Anda di halaman 1dari 20

Mioma uteri +

Kista ovarium
dr. Arlen Resnawaldi, Sp.OG
Anamnesis
Identitas pasien

● Nama :I
● Usia : 47 tahun
● BB sekarang : 69 kg
● Alamat : Waimital
● TB sekarang : 149 cm
● MRS : 08/10/2023 (08.53 WIT)
● DPJP : dr. Arlen Resnawaldi, Sp.OG
Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang
● Pasien datang dengan surat pengantar dari dr. Sp.OG. Pasien mengaku telah mengetahui dirinya
memiliki kista sejak tahun 2019 berukuran 10 cm di perut sebelah kanan, namun diabaikan karena tidak
menganggu aktivitas. Kemudian tahun 2023, pasien pergi ke dr. Sp.OG untuk memeriksa kistanya lagi,
diketahui benjolan mengalami pembesaran sekitar 12 cm.
● Pasien mengaku setelah muncul kista, BAB tidak lancar, 4 hari 1 kali.
● Keluhan nyeri perut bagian bawah (-), mual (-), muntah (-), perdarahan di luar siklus haid (-). Nafsu
makan baik, BAK baik.
Anamnesis

● RPD :-
● RPK :-
● RA :-
● RO : vitamin, obat asam urat
Anamnesis

● Riwayat Pernikahan
• Riwayat Ginekologi : -
- Status : Menikah
- Lama : 28 tahun
• Riwayat KB : Implan, selama 5 tahun
- Jumlah pernikahan : Suami 1x, istri 1x • Riwayat Menstruasi
● Riwayat Obstetri : P2A0 - Menarke : 12 tahun
1. 1996 rumah, aterm, PN, dukun, perempuan, - Lama : 12 hari
hidup sehat
- Ganti pembalut : 3-4 x/hari
2. 2003, rumah, aterm, PN, dukun, perempuan,
- Siklus haid : teratur
hidup sehat
Pemeriksaan Fisik

● Mata : CA (-), SI (-)


● KU : Tampak sakit ringan
● Ekstremitas : Edema tungkai (-)
● Kesadaran : CM
● Pemeriksaan abdomen
● TD : 136/90 mmHg
MT (+) pada regio hipogastrik
● HR : 103 x/menit
NT (-)
● RR : 22 x/menit
Fluxus (-)
● SpO2 : 98% room air
BAB (-), tidak lancar, 4 hari 1 kali
● Suhu : 360C
BAK (+)
Diagnsosis Tindakan

Mioma uteri + Kista ovarium Pro Histerektomi + SOB


Tinjauan Pustaka
Kista Ovarium
Klasifikasi
Kista ovarium terbagi menjadi 2 klasifikasi,
Neoplasma ovarium
Kista ovarium fungsional

Kista ovarium fungsional, terdiri dari


 Kista folikuler,
Berawal dari folikel yang gagal pecah saat terjadinya ovulasi tertutama pada fase folikuler.
 Kista luteal
Terjadi kegagalan degradasi pada korpus luteum.
Kista luteal terbagi menjadi
• Kista granulosa, yaitu pembesaran non-neoplastik dari ovarium disebabkan oleh
luteinisasi dinding sel granulosa pasca ovulasi. Setelah ovulasi terjadi akan terbentuk
korpus hemorarikum akibat vaskularisasi baru dan terkumpulnya darah, kemudian
reabsorbsi darah akan menyebabkan terbentuknya kista korpus luteum.
• Kista teka, belum ditemukan mekanisme terbentuknya kista ini.
Klasifikasi
Kista ovarium terbagi menjadi 2 klasifikasi,
1. Neoplasma ovarium
2. Kista ovarium fungsional

Neoplasma ovarium, terjadi akibat pertumbuhan abnormal pada daerah ovaroum, yang dapat
bersifat ganas atau jinak.

Kista jinak Asal sel Tipe

Kista fungsional Folikel norma Kistik

Kistadenoma serosum Epitelium koelomik Kistik

Kista musinosum Epitelium koelomik Kistik

Kista dermoid Oogonia kistik


LH dan FSH yang dihasilkan kompleks
hipothalamus-hipofisis yang berfungsi untuk
Etiologi Disfungsi
hipotalamus-
meluruhnya korpus luteum ketika ovum tidak
dibuahi bermasalah. Akibatnya pematangan
hipofisis folikel dominan yang tidak pas akan
menginduksi kista. Selain itu akibat
perkembangan folikel imatur akan memicu
dihasilkannya estradiol yang merupakan
pemicu kista ovarium.

