Anda di halaman 1dari 23

Protein

Sekar Nabila Ramadhani


1710211087
Protein
• Struktur
• Klasifikasi
• Kebutuhan
• Pencernaan
• Penyerapan
Struktur
• Protein tersusun dari asam amino yang disatukan oleh ikatan
peptida untuk membentuk rantai linear, atau yang disebut
juga dengan polipeptida.
• Ikatan peptida merupakan ikatan yang sangat stabil. Dalam
tubuh, ikatan peptida diuraikan oleh enzim proteolitik
(protease/peptidase).
• Struktur pada protein dibagi menjadi:
1. Struktur primer
2. Struktur sekunder
3. Struktur tersier
4. Struktur kuartener
1. Struktur Primer
Struktur primer
merupakan struktur
sederhana dengan
urutan asam-asam
amino yang tersusun
secara linear tanpa ada
percabangan.
2. Struktur Sekunder
Struktur sekunder
merupakan kombinasi
antara struktur primer yang
linear dengan distabilkan
oleh ikatan hidrogen antara
gugus =CO dan =NH di
sepanjang tulang belakang
polipeptida. Salah satu
contoh struktur sekunder
adalah α-heliks dan β-
pleated.
3. Struktur Tersier
Struktur tersier dari suatu protein
adalah struktur dengan lapisan yang
tumpang tindih di atas pola struktur
sekunder yang terdiri atas
pemutarbalikan tak beraturan dari
ikatan antara rantai samping (gugus
R) berbagai asam amino.
Struktur ini distabilkan oleh
empat macam ikatan, yakni ikatan
hidrogen, ikatan ionik, ikatan
kovalen, dan ikatan hidrofobik.
4. Struktur Kuartener
Struktur kuarterner adalah
struktur yang memiliki dua atau
lebih dari sub-unit protein struktur
tersier yang akan membentuk
protein kompleks yang fungsional.
Ikatan yang berperan dalam
struktur ini adalah ikatan
nonkovalen, yakni interaksi
elektrostatis, hidrogen, dan
hidrofobik.
Kebutuhan
• Bayi 7-11 bulan = 18 gram/hari
• Anak 7-9 tahun = 49 gram/hari
• Laki-laki 19-29 tahun = 62 gram/hari
• Perempuan 19-29 tahun 56 gram/hari
• Laki-laki 50-64 tahun = 65 gram/hari
• Perempuan 50-64 tahun = 57 gram/hari
(Berdasarkan AKG tahun 2013)
Klasifikasi
• Berdasarkan bentuk
1. Protein Serabut
2. Protein Globuler
3. Protein Konjugasi
• Berdasarkan keberadaan asam amino
1. Asam Amino Esensial
2. Asam Amino Non Esensial
Berdasarkan Bentuk
1. Protein Serabut
protein serabut merupakan protein yang berbentuk
serabut panjang yang tidak larut air. Contohnya adalah
kolagen, keratin, dan aktin.
2. Protein Globuler
Protein globuler merupakan protein yang berbentuk bulat
yang larut dalam air. Contohnya adalah globulin dan histon.
3. Protein Konjugasi
Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat
dengan bahan-bahan non asam amino.
Berdasarkan Asam Amino
1. Protein Asam Amino Esensial
Asam amino esensial adalah asam amino
yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhannya
manusia harus mendapatkan asupan asam
amino esensial dari makanan.
2. Protein Asam Amino Non Esensial
Asam amino non esensial merupakan asam
amino yang dapat disintesis dari dalam tubuh
manusia.
Asam Amino Esensial Asam Amino Non Esensial
Fenilalanin Aspargin
Isoleusin Aspartat
Leusin Glutamin
Lisin Glutamat
Arginin Alanin
Histidin Serin
Triptophan Sistein
Metionin Prolin
Valin Glisin
Treonir Triosin
Pencernaan Protein
Protein dalam makanan terdiri dari berbagai
kombinasi asam amino yang disatukan oleh
ikatan peptida. Melalui proses pencernaan
protein diuraikan menjadi asam amino dan
beberapa polipeptida kecil. Dalam bentuk inilah
protein akan diserap.
1. Mulut
Di rongga mulut, proses pencernaan protein
melibatkan kerja gigi dan lidah. Gigi dalam hal ini
berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan
sedangkan lidah penting dalam menuntun
makanan di dalam mulut sewaktu mengunyah
dan menelan.
Pada mulut belum terjadi proses digesti dari
protein yang dimakan oleh manusia.
2. Faring dan Esofagus
Faring adalah rongga di belakang tenggorok.
Bagian ini merupakan saluran bersama antara
saluran pencernaan dan saluran pernapasan.
Pada saluran pencernaan, faring berfungsi
sebagai saluran penghubung antara mulut dan
esofagus. Pada esofagus terjadi gerak peristaltik
yang mendorong makanan menuju lambung.
3. Lambung
Lambung adalah organ pencernaan mirip
kantung yang berada diantara esofagus dan usus
halus. Pada lambung terdapat enzim proteolitik
utama yaitu pepsin yang berfungsi untuk
memecah protein menjadi polipeptida yang
lebih kecil.
• Pepsinogen dihasilkan dan disekresi oleh sel chief dari
lambung. Pepsiogen merupakan bentuk inaktif dari
enzim pepsin.
• HCl diproduksi oleh sel parietal lambung. Ketika
pepsinogen disekresikan ke lumen lambung, HCl
memutuskan sepotong kecil molekul, mengubah
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin yang telah
terbentuk akan bekerja pada pepsinogen lain untuk
menghasilkan lebih banyak pepsin yang disebut proses
otokatalisis (pengaktifan diri).
• Pepsin akan memutuskan ikatan-ikatan asam amino
tertentu dalam protein untuk menghasilkan
fragmen=fragmen polipeptida.
4. Usus Halus
Usus halus adalah tempat sebagian
penyerapan dan pencernaan berlangsung. Usus
halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum,
jejunum, dan ileum.
Pada usus halus pencernaan protein akan
dilanjutkan kembali dengan penambahan sekresi
enzim dari pankreas, termasuk bikarbonat dan
sejumlah enzim proteolitik.
• Natrium bikarbonat akan menetralkan
keasaman kim makanan pada duodenum dari
lambung.
• Tripsinogen dipotong menjadi tripsin oleh
enzim eterokinase yang dihasilakn oleh sel
usus halus. Tripsinogen dapat mengalami
autokatalisis oleh tripsin.
• Kimotripsinogen dipotong menjadi kimotripsin
oleh tripsin. Kimotripsin memotong ikatan
peptida gugus karboksil dari asam amino
aromatik dan leusin.
• Proelastase akan dipotong menjadi elastase
oleh tripsin. Elastase memotong ujung
karboksil dari residu asam amino.
• Prokarboksipeptidase akan dipotong menjadi
karboksipeptidase oleh tripsin.
a. karboksipeptidase A memotong asam
amino aromatik dari ujung C
b. Karboksipeptidase B memotong asam
amino basa,lisin arginin, dari ujung C.
Protease yang dihasilkan oleh sel epitel usus
halus melengkapi perubahan dari protein
makanan ke peptida yang akhirnya menjadi
asam amino.
• Aminopeptidase adalah eksopeptidase yang
dihasilkan oleh sel usus halus. Berfungsi untuk
memotong satu asam amino setiap kali dari
terminal N peptida.
• Dipeptidase dan tripeptidase akan
menghasilkan asam amino dari dipeptida dan
tripeptida.
Penyerapan
•  Protein dicerna secara mekanis dan kimiawi di mulut lalu terjadi
1.
pencernaan secara kimiawi di lambung dan duodenum. Hingga
dihasilkanlah asam amino dan beberapa peptida kecil yang siap
diserap tubuh
2. Asam amino diserap ke dalam sel epitel oleh transpor aktif
sekunder dependen-enrgi dan Beberapa peptida kecil diabsorpsi
oleh transpor aktif tersier dependen energi, .
3. Sebagian besar peptida kecil yang terabsorpsi diuraika menjadi
asam-asam aminonya oleh peptidase intrasel.
4. Asam amino keluar sel.
5. Berbagai asam amino memasuki darah melalui difusi sederhana.

Anda mungkin juga menyukai