Anda di halaman 1dari 30

CASE REPORT

STRIKTUR URETRA

Disusun oleh:
dr. Guswendy Wolas Wibowo
1161050051
Pembimbing:
dr. I Gusti Ngurah Pustaka, SpB, FINACS, FICS
ANATOMI

 Uretra pria dibagi atas :


 1. Uretra Posterior, dibagi menjadi:
 a. Pars prostatika : dengan panjang sekitar 2,5 cm, berjalan melalui
kelenjar prostate.
 b. Pars membranacea : dengan panjang sekitar 2 cm, berjalan melalui
diafragma urogenital antara prostate dan penis

 2. Uretra Anterior, dibagi menjadi:


 a. Pars bulbaris: terletak di proksimal, merupakan bagian uretra yang
melewati bulbus penis.
 b. Pars pendulum /cavernosa/spongiosa: dengan panjang sekitar 15 cm,
berjalan melalui penis (berfungsi juga sebagai transport semen).
 c. Pars naviculare / glandis : bagian uretra di gland penis. Uretra ini
sangat pendek dan epitelnya sangat berupa squamosa ( squamous
complex noncornificatum).
DEFINISI

 Striktur uretra merupakan


penyempitan atau penyumbatan
lumen uretra karena pembentukan
jaringan fibrotik (parut) pada uretra
dan/atau daerah peri uretra, yang pada
tingkat lanjut dapat menyebabkan
fibrosis pada korpus spongiosum.
EPIDEMIOLOGI

 Penyakit ini lebih banyak terjadi pada


pria daripada wanita karena adanya
perbedaan panjang uretra.
 faktor resiko lain yang diketahui
berperan dalam insiden penyakit ini,
diantaranya adalah pernah terpapar
penyakit menular seksual, ras orang
Afrika, berusia diatas 55 tahun, dan
tinggal di daerah perkotaan.
KLASIFIKASI

Derajat penyempitan, ada 3


tingkatan :

 Ringan : oklusi terjadi <1/3 diameter


lumen uretra
 Sedang : oklusi terjadi 1/3 – 1/2
diameter lumen uretra
 Berat : oklusi terjadi >1/2 diameter
lumen uretra dan teraba
spongiofibrosis
Jenis striktur berdasarkan tempatnya:
 Pars membranosa
 Pars bulbosa
 Pars bulbo membranosa
 Meatus uretra
Etiologi

 a. Kongenital
 b. Trauma
 c. Infeksi
 d. Tumor
Patofisiologi
Manifestasi Klinis

 sulit kencing
 Disuria
 frekuensi kencing meningkat
 hematuria
Diagnosis

 Anamnesis yang lengkap (uretritis,


trauma dengan kerusakan pada
panggul,straddle injury,
instrumentasi pada uretra,
penggunaan kateter uretra, kelainan
sejak lahir)

 Inspeksi: meatus eksternus


sempit,pembengkakan serta fistula
di daerah
penis,skrotum,perineum,suprapubik.
 Palpasi: teraba jaringan parut
sepanjang perjalanan uretra
anterior; pada bagian ventral
penis, muara fistula bila dipijit
mengeluarkan getah/nanah

 Rectal toucher (colok dubur)


 Uroflowmetri

adalah alat untuk


mengetahui pancaran urine
secara obyektif. Derasnya
pancaran diukur dengan
membagi volume urine saat
kencing dibagi dengan lama
proses kencing. Kecepatan
pancaran normal adalah 20
ml/detik. Jika kecepatan
pancaran kurang dari 10
ml/detik menandakan
adanya obstruksi
Retrograde Uretrogram
USG
uretroskopi dan sistoskopi
Pemeriksaan laboratorium

 urinalisis atau cek darah lengkap


rutin dikerjakan untuk melihat
perkembangan pasien dan
menyingkirkan diagnosis lain.
Tatalaksana

 Tujuan dari pengobatan striktur uretra


adalah kesembuhan permanen, tidak
hanya sembuh sementara. Pengobatan
terhadap striktur uretra tergantung
pada lokasi striktur, panjang/pendek
striktur, dan kedaruratannya
Businasi
 (dilatasi) dengan busi
logam yang dilakukan
secara hati-hati.
Tindakan yang kasar
tambah akan merusak
uretra sehingga
menimbulkan luka baru
yang pada akhirnya
menimbulkan striktur
lagi yang lebih berat.
Uretrotomi interna

 yaitu memotong jaringan sikatriks uretra


dengan pisau Otis/Sachse. dikerjakan bila belum
terjadi striktur uretra total
 Tujuan uretrotomi interna adalah membuat
jaringan epitel uretra yang tumbuh kembali di
tempat yang sbelumnya terdapat jaringan
parut. Jika tejadi proses epitelisasi sebelum
kontraksi luka menyempitkan lumen, uretrotomi
interna dikatakan berhasil. Namun jika kontraksi
luka lebih dulu terjadi dari epitelisasi jaringan,
maka striktur akan muncul kembali
Uretrotomi eksterna

 adalah tindakan operasi terbuka


berupa pemotongan jaringan
fibrosis, kemudian dilakukan
anastomosis di antara jaringan
uretra yang masih sehat.
Uretroplasti

 Uretroplasti adalah
rekonstruksi uretra terbuka
berupa pemotongan jaringan
fibrosis
Pemasangan Stent
 Stent adalah
benda kecil,
elastis yang
dimasukan pada
daerah striktur.
Stent biasanya
dipasang setelah
dilatasi atau
uretrotomi
interna
Komplikasi
 Pada striktur urethra terjadi
penyempitan lumen, hingga terjadi
dilatasi bagian proksimalnya. Otot
vesica urinaria akan berkontraksi
melawan aliran refluks, bila proses
ini berlangsung lama otot tersebut
tidak mampu lagi mengosongkan
isinya. Proses selanjutnya akan
mengakibatkan hidroureter,
hidronefrosis dan gagal ginjal.
Prognosis

 Striktur uretra sering terjadi


kekambuhan, sehingga pasien harus
sering menjalani pemeriksaan yang
teratur. Penyakit ini dikatakan sembuh
jika setelah dilakukan observasi selama 1
tahun tidak menunjukkan tanda-tanda
kekambuhan.

Anda mungkin juga menyukai