Anda di halaman 1dari 14

DERMATITIS adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau

faktor endogen, menyebabkan kelainan klinis berupa eflorensensi polimorfik dan keluhan gatal. Cenderung residif dan menjadi kronis.
DKI DKA Dermatitis Atopi Neurodermatitis Dermatitis Numularis Napkin Eczema/diaper
sirkumskripta
Definisi Reaksi peradangan kulit non-imunologik, Kerusakan kulit terjadi pada orang yg Dermatitis yang kronis residif, disertai Aka liken simpleks kronikus Peradangan kulit kronis, lesi Dermatitis di daerah genito-
yaitu kerusakan kulit terjadi lgsg tanpa telah mengalami sensitisasi thdp gatal, mengenai bg tubuh tertentu Peradangan kulit kronis, gatal, berbentuk koin atau agak krural yg ditutupi popok
sensitisasi suatu alergen terbutama di wajah pada bayi dan bagian sirkumskrip, ditandai kulit tebal dan lonjong, batas tegas, dgn eflo Terjadi pada bayi / orang
fleksural ekstremitas pada anak. likenifikasi akibat garukan berulang berupa papulovesikel yg biasanya dewasa yg lama menggunakan
Biasanya pada bayi dan anak, 50% hilang mudah pecah sehingga popok.
saat remaja membasah (oozing) DKI
Gambar

Etio KUAT: larutan asam dan basa kuat (gejala Bahan alergen Etio multifaktorial Pruritus menyebabkan timbulnya pola Infeksi ditempat lain Kulit lembab, popok jarang
akut) - Bahan kimia sederhana dgn berat Alergen reaksi kulit berupa likenifikasi dan diganti
LEMAH: sabun, detergen, bahan pelarut molekul rendah (hapten) prurigo nodularis
(gejala kronis) Pruritus bisa karena ada penyakit lain Disebabkan oleh kulit lembab,
Faktor mempengaruhi: mendasari maserasi, kontak lama dg urin
Faktor mempengaruhi: Potensi sensitisasi alergen, lama Prurigo nodularis: eosinofil naik dan feses, sabun yg tersisa,
Konsentrasi bahan, lama kontak, trauma kontak, oklusi, kekerapan, suhu, sediaan topikal
fisis, kekerapan, suhu, kelembaban, faktor kelembaban, faktor individu
individu
Patogenesis Kerusakan sel secara kimiawi dan fisis. Cell-mediated immune response Faktor internal dan eksternal -> inflamasi Belum diketahui
Bahan iritan merusak lapisan tanduk, (reaksi imunologik tipe IV, atau reaksi dan gatal
denaturasi keratin, mengubah daya ikat hipersensitivitas tipe lambat) Internal: gengetik yg menghasilkan
kulit terhadap air disfungsi sawar kulit serta perubahan pada
Dua fase: sensitisasi dan elisitasi sistem imun, khususnya hipersenstivitas
thdp alergen
Tipe DKI akut, lambat akut, reaksi iritan, kronik Tangan: paling sering, “wet work” DA murni dibagi 2:
kumulatif, reaksi traumatic, exsiccation Lengan DA intrinsik: tanpa bukti hipersensitivitas
eczematid, reaksi pustular dan Wajah: bahan kosmetik, spons, obat thdp alergen polivalen dan tanpa
akneformis, iritasi non eritematosa, topikal, alergen di udara, nikel penngkatan IgE total di dalam serum
dermatitis karena friksi dan iritasi (tangkai kaca mata) DA ekstrinsik: terbukti hipersensitivitas
subyektif Telinga thdp alergen hirup dan makanan pd uji
Leher kulit
Badan
Genitalia
Tungkai atas dan bawah
Dermatitis kontak sistemik
Predileksi Tangan kaki Tangan, lengan, wajah, telinga, leher, Infantil : wajah, ekstensor Daerah yg mudah dijangkau Tungkai bawah, badan, lengan, Genito-krural
badan, paha, genitalia, tungkai bawah Anak : Pergelangan tangan, fosa kubiti, Perempuan> punggung, ekstremitas terutama
fleksura, kaki, tangan Dewasa 30-50 thn ekstensor
Dewasa : fleksura Fenomena koebner
Gejala Akut : kulit pedih, panas, terbakar. Gatal Gatal, kronis residif, riwayat atopik (asma, Gatal sekali, mengganggu tidur Gatal Gatal
Akut lambat: 8-24 jam setelah kontak Kontak berulang rinitis, urtikaria) , anak> Lesi biasanya tunggal Dewasa (pria wanita 55-65 Kronis
(contoh dermatitis venenata oleh bulu Lebih sering pada dewasa Kronis tahun, wanita 15-25 tahun) Riwayat pemakaian popok
serangga) Kelainan kulit tergantung tk Kriteria William Memburuk saat diam Pria> Bayi
Kronis : paling sering, kulit kering disertai keparahan dan lokasi dermatitis Harus ada: gatal (atau tanda garukan pada
eritema, skuama, lambat laun kulit Riwayat atopi anak kecil)
menjadi tebal (hyperkeratosis) dengan 3 atau lebih tanda berikut:
likenifikasi yang difus, biasanya - riwayat perubahan kulit./kering di fosa
berhubungan dgn pekerjaan kubiti, fosa poplitea, bagian anterior
dorsum pedis, atau seputar leher
(termasuk kedua pipi pada anak <10 thn)
- Riwayat asma atau hay fever
- Riwayat kulit kering sepanjang akhir
tahun
- Dermatitis fleksural
- Onset di bawah usia 2 tahun

