Anda di halaman 1dari 49

OBAT ANEMIA dalam kehamilan

I.                   OBAT ANEMIA


A.    Pengertian
Anemia didefinisiksn sebagai pengurangan volume sel darah merah atau konsentrasi
Hemoglobin (Hb) dibawah nilai normal yang terjadi pada orang sehat. Hal ini menyebabkan
pengurangan kapasitas dalam membawa oksigen. Anemia bukan merupakan suatu penyakit, 
namun sebuah manifestasi dari berbagai penyakit dan kondisi patologis.
http://www.scribd.com/doc/37220094/Obat-Anti-Anemia-Defisiensi
Saat kadar hemoglobin rendah maka jumlah sel darah merah pun akan rendah. Menurut
fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.
Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh
untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil
metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.
Kebutuhan tubuh akan zat besi berkisar antara 1 sampai 3,2 mg perhari. Wanita dewasa
dan remaja putri lebih rawan terkena anemia, hal ini karena mereka mengalami haid setiap bulan.
Sehingga mereka membutuhkan zat besi 2 kali lebih banyak dari pria.
Berikut adalah beberapa penyebab anemia yang paling sering ditemukan.
-          Kekurangan zat besi
Perempuan akan lebih mudah menderita anemia bila dibandingkan dengan laki laki
karena perempuan mengalami kehilangan darah tiap bulan saat menstruasi. Perempuan juga
rentan mengalami kekurangan zat besi.
Pada orang dewasa, kekurangan zat besi sering disebabkan oleh karena kehilangan darah
khronis seperti menstruasi. Kehilangan darah khronis juga bisa disebabkan oleh karena kanker
terutama kanker pada usus besar.
Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan usus yang disebabkan oleh karena
konsumsi obat obatan yang mengiritasi usus. Obat yang termasuk golongan ini terutama obat
NSAID. Pada bayi dan anak anak, anemia kekurangan zat besi biasanya disebabkan karena
kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi.
-          Perdarahan
Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan
anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada
maag khronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung.
-          Genetik
Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia. Kelainan genetik ini
terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek sehingga sel darah merah
yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan nama sickle
cell anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa hemoglobin yang mana produksi hemoglobin
menjadi sangat rendah. Kelainan ini kita kenal dengan nama thalasemia.
-          Kekurangan vitamin B12
Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia
pernisiosa.
-          Kekurangan asam folat
Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu ibu yang sedang
hamil.
-          Pecahnya dinding sel darah merah
Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan
nama anemia hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok terjadinya anemia
jenis ini.
-          Gangguan sumsum tulang
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga
tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas.
Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari
tempat lain.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Anti anemia adalah suatu senyawa baik
sintesis maupun alamiah yang bekerja untuk meningkatkan kadar Hb dalam tubuh.
B.     Macam-macam Obat Anti Anemia
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab
terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka
perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang
diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu.
Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi.
Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi
darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat.
Adapun beberapa obat anemia, diantaranya :
1.      Anti anemia defisiensi
a.      TABLET BESI ( fe )
Zat besi merupakan mineral yang di perlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh. Besi
merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis katekolamin, produksi panas dan
sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang di perlukan untuk produksi adenosin trifosfat yang
terlibat dalam respirasi sel. Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( hb ), sehingga
defisiensi fe akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan
kandungan hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik.
Cara kerja
Distribusi dalam tubuh
Tubuh manusia sehat mengandung ± 3,5 g fe yang hampir seluruhnya dalam bentuk ikatan
kompleks dengan protein. Kira-kira 70% dari fe yang terdapat dalam tubuh merupakan fe
fungsional atau esensial, dan 30% merupakan fe yang nonesensial.

Farmakokinetik
Absorpsi
Absorpsi fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum
proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam
bentuk fero. Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion fero yang
sudah di absorpsi akan di ubah menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan
masuk kedalam plasma dengan perantara transferin, atau di ubah menjadi feritin dan di simpan
dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat
besi rendah, maka lebih banyak fe di ubah menjadi feritin. Bila cadangan rendah atau kebutuhan
meningkat, maka fe yang baru di serap akan segera di angkut dari sel mukosa ke sum-sum tulang
untuk eritropoesis.
Distribusi
Setelah di absorpsi, fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin ( siderofilin ), suatu beta
1-globulin glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke beberapa jaringan, terutama ke sumsum
tulang  dan depot fe
Metabolisme
Bila tidak digunakan untuk eritropoesis, fe meningkat suatu protein yang di sebut
apoferitin dan membentuk feritin. Fe disimpan terutama pada sel mukosa usus halus dan dalam
sel-sel retikuloendotelial ( di hati, limpa dan sumsum tulang ). Cadangan ini tersedia untuk di
gunakan oleh sumsum tulang dalam proses eritropoesis; 10% di antaranya terdapat dalam labile
pool yang cepat dapat dikerahkan untuk prose ini, sedangkan sisanya baru di gunakan bila labile
pool telah kosong. Besi yang terdapat dalam parenkim jaringan tidak dapat di gunakan untuk
eritropoesis.
            Bila fe diberikan IV , cepat sekali di ikat oleh apoferitin ( protein yang membentuk feritin
)  dan di simpan terutama di dalam hati. Sedangkan setelah pemberian per oral terutama akan di
simpan di limpa dan sumsum tulang. Fe yang berasal dari pemecahan  eritrosit akan masuk ke
dalam hati dan limpa.  Penimbunan fe dalam jumlah abnormal tinggi dapat terjadi akibat
transfusi darah yang berulang-ulang  atau akibat penggunaan preparat fe dalam jumlah
berlebihan yang di ikuti absorpsi yang berlebihan pula.

Eksresi
Jumlah fe yang dieksresi setiap hari sedikit sekali, biasanya sekitar 0,5-1 mg sehari.
Ekskresi terutama berlangsung melalui sel epitel kulit dan saluran cerna yang terkelupas, selain
itu juga melalui keringat, urin, feses, serta kuku dan rambut yang di potong. Pada proteinuria
jumlah yang di keluarkan dengan urin  dapat meningkat bersama dengan sel yang mengelupas.
Pada wanita usia subur dengan siklus haid 26 hari. Jumlah fe yang diekskresikan sehubungan
dengan haid di perkirakan  sebanyak 0,5-1 mg sehari.
Indikasi
Sediaan fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan anemia defisiansi fe
penggunakan diluar indikasi ini, cenderung menyebabkan penyakit penimbunan besi dan
keracunan besi. Anemia defisiensi  fe paling sering disebabkan oleh kehilangan darah. Selain itu,
dapat pula terjadi misalnya pada wanita hamil ( terutama multipara ) dan pada masa
pertumbuhan, karena kebutuhan yang meningkat. Banyak anemia yang mirip anemia defisiensi
fe. Sebagai pegangan untuk diagnostik dalam hal ini ialah, bahwa pada anemia defisiensi fe
dapat terlihat granula berwarna kuning emas di dalam sel-sel retikuloendotelial sumsum tulang
Efek samping
Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap sediaan oral, dan ini
sangat tergantung dari jumlah fe yang dapat larut dan yang diabsorpsi pada tiap pemberian.
Gejala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri lambung (± 7-20% ), konstipasi (± 10% ), diare
(± 5% ) dan kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat di kurangi  dengan mengurangi  dosis
atau dengan cara ini diabsorpsi  dapat berkurang. Perlu diterangkan kemungkinan timbulnya
feses yang berwarna hitam kepada pasien.
Pemberian fe secara IM dapat menyebabkan reaksi lokal pada  tempat suntikan  yaitu
berupa rasa sakit, warna coklat pada tempat suntikan, peradangan lokal dengan pembesaran
kelenjar inguinal. Peradangan lokal lebih sering terjadi pada pemakaian IM dibanding IV , selain
itu dapat pula terjadi reaksi sistemik yaitu pada 0,5-0,8% kasus. Reaksi yang dapat terjadi dalam
10 menit setelah suntikan adalah sakit kepala, nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardia,
flushing, berkeringat, mual, muntah, bronkospasme, hipotensi, pusing dan kolaps sirkulasi,
sedangkan reaksi yang lebih sering timbul dalam ½-24 jam setelah suntikan misalnya sinkop,
demam, menggigil, rash, urtikaria,  nyeri dada, rasa sakit pada seluruh badan dan ensefalopatia.
Reaksi sistemik ini lebih sering terjadi pada pemberian IV, demikian  pula syok atau henti
jantung.
Dosis
Sediaan oral besi dalam bentuk fero paling mudah diabsorpsi maka preparat besi untuk
pemberian oral tersedia dalam bentuk berbagi garam fero seperti fero sulfat, fero glikonat, dan
fero fumarat. Ketiga preparat ini umumnya efektif dan tidak mahal. Tidak ada perbedaan
absorpsi di antar garam-garam fe ini. Jika da, mungkin disebabkan oleh perbedaan kelarutannya
dalam asam lambung. Dalam bentuk garam sitrat, tartrat, karbonat, pirofosfat, ternyata fe sukar
diabsorpsi: demikian pula sebagai garam feri ( Fe3+ ).
Jumlah elemen besi yang berasal dari berbagai preparat garam besi berbeda (table).Untuk
mengatasi defisiensi Fe dengan cepat umumnya dibutuhkan sekitar 200-400 mg elemen besi
selama kurang lebih 3-6 bulan.
Preparat Tablet Elemen besi tiap Dosis lazim untuk
tablet dewasa (∑tablet/hr)
Fero sulfat(hidrat) 325 mg 65 mg 3-4
Fero glukonat 325 mg 36 mg 3-4
Fero fumarat 200 m 66 mg 3-4
Fero fumarat 325 mg 106 mg 2-3
yang perlu diingat dalam meminum pil atau tablet Fe yaitu :

 Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur


 Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu proses
penyerapan.
 Hendaknya meminum dengan vitamin c misalnya dengan air jeruk
 Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang.

b.      VITAMIN B12 (Sianokobalamin)


Indikasi                                                                            
anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi
vitamin B12.
Farmakokinetik
Absorpsi
Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK . Kadar dalam
plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Hidroksokobalamin dan
koenzim B12 lebih lambat diabsorpsi, agaknya karena ikatanya yang lebih kuat dengan protein .
absorpsi per oral  berlangsung lambat di ileum; kadar puncak di capai 8-12 jam setelah
pemnerian 3 mg. Absorpsi  ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor
instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara langsung
Distribusi
Setelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein
plasma sebagian besar terikat pada beta-globulin ( transkobalamin II),Sisanya terikat pada alfa-
glikoprotein (transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein ( transkobalamin III) vitamin B12
Yyang terikat pada transkobalamin II  akan di angkut ke berbagai jaringan,  terutam hati yang
merupakan  gudang utama penyimpanan vitamin  B12 (50-90% ). Kadar normal vitamin B12
dalam plasma  adalah 200-900 pg ml dengan simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.
Metabolisme & ekskresi
Baik sianokobalamin maupun hidrosokobalamin dalam jaringan dan darah terikat oleh
protein . seperti halnya koenzim B12, ikatan dengan hidroksokobalamin lebih kuat sehingga
sukar diekskresi melalui urin. Di dalam hati ke dua kobalamin tersebut akan di ubah menjadi 
koenzim B12. Pengurangan jumlah kobalamin dalam tubuh  di sebabkan oleh ekskresi melalui
saluran empedu; sebanyak 3-7mg sehari harus di reabsorbsi dengan perantaraan FIC. Ekskresi
bersama urin hanya terjadi pada bentuk yang tidak terikat pritein.80-90% vitamin B12 akan
diretensi dalam tubuh bila di berikan dalam dosis sampai 50mg; dengan dosis yang lebih bersar,
jumlah yang diekskresi akan lebih banyak . jadi bila kapasitas ikatan protein dari hati, jaringan
dan darah lebih jenuh,vitamin B12 bebas akan di keluarkan bersama urin sehingga tidak ada
gunanya memberikan vitamin B12 dalam jumlah yang terlalu besar.
 Vitamin B12 dapat menembus sawar uri dan masuk kedalam sirkulasi bayi.Dosis
sianokobalamin untuk pasien anemia permisiosa tergantung dari berat anemianya, ada tidaknya
komplikasi  dan respons terhadap pengobatan. Secara garis besar cara penggunaannya dibagi atas
terapi awal yang intensif dan terapi penunjang.
Dosis          

 Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-150 mikrogram
atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari
 Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis
rumatan 1 mg per bulan.

Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.


c.       ASAM FOLAT
Asam folat ( asam pteroilmonoglutamat, pmGA ) terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam
paraaminobenzoat dan asam glutamat. Dari penelitian Folat terdapat dalam hampir setiap jenis
makanan dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak
dengan pengolahan ( pemasakan ) makanan.
Farmakokinetik
Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 1/3 bagian proksimal usus
halus. Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi, sedangkan pada kadar tinggi
absorpsi  dapat berlangsung secar difusi. Walaupun terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi
folat biasanya masih mencukupi kebutuhan  terutama sebagai PmGA.
Indikasi
Penggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobtan defisiensi folat
harus di ingat bahwa penggunaan secara membabibuta pada pasien anemia  pemisiosa dapat
merugikan pasien, sebab folat dapat memperbaiki kelainan darah pada anemia pemisiosa tanpa
memperbaiki kelainan neurologi sehingga dapat berakibat pasien cacat seumur hidup.
Kebutuhan asam folat meningkat pada wanta hamil, dan dapat menyebabkan defisiensi 
asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan asam folat dari makananya. Beberapa
penelitian mendapat adanya hubungan kuat  antara defisiensi  asam folat pada ibu dengan
insisens defek  neural tube, seperti sapina bifida dan anensefalus, pada bayi yang dilahirkan.
Wanita hamil membutuhkan sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per hari suplementasi asam
folat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk mengurangi insidens defek neuran
tube.
Efek toksik pada penggunaan  folat untuk manusia hingga sekarang belum pernah
dilaporkan terjadi. Sedangkan pada tikus, dosis tinggi dapat menyebabkan pengendapan kristal
asam folat dalam tubuli ginjal. Dosis 15 mg pada manusia masih belum menimbulkan efek
toksik.
Dosis
Yang digunakan tergantung dari beratnya anemia dan komplikasi yang ada. Umumnya
folat diberikan per oral, tetapi bila keadaan tidak memungkinkan, folat diberikan secar IM atau
SK.
Untuk tujuan diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral selam 10 hari yang hanya
menimbulkan respons hematologik pada pasien defisiensi  folat. Hal ini membedakannya dengan
defisiensi vitamin B12 yang baru memberikan respons hematologik dengan dosis 0,2 mg per hari
atau lebih.
d.Obat Lain
         RIBOFLAVIN
Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme flavo-protein dalam pernafasan sel.
Sehubungan dengan anemia, ternyata riboflavin dapat memperbaiki anemia normokromik-
normo-sitik. Anemia defisiensi riboflavin banyak terdapat pada malnutrisi protein-kalori, dimana
ternyata faktor defisiensi Fe dan penyakit infeksi memegang peranan pula. Dosis yang digunakan
cukup 10 mg sehari per oral atau IM.
         PIRIDOKSIN
Vitamin B6 ini mungkin berfungsi sebagai koenzim yang merangsang pertumbuhan
Heme. Defesiensi  piridoksin akan menimbulkan  anemia mikrositik hipokromok.pada sebagian
besar pasien akan terjadi anemia normoblastik sideroakrestik dengan jumlah Fe non hemoglobin
yang banyak dalam precursor eritrosit, dan pada beberapa pasien terdapat anemia
Megaloblastik.Pada keadaan ini arbsorbsi Fe meningkat, Fe-binding protein menjadi jenuh dan
terjadi hiperperemia, sedangkan daya rergenerasi  darah menurun.Akhirnya akan didapatkan
gejala hemosiderosis .

