Anda di halaman 1dari 19

ASKARIASIS

Sekar Nabila Ramadhani


1710211087
D2
 Ascariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing Ascaris
lumbricoides
 Infeksi cacing usus merupakan penyakit yang disebabkan oleh
masuknya cacing usus ke dalam tubuh manusia -> disebabkan oleh
soil-transmitted helminths (STH).
 Cacing A.lumbricoides merupakan golongan nematoda. Nematoda
-> nematos yang berarti benang dan oidos yang berarti bentuk ->
cacing gilik ataupun cacing gelang
 Hospes definitif manusia
 Ditemukan kosmopolit
 Prevalensi tinggi pada anak
 Habitat di usus halus
 Cacing dewasa hidup ±10 – 24 bulan
ASCARIS LUMBRICOIDES
 Phylum : Nemathelminthes
 Sub phylum : Ascaridoidea

 Ordo : Ascaridida

 Family : Ascaridae

 Genus : Ascaris

 Spesies : Ascaris lumbricoides


MORFOLOGI
 Cacing berwarna merah dan berbentuk silinder.
 Memiliki 3 buah bibir, masing-masing satu dibagian dorsal
dan dua lagi dibagian ventrolateral
Cacing jantan
 15-30 cm x 3 mm

 ujung posterior melengkung ke arah ventral.

Cacing betina
 25-35 cm x 4 mm

 ujung posteriornya ekor lurus atau runcing.


TELUR
 Cacing betina memproduksi 26 juta telur selama hidupnya dengan
100.000 – 200.000 butir/hari
 Telur terdiri dari:
 Telah dibuahi/fertilized (60x45 μm) -> bentuk infektif dalam 3 minggu
di tanah -> bulat atau oval dengan permukaaan tidak teratur, berlapisan
tebal (albumin, hyalin, vitelin), berwarna kuning kecoklatan
 Tidak dibuahi/unfertilized (90x40 μm) -> telur tersebut berbentuk
memanjang, terkadang segitiga dengan lapisan yang tipis dan berwarna
coklat,
 Telur dekortikasi -> telur yang telah dibuahi tapi kehilangan lapisan
albuminoid
DAUR HIDUP
CARA PENULARAN
 Telur infektif A.lumbricoides masuk ke mulut bersamaan dengan
makanan dan minuman yang terkontaminasi.
 Melalui tangan yang kotor terutama pada anak.
 Telur infektif yang terhirup udara bersamaan dengan debu ->
menetas di mukosa alat pernapasan bagian atas -> larva menembus
pembuluh darah dan beredar bersama aliran darah
 Melalui sayuran dan buah yang tidak dicuci bersih dan
menggunakan pupuk tinja
EPIDEMIOLOGI
 A. lumbricoides merupakan jenis cacing terbanyak yang
menyebabkan infeksi pada manusia.
 Worldwide = 804 jt kasus di 2013.

 Children of tropical and developing countries (5-9thn) -> Indonesia.

 Pr = lk

 Masyarakat pendidikan dan ekonomi rendah -> kurang kemampuan


dalam menjaga higiene
 Sanitasi lingkungan yg buruk.

 Dapat berupa infeksi zoonotik pada babi -> penggunaan pupuk feses
babi, kontak dgn babi
MANIFESTASI KLINIS
 Biasanya asimptomatis
 Bila terdapat gejala biasanya ringan
 Early symptoms -> initial lung migration oleh larva (first 10-14 days after
ingestion) -> cough, dyspnea, wheezing, urticaria, hemoptysis, and chest
pain
 Stadium dewasa -> Abdominal pain, distension, colic, nausea, anorexia,
and intermittent diarrhea. Heavy infections -> obstruksi usus
 Pada anak2 -> growth retardation
 Ascaris yang bermigrasi -> obstruksi saluran empedu
DIAGNOSIS
1. Anamnesis -> gx, riwayat 3. Px Lab
beraktivitas di tanah, sanitasi • Px Darah -> peningkatan
lingkungan yg buruk, penggunaan eosinofilia
pupuk feses, kontak dengan babi, • Px feses -> telur (+)
ditemukannya cacing dewasa keluar • Px sputum -> larva (+)
melalui anus, muntah, hidung pada tahap migrasi
2. Px Fisik
 Px suhu -> demam
 Px paru -> wheezing, takipnea ->
migrasi
 Px abdominal -> distensi
abdominal (anak), nyeri abdominal
(ruq, hipogastrium, rlq)
TATA LAKSANA
Medikamentosa
 Albendazole 400 mg one dose orally -> stable patients older than 12
months.
 Alternatif
 Mebendazole -> Dewasa dan anak diatas 2 tahun: 100 mg 2 kali/ hari
untuk 3 hari
 Pyrantel pamoate

- Dewasa: dosis 5 mg setiap kg/BB diberikan sebagai dosis tunggal


 Anak: 20 mg/kgBB for 1-3 days.
• Ivermectin -> 150-200 mcg/kgBB orally once
o Vitamin A supplementation improved growth development of children.
Non Medikamentosa
 Edukasi -> cuci tangan, mencuci sayur dan buah dengan
air mengalir, hygiene diri, sanitasi lingkungan
PENCEGAHAN
 Fasilitas sanitasi
 Tidak BAB sembarangan

 Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk

 Mencuci buah dan sayuran di air mengalir

 Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan


tanah
PROGNOSIS
 Prognosis baik -> self limited 1,5 tahun, dengan pengobatan
kesembuhan 70-99%.
 In endemic areas, reinfection rates approach 80% within 6 months.
 CDC
 Jurnal Universitas Andalas
 NCBI https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/6291355/
 Medscape https://emedicine.medscape.com/article/212510-overview
TERIMAKASIH:D

Anda mungkin juga menyukai