Anda di halaman 1dari 52

CASE REPORT DHF

dr. Guswendy Wolas Wibowo


IDENTITAS
Nama : An. N A
No Rekam Medis : 0865xx
Umur : 2 tahun
Jenis kelamin :P
Status :-
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Paringin selatan
Tanggal Masuk IGD : minggu ,04-11- 2018
ANAMNESIS

Dilakukan secara alloanamnesis.

 Keluhan Utama : Demam sejak ± 4 hari SMRS


 KeluhanTambahan : batuk , muntah, perdarahan dari gusi ,lemas
 Riwayat Penyakit Sekarang :
pasien datang ke IGD RSUD Balangan dengan keluhan demam sejak
4 hari SMRS demam terus menerus sepanjang hari dimulai dari hari kamis
sore, demam turun sebentar jika diberi obat demam (parasetamol)
kemudian demam lagi, keluhan demam disertai dengan batuk tidak
berdahak dan muntah muntah ± 2x isi cairan bercampur makanan, nafsu
makan menurun sejak 4 hari SMRS, orang tua pasien juga mengatakan ada
perdarahan dari gusi anaknya sejak hari jumat siang, keluar darah dari
hidung disangkal ,BAB hitam disangkal, BAK tidak ada keluhan, sebelum ke
RSUD anak tampak lemas dan mengantuk, orang tua pasien mengaku
sudah membawa anaknya berobat ke puskesmas dan diberi obat demam
serta di edukasi jika demam masih berlanjut segera datang ke dokter
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Riwayat keluhan yang sama
• Riwayat keluhan yang sama disangkal
disangkal

• Riwayat alergi /asma


• Riwayat alergi disangkal
Disangkal

• Riwayat pengobatan batuk


lama
disangkal
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : Tampak mengantuk


• Kesadaran : GCS E2 V3 M5

• TandaVital
– Tekanan Darah : 60 per palpasi
– Nadi : 140x/menit
– Pernapasan : 40x/menit
– Suhu (Peraksiller) : 37.3°C
Status Generalis
Kepala & Leher
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Hidung : Nafas cuping hidung (-/-)
• Mulut dan leher: lidah kotor (-) faring hiperemis (-) T1-T1 kripta tak
melebar, detritus (-)
Pulmo
• Inspeksi : Simetris kanan kiri, retraksi (-)
• Palpasi : Vokal fremitus dextra = sinistra
• Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
• Auskultasi : Suara dasar nafas vesikuler (+)
rhonki -/- wheezing (-/-)
Cor
• Inspeksi : IC tidak terlihat
• Palpasi IC :-
• Perkusi : Batas Jantung dalam batas normal
• Auskultasi : S1 S2 regular, Gallop (-) Murmur (-)

Abdomen
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : Timpani , pekak sisi (-), pekak alih (-)
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), undulasi (-) Hepar dan lien Tidak teraba
membesar

Ekstremitas
• Superior : Edema (-/-), akral hangat (+/+), crt <2
, Rumple Leed (+)
• Inferior : Edema (-/-), akral hangat (+/+), crt <2
Pemeriksaan Penunjang 04/11-2018 jam 16.00
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin 12,8 g/dl 12-16

Eritrosit 6.03 juta/mm3 4,2-5,4

Leukosit 8550 mm3 4000-10000

Hematokrit 38.3 % 37-47

Trombosit 46.000 mm3 150000-450000

Gula darah sewaktu 243 <200


Diagnosis
Dengue Haemorragic Fever grade 3 +
ensefalopati dengue
Diagnosis Banding

• dengue fever
• ITP
• syok sepsis
TATALAKSANA IGD
• O2 nasal kanul 1 lpm
• ivfd rl 100cc selama 15 menit  evaluasi  TD 60/palpasi
nadi 157
• ivfd rl 100 cc (ke 2) selama 15 menit  TD 70/40