         KOBAL
Kobal dapat meningkatkan jumlah hemotokrit, hemoglobin dan eritrosit pada beberepa
pasien dengan anemia refrakter, seperti yang terdapat pada pasien talasimea, infeksi kronik atau
penyakit ginjal,tetapi mekanisme yang pasti tidak diketaui. Kobal merangsang pembentukan
eritropoietin yang berguna untuk meningkatkan pengambilan Fe dalam sumsum tulang, tetapi
ternyata pada pasien anemia refrakter kadar eritropoietin  sudah tinggi.Penyelidikan lain
mendapatkan bahwa Kobal menyebabkan Hipoksia intrasel sehingga dapat merangsang
pembentukan eritrosit.Sebaliknya, Kobal dalam dosis besar justru menekan pembentukan
eritrosit.
2.      ERITROPOIETIN
Eritropoietin, suatu gliko protein dengan berat molekul 34-39 DA, merupakan factor
pertumbuhan hematopoietic yang pertama kali diisolasi.Eritropoietin merupakan factor
pertumbuhan sel darah merah yang diproduksi terutama oleh ginjal dalam sel peritubuler dan
tubuli proksimalis. Dalam jumlah kecil eritropoietin juga diproduksi oleh hati.untuk kepentingan
pengobatan eritripoietin diproduksi sebagai rekombinan eritropoetin manusia yang disebut
epoetin alfa. secara medis, obat antianemia yang mengandung EPO dapat meningkatkan daya
ingat.
Farmakodinamik
Eritroproetin,berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada permukaan sel induk sel
darah merah, menstimulasi poloferasi dan diferensiasi eritroit. Eritropoietin juga menginduksi
pelepasan retikulosis dari sumsum tulang. Eritrpoietin endogen diproduksi oleh ginjal sebagai
respon terhadap hipoksia jaringan. Bila terjadi Anemia maka eritropoietin diproduksi lebih
banyak olh ginjal, dan hal ini merupakan tanda bagi sumsum tulang untuk memproduksi sel
darah.
Farmakokinetik
Setelah pemberian intravena masa paru eritropoietin pada pasien gagal ginjal kronik
sekirar 4-13 jam. Eritropoietin yang dikeluarkan melalui dialisis. Darbopoietin alfa merupakan
eritropoietin bentuk glikolisasi memiliki masa paru 2-3 kali eritropoietin. Darbepoetin alfa
adalah bentuk sintetis dari eritropoietin. Ini merangsang eritropoiesis (meningkatkan sel darah
merah tingkat) dan digunakan untuk mengobati anemia , umumnya terkait dengan gagal ginjal
kronis dan kanker kemoterapi.
Indikasi
Eritropoietin terutama di indikasikan untuk anemia pada pasien gagal ginjal kronik. Pada
pasien ini pemberian eritropoietin umumnya meningkatkan kadar hematokrik dan hemoglobin,
dan mengurangi/menghindarkan kebutuhan transfusi. Peningkatan jumlah retikulosit umumnya
terlihat dalam sekitar 10 hari, dan peningkatan kadar hematokrik dan hemoglobin dalam 2-6
minggu. Pada kebanyakan pasien kadar hematokrik sekitar 35% dapat dipertahankan dengan
pemberian eritropoietin 50-150 IU/Kg secara intravena atau subkutan 3 kali seminggu.
Pemberian secara subkutan umumnya lebih disenangi karena absorpsinya lebih lambat dan
jumlah yang dibutuhkan berkurang 20-40%.  Respons pasien dialisis terhadap pemberian
eritropoietin tergantung pada beratnya kegagalan ginjal, dosis eritropoietin dan cara pemberian,
serta keberadaan besi. Kegagalan respons paling sering disebabkan oleh adanya difisiensi, yang
dapat di atasi dengan pemberian preparat besi secara oral. Pasien yang mendapat eritropoietin
harus di monitor  ketat, dan dosis perlu di sesuaikan agar peningkatan hematokrik terjadi secara
bertahap untuk mencapai 33-36% dalam waktu 2-4 bulan. Kadar hematokrit yang dicapai
dianjurkan tidak melebihi 36% untuk menghindari kemungkinan infark miokard.
 Umumnya pasien anemia akibat gangguan primer atau sekunder pada sumsum tulang
kurang memberikan respons terhadap pemberian eritropoietin. Respons paling baik bila kadar
eritropoietin kurang dari 100 IU/L. Umumnya untuk pasien ini di butuhkan dosis lebih tinggi,
sekitar 150-300 IU/L tiga kali seminggu dan responsnya biasanya tidak terlalu baik.
Efek samping
Yang paling sering adalah bertambah beratnya hipertensi yang dapat terjadi pada sekitar 20-
30% pasien dan paling sering akibat peningkatan hematokrit yang terlalu cepat. Meskipun masih
kontroversial dilaporkan peningkatan tendensi trombosit pada pasien dialisis.
Adapun beberapa obat yang digunakan dalam pengobatan anemia, diantaranya sebagai
berikut :
1.IRON DEXTRAN ( imferon )
a.Indikasi
Intravena atau intramuskular suntikan dekstran besi yang ditunjukkan untuk perawatan
pasien dengan defisiensi zat besi yang tidak dapat diberikan secara oral.
b. dosis
Mengandung 50 mg fe setiap mL (larutan 5%) untuk penggunaan IM atau IV. Respons
terapeutik terhadap suntikan IM ini tidak lebih cepat dari pada pemberian oral. Dosis  total yang
diperlukan dihitung berdasarkan beratnya anemia, yaitu 250 mg fe untuk setiap gram kekurangan
hb. Pada hari pertama disuntukkan 50 mg, dilanjutkan dengan 100-250 mg setiap hari atu
beberapa hari sekali. Penyuntikan dilakukan pada kuadran atas luar m. Gluteus dan secara dalam
untuk menghindari pewarnaan kulit.
Untuk memperkecil reaksi toksin pada pemberian IV, Dosis permulaan tidak boleh melebihi
25 mg, dan di ikuti dengan peningkatan bertahan untuk 2-3 hari tercapai dosis 100 mg/hari. Obat
harus di berikan perlahan-lahan yaitu dengan menyuntikkan 25-50 mg/ menit.
c.Efek samping                                      
Efek samping yang harus dilaporkan kepada dokter atau ahli kesehatan sesegera mungkin:

 reaksi alergi seperti ruam kulit , gatal atau gatal-gatal , pembengkakan wajah, bibir, atau
lidah
 bibir biru, kuku, atau kulit
 gangguan pernapasan
 perubahan tekanan darah
 nyeri dada 
 detak jantung cepat dan tidak teratur
 perasaan pusing, atau jatuh pingsan
 demam atau kedinginan
 nyeri otot atau nyeri sendi
 nyeri, kesemutan, mati rasa di tangan atau kaki
 kejang

Efek samping yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis (laporkan ke dokter atau ahli
kesehatan jika gejala menetap atau mengganggu):

 diare
 sakit kepala
 iritasi didaerah suntikan
 mual, muntah
 sakit perut

2.ADFER
a.Kandungan
Fe glukonat 250 mg, Mangan sulfat 200 µg, Tembaga sulfat 200 µg,Vitamin C 50 mg, Asam
folat 1000µg, Vitamin B12 7,5µg, Sorbito l25 mg.
b.Indikasi
Anemia yang disebabkan kekurangan Fe, anemia akibat traumatik atau anemia
endogenik, anemia akibat perdarahan selama masa pertumbuhan, usia lanjut & masa
penyembuhan, kehamilan, menyusui, anemia yang disebabkan malnutrisi umum atau diet.
c.Kontra indikasi
Penumpukan Fe, gangguan penggunaan Fe.
d. Efek samping
Gangguan saluran pencernaan.
e. dosis
Dosis awal 1-2 kapsul sehari.
f.Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
3.ARTOFERUM 
a.Indikasi
Anemia (kekurangan zat besi) & sebagai sebuah pencegahan, pengobatan, dan sumber vitamin
dan mineral bagi negara-negara kekurangan.
b.Cara Penggunaan
1        kaplet sehari-hari, atau seperti yang ditentukan oleh dokter.