Kriteria Hanifin-Rajka
Eflo AKUT: Eritema, edema, vesikel, bula, AKUT : Eritema, batas tegas, papulo- Infantil (2 bulan – 2 tahun): Papulo- Lesi biasanya tunggal:plak kasar, Akut : plak eritema berbentuk
erosi, dan eksudasi  basah (madidans). vesikel, vesikel & bula, kalo pecah: vesikula, eritema, erosi, eksudasi dan likenifikasi, berbatas tegas, bersisik, kin batas tegas yg terbentuk dari
BIsa nekrosis erosi dan eksudasi (basah) krusta agak kemerahan, tampak bekas papule dan papulovesikel yang
Batas tegas pada tempat kontak, DKA akut di daerah tertentu Predileksi pada wajah (pipi, dahi, kulit garukan. berkonfluens :
asimetris (palpebra, penis, skrotum): eritema, kepala, telinga, leher, pergelangan tangan, Vesikel & papulovesikel
edema tungkai fleksor, lalu ekstensor yaitu lutut Plak eritema, sedikit edematosa, membesar,berkonfluen,lesi
SUBAKUT : Eritema berkurang,eksudat siku) lambat laun edema dan eritema sebesar uang logam eritema
mengering, krusta KRONIK: Kulit tebal,kering, berskuama menghilang , bagian tengah batas tegaspecah
& likenifikasi, fisura, batas jelas, Anak (2-10 thn) : Eksematous, papula berskuama dan menebal, likenifikasi eksudasi krusta
KRONIS: Lesi kering, skuama, hiperpigmentasi eritema, likenifikasi. dan ekskoriasi, sekitarnya Diameter plak biasanya 1-3 cm
hiperpigmentasi, likenifikasi, papul  Dapat meluas dgn autosensitisasi Bisa kelanjutan dari fase infantile, bisa baru hiperpigmentasi, batas tidak jelas
erosi & eskoriasi muncul Kronis setelah 1-2 minggu:plak
Predileksi: fosa kubiti, popliteal, fleksor, Predileksi: skalp, tengkuk, samping dgn likenifikasi, skuama
pergelangan tangan, kelopak mata, leher, leher, lengan bagian ekstensor, pubis,
simetris vulva, skrotum, perianal, medial Jumlah lesi bisa satu atau
Kronis: hyperkeratosis, hiperpigmentasi, tungkai atas, lutut, lateral tungkai multipel
erosi, ekskoriasi, krusta, skuama bawah, pergelangan kaki bagian
Lebih sensitive thdp allergen hirup depan, punggung kaki

Dewasa : Penebalan kulit, likenifikasi, dan Variasi klinis: prurigo nodularis


skuama, kulit kering, sulit berkeringat, lesi
bilateral simetris

Derajat keparahan: skoring Hanifin Rajka /


NESS / SCORAD

Infeksi sekunder
Komplikasi: eritroderma, atrofi kulit krn
kortikosteroid
PP Uji tempel Uji tempel -IgE total, Prick test, DL Histopatologi
Lab: tes tempel utk kasus yg
rekalsitran thdp terapi
DD DA, DKA, Tinea DKI, DA, D.numularis, D. Seboroik, DKI/A, D. Seboroik, D. Numularis DA, DKI DKI/A, DA, dermatitis statis, Kandidosis
psoriasis neurodermatitis, sirkumskripta,
psoriasis
Tx Menghindari penyebab Sama seperti DKI Sama DKI -Non Farmakologi : kurangi -Topikal lesi : anti inflamasi A. Air: dibiarkan terbuka
Ringan: bisa hanya dengan pelembab Beri juga emollient untuk memperbaiki menggaruk/menggesek lesi (glukokortikoid, takrolimus) selama mungkin agar tidak
sawar darah kulit -Farmako : -Lesi eksudatif : kompres lembab
SISTEMIK Pelembab : krim hidrofilik urea 10% 1. Topikal steroid : mengurangi Permanganas Kalikulus 1: 10.000 B. Barrier ointments dioleskan
• Anti histamine loratadin 1x10mg/hari inflamasi, menghaluskan -Infeksi bakteri : antibiotik setiap popok diganti
selama 3-5 hari hiperkeratosis. Tidak -Pruritus : Antihistamin C. Diaper: diganti sering
• Metilprednisolone 3x8mg selama 3-5 direkomendasikan pada kulit -Kasus berat, refrakter, jangka Medikamentosa
hari tipis (wajah, vulva, scrotum). lama : kortikosteroid sistemik 1. Kortikosteroid topikal
TOPIKAL 2. Antihistamin : diphenhydramine yang dianjurkan: ringan
• Kompres NaCl 0,9% (benadryil) Hidrokortison 1% - 2½ % (3 – 7
• Hidrokortison krim 2,5% pada lesi Oral antianxietas : jika diperlukan hari)
akut Steroid poten 
• Desoksimetason 0,25% pada lesi kontraindikasi  ES
kronis 2. Antifungal topical: Nistatin/
• Campur dengan kloramfenikol 2% imidazole,
bila ada infeksi sekunder Klotrimazol & mikonazol nitral
3. Anti bakterial
Bila terjadi infeksi ataupun
infeksi sekunder pada DP
dapat diberikan anti mikroba
 benzalkonium chlorida &
triklosan
INFEKSI IMPETIGO FOLIKULITIS FURUNKEL KARBUNKEL Staphylococcal Scalded
BAKTERI Krustosa (vulgaris, impetigo Bulosa (cacar monyet, impetigo Neonatorum Superfisialis Profunda Skin Syndrome (SSSS)
Tillbury Fox) vesikobulosa) (Impetigo Bockhart) (Sycosis vulgaris)