• instruksi dr Galih, SpA


• RL 20cc/kgbb bolus cepat, evaluasi paru dan hepar setelah
bolus serta TTV  TD 70/40 , nadi 160
• RL bolus 10 cc/kgBB bolus cepat , setelahnya maintenance
7cc/KgBB selama 2 jam setelahnya cek DL , GDS ulang,
elektrolit
• rawat ICU
Pemeriksaan Penunjang 04/11-2018 jam 21.00
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin 12,6 g/dl 12-16

Eritrosit 5.79 juta/mm3 4,2-5,4

Leukosit 8800 mm3 4000-10000

Hematokrit 36.0 % 37-47

Trombosit 63000 mm3 150000-450000

Gula darah sewaktu 106 <200


Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

05/11/18 Demam (+) KU : SOMNOLEN Dengue hemoragic puasa, intake oral


Fever + tetes
PH: 1 hari ke 5 TD : 104/83
ensefalopati
N: 156x/menit ( kuat angkat, regular) IVFD: RL 13 tpm
PP: 5 dengue
RR: 45 x/menit makro
S: 37.5◦C Pemeriksaan Lab :
MM/
Hasil Lab :
Mata : CA-/-, SI -/-, perdarahan gusi (-), epitaksis (-) Paracetamol 120mg
Hb : 12.6
Mulut : mukosa bibir kering& pecah (+) (IV) K/P T>38’C
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-) Erit : 5.97
cefotaxime 3x 60 mg
Thorax:
Leu : 19.600 (IV) H1
I: pergerakan dinding dada simetris
P: Vocal Fremitus simetris Ht : 36,8%
P: sonor/sonor
Trombosit:
A: SNV (+) , rh -/-, wh -/-. S I & II regular, murmur (-),
gallop (-) 43.000 DL ulang besok Pagi
Abdomen:
pantau TTV, balance
I: perut tampak datar
cairan, tanda tanda
A: BU (+)
perdarahan
P: timpani, shifting dullness (-)
P: supel, hepar teraba membesar, asites (+)

Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2”


Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

06/11/18 Demam(+) KU : SOMNOLEN Dengue hemoragic Diet: intake oral tetes


Fever + susu
PH: 2 hari ke 6 TD : 91/43
ensefalopati
N: 151x/menit ( kuat angkat, regular) IVFD: RL 13 tpm
PP: 6 dengue
RR: 25 x/menit makro
S: 37.2◦C
MM/
spo2 : 100%
Hasil Lab :
Paracetamol 120mg
Mata : CA-/-, SI -/-, perdarahan gusi (-), epitaksis (-) GDS : 27 (jam 11) (IV) K/P T>38’C
Mulut : mukosa bibir kering& pecah (+)
GDS : 75 (jam 13) cefotaxime 3x 60 mg
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
(IV) H2
Thorax:
I: pergerakan dinding dada simetris
P: Vocal Fremitus simetris
DL ulang besok Pagi
P: sonor/sonor
A: SNV (+) , rh -/-, wh -/-. S I & II regular, murmur (-), pantau TTV, balance
gallop (-) cairan, tanda tanda
Abdomen: perdarahan
I: perut tampak distended
edukasi orang tua
A: BU (+)
suntuk menyiapkan
P: timpani, shifting dullness (-)
trombosit bila ada
P: supel, hepar teraba membesar 2 jari BAC, asites (+)
perdarahan yang
Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

06/11/18 Demam(+) KU : SOMNOLEN Dengue hemoragic cek GDS


Fever +
jam 10.45 hari ke 6 TD : - loading fenitoin 200
ensefalopati
N: 160x/menit ( kuat angkat, regular) mg dalam nacl 30cc
PH: 2 dengue
RR: 25 x/menit selama 20 menit
PP: 6 kejang 2-3 menit S: 37.7◦C setelahnya per 12
spo2 : 100% jam fenitoin 30 mg
Hasil Lab :
bolus (IV)
GDS : 27 (jam 11)

jam 11.30 KU :SOMNOLEN


injeks D10% 30cc
N: 166x/menit ( kuat angkat, regular)
GDS : 75 (jam 13) (IV) cek gds 2 jam
RR: 40 x/menit
kemudian
S: 37.3◦C
spo2 : 98%
Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

