Anda di halaman 1dari 31

BAKTERI

Sekar Nabila Ramadhani


1710211087
DEFINISI
Bakteri adalah organisme bersel tunggal yang
dapat hidup secara indepen atau parasit.
STRUKTUR DAN FUNGSI
Bakteri termasuk dalam golongan prokariota,
yang strukturnya lebih sederhana dari eukariota,
kecuali bahwa struktur dinding sel prokariota lebih
kompleks dari eukariota.
1. NUKLEOID
 Merupakan padanan nukleus pada
eukariot.
 Dengan pewarnaan Feulgen, nukeloid
dapat dilihat dengan hanya
menggunakan mikroskop cahaya
biasa.
 Badan inti tidak mempunyai dinding
inti/membran inti
 Di dalamnya terdapat benang DNA
(DNA fibril) yang bila diekstraksi,
berupa molekul tunggal dan utuh dari
DNA.
 Fungsi: mengatur jalannya kerja sel.
2. MATERI SITOPLASMIK
 Sel prokariota tidak mempunyai mitokondria
atau kloroplas, sehingga enzim-enzim untuk
transpor elektron tidak bekerja di membran sel,
tetapi pada lamelae.
 Bakteri menyimpan pula makanan
cadangannya dalam bentuk granula sitoplasma.
Bekerja sebagai sumber karbon. pada beberapa
jenis bakteri menyimpan pula sulfur
 Bila sumber protein berkurang, karbon dalam
dikonversi menjadi sumber nitrogen.
3. MEMBRAN SITOPLASMA
 Membran sitoplasma tersusun atas fosfolipid dan
protein.
 Membran sel dari semua jenis prokariota tidak
mengandung sterol, kecuali Mycoplasma.
 Di tempat-tempat tertentu pada membran
sitoplasma terdapat cekungan yang disebut
mesosom. Ada dua jenis mesosom:

1. Septal mesosom: berfungsi dalam pembelahan


sel. Terdapat kromosom bakteri
2. Lateral mesosom.
Fungsi utama membran sitoplasma adalah:
l. Menjadi tempat transpor bahan makanan secara
selektif
2. Pada spesies aerob, sebagai tempat transpor
elektron dan oksidasi-fosforilasi.
3. Tempat ekspresi bagi eksoenzim yang hidrolitik.
4. Mengandung enzim dan molekul-molekul yang
berfungsi pada biosintesa DNA, polimerisasi dinding
sel dan lipid membran.
5. Mengandung reseptor dan protein untuk sistem
kemotaktik.
4. DINDING SEL
 Dinding sel ini terdiri dari lapisan peptidoglikan.
 Dinding sel yang sangat kuat dapat mempertahankan
sel bakteri agar tidak pecah pada laju osmotik tinggi
 Fungsi lain dari dinding sel selain menjaga tekanan
osmotik adalah:
1. Berpanan penting dalam proses pembelahan sel.
2. Melaksanakan biosintesa untuk membentuk dinding
sel.
3. Berbagai lapisan tertentu pada dinding sel
merupakan determinan dari antigen permukaan
kuman.
5. KAPSUL
 Kapsul merupakan lapisan di sekeliling sel hasil
sintesis polimer ekstrasel (pada umumnya
polisakarida) yang berkondensasi.
 Tidak semua bakteri memiliki kapsul.

 Fungsinya untuk pertahanan diri dan cadangan


makanan.
6. FLAGEL
 Flagel adalah bagian yang berbentuk seperti benang, yang
umumnya terdiri dari protein dengan diameter 12-30 nanometer.
 Merupakan alat pergerakan

 Ada limajenis flagel:

1. Atrik: Bakteri tidak memeiliki flagel

2. Monotrik: flagel tunggal dan terdapat di bagian ujung bakteri.

3. Lofotrik: lebih dari satu flagel di satu bagian polar bakteri

4. Amfitrik: flagel terdapar saru atau lebih di kedua polar dari bakteri

5. Peritrik: flagel tersebar merata di sekeliling badan bakteri


7. PILI ATAU FIMRIAE
 Merupakan struktur rambut pendek dan keras.
 Ada dua jenis Pili:

1. Pili yang memegang peranan dalam adhesi bakteri


dengan sel tubuh hospes.
2. Seks Pili yang berfungsi dalam konjugasi dua
bakteri.
8. ENDOSPORA
 Spora adalah bakteri dalam bentuk istirahat.
 Bakteri berdiferensiasi membentuk spora bila
keadaan lingkungannya jelek.
 Spora bersifat sangat resisten terhadap panas,
kekeringan dan zat kimiawi.
 Bila kondisi lingkungan telah baik kembali spora
dapat kembali melakukan germinasi dan
memproduksi sel vegetatif.
MORFOLOGI
Morfologi bakteri dapat dibagi dalam tiga bentuk utama,
yaitu: kokus, batang dan spiral.
 Kokus: bakteri berbentuk bulat dapat tersusun sebagai
berikut:
- Mikrokokus, tersendiri (single)
- Diplokokus, berpasangan dua-dua
 Pneumokokus adalah diplokokus yang berbentuk lanset

 Tetrade, tersusun rapi dalam kelompok empat sel.

- Sarsina, kelompok delapan sel dalam bentuk kubus.


- Streptokokus, tersusun seperti rantai
- Stafilokokus, bergerombol tak reratur seperri untaian
buah anggur.
 Basilus: kuman berbentuk batang dengan panjang
bervariasi dari 2-10 kali diameter bakteri tersebut:
- Kokobasilus, batang yang sangat pendek
menyerupai kokus
- Fusiformis, dengan kedua ujung batang meruncing
- Streptobasilus, sel-sel bergandengan membentuk
suatu filamen.
 Spiral:
- Vibrio, berbentuk batang bengkok
 Spirilum, berbentuk spiral kasar dan kaku

 Spirokhaeta, berbentuk spiral halus, elastik dan


fleksibel

contoh :
- treponema, berbentuk spiral halus dan teratur
- leptospira, berbentuk spiral dengan kaitan pada
satu atau kedua ujungnya.
TAKSONOMI
Prokariota bersel tunggal (uniseluler) dan klasifikasinya
adalah sebagai berikut:
- Kingdom : Procaryotae
- Divisio : Cyanobacteria
- Divisio II: Bacteria
Bakteria dibagi dalam tiga kelas dan pembagian
selanjutnya adalah sebagai berikut:
- Ordo yang berakhiran - ales
- Familia yang berakhiran - aceae
- Tribus yang berakhiran - eiae
- Genus
- Spesies
Contoh :
Ordo: Actinomycetales
Familia: Mycobacteriaceae
Genus: Mycobacterium
Spesies: Mycobacterium tuberculosis
KARAKTERISTIK
 Prokariotik
 Dapat hidup di luar tubuh inang

 Tidak memiliki organel bermembran

 Dinding sel tersusun dari peptidoglikan


REPRODUKSI
Reproduksi bakteri dapat berlangsung secara
aseksual maupun secara seksual.
REPRODUKSI ASEKSUAL
Termasuk dalam reproduksi secara aseksual
adalah pembelahan, pembentukan tunas/cabang dan
pembentukan filamen.

1. Pembelahan
Umumnya bakteri berkembang biak secara amitosis
dengan membelah meniadi dua bagian (binary
division). Waktu di antara dua pembelahan (generation
time) bervariasi antara 20 menit sampai 15 jam.
Sebagai contoh, Mycobacterium tuberculosis
mempunyai generation time 15 jam.
2. Pembentukan tunas/cabang
Reproduksi dengan pembentukan cabang
didahului dengan pembentukan tunas yang tumbuh
menjadi cabang dan akhirnya melepaskan diri. Dapat
dijumpai pada bakteri dari famili Streptomycetaceae