Definisi Pioderma superfisialis, terbatas pada epidermis Peradaganan folikel Peradangan Radang folikel rambut dan Kumpulan furunkel Infeksi kulit oleh
rambut, di epidermis folikel rambut, sekitarnya. Staphylococcus aureus tipe
sampai ke >1: furunkulosis tertentu dengan ciri khas
subkutan epidermolisis
Etio Streptococcus B hemolyticus Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus Staphylococcus Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus grup II
aureus faga 52, 55 dan/ faga 71
Predileksi Muka (sekitar lubang hidung ketiak, dada, punggung Menyeluruh Tungkai bawah bibir atas, dagu, aksila dan bokong tengkuk, aksila, bokong Wajah, leher, ketiak, lipatan
dan mulut) krusta honey-like bilateral paha
Epid Anak-anak Anak dan dewasa Neonatus penyakit sistemik, Anak <5 thn
alkoholism, malnutrisi, Pria
imunosupresi
Gejala Gejala umum (-) Gejala umum (-) Demam - Gatal, panas, Nyeri , hangat saat diraba Nyeri Riwayat infeksi (mata, hidung,
Biasanya anak habis pilek Sering disertai miliaria rasa terbakar di tenggorok, telinga, umbilikus)
(sumber infeksi) tepi bibir atas
Komplikasi: glomerulonefritis dekat dengan
hidung
Eflo Eritema dan vesikel mudah Eritema, bula, bula hipopion Bula hipopion Papul/pustula eritema Papul/pustul Nodul eritema, berbentuk nodul eritema, berbatas Eritema – bula besar kendur –
pecah bila pecah tampak koloret dasar Ditengahnya terdapat eritema kerucut, tegas, ditengahnya tegas, ukurannya besar, pecah erosi – mengering-
- krusta tebal kuning madu eritema rambut. Ditengahnya terdapat pustule folikuler ada beberapa puncak skuma
- dasar erosi Multiple Dinding terdapat rambut disertai dengan eritema Nikolski (+)
*Bula hipopion = isi cairan sangat tipis pustula Teraba infiltrat di disekitarnya dan puncaknya
purulen mudah pecah erosi subkutan terdapat pungtat/core.
*Koloret= squama melingkar
Penunjang Gram staining KOH (-) Gram staining Bakteriologi
DL (leukositosis) DL Histopatologi
Kultur Kultur
Sensitivitas Sensitivitas
BS acak
DD Ektima : krusta hitam, tungkai Dermatofitosis Sifilis kongenital (di telapak Tinea barbe karbunkel, multipel abses TEN, luka bakar
bawah Varicella tangan, kaki, snuffle nose,
Herpes simplex: nyeri, saddle nose,
prodromal symptoms pseudoparalisis Parrot)
Tx Krusta dilepassalep AB, bila Bula dipecahkan salep AB sistemik AB topical: Natrium fusidat krim @12 Akut : kompres hangat Amoksiklav 25mg/kgBB dalam
banyakAB sistemik AB/cairan antiseptik, bila Natrium fusidat krim @12 jam 5-7 hari jam 5-7 hari 3 dosis terbagi setiap 8 jam
banyak AB sistemik Fluktuasi : insisi drainase selama 5-7 hari
KIE: Menjaga kebersihan, cuci AB sistemik: Amoxiclaf 3x625 mg/hr slma  Natrium fusidat krim Sefaleksim 500mg setiap 8
tangan setelah memegang Faktor predisposisi dicari dan Amoxiclaf 3x625 mg/hr slma 5-7 hr 5-7 hr. Dosis anak 25 @12 jam 5-7 hari jam (dosis dewasa)
lesi, dihindari (misalnya karena banyak Sefadroksil 2x500 mg/hr slama 5-7 hr mg/kgbb/hari Azitromisin 500 mg @ 24 jam
dapat menular keringat, ventilasi diperbaiki) Sefadroksil 2x500 mg/hr Amoxiclaf 3x625 mg/hr selama 3 hari, dosis anak 10
Cari faktor predisposisi slama 5-7 hr slma 5-7 hr mg/kgbb @ 24 jam selama 3
Eritromisin 4x500 mg, anak Sefadroksil 2x500 mg/hr hari ( bila terjadi
20-50 mg/kgbb/hari slama 5-7 hr hipersensitivitas dengan
Klindamisin 3x300 mg selama amoksisilin)
5-7 hari Emolient (jika terdapat erosi
berikan natrium fusidat @12
jam selama 5-7 hari)
INFEKSI Ektima Pyogenic paronichia Erisipelas Selulitis Eritrasma
BAKTERI