4.DASABION KAPSUL
KOMPOSISI
Tiap kapsul mengandung :
Besi (II) Fumarat 360 mg
Kalsium Pantotenat 20 mg
Asam Folat 1,5 mg
Vitamin B12 15 mkg
Vitamin C 75 mg
Vitamin D3 400 SI
Sorbitol 25 mg
DESKRIPSI
Dasabion mengandungBesi (II) Fumarat, Asam Folat dan Vitamin B12 yang sangat
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Karena anemia sering dijumpai pada wanita
hamil, maka zat-zat tersebut sangat dibutuhkan untuk pencegahan dan pengobatannya. Vitamin
C membantu mempertahankan zat besi dalam bentuk ferro agar tidak teroksidasi menjadi bentuk
ferri, sehingga lebih mudah untuk diabsorbsi untuk saluran pencernaan.
Vitamin D3 sangat dibutuhkan pada masa kehamilan, karena erat hubungannya dalam
proses pembentukan tulang. Kalsium Pantotenat merupakan prekursor koenzim A yang sangat
diperlukan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Sorbitol bersifat sebagai laksans,
dapat menetralisir konstipasi yang mungkin terjadi pada pemberian secara terus menerus.
INDIKASI
- Segala macam anemia
- Pada masa kehamilan
EFEK SAMPING
Nyeri pada saluranpencernaan disertai mual,muntah dan diare. Pemberian secara terus
menerus dapat menyebabkan konstipasi.
ATURAN PAKAI
Sehari 1 kapsul atau menurut petunjuk dokter
PERHATIAN
Pemakaian obat ini dapat menyebabkan fases berwarna hitam.
5. EMINETON
membantu mengurangi gejala anemia
a.Komposisi & Informasi nilai gizi
Takaran saji: 1 tablet (620 mg) Jumlah sajian per kemasan : 100 % AKG
Ferrous Fumarate 90     mg
Cupric Sulfate 0,35  mg
Cobaltous Sulfate 0,15  mg
Manganese Sulfate 0,05  mg
Pyridoxine Hydrochloride 0,192 mg
Cyanocobalamine 5     mCg
AscorbicAcid 60     mg
dl - a - Tocopherol Acetate 5     mg
FolicAcid 400     meg
Calcium Phosphate, Dibasic 60     mg
*AKG berdasarkan pada diet 200 Kcal Farmakologi :
EMINETON adalah tablet yang mengandung zat besi organik (Ferrous Fumarate) dalam
dosis terapeutik dengan kombinasi mangan, tembaga, asam askorbat, vitamin B, kalsium,
vitamin E dan asam folat, sehingga sangat membantu mempercepat proses pembentukan sel-sel
darah. Dapat digunakan untuk menghilangkan gejala anemia dan kurang gizi pada segala tingkat
usia.
b.Indikasi
Untuk membantu mengurangi gejala anemia karena kekurangan zat besi.
c.Efek samping
Pemakaian EMINETON secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan gastroenterik seperti
diare atau gastritis, mual dan muntah.
d.Peringatan dan perhatian
Ada kemungkinan timbul faeces berwarna hitam setelah makan obat ini.
e.Dosis dan cara pemakaian :

Dewasa : 1 - 2 tablet / hah pada waktu atau sesudah makan.


Anak-anak : 1 tablet / hari pada waktu atau sesudah makan.
6.ETABION
a.Komposisi

Tiap kapsul mengandung:

Ferro Glukonat 250 mg


Vitamin C 50 mg
Asam Folat 1 mg
Vitamin B12 7,5 mcg
CupriSulfat 0,2 mg
ManganSulfat 0,2 mg
Sorbitol 25 mg
b.Farmakologi
Ferro Glukonat merupakan garam besi yang bekerja dan bermanfaat dalam pencegahan
dan pengobatan penyakit kekurangan darah (anemia) karena kekurangan zat besi. Vitamin B12
merupakan salah satu faktor pencegah kekurangan darah. Cupri Sulfat dan mangan sulfat
merupakan biokatalisator yang merangsang jaringan pembentukan darah dalam tubuh. Vitamni C
membantu penyerapan zat besi oleh tubuh. Asam Folat merupakan salah satu faktor dalam
pembentukan butir-butir darah merah.
c.Indikasi
Untuk mencegah dan mengobati kekurangan Vitamin dan mineral seperti kekurangan darah
(anemia) dan membantu pembentukan darah.
d.Peringatan dan Perhatian
Penderita perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feces yang berwarna hitam.
e.Efek Samping
Konstipasi, diare, mual, muntah.
f.Dosis
Sehari 1 kapsul pada waktu atau sesudah makan, sesuai petunjuk dokter.
7.FERCEE kapsul
Tiap kapsul FERCEE terdiri atas :

Besi (II) Fumarat 275,0 mg


Asatn askorbat 100,0 mg
Natrium Dioktilsulfosuksinat 20,0 mg
Dalam bentuk pelepasan yang diperlambat
a.Indikasi
Penyakit kurang darah, yang esensial dan sekunder yang disebabkan oleh kekurangan zat besi,
penyakit kurang darah yang disebabkan oleh pendarahan, masa akil balik, masa hamil dan pada
anak-anak.

b.Dosis
Kecuali bila dianjurkan lain oleh dokter, satu kapsul tiap hari sesudah makan pagi - bila perlu
dapat sampai 2 kapsul tiap hari.

c.Kontra indikasi :

• Terapi besi kontra indikasi untuk pasien dengan iron storage disease atau pasien yang
oenderung kearali penyakit tersebut yang disebabkan oleh chronic  hemolytic anemia
(seperti anomali keturunan dari struktur/sintesa hemoglobin dan/atau defisiensi enzim
darah merah).
• Anemia oleh kekurangan Piridoksina Hidroklorida.
• Sirosis hati.
d.Efek samping

Reaksi sensittvitas dan gangguan saluran pencernaan dapat terjadi.


e.Peringatan dan Perhatian

•Jauhkan dari jangkauan anak-anak.


•Untuk anemia yang disebabkan oleh kekurangan besi yang disebabkan oleh
pengeluaran darah yang berlebihan, maka harus diobati dahulu sebab dari pengeluaran
darah tersebut.
•Pemberian jangka panjang dari garam besi dapat menyebabkan iron storage disease.
•Pewarnaan hitam dari feses dapat disebabkan oleh pendarahan saluran pencernaan
maupun garam besi.
Beberapa vitamin dan mineral yang dapat digunakan sebagai multivitamin
penambah darah ialah :
     MERCK
Vitamin & Mineral
Penambah darah pada masa kehamilan. Hemobion  adalah  preparat hematinik untuk 
pengobatan anemia, yang juga  mengandung calcium, cholecalciferol dan ascorbic
acid sebagai pelengkap.
Komposisi :

Setiap kapsul mengandung:


Ferrous Fumarate 360     mg
FolicAcid 1,5   mg
Vitamin B12 15     meg
Calcium Carbonate 200     mg
Cholecalciferol 400     Mi
Ascorbic Acid 75     mg
Cara kerja
Anemia sering sekali dijumpai pada wanita hamil Hasil terbaik pada pengobatan
diperoleh bila diberikan zat besi, folic acid, dan vitamin B12. Hemobion mengandung
ferrous fumarate, folic acid dan vitamin B12 yang sangat penting untuk
pembentukansel darah merah. Kebutuhan calcium meningkat pada masa kehamilan
dan defisiensi calcium sering dijumpai pada bayi yang baru lahir. Calcium carbonate
diubah menjadi bentuk yang mudah larut di dalam usus sehingga mudah diabsorbsi.
Selain itu Hemobion mengandung cholecalciferol untuk meningkatkan absorbsi
calcium dari usus. Dengan demikian jumlah calcium cukup tersedia untuk memenuhi
kebutuhan yang meningkat darijanin dan kemudian pada bayi.
Ascorbic acid membantu mempertahankan zat besi dalam bentuk ferro yang lebih
mudah diabsorbsi dari saluran pencernaan Ascorbic acid juga memperbaiki
metabolisme, menjamin pertumbuhan yang baik dari tulang dan gigi, serta
meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu da pat meningkatkan daya tahan tubuh
pada pasienyang lemah.
Indikasi
Sebagai vitamin pada :
1. Anemia pada masa kehamilan dan laktasi
2. Pada masa kehamilan
3. Anemia karena kehilangan darah oleh berbagai sebab
Dosis : 1 kapsul sehari.
Perhatian : Obat ini mungkin menyebabkan faeces berwarna hitam.
Kemasan : Kotak berisi TOx 10 kapsul warna hitam-merah dalam strip.
LIVRON B. PLEX8
MULTIV1TAMIN
MINERAL Tablet salut gula
KOMPOSISI :
Tiap tablet salut gula berisi:

Vitamin Bl HC1 1,5     mg


Vitamin B2 0,25    mg
Vitamin B6 HC1 0,25    mg
Vitamin B12 0,5     meg
Vitamin C 12,5     mg
Kalsium pantotenat 15   mg
Nikotinamida
Asam Folat 0,5   mg
Besi (II) glukonat 75    mg
Tembaga sulfat 0,65    mg
Substansi hati kering 100     mg
FARMAKOLOGI

LIVRON B.PLEX,suatu kombinasi yangterpilih dari B-Kompleks Hati Besi dalam


bentuk tablet bersalut gula.Disamping vitamin-vitamin B Kompleks,tablet salut gula
ini berisi besi bermartabat dua dan juga berisi vitamin C sebagai senyawa asam yang
dapat meningkatkan penyerapan besi.Oleh karena itu,kombinasi ini tidak hanya
manjur untuk anemia hiperkromik,tetapi juga untuk anemia hipokromik.