07/11/18 Demam(+) KU : somnolen Dengue hemoragic Diet: intake oral tetes


N: 156x/menit ( kuat angkat, regular) Fever + susu
PH: 3 mata terlihat
RR: 27 x/menit ensefalopati
bengkak O2 NK 1 lpm
PP: 7 S: 38.4◦C dengue
spo2 : 100% IVFD: RL 6 tpm makro

MM/
Mata : CA-/-, SI -/-, perdarahan gusi (-), epitaksis (-)
Mulut : mukosa bibir kering& pecah (+) Paracetamol 120mg
Hasil Lab :
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-) (IV) K/P T>38’C
Thorax: GDS : 60 (jam 11)
cefotaxime 3x 60 mg
I: pergerakan dinding dada simetris
(IV) H3
P: Vocal Fremitus simetris
P: sonor/sonor
A: SNV (+) , rh +/+ basal paru, wh -/-. S I & II regular,
fenitoin 30 mg bolus
murmur (-), gallop (-)
iv / 12 jam
Abdomen:
I: perut tampak distended
A: BU (+)
cek GDS
P: timpani, shifting dullness (-)
P: supel, hepar teraba membesar 2 jari BAC, asites (+)

Ekstremitas : petekie +/+ di ext atas, edema +/+ ke 4 ext


Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

08/11/18 Demam(+) KU : composmentis , tampak lemah Dengue Diet: intake oral tetes
N: 135x/menit ( kuat angkat, regular) hemoragic Fever susu
PH: 4 sudah bisa
RR: 34 x/menit + ensefalopati
diajak O2 NK 1 lpm
PP: 8 S: 38.6◦C deng
komunikasi
spo2 : 100% IVFD: INFUS PUMP D5
Hasil Lab :
lemas ½ NS 6 tpm makro
Mata : CA-/-, SI -/-, perdarahan gusi (-), epitaksis (-) Hb : 7.4
hari ke 8 infus albumin 1 flash
Mulut : mukosa bibir kering& pecah (+)
Erit : 3.49
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-) MM/
Thorax: Leu : 5600
Paracetamol 4X100 mg
I: pergerakan dinding dada simetris
Ht : 22.3%
P: Vocal Fremitus simetris cefotaxime 3x 60 mg
P: sonor/sonor Trombosit: (IV) H4
A: SNV (+) , rh -/- , wh -/-. S I & II regular, murmur (-), gallop (-)
54.000 fenitoin 30 mg bolus iv
Abdomen:
/ 12 jam
I: perut tampak distended ureum : 47
A: BU (+) meningkat
creatinin 0.63
P: timpani, shifting dullness (-)
P: supel, hepar teraba membesar 2 jari BAC albumin : 2.06
cek DL, SGOT, SGPT,
Ekstremitas : petekie +/+ di ext atas, edema +/+ ke 4 ext SGOT : 56
aLBUMIN, ureum ,
SGPT : 302 creatinin
Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

09/11/18 Demam(+) KU : composmentis , tampak lemah Dengue Diet: susu 8 x 40-50 cc