Etio Streptococcus B hemolyticus Stap dan strep Strep Strep Corynebacterium minutissimum
Predileksi Tungkai bawah Kuku Tungkai bawah + muka Sama erisipelas + dorsum bawah payudara dan ketiak, sela-sela jari kaki
dan daerah kelamin
Epid Trauma Didahului trauma Didahului trauma dewasa dan penderita diabetes
Gejala ulkus superficialis dengan krusta Nyeri hebat Deman, malaise Sama , nyeri terbakar Gatal ringan
diatasnya
Eflo Krusta tebal coklat kehitaman dan tanda radang (+)  menjalar ke matriks - Eritema berwarna merah cerah - Sering sistemik Makula merah muda, tegas, geografika, bersisik
tampak ulkus dangkal tepi meninggi & lempeng kuku, dapat terbentuk abses - batas tegas - Merah cerah (skuama) halus warna coklat
dan radang akut subungual - pinggirnya meninggi dengan tanda radang - Makula eritema/hiperpigmentasi, geografika, Lesi satelit (-)
akut. tidak tegas, cepat meluas, warna tidak
- Peau de orange kulit mengkerut seperti kulit terang
jeruk
- Edema , vesikel
Kronis residif : elefantisiasis
Penunjang DL Sama sama sama Lampu wood – red coral
Kultur
DD Impetigo krustosa Selulitis Erisipelas, DVT Kandidiasis intertrigeriosa
Tx Amoksiclav 3x500mg selama 10 hari Akut : Kompres larutan antiseptik + AB IVFD NaCL 0.9% 20 tetes per menit Eritromisin 4x500mg
Topikal : natrium fusidat setiap 12 jam sistemik Amoxicilin dan asam clavulanat Sabun antibakteri
Rekuren : Ekstraksi kuku  Dewasa : 1.2 gram intravena setiap 8 jam KIE : menjaga kebersihan, menjaga kulit tetap
 Anak-anak 3 bulan-12 tahun : 30 mg/kgBB setiap 8 jam kering
 Bayi 0-3 bulan : 30 mg/kg/BB setiap 12 jam
Apabila alergi terhadap penisilin dapat diganti gentamisin.
 Dewasa injeksi 80 mg i.v setiap 8 jam atau eritromisin 500 mg p.o setiap 6 jam.
 Anak : 30-50 mg/kg/hari terbagi dalam setiap 6-12 jam tidak lebih dari 2 gram sehari.
Apabila alergi terhadap pensilin dan gentamisin diganti klindamisin.
 Dewasa 300 mg p.o setiap 6 jam
 Anak > 1 bulan : 8-20 mg/kg/hari
 Bayi < 1 bulan : 10-20 mg/kg/hari terbagi 6-8 jam
Parasetamol (Dewasa 500 mg setiap 8 jam dan anak 10mg/kgBB
Kompres NaCl 0,9% pada area edema.
Natrium Fusidat krim
Elevasi tungkai selama perawatan 30o
INFEKSI Varisela Herpes Simplex Herpes Zoster Morbili/rubeola Veruka Vulgaris Moluskum kontagiosum
VIRUS (Campak Jerman)

Etio Varisela-Zoster (VVZ) HSV) tipe 1 atau 2 VVZ Measles virus- morbilivirus HPV 1,2,4,27,57,63 Virus Poks
Inkubasi 17-21 hari , penularan : 7 hari setelah 4-5 hari, semua umur Menyerang kulit dan mukosa. Bayi<1bulan, usia 1-4 thn, usia 5-14 Ekstensor, dewasa -Inkubasi : 1 mingguan
dan usia timbul lesi. Anak> Kronis residif Inkubasi : 7-12 hari, >50th Inkubasi : 9-12 hari Resitif -Semua umur. Dewasa (genitalia
Belakang telinga ke wajah, ekstremitas eksterna)
-lokasi : muka, badan , ekstremitas
-kadang residif
Gejala Demam, nyeri kepala, malaise, Demam, malaise, anoreksia nyeri otot, gatal, pegal -3C ( conjunctivitis, coryza, cough) Gatal makin berat Gatal
pembesaran KGB -koplik spot
Eflo Papul eritema Vesikel berkelompok dengan dasar Vesikel berkelompok dengan dasar Makula eritema -Papul hiperpigmentasi, tegas, Papul-papul miliar berwarna putih,
Vesikel uk 2-3mm, tegas, bentuk tear eritema, bila pecah- ulkus eritema disertai nyeri unilateral Papul eritema diskret bulat, ukuran lentikuler ukuran lentikular, bentuk kubah,
drop, dinding tipis mudah pecah sesuai dermatome Purpura -kobner phenomena (+): timbul ditengah terdapat delle
dengan dasar eritema autoinkulasi (cekungan). Jika dipijat : masa
Sentrifugal ( badan-wajah) putih
Penunjng Tzanck test (giemsa)- multinucleated Tzanck test : MGC Tzanck test (giemsa)- Biopsi : MGC Histopatologi : akantosis, -Lab
giant cell Serologi : antibodi HSV 1 atau 2 multinucleated giant cell Kultur papilomatosis, hiperkeratosis -Apusan plug keratotik (giemsa)-
Deteksi antibodi serum jisim moluskum
-Biopsi : sel epidermal
intrasitoplasmik
DD Variola, impetigo bulosa Impetigo bulosa, ulkus durum, ulkus Herpes simplex Rubella (Measles) Moluskum kontagiosum,
mole, herpes zoster - limfadenopati karsinoma sel skuama,
- forchheimer spots clavus/mata ikan
-rash begin on face and spread
cephalocaudally
Roseola
- Human Herpes Virus 6
- After fever subside, rask starts on neck and
trunk, then spread to face and extremities
Erupsi obat
Scarlet fever
TX -Asiklovir 5x 800 mg , anak -Infeksi primer: asiklovir 5x200 mg/hari -Asiklovir 5x800mg/hari (7-10 hari) -bedrest -Bahan kaustik: larutan AgNO3 -Mengeluarkan masa yang
80mg/kgBB/hari terbagi dalam 6 jam selama 7 hari. ,Anak 80mg/kgBB/hari terbagi @ 6 -simptomatis 25%, asam triklorasetat 50%, mengandung badan moluskum :
untuk 5 hari - Infeksi rekuren: asiklovir 5x200 mg/hari jam -vit A 200.000 IU/hari selama 2 hari fenol likuifaktum ekstraktor komedo, jarum suntik,
-Valasiklovir 3x 1gr (dewasa); Anak 8- selama 5 hari Asam mefenamat 250 – 500 mg @ -vaksinasi: usia 9 bulan -Bedah beku : CO2, N2, N2O kuret
12 tahun 20mg/kgBB @ 8 jam per hari -Antipiretik 8jam atau parasetamol 500mg @ 4 -IG campak: anak <1 thn -Bedah skalpel -Elektrokauterisasi
selama 5 hari -kompres larutan salin, povidon iodine jam. anak: 10 mg/kgBB @8jam -Bedah listrik -Bedah beku dengan CO2 dan N2
-Parasetamol 3x500 mg , anak 10 1%. -Stadium vesikuler: bedak salisil 1 -Bedah laser: laser CO2 - Dewasa : KIE dan terapi
mg/kgBB @8jam -asam mefenamat 3x500 mg % dan mentol 0,5 % pasangannya
-Bedak salisilat 1% (untuk lesi yang -infeksi sekunder amoksisilin + asam -Bila lesi basah diberikan kompres
belum pecah) klavulanat 625 mg per oral @ 8 jam, bila dengan larutan salin.
-Antibiotik topikal natrium fusidat alergi terhadap golongan penisilin -Lesi erosi diberikan natrium
(untuk lesi yang sudah pecah) diberikan eritromisin 500 mg @ 6 jam. fusidat krim @ 12 jam
INFEKSI T. Kapitis T. Fasialis T. Korporis T. Kruris T. Manus-Pedis T. Unguinum P. Versikolor Kandidosis kutis
JAMUR