INDIKASI

Anemia makrositik hiperkromik,seperti : anemia megaloblasnk tropikal.anemia


hiperkromik.Anemia yang bertalian dengan gangguan fungsi hati,perdarahan pada
gusi.Anemia hiperkromik sehabis keracunan.Untuk segalaT macam penyakit oleh
karena kekurangan vitamin B:Sesudah pengobatan dengan antibiouka,sulfonamida
dan sebagai tambahan vitamin.

Dalam hal - hal yang tak memungkinkan penyunukan dengan preparat hati,
misalnya oleh karena terlalu peka. Sebagai tonikum umum untuk pertumbuhan anak -
anak yang tidak sehat.Sesudah mengalami berbagai penyakit infeksi dan dalam masa
sembuh dari suatu penyakit.

DOSIS

3 xsehari 1-2 tablet salut gula,


Dewasa    :
ataumenurutpetunjukdokter.
3 xsehari 1 tablet salut gula, atau menurut
Anak      :
petunjuk dokter.
EFEK SAMPING
Nausea,nyeri lambung,konstipasi,diare dan kolik.

PENY1MPANAN :

Simpan pada suhu kamar (suhu di bawah 30°C),hindarkan dari cahaya dan
kelembaban.

NEOGOBION
komposisi

Fe Gluconate 250 mg
manganese sulfate 0.2 mg
tembaga sulfat 0.2 mg
vitamin C 50 mg
asam folat 1 mg
vitamin B12 7.5 mcg
INDIKASI
Anemia defisiensi Fe, suplemen selama hamil dan menyusui. Anemia disebabkan
haemorrhage (perdarahan), usia lanjut dan pemulihan kesehatan.

KONTRA INDIKASI
Akumulasi Fe, ketidakteraturan dalam memanfaatkan Fe.
PERHATIAN
Interaksi obat dengan tetrasiklin dan antasida.
EFEK SAMPING
Kelainan saluran pencernaan.

KEMASAN
kapsul 25 x 4's

DOSIS
1-2 kapsul sehari.

NONEMI
komposisi

BesiFumarat  ...........................................................................................90 mg
TembagaSulfa
........................................................................................... 0,3 mg
t
............................................................................................
Kobalt Sulfat 0,5 mg
.
............................................................................................
Mangan Sulfat 0,15 mg
.
Vitamin B6 ............................................................................................10 mg
.
............................................................................................
Vitamin B12 10 mg
.
............................................................................................
Vitamin C 100 mg
.
............................................................................................
Asam Folat 1 mg
.
Kalsium ............................................................................................
60 mg
Fosfat dibase .
INDIKASI
Pencegahan & pengobatan anemia akibat kekurangan zat Besi & kekurangan Vitamin
B.

KEMASAN
Tablet 100 biji.

DOSIS

• Dewasa : 1-4 tab sehari.


• Anak-anak : 1 tablet sehari.
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
II.                VITAMIN DAN MINERAL
A.VITAMIN
a.      Pengertian
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,  yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat
diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin
tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus
diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.
b.      Vitamin berdasarkan kelarutannya, terbagi menjadi :
1.Vitamin yang larut dalam air
Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama
berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan.
Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih
dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan penting
dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam
pembuatan DNA dan sel-sel baru.
  Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh,
terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di
dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme
tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam
kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
  Vitamin B1 (Thiamin)
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang
memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi
karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu,
vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit
kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan,
jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi
banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah
yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
Kebutuhan
RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata
makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari.
Makanan yang seimbang akan memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau melakukan
diet harus memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000
kkalori makanan.
Sumber-sumber utama
Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati,
biji bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan
tepung terigu.
Fungsi
Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme
energi. Sistem syaraf dan otot tergantung pada thiamin.
Gejala kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini
ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles' (polish rice) tersebar luas.
Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat
merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung
yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
Keracunan                 
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi
hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah
tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
Perhatian: dapat terjadi syok anafilaktik pada pemberian tiamin injeksi. Tidak aman bagi ibu
menyusui.
Dosis

 Defisiensi kronik ringan: 10-25 mg per hari per oral


 Defisiensi kronik berat: 200-300 mg per hari per oral
 Koma/delirium akibat alkohol atau obat opioid dan barbiturat: infus intravena selama 30
menit.

Sediaan: tablet tiamin hidroklorida 50 mg dan 100 mg, tablet vitamin B kompleks, injeksi
intramuscular potensi tinggi (Pabrinex im: isi vitamin C 500 mg, nicotinamide 160 mg,
pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/7 ml), injeksi intravena potensi
tinggi (Pabrinex iv: isi vitamin C 500 mg, glukosa anhidrosa 1 g, nicotinamide 160 mg,
pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/10 ml).
  Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di
dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida
(flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD).
Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan
glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.
Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur,
dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik,
mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan
Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual
dalam gelas transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak
akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive, E101.
Kebutuhan         
RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk
2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin
ini penting untuk pertumbuhan.
Sumber-sumber utama
Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk
riboflavin. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua
sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan
sumber yang baik.
Fungsi
Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu
enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan
pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut
Gejala kekurangan
Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin
dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut
mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini
dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Dosis:
 Terapi defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak hingga 30 mg sehari.
 Pencegahan defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak 1-2 mg per hari.

Sediaan: tablet 5 mg, tablet vitamin B kompleks


  Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein.
Kebutuhan        
RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari.
NE merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori
dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin.
Sumber utama
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya
roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan
sumber yang paling baik.
Fungsi
Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa
aktivitas metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki
keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan.
Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
Gejala kekurangan
Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan
dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin
lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat
menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar
matahari langsung.
Keracunan
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan
gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih
lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah
rendah.
  Vitamin B5 (asam pantotenat)
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini
menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi
pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak,
sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Kebutuhan
Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup adalah
antara 4 sampai 7 mg perhari .
Sumber utama
Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas
(ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.
Fungsi
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim
ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan
metabolisme energi.
Gejala kekurangan
Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi  Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi
vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang
akan diderita adalah keram otot serta insomnia.
Keracunan
Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
  Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Vitamin B6 merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan
sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui
jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.
 Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi
antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang
berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan
karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.
Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot,
dan insomnia.
Kebutuhan
 vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi sehari-
hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA
untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan
1,6 mg/hari untuk wanita.
Sumber utama
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber
yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6
membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam
produksi sel darah merah.
Gejala kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah,
sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi
motorik dan sawan.
Keracunan
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang
kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya,
perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala
keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi,
gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.
Indikasi: defisiensi vitamin B6, neuropati pada penggunaan isoniazid dalam terapi TB, anemia
sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya, sindrom premenstrual.
Dosis:

 Defisiensi vitamin B6: 20-50 mg s.d 3x sehari


 Neuropati akibat isoniazid: 10 mg sehari untuk pencegahan, 50 mg 3x sehari untuk terapi
 Anemia sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya: 100-400 mg sehari, dosis
terbagi
 Sindrom premenstrual: 50-100 mg per hari
Sediaan: tablet 10 mg, injeksi intramuskular dan intravena (lihat Tiamin), tablet vitamin B
kompleks
Efek Samping: neuropati sensorik (pada penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi)
  Vitamin B8 (biotin)
Kebutuhan
Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan
aman dan cukup yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100 mikro-gram
perhari.
Sumber-sumber utama
Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada
seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan.
Fungsi
Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang
fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Gejala kekurangan
Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang
menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual,
depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah
defisiensi.
  Vitamin B9 (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)
Kebutuhan
RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian
sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan
konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan
asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh
berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang
mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga
mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan sel,
seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles , meningkatkan
kebutuhan akan folat.
Sumber utama
Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati
juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit folat.
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
Gejala kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti
sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini
disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala
lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena
infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf,
menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
Keracunan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi
dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
  Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi
oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali
mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.
 Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf,
pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.
Sumber utama
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang
yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi
(kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu
cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak
memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai
atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat.
Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan
mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme
sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu
pembentukan sel-sel darah merah.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang
sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan
dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah
menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan
vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral,
mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Indikasi: anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus,
defisiensi vitamin B12.
Dosis:              

 Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-150 mikrogram
atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari
 Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis
rumatan 1 mg per bulan.

Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.