N: 137x/menit ( kuat angkat, regular) hemoragic Fever
PH: 5 sudah bisa O2 NK 1 lpm
RR: 38 x/menit + ensefalopati
minum susu,
PP: 9 S: 38.◦C dengue IVFD: INFUS PUMP D5
bengkak
spo2 : 100% ½ NS 6 tpm makro
dimata sudah acute liver injury
berkurang, MM/
Mata : CA(+), SI -/-, perdarahan gusi (-), epitaksis (-) edema anasarka
lemas Mulut : mukosa bibir kering& pecah (+) e.c hipoalbumin salbutamol syr 3 x 1
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-) cth
hari ke 9 efusi pleura
Thorax:
dextra Paracetamol 100 mg
I: pergerakan dinding dada simetris
k/p
P: Vocal Fremitus simetris
P: sonor/sonor cefotaxime 3x 60 mg
A: SNV (+) , rh -/- , wh -/-. S I & II regular, murmur (-), gallop (-) (IV) H5
Abdomen:
fenitoin 20 mg bolus iv
I: perut tampak distended
/ 12 jam
A: BU (+)
P: timpani, shifting dullness (-) UDCA 3X100mg
P: supel, hepar teraba membesar 2 jari BAC
curcuma syr 1x1 cth
Ekstremitas : konvalens rash +/+ di 4 ext , edema +/+ ke 4 ext ,
tangan tempat IVFD plebitis (+)
Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

10/11/18 Demam(+) KU : composmentis , tampak lemah Dengue Diet: oral susu 8 x 40-
N: 126x/menit ( kuat angkat, regular) hemoragic Fever 50 cc
PH: 6 lemas
RR: 45 x/menit + ensefalopati
O2 NK 1 lpm
PP: 10 kemerahan di S: 36.8.◦C dengue
tangan dan spo2 : 98% MM/
acute liver injury
kaki
IVFD lepas  stop
berkurang Mata : CA(+), SI -/-, perdarahan gusi (-), epitaksis (-) edema anasarka
sementara obat injeksi
Mulut : mukosa bibir kering& pecah (+) e.c hipoalbumin
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-) UDCA 3X100mg
efusi pleura
Thorax:
dextra curcuma syr 1x1 cth
I: pergerakan dinding dada simetris
P: Vocal Fremitus simetris salbutamol syr 3x1 cth
P: sonor/sonor
A: SNV (+) , rh +/+ minimal di seluruh lapang paru , wh -/-. S I
& II regular, murmur (-), gallop (-) bila ada demam lagi,
Abdomen: pasang IVFD lalu injeksi
I: perut tampak distended Paracetamol 100 mg
A: BU (+) dan lapor DPJP
P: timpani, shifting dullness (-)
P: supel, hepar teraba membesar 2 jari BAC, lingkar perut 53
cm
Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

11/11/18 lemas KU : composmentis , tampak lemah Dengue Diet: per OGT/ oral
N: 135x/menit ( kuat angkat, regular) hemoragic Fever susu 8 x 40-50 cc
PH: 7 batuk
RR: 35 x/menit + ensefalopati
O2 NK 1 lpm
PP: 11 S: 37.3.◦C dengue
spo2 : 100% boleh makan bubur
acute liver injury
sambil duduk
Mata : CA(+), SI -/-, perdarahan gusi (-), epitaksis (-) edema anasarka
MM/
Mulut : mukosa bibir kering& pecah (+) e.c hipoalbumin
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-) paracetamol syr 5mg
efusi pleura
Thorax: K/P
dextra
I: pergerakan dinding dada simetris
salbutamol 3 x ½ cth
P: Vocal Fremitus simetris
P: sonor/sonor curcuma syr 1x1 cth
A: SNV (+) , rh -/-, wh -/-. S I & II regular, murmur (-), gallop (-)
UDCA 3X100mg
Abdomen:
I: perut tampak distended
A: BU (+)
P: timpani, shifting dullness (-)
P: supel, hepar teraba membesar 2 jari BAC