Etio Microsporum T.rubrum, T. violaceum, T. Trichophyton & Trichophyton T.rubrum, Malassezia furfur Candida albican
Trichophyton mentagrophytes (trikopiton, epidermopiton T.mentagrophytes
epidermopiton)

Predileksi Kulit dan rambut kepala Kulit wajah tidak Dada dan ekstremitas Lipatan paha, genitalia, Telapak dan punggung, kaki Semua Kuku Tubuh bagian atas Lipatan kulit
berambut perineal dan tangan, jari Intertriginosa dan perianal
Tukang cuci, sawah
Gejala Gatal / nyeri Gatal Gatal saat berkeringat Sangat gatal apalagi Gatal dan nyeri. Kuku jelek Gatal +/- Faktor predisposisi :
berkeringat Interdigitalis, Vesikular Faktor endogen (DM,
subakut, Moccasin foot penyakit kronis, kehamilan,
obesitas, Antibiotik, keadaan
imunokompromised)
Faktor eksogen (iklim, panas,
kelembaban, kebersihan kulit,
kontak dgn penderita)
Eflo -Gray patch : papul Makula eritema+ makula/plak makula Pedis : fisura dilingkari sisik -Subungual distalis : Makula Kandidosis intertriginosa :
eritema disekitar rambut, peninggian dipinggir eritema/hiperpigmentasi batas eritema/hiperpigmentasi halus dan tipis, kerusakan dari distal hipo/hiperpigmentasi/erite Makula eritema, berbatas
bersisik, alopesia dengan central healing tegas dengan tepi aktif dan batas tegas, central healing likenifikasi+sisik eritema proksimal kuku rapuh ma batas tegas dimulai tegas, bersisik basah, pada
-black dot : rambut patah central healing. Makula yang dengan tepi aktif berupa tepi lesi, papul-vesikel -Leukonikia trikofita : sekitar folikel rambt dengan daerah lipatan kulit. Lesi
-kerion : sarang leba, berdekatan dapat bergabung papulovesikel atau pustul permukaan kuku skuama halus satelit : vesikel pustul
inflamasi membentuk pola polisiklik. keputihan
-Subungual proksimalis
distal utuh

PP Lampu wood : hijau, KOH KOH 10-20%, lampu Lampu wood, KOH 10%, kultur KOH 10%, kultur Lampu wood Lampu wood, KOH 20%, Lampu wood : kuning KOH 20% : sel ragi, pseudohifa
20% hifa dan spora, wood : hijau kultur keemasan Niakan agar sabouraud
kultur KOH 10-20% : hifa pendek
spora bergerombol
(spaghetti and meatball)
DD Dermatitis seboroik, Dermatitis numularis, psoriasis Kandidiasis intertriginosa, Manus : DKA, DKI, psoriasis Psoriasis kuku, kandidosis Vitiligo, Pitriasis alba, Eritrasma , T. Kruris
alopesia areata, folikulitis vulgaris, DKA DKA, DKI Pedis : Kandidosis dermatitis seboroik
Tx Griseovulvin dosis ; -Ketokonazol 2 persen Ketokonazol 2 persen krim, 2 Ketokonazol 2 persen krim, -itrakonazol 2 x 200 mg/hari Rusak < 50% : ketokonazol -ketokonazol 2 persen Topikal:
Microsize ; 500 mg/hari krim, 2 kali sehari kali sehari 2 kali sehari selama 1 minggu atau 100- krim 2% shampoo, diaplikasikan -mikonazol 2% krim
selama 4-8 minggu atau -Mikonazol 2 persen -Mikonazol 2 persen krim, 2 -Mikonazol 2 persen krim, 2 200mg/hari selama 2-4 >50% : Itrakonazol 2 x 200 selama 5 menit kemudian Sistemik :
Anak usia ˃2 tahun 15-20 krim, 2 kali sehari kali sehari kali sehari minggu untuk semua jenis mg/hari selama seminggu dibilas, diulang setiap 3 hari - Ketokonazol 2x200 mg
mg/kbBB/hari selama 6- -terbinafin 1 x 250 mg/hari, dalam sebulan. Alternatif: Sistemik ; selama 5 hari
12 minggu SISTEMIK SISTEMIK SISTEMIK selama 2 minggu untuk Terbinafin 1 x 250 mg/hari -ketokonazol 1x200mg/hari -Itrokonazol 2 x 200 mg dosis
-Ketokonazol 1x200 -Ketokonazol 1x200 mg/hari -Ketokonazol 1x200 mg/hari hiperkeratotik (moccasin selama 3 bulan selama 1 minggu atau tunggal
mg/hari selama 2 selama 2 minggu selama 2 minggu foot type) 400mg single dose -Flukonazol 150 mg dosis
minggu -fluconazole 400mg single tunggal
dose

KIE : menghindari yg lembab


dan keringat berlebih
IMS Sifilis Ulkus Mole Kondiloma akuminata Herpes genitalis Gonore
Etio Treponema Pallidum Haemophilus ducreyi (Gram negatif) HPV 6 dan 11 : jengger ayam Herpes simplex tipe 2 Neisseria gonorrhoeae

Predileksi Seluruh tubuh dan organ Pria : prepusium, sulkus koronarius, frenulum, meatus uretra, skrotum, penis, serviks, -Faktor pencetus: trauma, sinar ultraviolet, -inkubasi : 2-7 hari
batang penis vagina, anus, perianus, lipat inguinal, perubahan temperatur, stres, imunitas yg - saluran kelamin
Wanita : Labial, klitoris, vestibulum rongga mulut. menurun, dan fluktuasi hormonal.

