2.Bantuan datang
3.Terlalu lelah
4.Kondisi sekitar berbahaya
selesai

Anda mungkin juga menyukai