3. Pembentukan filamen
Pada pembentukan filamen, sel mengeluarkan
serabut panjang berupa filamen yang tidak
bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke
dalam filamen. Filamen terputus-putus menjadi
beberapa bagian. Setiap bagian membentuk bakteri
baru. Dijumpai dalam keadaan abnormal, misalkan
bila bakteri Haemophilus influenzae dibiakkan dalam
perbenihan yang basah. .
REPRODUKSI SEKSUAL
 Pembelahan bakteri di sini didahului oleh
pelaburan bahan kromosom dari dua bakteri. Sel-
sel bakteri memiliki sifat-sifat yang berasal dari
kedua sel induknya.
 Reproduksi semacam ini hanya terjadi antara
bakteri-bakteri satu famili, misalnya
Enterobacteriaceae, antara Escherichia coli dengan
Shigella dysenteriae, antara Escberichia coli dengan
Salmonella typhosa.
Terdapat 4 fase:
L Fase penyesuaian diri (agphase)
Waktu penyesuaian ini umumnyaberlangsung
selama 2 jam. Bakteri belum berkembang biak dalam
fase ini, tetapi aktivitas metabolismenya sangat
tinggi. Fase ini merupakan fase persiapan
2. Fase pembelahan (logarhytmik phase/exponential
phase)
Bakteri berkembang biak dengan berlipat dua,
jumlah bakteri meningkat secara eksponensial.
Biasanya fase ini berlangsung 1,8-24 jam. Pada
pertengahan fase ini pertumbuhan bakteri sangat
ideal, pembelahan terjadi secara teratur, semua bahan
dalam sel berada dalam keadaan seimbang.
3. Fase stasioner (stationary phase)
Dengan meningkatnya jumlah bakteri, meningkat
juga jumlah hasil metabolisme yang toksis. Bakteri
mulai ada yang mati, pembelahan terhambat.
4. Fase kemunduran/penurunan (period of dccline)
Jumlah bakteri hidup berkurang dan menurun.
Keadaan lingkungan menjadi sangat jelek. Pada
beberapa jenis bakteri timbul bentuk-bentuk
abnormal (bentuk involusi)
PENGENDALIAN BAKTERI
 Penggunaan bahan kimia untuk sterilisasi dan
desinfeksi
 Pengendalian secara fisik

 Zat-zat kemoterapeutik
PENGGUNAAN BAHAN KIMIA UNTUK
STERILISASI DAN DESINFEKSI
 Desinfeksi : Membunuh organisme-organisme patogen
dengan cara fisik atau kimia; dilakukan terhadap benda
mati.
 Desinfektan :Zat (biasanya kimia) yang dipakai untuk
maksud desinfeksi.
 Sterilisasi : Setiap proses (kimia atau fisik) yang
membunuh semua bentuk hidup terutama
mikroorganisme.
 Antisepsis : Mencegah pertumbuhan atau aktivitas
mikroorganisme baik dengan cara menghambat atau
membunuh; dipakai untuk zat-zat kimia terhadap jaringan
hidup.
 Antiseptik : Zat kimia yang dipakai untuk maksud
antisepsis
1. Alkohol
Alkohol merupakan zat yang paling
efektif dan dapat diandalkan untuk sterilisasi
dan desinfeksi. Alkohol mendenaturasi
protein dengan jalan dehidrasi dan juga
merupakan pelarut lemak. Oleh karenanya,
membran sel akan dirusak, dan enzim-enzim
akan diinaktifkan oleh alkohol.
2. Iodium
Solusi Iodium, baik dalam air maupun
dalam alkohol bersifat sangat antiseptik dan
telah dipakai sejak lama sebagai antiseptik
kulit sebelum proses pembedahan. Iodium
juga efektif terhadap berbagai protozoa
seperti misalnya amuba yang menyebabkan
disentri.
PENGENDALIAN SECARA FISIK
Cara membunuh kuman dengan panas (tbermal
kill) adalah mudah, dipercaya dan relatif tidak mahal.
Panas basah membunuh kuman karena
mendenaturasi protein, terutama enzim-enzim dan
membran sel. Daya bunuh panas basah ini juga
meliputi perubahan kondisi fisik daripada lemak sel.
Panas kering membunuh kuman terutama karena
oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh
panas kering tidak sebaik panas basah.
ZAT-ZAT KEMOTERAPEUTIK
 Antibiotika adalah suatu substansi kimia yang
diperoleh dari, atau dibentuk oleh berbagai spesies
mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah
mampu menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
 Antibiotika yang kini banyak dipergunakan,
kebanyakan diperoleh dari genus Bacillus, Penicil
lium dan Streptomyces.
Sifat-sifat antibiotika adalah:
- menghambat atau membunuh patogen
tanpa merusak host
- tidak menyebabkan resistensi
- tidak bersifat alergenik atau
menimbulkan efek samping bila
dipergunakan dalam jangka waktu lama.
- tetap aktif dalam plasma, cairan badan
atau
eksudat
- larut di dalam air serta stabil

Anda mungkin juga menyukai