Gejala St 1 : 2-4 mg, genital, ulkus durum : bulat, Ulkus multipel, nyeri, lunak pada perabaan, Papul atau tumor, dapat soliter atau -gatal dan panas, malaise, PKGB, disuria, -Wanita:
tidak nyeri (indolen), teraba keras bentuk cawan, dinding bergaung dengan tepi tdk multipel dengan permukaan yang discharge  Gejala tidak spesifik, sering kencing,
(indurasi), dasar jaringan granulasi, tepi teratur. Dasar berupa jaringan, mudah berdarah verukous atau seperti jengger ayam. - Pada pria: vesikel berkelompok diatas kulit disuria, keluar lendir mukoid dari vagina
landai, bersih, dinding tidak bergaung, KGB dan ditutup dengan jaringan nekrotik purulen Tidka nyeri, lunak eritema/ulserasi multipel pada penis,  Umumnya asimtomatik
membesar, soliter, tdk nyeri berwarna kuning keabuan perineum dan anus, nyeri(+) Laki-laki:
St 2 : 6-8 mg, badan dan ekstensor, tidak limfadenopati regional, terfiksir, nyeri, dan -Pada wanita: vesikel/ulkus pada labia, servik,  Uretritis (paling umum)
gatal, mocous patches, alopesia fluktuatifbubo vagina, perineum dan anus, nyeri(+)  Keluar lendir mukoid dari uretra
St 3 : 1-20 th, kulit mukosa tulang dan orgn,  Sering kencing dan disuri
gumma, sifilis kardiovaskular, neurosifilis
DD Ulkus mole Herpes genitalis, sifilis (ulkus durum) Veruka vulgaris, kondiloma lata, SCC, Infeksi genital non spesifik
karsinoma verukosa
PP Mikroskop lapangan gelap, serologi (VDRL, Gram : “school of fish”, “railroad track” Test acetowhite menggunakan asam Tzank tes : MGC Gram
TPHA) Biopsi asetat 3-5% Serologi Kultr
PCR Imunofloresensi Definitif
Kultur Tes beta laktamase
Tes thompson
TX SIFILIS DINI -Siprofloksasin 500mg IO setiap 12 jam selama 3 -Bedah listrik -Asiklovir 3x400mg selama 7 hari Gonokokal non komplikata:
-Benzatin Penisilin G 2,4 jt IU I.M dosis hari -Tutul dengan tinctura podofilin 10-25 % -Paracetamol bila demam -cefixime 400 mg
tunggal -Eritromisin 500 mg IO setiap 6 jam selama 7 hari -Tutul trichlor acetic acid 80-90% -Asam mefenamat 3x500mg bila nyeri -levofloksasin 500 mg
-Prokain Penisilin G 0,6 jt IU I.M sehari -Azitromisin 1 gram IO dosis tunggal -Bedah beku (N2O liquid) -Amoksiklav 3x625mg bila infeksi bakteri -tiamfenikol 3,5 grm
selama 10 hari -Seftriakson 250 mg IM dosis tunggal -Pengangkatan lesi dengan cara -Kompres NaCl 0,9% -kanamisin 2g IM
Bila alergi penisilin : pembedahan -sefriakson 250 mg IM
-Eritromisin stearat 4x500mg sehari per oral Gonokokal komplikata :
selama 30 hari -cefixime 1x400 mg 5 hari
-Tetrasiklin hidroklorida* 4x500mg sehari -levofloksasi 1x 500 mg 5 hari
per oral selama 30 hari -tiamfenikol 1x 3,5 grm 3 hari
-Doxycyclin* 2x100mg sehari per oral -kanamisin 1x2g IM 3 hari
selama 30 hari -sefriakson 250 mg IM
SIFILIS LANJUT
Sama dini : kecuali prokain selama 21 hari
SIFILIS KONGENITAL
Bayi dengan kelainan CSTB :
- Prokain Penisilin G 50.000 IU/kgBB, I.M
1x/hari selama 10hari
- Penisilin G kristalin 50.000 IU/kgBB, I.M
atau I.V 2x/hari selama 10hari
Bayi dengan CSTB normal :
- Benzatin penisilin G 50.000 IU/kgBB I.M
- Prokain Penisilin G 50.000 IU/kgBB, I.M
1x/sehari selama 10hari
DE Psoriasis Pitriasis Rosea Dermatitis Seboroik

Etio Autoimun genetik Unknown, HHV 6 – HHV 7 (self limiting disease) Idiopatik, hormonal, mikroba, iklim, infeksi jamur pytyrosporum orde
Kronis-residif
Predileksi Kepala, ekstensor ekstremitas, siku, lutut dan daerah lumbosakral, mukosa dan kuku. Badan, bagian proksimal lengan atas, paha atas  zwempak Bayi : scalp (cradle cap), dada, dan leiner disease
phenomen (daerah tubuh yang tertutup pakaian, seperti pakaian Dewasa : Scalp, wajah, dada, dan generalisata
renang)
Gejala Kronik-residif, gatal, simetris, terbakar, nyeri Gatal ringan, mild flu-like sindrom Gatal, ketombe