Ekstremitas : edema +/+ ke 4 ext


Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

12/11/18 demam (+) KU : composmentis , tampak lemah Dengue Diet: oral susu 8 x 40-
lemas N: 157x/menit ( kuat angkat, regular) hemoragic Fever 50 cc
PH: 8
RR: 25 x/menit + ensefalopati
batuk MM/
PP: 12 S: 38.3.◦C dengue
spo2 : 100% salbutamol 3 x ½ cth
acute liver injury
curcuma syr 1x1 cth
Mata : CA(+), SI -/-, perdarahan gusi (-), epitaksis (-) edema anasarka
Mulut : mukosa bibir kering (-) e.c hipoalbumin UDCA 3X100mg
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
efusi pleura paracetamol syr 5mg
Thorax:
dextra K/P
I: pergerakan dinding dada simetris
P: Vocal Fremitus simetris cefixime syr 3x ½ cth
P: sonor/sonor
A: SNV (+) , rh -/-, wh -/-. S I & II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: coba lepas selang O2
I: perut tampak distended jika tidak sesak sampai
A: BU (+) jam 16.00 pindah
P: timpani, shifting dullness (-) ruangan
P: supel, hepar teraba membesar 2 jari BAC

Ekstremitas : edema +/+ ke 4 ext


Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

13/11/18 demam (-) KU : composmentis Dengue hemoragic Fever MM/


N: 110x/menit ( kuat angkat, regular) + ensefalopati dengue
PH: 9 salbutamol 3 x ½ cth
RR: 26 x/menit
acute liver injury
PP: 13 S: 37.4.◦C curcuma syr 1x1 cth
spo2 : 100% edema anasarka e.c
UDCA 3X100mg
hipoalbumin
Mata : CA(+), SI -/-, perdarahan gusi (-), epitaksis (-) paracetamol syr 5mg
efusi pleura dextra
Mulut : mukosa bibir kering (-) K/P
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-) Hasil Lab :
cefixime syr 3x ½ cth
Thorax:
Hb : 6.6
I: pergerakan dinding dada simetris
P: Vocal Fremitus simetris Erit : 3.17
cek DL, SGOT, SGPT,
P: sonor/sonor
Leu : 9500 albumin
A: SNV (+) , rh -/-, wh -/-. S I & II regular, murmur (-),
gallop (-) Ht : 20.9%
Abdomen:
Trombosit:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 134.000
P: timpani, shifting dullness (-)
albumin : 2.75
P: supel, hepar teraba membesar 2 jari BAC

SGOT : 246
Ekstremitas : edema -/-
Tanggal Subyektif Obyektif Assestment Planning

14/11/18 demam (-) KU : composmentis Dengue BLPL


N: 110x/menit ( kuat angkat, regular) hemoragic Fever
PH: 10 obat stop semua
RR: 30 x/menit + ensefalopati
PP: 14 S: 36.9.◦C dengue
spo2 : 100%
acute liver injury

Mata : CA(-), SI -/-, perdarahan gusi (-), epitaksis (-) edema anasarka
Mulut : mukosa bibir kering (-) e.c hipoalbumin
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
efusi pleura
Thorax:
dextra
I: pergerakan dinding dada simetris
P: Vocal Fremitus simetris
P: sonor/sonor
A: SNV (+) , rh -/-, wh -/-. S I & II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+)
P: timpani, shifting dullness (-)
P: supel, hepar teraba membesar 2 jari BAC

Ekstremitas : edema -/-


TINJAUAN PUSTAKA
Demam dengue

Demam Dengue (Dengue Fever) / Demam Berdarah Dengue (dengue


haemorrhagic fever )adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae
yang memiliki 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4
vektor
Yang ditularkan
melalui vektor Nyamuk
Aedes aegypti dan
Nyamuk Aedes
albopictus dengan
manifestasi klinis
demam, nyeri otot
dan/atau nyeri sendi
yang disertai
leukopenia, ruam,
limfadenopati, dan
trombositopenia
situasi DBD di Indonesia
manifestasi klinis
Derajat dan spektrum klinis
DF/DHF Grade Signs and symptoms Laboratory

DF Fever with 2 of the followings • Leukopenia WBC ≤5000/mm3


• Headache • Thrombocytopenia ( platelet count
• Retroorbital pain < 150000/mm3)
• Myalgia • Rising haematocrit (5-10%)
• Arthralgia/bone pain • No evidence of plasma loss
• Rash
• Hemorrhagic manifestations
• No evidence of plasma leakage