         Vitamin C (asam askorbat)
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam
tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein
penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal
bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal
radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko
timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.
            Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan
di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi
pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui
mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah
berbagai jenis penyakit.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu.
Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus
obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin
C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari
Sumber-sumber utama
Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis),
melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim
dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–
kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan
tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen
dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka.
Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap
zat besi.
Akumulasi vitamin C  yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan
saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
Gejala kekurangan
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak
pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak
vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan
kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah
anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika
seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka
panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin
C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan
menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
Keracunan
Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan
susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang
berlebihan dan membentuk batu ginjal.

2. Vitamin yang larut dalam lemak

Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal,
vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan
bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut
dalam air. Bagian berikut memberikan gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini.
         Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan
dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah
satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting
dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh
paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
Kebutuhan
Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua
senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan
hewani, tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-
karoten, yang kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat
jumlah vitamin A yang disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin
A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram
untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian
besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua
makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A
adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga
mengandung vitamin A.
Fungsi
Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A
juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan
dalam pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya
disertai kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama
setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya
konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun, jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat
tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal
ini juga dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan
vitamin ini juga dapat mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk
tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel
pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini
mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Keracunan
Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi
sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika
vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan
suplemen. Gejala-gejalanya adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat
badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan
nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah otot.
         Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang
paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu
metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat
terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
Kebutuhan
Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain
yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh
dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi
vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5 mikro-gram perhari.

o   Untuk semua orang yang berusia dari 50-70 tahun dianjurkan 10 mikrogram sehari-hari (400 IU),

o   For those who are over 70 years-old, 15 micrograms daily (600 IU) is suggested.Bagi mereka
yang berusia ≥70 tahun disarankan 15 mikrogram sehari-hari (600 IU).Some authors have
questioned whether the current recommended adequate levels are sufficient to meet
physiological needs, particularly for individuals deprived of regular sun exposure.

o   Children older than one year should not exceed the "upper limit" (UL) of 50 micrograms (2,000
IU) per day; children younger than one year should not exceed the UL of 25 micrograms (1,000
IU) per day.Anak ≥1 tahun tidak boleh melebihi "batas atas" (UL) dari 50 mikrogram (2.000 IU)
per hari;Anak ≤ 1tahun tidak boleh melebihi dari 25 mikrogram UL (1.000 IU) per hari.

Vitamin D termasuk dalam kebanyakan multivitamin, biasanya dalam kekuatan dari 50


IU hingga 1.000 IU sebagai softgels, kapsul, tablet, dan cairan. Batas atas (UL) untuk vitamin D
telah direkomendasikan sebagai 2.000 IU per hari karena toksisitas yang dapat terjadi ketika
diambil dalam dosis yang lebih tinggi.

Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar
matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat
keracunan.
Sumber-sumber Utama
Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu
dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D.
Fungsi
Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium
dan fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini
dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh
ginjal.
Gejala kekurangan
Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang tidak
dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok
akibat berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa
nyeri pada lengan dan tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin
D juga merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
Keracunan
Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium
dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat
menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-
paru dan dapat berakibat fatal. Gejala tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan
nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.
3.      Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari
jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi
paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam
tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan
dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit
gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak
jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung
lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak
mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih
baik memperolehnya dari makanan segar.
Fungsi
Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu
menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam
peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel
darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru.
Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah.
Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin
E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan
dan nyeri pada otot betis.
Keracunan
Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti
pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak
normal.
Penelitian di Amerika Serikat yang melibatkan 77 ribu partisipan mengindikasikan bahwa
mengonsumsi 400 miligram per hari dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker
hingga 28 persen, khususnya di antara para perokok. Hasil riset yang dipublikasikan dalam
American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine ini juga memberi peringatan akan
ancaman serupa dari beta-karoten bila dikonsumsi secara berlebihan.Peneliti menganjurkan,
asupan vitamin E sebaiknya tidak diperoleh dari obat-obatan sintetis. Untuk mendapatkan
manfaat terbaik, vitamin E sebaiknya diperoleh dari sumber alami seperti buah-buahan dan
sayuran.
         Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan
penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan
kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.Selain itu, vitamin K juga berperan
sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Kebutuhan
Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam
sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau
yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.
Sumber-sumber utama
Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K,
yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K
dari makanan.
Fungsi
Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam
pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.
Gejala Kekurangan
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat
meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya
bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir
masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu
mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat
lahir.
Keracunan
Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut
air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.
EFEK SAMPING VITAMIN
Penggunaan vitamin secara berlebihan, terutama untuk vitamin yang tidak larut dalam air
akan menimbulkan gejala-gejala hipervitaminosis, seperti yang ditunjukkan beberapa vitamin di
bawah ini:
1. Vitamin A
Penggunaan vitamin A 25.000 hingga 50.000 UI sehari pada anak-anak dapat
menimbulkan nyeri tulang, lesi kulit, rambut rontok, hepatosplenomegali, papiludem, perdarahan
dan kelemahan. Vitamin A memiliki efek kumulatif yang tinggi pada hati dan lemak.
Kebanyakan hipervitaminosis A terjadi akibat terlampau bersemangatnya para ibu memberikan
minyak ikan kepada anak-anaknya setiap hari karena percaya akan kemujarabannya.
2. Vitamin D
Hipervitaminosis D dimanifestasikan dalam bentuk hiperkalsemia, kalsifikasi ektopik
pada jaringan lunak, kelemahan, mengantuk, mual, nyeri abdomen, haus, konstipasi, kehilangan
berat hingga kerusakan ginjal. Pada orang dewasa amat berbahaya mengkonsumsi vitamin D
dengan dosis perhari di atas 10.000 UI lebih dari dua belas minggu. Hipervitaminosis D dapat
diatasi dengan penghentian pemberian vitamin D, diet rendah kalsium, minum banyak dan
pemakaian glukokortikoid untuk mengurangi absorpsi kalsium.
3. Vitamin E
Pemakaian vitamin E dengan dosis 400-800 unit perhari dapat menimbulkan kaburnya
penglihatan, pembesaran payudara pada wanita dan laki-laki, diare, pusing, gejala-gejala seperti
flu, sakit kepala, mual dan gejala kelemahan yang tidak lazim.
Pemakaian vitamin E dengan dosis lebih 800 unit perhari pada periode lama dapat
meningkatkan risiko perdarahan pada pasien yang mengalami vitamin K defisiensi, mengganggu
metabolisme hormon, imunitas dan fungsi seksual.
4. Vitamin C
Pemakaian vitamin C dosis tinggi dapat menimbulkan gangguan tidur, sakit kepala dan
gangguan pencernaan. Dosis di atas 4 gram sehari dalam waktu panjang, dapat meningkatkan
kadar oksalat di urin yang berperan dalam pembentukan batu oksalat. Diare juga sering terjadi
dengan dosis di atas satu gram sehari.
Pemakaian dosis tinggi vitamin C dapat menimbulkan batu ginjal pada individu-individu
tertentu. Pada individu dengan glucose 6-P defisiensi, krisis hemolitik dapat segera terjadi.
B.MINERAL
a.pengertian
Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun
dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan
udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas
mineral lain.
Perilaku mineral sering dipengaruhi oleh adanya kandungan makanan lain. Penyerapan
mineral diturunkan oleh serat dan perilaku besi, seng, dan kalsium menunjukkan bahwa antaraksi
terjadi dengan fitat. Fitat dapat membentuk senyawa kompleks yang tidak larut dengan besi dan
seng yang dapat mengganggu penyerapan kalsium dengan menimbulkan pengikisan pada protein
pengikat kalsium dan usus.
Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh,
antara lain:
a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).
b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).
c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium, Selenium,
Mangan, Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).
Mineral terdapat dalam makanan maupun dalam tubuh terutama dalam bentuk ion yang
dapat bermuatan positif/negative. Selain itu juga dapat merupakan bagian dari senyawa organik
yang berperan dalam metabolisme tubuh.
Selain dari makanan alami, mineral juga dapat diperoleh dalam suplemen atau pil.
Suplementasi mineral dapat dikonsumsi bila kebutuhan dari makanan tidak dapat terpenuhi. Di
daerah pegunungan dengan kandungan yodium yang rendah pada tanah dan airnya, sementara
bahan makanan sumber seperti ikan laut sulit didapat, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi
garam beryodium untuk menghindari efek yang tidak diinginkan dari kekurangan yodium jangka
panjang.
Sedangkan pada wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan makanan sumber
kalsium di atas kebutuhan normal, selain untuk pertumbuhan bayi yang dikandungnya, juga
untuk menghindari berkurangnya kepadatan massa tulang dan gigi. Pada tubuh yang mengalami
infeksi sering dibutuhkan mineral seng yang lebih tinggi dari normal untuk mengoptimalkan
sistem kekebalan tubuh serta mineral selenium untuk membantu menetralkan radikal bebas yang
terbentuk lebih banyak pada infeksi.
b.Fungsi Mineral dalam proses biokimia pada bahan makanan.
1.Komponen penting senyawa dalam tubuh seperti Kalsium dan Fosfor sebagai penyusun
struktur tulang dan gigi.
2.Kofaktor/metaloenzim dalam reaksi biologis.
Mineral akan berkaitan dengan enzim tertentu dan mengaktifkan enzim yang
bersangkutan, sehingga berbagai reaksi biologis dalam tubuh dapat terus berlangsung. Selain itu,
mineral berkaitan dengan komponen protein dan mempengaruhi aktivitas protein yang
bersangkutan, yakni peran besi sebagai bagian dari hemoglobin pada sel darah merah.
3.Fasilitator penyerapan dan transport zat gizi.
Penyerapan dan transport beberapa zat gizi sangat bergantung pada beberapa mineral,
seperti sodium yang berperan penting dalam penyerapan karbohidrat dan kalsium yang
memfasilitasi penyerapan vitamin B12.
4.Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.
Sebagian besar reaksi kimia di tubuh dapat berlangsung bila keasaman cairan tubuh
sedikit di atas netral. Keasaman cairan tubuh sangat ditentukan oleh konsentrasi relative dari ion
H+ dan OH- . Beberapa mineral memiliki tendensi untuk berikatan dengan ion lainnya.
5.Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Mineral dalam bentuk ion mempunyai pengaruh besar terhadap perpindahan cairan tubuh
baik dari luar sel maupun inter sel ke pembuluh darah. Mekanisme ini secara keseluruhan turut
serta mengontrol keseimbangan cairan di seluruh tubuh sehingga proses metabolisme dapat terus
berlangsung.
6.Penghantar impuls saraf
Prinsip mekanisme ini adalah perpindahan ion mineral antar sel saraf di sepanjang
serabut saraf. Mineral yang berperan terutama adalah Natrium dan Kalium yang bekerja
menghantarkan impuls antar membran sel serta kalsium yang akan merangsang keseluruh saraf
untuk mengeluarkan molekul Neuro transmitter, mengikatnya dan menghantarkan ke sel saraf
lain.
7.Regulasi kontraksi otot
            yakni mineral yang terdapat di antara sel yang berperan dalam aktifitas otot. Kontraksi
otot memerlukan ion kalsium dalam jumlah cukup. Sedangkan relaksasi otot dapat berlangsung
normal berkat aktivitas ion Natrium, Kalium dan Magnesium.
c.Jenis garam mineral yang dibutuhkan tubuh manusia
Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan dari konsumsi mineral, maka terdapat kadar
minimal dan maksimal konsumsi setiap jenis mineral. Adapun beberapa fungsi dan kegunaan
dari garam mineral, yaitu:
1.      Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran,
namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting
untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat
membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk
membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
2.      Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi. Pentingnya peranan
mineral fosfor, menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total kandungan tubuh.
Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada
dalam tulang dan gigi.
Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan
pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta penyerapan dam
pemakaian kalsium.
Kandunagn fosfor dalam makanan banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein,
seperti ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum.
Kandungan fosfor dalam makanan olahan juga banyak seperti daging proses, roti, havermut atau
bahan makanan yang mengandung bahan makanan utama pengandung fosfor seperti disebutkan
diatas. Kebutuhan fosfor untuk anak-anak berfungsi untuk penunjang perkembangan disaat
pertumbuhan.
Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih bnayak dibandingkan saat-saat tidak
mengandung, karena ibu hamil membutuhkan fosfor lebih banyak untuk tulang janinnya. Jika
intake kalsium kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit
tulang keropos pada ibu, kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga
diperhatikan.
http://www.e-samarinda.com/forum/index.php?showtopic=1812
3.      Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
4.      Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl
memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin.
5.      Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah
merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
6.      Mangaan / Mangan / Mn
Mangan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
7.      Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah.
8.      Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam
membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.
Fungsi Utama adalah dalam proses pembentukan tulang & gigi. Kalsium juga berperan
dlm tekanan darah & sistem hormonal. Kalsium meningkatkan kemampuan konsentrasi selama
hari-hari Pramenstruasi, saat perubahan hormonal dpt mempenaruhi suasana emosi.
Kebutuhan Kalsium meningkat pada fase pertumbuhan, u/ membangun sistem tulang yg
kuat. Juga masa Menopause, u/ mempertahankan kekuatan tulang & mencegah risiko
Osteoporosis.

Sumber dari makanan : Susu & produk olahannya (keju, yogurt); brokoli, & mustard hijau.
Kegunaan : Membantu pembentukan gigi & tulang, pembekuan darah pada luka, &
mempertahankan kesehatan fungsi syaraf & otot. Dosis RDA 1.000mg/hari.
http://zona-kedokteran.blogspot.com/2010/09/mineral-yg-dibutuhkan-tubuh.html
9.      Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung. Bersama dg Natrium,
Kalium adalah mineral utama yg dibutuhkan dalam kegiatan metabolisme tubuh. Kalium
berfungsi menjaga tekanan Osmotik cairan dalam sel, menjaga keseimbangan air tubuh,
mengatur fungsi normal jantung, sbg katalis karbohidrat, mengantar pesan syaraf ke otot,
menurunkan tekanan darah, mengirim Oksigen ke Otak, & membantu aktivasi reaksi Enzim.

Defisiensi Kalium dapat menyebabkan stress fisik & mental, Edema, serta hipoglikemia,
meskipun kalium biasanya bisa cukup diperoleh dari makanan.
Sumber dari makanan : Jeruk, semangka, tomat, sayur berdaun hijau, pisang, kentang,
kacang polong, susu, & daging.
Kegunaan : Untuk mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh, & kesehatan
fungsi syaraf dan Otot. Dosis RDA 800 mg/ hari.
10.  Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting.
Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas
indera pengecap atau lidah kita.
Seng adalah trace mineral yg berperan sbg Co-factor untuk berbagai enzim penting di
dalam tubuh yg berkaitan dg sistem kekebalan, pemeliharaan mata, indra rasa dan penciuman,
usaha menghambat virus, mengurangi resiko terjadi Kanker, menjaga sintesa protein &
pertumbuhan sel, mempertahankan elastisitas jaringan, mempercepat proses penyembuhan.

Defisiensi Zn mengakibatkan rusaknya fungsi indra & muncul gejala mudahnya kena infeksi,
menurunny kesehatan, berkurangny kepekaan thd rasa dan bau, serta penyakit kulit sperti
jerawat. Walaupun kekurangan asupan Zn sangat jarang terjadi, tetapi pd usia lanjut / stress,
penyerapan Zn oleh tubuh akan terganggu.
Sumber dari makanan : Kerang, tiram, ikan , daging merah, kacang-kacangan, biji-
bijian, & gandum.
Kegunaan : Dosis RDA 15 mg/ hari. Sebagai Anti-Oksidan u/ meningkatkan imunitas
dosis 25 mg/ hari.
11.  Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
12.  Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan
sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga
keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.

Mineral Mineral Men Women 13.  Flour / F

 Kalsium        1000mg  1200mg Flour berperan untuk pembentuk lapisan email

 Sodium  1100mg  3300mg gigi yang melindungi dari segala macam


gangguan pada gigi.
 Kalium  2000mg  2000mg
d.Kebutuhan gizi dan mineral dalam tubuh.
 Besi  10mg  15mg
 Seng  15mg  12mg
            http://www.brianmac.co.uk/minerals.htm
 Magnesium  350mg  280mg
 Fosfor  800mg  1200mg KESIMPULAN
 Klorin  700mg  700mg Mineral merupakan suatu zat organik yang
 Fluor  1,5 mg  4mg terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam
 Tembaga 2mg  2mg
 Selenium  0.07mg  0.05mg
 Yodium  150mg  150mg
 Khrom  0.2mg  0.2mg
makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan udara.
Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral
lain.
Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, antara lain:
a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).
b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).
c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium, Selenium, Mangan,
Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).
Mengkonsumsi suplemen gizi / non gizi dalam beberapa hal dapat memberi keuntungan.
Misalnya minuman suplemen, selain mengandung gula sebagai sumber energi, juga mengandung
vitamin B yang akan digunakan sebagai pemacu metabolisme energi.
Sumber mineral penting lainnya yaitu air minum, karena mineral merupakan suatu zat organic
yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup.
http://ariffadholi.blogspot.com/2010/04/mineral-pada-bahan-makanan.html

Dosis
Gizi Gejala dan Penyakit
Beracun

Tidak ada efek samping dari pemberian oral pada dosis terapi
Biotin n/a
telah dilaporkan

Boraks > 10 mg Tidak ada efek samping yang dilaporkan

Mengantuk, kelesuan ekstrim, gangguan penyerapan zat besi,


> 2.000
Kalsium seng dan mangan, kalsium deposito di jaringan seluruh
mg
tubuh, kanker meniru di X-ray

perubahan warna kulit, kelemahan, tekanan darah rendah,


Karotin > 300 mg
penurunan berat badan, jumlah sel putih yang rendah

Khrom > 50 mg Dermatitis, bisul usus, ginjal dan gangguan hati

 Tembaga 15 mg Fatigue, poor memory, depression, insomnia, increased


production of free radicals, may suppress immune function.
Kelelahan, memori yang buruk, depresi, insomnia,
peningkatan produksi radikal bebas, dapat menekan fungsi
kekebalan tubuh. kekerasan muntah dan diare. Memasak
makanan asam dalam pot tembaga tak bergaris dapat
menyebabkan akumulasi tembaga beracun.

Fluoride, akut 500 mg Racun beberapa enzim, (5.000 mg mematikan)

Fluoride,
5 mg Fluorosis (bercak putih pada gigi), kelainan tulang.
kronis

perut kembung, kehilangan nafsu makan, mual, gangguan


 Asam folat 15 mg tidur, dapat mengganggu penyerapan seng, dapat mencegah
pengakuan kekurangan vitamin B12

Thyroid penurunan, keracunan yodium atau reaksi


Yodium 2 mg
sensitivitas.

Ganguan pencernaan usus, mengganggu penyerapan seng dan


tembaga, kehilangan nafsu makan, tidak aman bagi mereka
Besi 25 mg dengan gangguan penyimpanan besi seperti hemosiderosis,
hemochromatosis idiopatik, atau thalassemia. Beracun build-
up di hati, pankreas, dan jantung.

Diare pada dosis besar diserap bentuk buruk (seperti garam


Epsom). fungsi sistem saraf terganggu karena kalsium
Magnesium N/A
dengan magnesium rasio tidak seimbang, katarsis, bahaya
untuk orang-orang dengan fungsi ginjal yang buruk.

 Mangan 75 mg Toksisitas hanya dilaporkan dalam mereka yang bekerja di


tambang mangan atau minum dari pasokan air yang
terkontaminasi, yang menyebabkan hilangnya nafsu makan,
kerusakan saraf, kehilangan memori, halusinasi,
hyperirritability, ketinggian tekanan darah, kerusakan hati.
seperti ekspresi wajah-Mask, kabur pidato, spontan tertawa,
gaya berjalan spastik, tremor tangan.

Niacin (B3),
100 mg Transient pembilasan, sakit kepala, kram, mual, muntah
akut

Anorexia, toleransi glukosa abnormal, ulserasi lambung,


Niacin (B3),
3 gm peningkatan enzim hati. asam urat yang berlebihan dalam
kronis
darah, mungkin menyebabkan asam urat. Lihat Thiamin.

Asam
Dosis Sesekali diare. Peningkatan kebutuhan untuk thiamin,
pantotenat
tinggi mungkin menyebabkan gejala-gejala kekurangan thiamin.
(B5)

Dosis Distorsi-untuk-fosfor rasio kalsium, menciptakan relatif


Fosfor
tinggi kekurangan kalsium.

Penurunan mental, kelemahan. Kalium berlebihan dalam


Dosis
Kalium darah, menyebabkan kelumpuhan otot dan irama jantung
tinggi
yang abnormal.

Sensorik dan penurunan nilai motor. Ketergantungan pada


Pyridoxine
300 mg dosis tinggi, yang menyebabkan gejala defisiensi ketika
(B6)
seseorang kembali ke jumlah normal.

Riboflavin B2) N / A Tidak ada efek racun telah dicatat. Lihat Thiamin.

Diabetes, bawang putih-nafas bau, penurunan kekebalan


750 mikro tubuh, kehilangan rambut dan kuku, lekas marah, muka
Selenium
gm pucat, lesi kulit, kerusakan gigi, mual, kelemahan, kulit
kekuningan

Thiamin (B1) N/A Tidak ada efek toksik mencatat bagi manusia setelah
pemberian oral. Namun, karena B Vitamin yang saling
bergantung, lebih dari satu dapat menghasilkan kekurangan
orang lain.

 Vitamin A, Anorexia, menggelembung fontanelles, hyperirritability,


75.000 IU
akut (bayi) muntah

 Vitamin A,
2 juta IU Sakit kepala, mengantuk, mual, muntah
akut (dewasa)

Vitamin A, Penutupan epifisis tulang prematur, retardasi pertumbuhan


10.000 IU
kronis (bayi) tulang panjang

Anorexia, sakit kepala, visi bluffed, kehilangan rambut,


pendarahan bibir, keretakan dan mengupas kulit, kekakuan
Vitamin A,
otot dan nyeri, pembesaran hati dan kerusakan, anemia,
kronis 50.000 IU
kelainan janin (wanita hamil harus sangat hati-hati),
(dewasa)
ketidakteraturan menstruasi, kelelahan ekstrim, hati
kerusakan, cedera pada otak dan sistem syaraf.

Vitamin B12 Tidak ada efek samping dari pemberian oral telah dilaporkan.
N/A
(Cobalamin) (See thiamin) (Lihat thiamin)

Vitamin C,
10 gm Mual, diare, perut kembung
akut

Vitamin C, 3 gm Peningkatan oksalat kemih dan kadar asam urat dalam kasus
kronis yang jarang, gangguan pemanfaatan karoten, khelasi
(mengikat vitamin C dengan mineral) dan hilangnya resultan
dari mineral mungkin terjadi, penghentian tiba-tiba dapat
menyebabkan rebound kudis. Ginjal dan batu kandung
kemih, iritasi saluran kemih, meningkatnya kecenderungan
untuk darah menggumpal, kerusakan sel darah merah pada
orang dengan kelainan genetik tertentu yang umum (seperti
6-fosfat dehidrogenase kekurangan-glukosa, umum pada
orang asal Afrika), dapat menyebabkan kekurangan vitamin
B12.

Vitamin D, Hilangnya nafsu makan, mual, muntah, diare, sakit kepala,


70.000 IU
akut buang air kecil yang berlebihan, rasa haus yang berlebihan

Berat badan, muka pucat, sembelit, demam, mual


hipokalsemia. Pada bayi, kalsium deposito di ginjal
berlebihan dan kalsium dalam darah; pada orang dewasa
Vitamin D,
10.000 IU kalsium, deposito di seluruh tubuh (mungkin keliru untuk
kronis
kanker) hamil (perempuan harus hati-hati), tuli, , batu ginjal,
tulang rapuh, tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi,
meningkatkan penyerapan timah.

Dosis aman mungkin lebih dari 2.000, tetapi beberapa orang


mengalami kelemahan, kelelahan, eksaserbasi hipertensi,
peningkatan aktivitas antikoagulan pada 1.000 IU, sedangkan
beberapa penelitian menunjukkan bahwa sesedikit 300 IU
Vitamin E 1.000 IU dapat memperlambat sistem kekebalan tubuh.Dapat
menghancurkan beberapa Vitamin K dibuat dalam usus.
Sejumlah kecil penekanan kekebalan mungkin trade off yang
masuk akal untuk aktivitas antioksidan yang diperlukan
vitamin E banyak itu.

Tidak ada toksisitas dikenal dengan alam (phylloquinone);


sintetis (menadione), sementara yang relatif aman, bila
Vitamin K
diberikan pada bayi dapat menyebabkan dan pembesaran hati
hemolitik. Anemia di laboratorium hewan.

Seng 75 mg Iritasi gastrointestinal, muntah, perubahan yang merugikan


dalam HDL / rasio kolesterol LDL, kekebalan terganggu.
Mual, anemia, pendarahan di perut, kelahiran prematur dan
kelahiran mati, sakit perut, demam. Dapat memperburuk
defisiensi tembaga marjinal. Dapat menghasilkan
aterosklerosis.

Anda mungkin juga menyukai