Anda di halaman 1dari 36

SRIKTURA URETRA

Disusun oleh :
Indah Pratiwi
NPM 1102015097
 
Pembimbing :
Dr. Kesuma Mulya, Sp.Rad
DEFINISI
Sriktura uretra adalah penyempitan lumen uretra karena
fibrosis pada dinding uretra dan pada tingkat lanjut terjadi
fibrosis korpus spongiosum.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
URETRA
ANATOMI DAN FISIOLOGI
URETRA
• Trauma
• Kongenital
• Idiopatik
ETIOLOGI • Peradangan
• Latrogenic
• Neoplasma
EPIDEMIOLOGI
pria > wanita
PATOFISIOLOGI
1. Trauma
PATOFISIOLOGI

• Sebuah lipat, mukosa. • spongiofibrosis.

• Iris penyempitan. • Peradangan dan fibrosis yang


melibatkan jaringan luar korpus
• spongiosum.
Full-ketebalan keterlibatan dengan fibrosis minimal
dalam jaringan spons.
• striktur kompleks rumit dengan fistula
PATOFISIOLOGI
. 2. Kongenital
Tidak memiliki mekanisme yang pasti
3. Idiopatik
Tidak memiliki mekanisme yang jelas.
4. Inflamasi atau peradangan
Biasanya didahului oleh penyakit radang
5. Latrogenic
Operasi terbuka atau robekan selama kateterisasi atau
instrumentasi.
6. Neoplasma
DERAJAT PENYEMPITAN
URETRA

pria > wanita


DIAGNOSIS
1. Anamnesis
• Berkurangnya aliran urin
• Ketegangan saat berkemih
• Pancaran air kencing kecil dan bercabang
• Perasaan tidak puas setelah berkemih
• Frekuensi berkemih lebih dari normal
• Tidak dapat menahan keinginan untuk berkemih
• Terkadang sakit dan nyeri saat berkemih
• Kadang dijumpai infiltrate,abses,dan fistel
• Retensi urin
• Nyeri pada daerah pelvic
DIAGNOSIS

2. Pemeriksaan Fisik
• Penurunan aliran urin
• Pembesaran kandung kemih
• Pembesaran limphonodus pada daerah inguinal
• Pembesaran prostat
• Permukaan bawah penis menjadi keras.
DIAGNOSIS

3. Patologi
• Deposit kolagen yang tidak teratur,
• Fibrosis
• Patologi dari striktura uretra non-trauma, terdapat 2 pembagian:

a. epithelium kolumnar pseudostratified

epithelium squamous

b. Epithelium berada pada jaringan spong pada corpus spongiosum.


DIAGNOSIS
4. Pemeriksaan laboratorium
• Urinalisis
• Kultur urin dan sensitivitas
• Serum elektrolit dengan urea darah dan kreatinin serum
nitrogen
DIAGNOSIS
5. Gambaran Histologi

Pembentukan scar atau jaringan parut dengan deposite kolagen dan infiltrate
inflamasi yang menonjol.
DIAGNOSIS

6. Radiologi
1. Uretrografi

letak penyempitan dan besarnya penyempitan uretra.

• Retrograde uretrografi, untuk melihat urethra anterior.

• Antegrade uretrografi, untuk melihat urethra posterior.

• Bipoler uretrografi adalah kombinasi dari pemeriksaan antegrade dan


retrograde uretrografi.
Gambar 8.2. Gambaran uretrografi uretra normal dan striktur uretra
pria > wanita
Gambar 8.4. Oblique - post retrograde contrast injection
2. Urethrocystography
Pemeriksaan radiografi uretra

DIAGNOSIS • Trauma,
• Darah dalam urin,
• Dicurigai fraktur pelvic

• bertujuan untuk melihat kelainan pada uretra


pars cavernosa, pars membranacea, dan pars
prostatica serta Vesica Urinaria.
• Memasukkan kontras melalui kateter atau dapat juga melalui pungsi (menusuk)
suprapubik.
• Bahan kontras dimasukkan dengan semprit yang ujungnya sesuai dengan meatus
uretra eksterna, diisi sampai kontras masuk ke vesica urinaria.
• Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan cara menggunakan klem atau dengan
cara memasukkan kateter kecil ke distal penis,tetapi didahulukan dengan anastesi
local.
• Foto diambil pada waktu pengisian kontras dengan
Here youposisi antero-posterior,
could describe the topic of theoblik
section
kanan dan kiri.

Urethrocystography
VENUS
Venus has a beautiful name and is the second planet from the
Sun

MERCURY
Mercury is the closest planet to the Sun and the smallest one in
our Solar System

SATURN
Saturn is the ringed planet. It’s composed mostly of hydrogen
and helium
—SOMEONE FAMOUS
Gambar 8.5. Striktur uretra post-trauma: tampak trabekula kandung kemih, dilatasi
uretra posterior dan striktur uretra.
DIAGNOSIS
3. Sonourethrography (SU)

Paling baik digunakan sebagai tambahan untuk perawatan pada pasien


dengan striktur uretra

Lebih akurat memperkirakan panjang striktur uretra.

Sensitivitas : 66-100%
Spesifisitas dan 97-98%.
Gambar 8.7. Sonourethrography pada kasus
striktur uretra
4. MRI

Salah satu pemeriksaan tambahan terbaik untuk


menilai anatomi panggul pasca-trauma.
retensi urin sistostomi suprapubik

abses periuretra insisi + antibiotik.

PENATA 1. Tindakan khusus


Businasi (dilatasi) dengan busi logam
LAKSANAAN
2. Uretromi interna, yaitu memotong jaringan
sikatriks uretra dengan pisau Otis atau pisau
Sachse.

3. Uretrotomi eksterna, yaitu tindakan operasi


terbuka berupa pemotongan jaringan fibrosis,
kemudian dilakukan anastomosis
1. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

DIAGNOSIS
BANDING
2. Kanker prostat
DIAGNOSIS 3. Kanker uretra
BANDING 4. Infeksi saluran kemih yang sering
kambuh atau tidak tertangani.

5. Infeksi menular seksual, seperti gonore


atau chlamydia.
STRIKTURA URETHRA
PADA WANITA

Diagnose striktura uretra dibuat dengan bougie aboul’e

Pengobatan pada wanita dengan dilatasi, apabila gagal dengan


Otis urethomi
KOMPLIKASI
1. Infeksi Saluran Kencing:
• Divertikel Uretra atau Buli-buli
• Abses Periuretra
• Batu uretra
• Fistel Uretro-kutan
• Karsinoma uretra.1

2. Balon dilatasi: Infeksi,


kegagalan untuk mengembang maksimal,
PENCEGAHAN

1. Menghindari terjadinya trauma pada uretra dan pelvis


2. Tindakan transuretra dengan hati-hati, seperti pada pemasangan
kateter
3. Menghindari kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi
penyakit menular seksual Pengobatan dini striktur uretra dapat
menghindari komplikasi seperti infeksi dan gagal ginjal
PROGNOSIS Dikatakan sembuh jika setelah dilakukan
observasi selama 1 tahun dan tidak
menunjukan tanda-tanda kekambuhan
KONTROL • Dilatasi berkala dengan busi
BERKALA • Kateterisasi bersih mandiri berkala (KBMB)
atau CIC (Clean Intermitten Catheterization)

Anda mungkin juga menyukai