Disfungsi
Kista ovarium ovarium atau Perubahan ekspresi reseptor
menyebabkan anovulasi folikel.
LH bisa
folikel

Predisposisi kista Disfungsi tingkat folikel dapat mengganggu


kompleks hipothalamus- hipofisis akan
folikel ovarium mengubah ekspresi reseptor LH yang
menginduksi anovulasi folikel. Selain itu
reseptor estradiol juga mempengaruhi
pembentukan kista.
Diagnosis

Anamnesis:
Ukuran besar: • Onset
• Nyeri perut • Durasi
Kista ovarium bersifat • Rasa begah Bersifat ganas:
• Pemicu
• Malaise
asimtomatis • mudah kenyang
• Penurunan BB
• Karakteristik
(ukuran kecil) • keinginan untuk • Kesulitan bernapas
berkemih RPD, RPK
Riwayat menstruasi
Riwayat obstetri
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
TTV
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan dalam

• Jika kista sudah membesar, dapat dirasakan adanya masa atau benjolan pada
pemeriksaan abdomen.
• Deskripsi masa:
a) Lokasi
b) Ukuran
c) Batas
d) Konsistensi
e) Mobilitas
f) Ada/tidak nyeri

• Pemeriksaan dalam: pemeriksaan inspeksi, VT, untuk menentukan masa pada adneksa
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
• USG transvaginal (alternatif USG abdominal)
USG dapat melihat komposisi masa, bentuk papiler, ada tidak cairan di pelvis dan
lateralisasi
• CT-Scan atau MRI
Dilakukan jika ada kecurigaan keganasan, metastasis, asites, atau tumor primer pada
organ lainnya.

USG Ovarium
Gambaran normal:
• Umumnya berbentuk oval hipoekogenik dan ekotekstur homogen
• Pada wanita usia reproduktif, dapat terlihat folikel yang mudah diidentifikasi akibat
besarnya volume ovarium
• Pada wanita usia non-reproduktif, folikel akan semakin sulit terlihat karena volume
yang menyusut.
Diagnosis
USG Ovarium jinak
Kista fungsional
• Kista folikel
Gambaran: masa anekoik berbentuk bulat atau oval, berbatas tegas, dan berdinding
tipis
• Kista korpus luteum
Gambaran: bersifat unilateral, berbatas tegas, memiliki bayangan hipoekoik, tampak
jaring-jaring

Kista dermoid, gambaran USG yang tidak homogen dengan beberapa komponen kistik
serta kombinasi daerah hiperekoik. Kombinasi ini akibat jaringan kista yang berasal dari
berbagai lapisan ektoderm.
Diagnosis
USG Neoplasma ovarium
• Tumor serosa, terbagi menjadi
a) Kistadenoma serosum, gambaran USG anekoik dan umumnya tidak terlihat
pembentukan papila pada bagian lumen kista atau dapat ditemukan septa tipis
b) Kistadenokarsinoma serosum, ditemukan papila pada lumen dengan multilokular
kistik, bersepta tebal, dan tidak teratur.

• Tumor musinosum, terbagi menjadi


a) Kistadenoma musinosum, umumnya bersifat bilateral, dan gambaran USG didapat
dinding tipis dan dapat dilihat pembentukan papila. Ukuran beragam, dapat
mencapai >30 cm.
b) Kistadenokarsinoma musinosum, gambaran USG berupa masa kistik multilokular
berukuran besar, ada bagian padat, dan dapat ditemukan papil didalamnya. Ukuran
dapat mencapai 50 cm.
Tatalaksana
Tatalaksana kista ovarium didasarkan pada usia pasien, status menopaus, ukuran kista,
tingkat keganasan, dan gejala yang ditimbulkan.

Observasi
• Kista yang berukuran <10 cm, berapapun usia pasien, jika pasien tidak menunjukan
gejala, maka dapat dipantau secara konservatif dengan USG transbaginal serial.
• Jika kista tidak sembuh setelah beberapa siklus menstruasi, kemungkinan kista
tersebut bukan kista fungsional → Pemeriksaan lebih lanjut.

Pembedahan
Indikasi :
• Torsi ovarium
• Masa adneksa yang menetap
• Nyeri perut akut
• Dugaan keganasan
Tatalaksana
Pembedahan dapat dilakukan dengan 2 metode:
1. Metode minimal invasif, seperti laparoskopi
2. Pembedahan terbuka, seperti laparotomi, kistektomi
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai