STEP 7
HASIL BELAJAR
1.
2.
3.
4.
sikumsisi?
5. Obat apa yang diberikan kepada pasien?
6. Apa saja kelainan bawaan saluran kemih?
7. Kalo dari sekenario DDnya apa?
FIMOSIS
DEFINISI:
Preputium penis tidak dapat ditarik ke corona glandis.
( Dasar Dasar Urologi, Basuki B. Purnomo )
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI:
MANIFESTASI KLINIK:
Sulit kencing
Retensi urin
PROGNOSIS:
KOMPLIKASI:
Parafimosis
DEFINISI:
Parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi sampai di
sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula
dan timbul jeratan pada penis dibelakang koronarius. Menarik
(retraksi) prepusium ke proksimal biasanya dilakukan pada
bersanggama/masturbasi atau sehabis pemasangan kateter. Jika
prepusium tidak secepatnya dikembalikan ke tempat semula,
menyebabkan gangguan aliran balik vena superfisial sedangkan
aliran arteri tetap berjalan normal. Hal ini menyebabkan edema
glans penis dirasakan nyeri. Jika dibiarkan bagian penis di
sebelah distal jeratan makin membengkak yang akhirnya bisa
mengalami nekrosis glans penis.
Saat bersenggama
Masturasi
Saat pemasangan kateter
Edema
penis
karena
prepusium
tdk
secptnya
Nyeri
DIAGNOSIS:
TINDAKAN
Prepusium diusahakan untuk dikembalikan secara manual dengan teknik
memijat glans selama 3-5 menit diharapkan edema berkurang dan secara
perlahan-lahan prepusium dikembalikan pada tempatnya. Jika usaha ini tidak
berhasil, dilakukan dorsum insisi pada jeratan sehingga prepusium dapat
dikembalikan
pada
tempatnya.
Setelah
edema
dan
proses
inflamasi
ETIOLOGI
Epispadia
Definisi
Mura uretra eksternum terdapat pada dorsum penis
Etiologi
dijumpai
karena
banyak
pemakaian
antibiotika
untuk
memberantas uretritis.
b. Trauma yang menyebabkan striktura uretra adalah trauma tumpul pada
selangkangan (straddle injury), fraktur tulang pelvis, dan instrumentasi
atau tindakan transuretra uretra yang kurang hati-hati.
3. Patoflsiologi
Proses radang akibat tramua atau infeksi pada uretra akan menyebabkan
terbentuknya jaringan sikatrilk pada uretra. Jaringan sikatriks pada lumen
uretra menimbulkan hambatan aliran urine hingga retensi urine. Aliran
urine yang terhambat mencari jalan keluar di tempat lain (di sebelah
proksimal striktura) dan akhimya mengumpul di rongga periuretra. Jika
terinfeksi menimbulkan abses periuretra yang kemudian pecah membentuk
fistula uretrokutan. Pada keadan tertentu dijumpai banyak sekali fistula
sehingga disebut sebagai fistula seruling
4. Derajat Penyempitan Uretra
pembuntuan
uretra
secara
langsung
dilakukan
melalui
lagi yang lebih berat. Tindakan ini dapat menimbulkan salah jalan
(false route)
Uretrotomi interna: yaitu memotong jaringan sikatriks uretra
dengan pisau Otis atau dengan pisau Sachse. Otis dikerjakan jika
belum. terjadi striktura totaL sedangkan pada striktura yang lebih
berat, pernotongan striktura dikerjakan secara visual dengan
memakai'pisau sachse
Uretrotomi eksterna adalah tindakan operasi terbuka berupa
pemotongan jaringan fibrosis, kemudian dilakukan anastomosis di
antara jaringan uretra yang masib sehat.
7. Penyulit
Obstruksi uretra yang lama menimbulkan stasis urine dan menimbulkan
berbagai penyulit di antaranya adalah: infeksi saluran kemih, terbentuknya
divertikel uretra/buli-buli, abses periuretra, batu uretra, fistel uretrokutan, dan karsinoma uretra.
8. Prognosis
Striktura uretra kerap kali kambuh, sehingga pasien harus sering
menjalani pemeriksaan yang teratur oleh dokter. Penyakit ini dikatakan
sembuh jika setelah dilakukan observasi selama 1 tahun tidak menunjukkan
tanda-tanda kekambuhan.
9. Kontrol berkala
Setiap kontrol dilakukan pemeriksaan pancaran urine yang langsung dilihat
oleh dokter atau dengan rekaman uroflometri. Untuk mencegah timbulnya
kekambuhan, sering kali pasien harus menjalani beberapa tindakan, antara
lain:
PRIAPISMUS
1. Definisi
obat-
obat
tertentu
(alkohol,
psikotropik,
dan
antihipertensi)
f. Pasca injeksi intrakavernosa dengan zat vasoaktif.
3. Klasifikasi
Ereksi penis yang berkepanjangan ada priapismus dapat terjadi karena: (1)
gangguan mekanisme outflow (veno-oklusi) sehingga darah tidak dapat keluar
dari jaringan erektil, atau (2) adanya peningkatan inflow aliran darah arteriel
yang masuk ke jaringan erektil. Oleh karena itu secara hemodinamik,
priapismus dibedakan menjadi (1) priapismus tipe venookIusif atau low flow
dan (2) priapismus tipe arteriel atau high flow. Kedua jenis itu dapat
dibedakan
dengan
memperhatikan
gambaran
klinis,
laboratorium,
dan
Onset
Setelah trauma
Nyeri
Ketegangan penis
Sangat tegang
Darah kavernosa
Warna
Hitam
Merah
pO2
<30 mm Hg
>50 mm Hg
pCO2
>80 mmHg
<50 mmHg
pH
<7,25
>7,5
Color doppler
Arteriografi
Malformasi arterio-vena
3. Diagnosis
Anamnesis
dan
pemeriksaan
yang
teliti
diharapkan
dapat
menolong.
Jika
tindakan
di
atas
tidak
berhasil
mungkin
dan
Irigasi
Intrakavernosa.
Aspirasi
darah
kavernosa