DHF I Fever and hemorrhagic manifestation Thrombocytopenia


(positive tourniquet test) and < 100000 cells/mm3 ; hematocrit rise ≥ 20%
evidence of plasma leakage
DHF II As in grade I plus spontaneous Thrombocytopenia
bleeding < 100000 cells/mm3 ; hematocrit rise ≥ 20%

DHF* III As in grade I or II plus circulatory Thrombocytopenia


failure < 100000 cells/mm3 ; hematocrit rise ≥ 20%
Weak pulse, narrow pulse pressure (≤
20 mmHg); hypotension, restlessness
DHF* IV As in grade III plus profound shock Thrombocytopenia
with undetectable BP and pulse < 100000 cells/mm3 ; hematocrit rise ≥ 20%

WHO. Comprehensive guidelines forprevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever revised and
expanded. 2011
Umumnya berhubungan dengan
Kasus infeksi dengue dengan
keterlibatan beberapa organ
unusual manifestation tidak
seperti hati, ginjal, jantung dan
jarang juga dijumpai pada anak
sistem neurologis

Expanded Dengue
Syndrome
Dapat terjadi pada infeksi dengue Berhubungan dengan ko-infeksi,
yang disertai perembesan plasma ko-morbiditas, atau komplikasi
maupun tanpa perembesan prolonged shock disertai
plasma kegagalan organ.
MANIFESTASI UNUSUAL (EXPANDED DENGUE SYNDROME)

Gejala neurologi Ensefalopati/ensefalitis, meningitis aseptik,


perdarahan/trombosis intrakranial, kejang, mentalconfusion,
kaku kuduk, mono-/poli-neuropati, guillain barre syndrome,
mielitis
Gejala gastro-intestinal Hepatitis/gagal hati fulminan, acalculouscholecystitis,
pankreatitis akut, febrilediarrhea

Renal Hemolyticuremicsyndrome

Kardiak Miokarditis, gangguan konduksi, perikarditis

Respiratorik ARDS, perdarahan paru

Limforetikuler spontaneoussplenicrupture,lymphnodeinfarction

Mata Perdarahan makula. Impaired visual acquity. Optic neuritis

Lain lain • Postinfectious fatigue syndrome, depresi, halusinasi,


psikosis, alopecia
• Dpt bersamaan coinfections, comorbidities atau
komplikasi prolonged shock.

WHO 2011
MANIFESTASI UNUSUAL (EXPANDED DENGUE
SYNDROME)
Kejang dan penurunankesadaran.
Gejala neurologi pada syok berat, syok berkepanjangan disertai perdarahan,
DBD tanpa syok disebabkan ensefalitis/ ensefalopati
Akibat gagal multiorgan: disfungsi hati dan ginjal, hipoksia
Perdarahan masif yang berhubungan syok berat dan berkepanjangan, asidosis
metabolik, trombositopenia.
Perdarahan internal/tersamar saluran cerna bila setelah
evaluasi klinis dan pemberian cairan adekuat dijumpai :
• Syok refrakter disertai hemoglobin dan hematokrit rendah
atau mengalami penurunan hemoglobin dan hematokrit
• Tekanan sistolik dan diastolik sudah meningkat namun
nadi masih cepat
• penurunan hematokrit >10% selama pemberian cairan
Infeksi ganda • Perlu dicurigai bila setelah terlewati fase syok dan fase
kritis masih terdapat demam
• Contoh: diare akut, pneumonia, campak, cacar air,
demam tfoid, difteri, infeksi saluran kemih, infeksi kulit
Miokarditis Disfungsi kontraktilitas miokard pada syok berkepanjangan,
disebabkan asidosis metabolik, hipokalsemia, kardiomiopati.
Dapat terjadi pada kelebihan cairan, edema paru
Kelainan ginjal Gagal ginjal akut pada fase terminal syok yg tdk teratasi dng
baik

WHO 2011
Pemeriksaan Penunjang
Nasihat Kepada Orang Tua Untuk Pasien Rawat Jalan

• Anak harus istirahat


• Cukup minum (air putih, susu, jus buah, cairan elektrolit isotonis, air
tajin) ditandai frekuensi buang air kecil tiap 4-6 jam

• Parasetamol 10 mg/kgBB/kali apabila suhu >38oC interval 4-6 jam,


hindari aspirin/NSAID/Ibuprofen. Berikan kompres hangat.
.
• Segera dibawa ke rumah sakit jika: pada saat suhu turun keadaan
anak memburuk, nyeri perut hebat, muntah terus-menerus, tangan &
kaki dingin dan lembab, letargi atau gelisah, tampak lemas,
perdarahan (misalnya BAB berwarna hitam atau muntah hitam),sesak
nafas, tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam atau kejang.
tatalaksana rawat inap
• tatalaksana bersifat simptomatis dan supportif
(cairan)
• kebocoran cairan hanya sementara
• cairan hipotonik bertahan 1/12 di dalam
intravaskular
• cairan isotonik ¼
• cairan koloid hiperonkotik (dextran/hes) lebih
lama bertahan
Sindrom Syok Dengue Terkompensasi
Beri Oksigen 2-4 /menit
Periksa HCT, Kristaloid RL/RS 10-20 ml/kgBB dalam 60 menit

YA Syok Teratasi TIDAK

IVFD 10ml/kgBB 1-2 jam • Periksa A-B-C-S HCT, BGA, Glukosa, Ca, Perdarahan
• Koreksi segera bila ditemukan asidosis,
hipogikemia, hipokalsemia
Tanda vital stabil
turunkan IVFD bertahap
HCT meningkat HCT menurun
7, 5, 3, dan 1,5
ml/kgBB/jam
Bolus kedua Kristaloid / Koloid Perdarahan
10-20 ml/kgBB 10-20 menit
Stop IVFD maksimal 48
jam setelah syok teratasi Tidak Jelas
Bila tidak teratasi
Koloid 10-20 ml/kgBB 10-20 Tranfusi darah
menit, jika syok menetap
dianjurkan tranfusi darah
Sindrom Syok Dengue Dekompensasi
Beri Oksigen 2-4 /menit
Bolus Kristaloid dan/atau Koloid 10-20 ml/kgBB dalam 10-20 menit
Periksa A-B-C-S: HCT, BGA, Glukosa, Kalsium

YA Syok Teratasi TIDAK

IVFD 10ml/kgBB 1-2 jam Koreksi segera asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia,


perhatikan nilai hematokrit

Tanda vital stabil HCT meningkat HCT menurun


turunkan IVFD bertahap
7, 5, 3, dan 1,5
ml/kgBB/jam Bolus kedua Kristaloid / Koloid Perdarahan
10-20 ml/kgBB 10-20 menit

Stop IVFD maksimal 48 Tidak Jelas


Bila tidak teratasi
Koloid 10-20 ml/kgBB 10-20 Tranfusi darah
menit, jika syok menetap
dianjurkan tranfusi darah
Kapan terapi cairan intravena dihentikan
& tanda penyembuhan

• Tekanan darah, nadi dan perfusi perifer


stabil;
• hematokrit menurun disertai volume nadi
yang baik;
• apireksia (tanpa penggunaan antipiretik)
selama lebih dari 24–48 jam;
• Gejala pencernaan/abdominal membaik;
• Produksi urin membaik
• ruam konvalesens pada 20% - 30% kasus
Kriteria Pulang
• tidak demam minimal 24 jam tanpa antipiretik
• nafsu makan membaik
• perbaikan klinis yang jelas
• 2-3 hari setelah syok teratasi
• tidak ada tanda distress pernafasan
• jumlah trombosit >50.000 / trend naik

Anda mungkin juga menyukai