Eflo -Eritema yang meninggi (plak) berbatas tegas dan skuama yang kasar, berlapis-lapis Diawali herald patch/medalion diikuti makula eritem, batas tegas, -Berupa eritema dan skuama yg berminyak dan kekuningan (cradle cap),
dan transparan bentuk oval, tersebar terutama di badan, sembuh sendiri dalam 3 – 8 batasnya agak kurang tegas , papuloskuama
-Fenomena tetesan lilin minggu.
-Tanda Auspitz Umumnya di badan, solitar, berbentuk oval dan anular, diameternya
-Fenomena Koebner 3cm. Terdiri atas eritema dan skuama halus di pinggir
-seperti pohon cemara (Christmas tree pattern): vertebra pohonnya ,
kosta cabang-cabangnya dan lesi sebagai daunnya

PP Histopatologis : parakeratosis, akantosis, sel neutrofil Serologi : sifilis std 2 Lampu wood : kuning
KOH 10% : tinea korporis KOH 20 % (-)
Histopatologi : akantosis

DD D. seboroik: skuma kulit berminyak, sifilis st 2: skuma coklat tembaga, Pitriasis rosea : Sifilis std 2, tinea korporis : gatal hebat, psoriasis gutata Psoriasis : skuma kasar, putih mengkilap, berlapis
skuama tidak berlapis Scabies : kutu dan burrow
DA : jumlah lesi, muncul dilengan, ketiak, bayi : penggunaan popok
Tinea kapitis
Tx -asam salisilat 2-5% dan coal tar 5% -Dapat sembuh sendiri dalam 3-8 minggu -Dada :Cream hidrokortison 1%
-Desoksimetason 0,25% atau betametason 0,1% (salep) -Terapi tidak spesifik, hanya simptomatis -Scalp: Shampo selenium sulfida 1% -2,5%, imidazole (contoh ketokonazol
Terapi sistemik -Untuk gatal: Antihistamin 2%), zinc pyrithione, benozyl peroxide, salicylic acid, caol
-Lini pertama: metotreksat 7,5-15 mg/minggu terbagi dalam dosis @12 jam selama 4-6
minggu, disertai pemberian asam folat
-Lini kedua: siklosporin 5 mg/kg @24 jam, mofetil 30-40 mg/kg/hari @12 jam
ZOONOSIS Scabies Cutaneous Larva Migran Pediculus Humanus Pedikulosis pubis

Etio Sarcoptes scabiei Ancylostoma braziliense, Ancylostoma caninum Pediculus humanus var. capitis Phthirus pubis

Predileksi Biasanya pada anak , tungkai bawah, plantar, tangan, regio badan, leher, aksila, punggung, pinggang Sering dewasa muda
anogenital, bokong dan lutut (daerah yg kontak dgn larva) Anak: alis & bulu mata, batas rambut kepala

Gejala Cardinal sign : 2 dari 4 Gatal lebih hebat pada malam hari, panas Kadang-kadang dapat terjadi infeksi sekunder dengan Gatal pada pubis : paha, bokong, abdomen, dan
-Pruritus nokturna (memburuk di malam hari) pembesaran KGB regional dada
-Menyerang sekelompok orang Pembesaran KGB regional (infeksi sekunder)
-Terowongan  pada ujung terowongan ditemukan
papul/vesikel
-Ditemukan tungau (S. scabiei)
Eflo Scabies berkrusta -Awal : papul  lesi linier/kelok-kelok (khas), diameter 2-3 -Makula eritema, papul, krusta, eksoriasi Papul eritema kecil, berwarna abu-abu/kebiruan
(Norwegian Scabies): mm, kemerahan. -Lichenifikasi, hyperpigmentasi tergeneralisasi (vagabond ukuran 0,5 cm (makula, caerulese), bercak hitam
-Dermatosis berkrusta (tangan dan kaki, kuku distrofik, -Lanjut : papul menjalar spt benang berkelok- ds) pada celama dalam putih (black dot)
skuama generalisata) kelok,serpiginosa (snake like) yang sedikit meninggi,
-Lesi hiperkeratosis nonpruritus – dermatitis papular yang terowongan kemerahan (erythematous tunnel) mencapai
gatal panjang beberapa cm
-Sangat menular
-Tungau dalam jumlah banyak
-Retardasi mental, kelemahan fisis, gangguan immunologik,
dan psikosis
PP Ditemukan kutu dan teur pada serat pakaian Ditemukan telor dan kutu pada rambut pubis
DD DA, pedikulosis korporis, prurigo Infeksi scabies, gigitan serangga Scabies
Tx -Krim Krotamiton 10 % -Antihelmintes spektrum luas (tiabendazol/mintezol 50 -Krim Permethrin 5%, didiamkan selama 10 menit kemudian -Krim gameksan 1% atau emulsi benzil benzoat 25%
-Permetrin 5 % didiamkan 8-10 jam kemudian mandi, mg/kg BB/hari : 2x sehari, selama 2 hari; albendazol oral dibilas -Sebaiknya cukur rambut pubis
efektivitas sama dengan gameksan, kontraindikasi pada 400mg dosis tunggal/ hari, selama 3 hari berturut-turut) -Krim gameksan 1% tipis seluruh badan -Rebus/setrika pakaian dalam
bayi dibawah 2 bulan -Cryo terapi  CO2 snow -Emulsi bensil benzoat 25% -Periksa & obati mitra seksual (bila perlu
-Ada infeksi sekunder  antibiotika -N2 liquid -Bubuk malathion 2%
Kie : -Seluruh keluarga harus diobati bersamaan -Rebus & setrika pakaian
-Pembersihan lingkungan harus dilakukan secara simultan -Infeksi sekunder  antibiotik sistemik & topikal
-Disarankan untuk mencuci dan menyetrika semua material
yang pernah berhubungan dengan infestasi skabies.
- Bersihkan sprei dan lantai
ALERGI Urtikaria Morbiliform/erupsi makulopapuler Fixed drug erupsion SJS Toxic Epidermal Necrolysis

Etio Unknows, reaksi hipersensitif (obat, Reaksi hipersensitivitas terhadap obat : Reaksi hipersensitivitas obat (tetrasiklin, SJS <10% TEN>30%
makanan, suhu, infeksi, genetik) ampisilin, NSAID, sulfonamid, fenitoin, naproxen, metamizol) Overlaping SJS 10-30%
karbamazepin Reaksi Hipersensitivas terhadap obat (paling sering)
-Antibiotik: Sulfonamid, klorampenikol, makrolid,
penisilin, quinolone
-Antikonvulsan: Phenobarbital, Phenytoin,
carbamazepine
-NSAID: Phenylbutazone, oxybutazone, ibuprofen,
indomethasin
Predileksi Semua umur, dewasa> Mulut bibir, area genital Simetris , wajah, bada, proksimal ekstremitas
Gejala Gatal hilang timbul, rasa terbakar, Riwayat penggunaan obat, gatal, panas, lemas, Riwayat penggunaan obat, demam, mual, - Trias: lesi kulit, lesi mukosa (minimal 2), gejala Sama
tertusuk, kemerahan dan bengkak kemerahan seluruh tubuh, erupsi dari tubuh lemas, kemerahan, benjolan berisi cairan- sistemik
hampir seluruh tubuh, demam, sesak baru keektremitas bercak kehitaman - Dapat didahului demam, lemas, sakit kepala
-Kemerahan dan lepuh pada kulit
-Mata merah disertai kotoran, luka pada bibir,
genitalia, anus, lubang hidung
-Riwayat minum obat (rentang 1-8 minggu) atau
infeksi
Eflo -Edema : Papul, plak, pembengkakan Lesi eritema yang simetris disertai adanya -Lesi soliter -eritema, papul, vesikel, purpura, atau bula yang Sama
jaringan pada kelopak mata, mukosa makula dan papula yang terbagi pada beberapa -Eritema kemudian pecah sehingga terjdi erosi (<10%).
bibir, wajah, tubuh, genitalia, ekstremitas area tubuh -Makula yang berwarna merah terang atau Nikolsky sign (+)
-Lesi kemerahan yang mengelilingi kehitaman yang dapat berkembang -Keterlibatan mukosa minimal 2: vesikel, bula, erosi,
edema (eritema) menjadi plak edema ekskoriasi, ditutupi krusa hitam
-Vesikel atau bulosa dapat ditemukan
PP DL, UL, IgE total, uji tusuk kulit CBC, biopsi, Skin prick test DL, histopatologi, DL untuk evaluasi keparahan
DD Pitriasis rosea, eritema multiforme, DKA/DKI, urtikaria TEN, eritema multiforme -Eritema multiforme mayor -Fixed drug eruption bulosa generalisata
DKA/I, DA, erupsi obat -Fixed drug eruption bulosa generalisata -Acute generalized exanthematous pustulosis
-Acute generalized exanthematous pustulosis (AGEP) (AGEP)
-Staphylococcal scalded skin syndrome -Staphylococcal scalded skin syndrome
Tx Sistemik Sistemik Sistemik -Stop konsumsi obat yang dicurigai Stop konsumsi obat yang dicurigai
-Deksamethasone injeksi intravena 5 mg -Metilprednisolon 3x8 mg selama 3 hari, -Metilprednisolon 3x8 mg selama 3 hari, -Infus NaCL 0,9% dan dextrose 5% (1:1) 20 -Infus NaCL 0,9% dan dextrose 5% (1:1) 20
@ 24 jam (pagi) selama 1 hari, lalu diturunkan menjadi 2x8 mg selama 3 hari diturunkan menjadi 2x8 mg selama 3 hari tetes/menit tetes/menit
diganti dengan methyprednisolon oral dilanjutkan dengaN 1x8 mg selama 1 hari, dosis dilanjutkan dengaN 1x8 mg selama 1 hari, Sistemik Sistemik
3x8 mg selama 3 hari anak : 1 mg/kgBB/hari terbagi 3 dosis dosis anak : 1 mg/kgBB/hari terbagi 3 dosis -Deksametason injeksi intravena 10mg@12 jam (1 -Deksametason injeksi intravena 10mg@8 jam (1
- Anti histamin : -Antihistamin: loratadin 1x10 mg atau setirizin -Antihistamin: loratadin 1x10 mg atau hari), 10 mg pagi dan 5 mg siang (1hari), 5mgk pagi hari), 10 mg @12jam (1 hari) 10 mg pagi dan 5
loratadin 1x10mg 1x10 mg , dosis anak : 1-2 tahun (1-2 tahun) 250 setirizin 1x10 mg , dosis anak : 1-2 tahun 5 mg siang (3 hari), 5 mg pagi (3hari), kemudian mg siang (1hari), 5mgk pagi 5 mg siang (3 hari), 5
dosis : anak(1-2 tahun)2x 250 µg/kgBB. ( µg/kgBB @ 12 jam, (2-6 tahun) 5 mg @ 24 jam, (1-2 tahun) 250 µg/kgBB @ 12 jam, (2-6 ganti metilprednisolon oral mg pagi (3hari), kemudian ganti metilprednisolon
2-6 tahun) 1x5 mg. ( 6-12 tahun) sama (6-12 tahun) sama dengan dewasa tahun) 5 mg @ 24 jam, (6-12 tahun) sama - Antibiotik: Levofloksasin 1x500 mg per drip oral
dengan dewasa -Eliminasi obat yang dicurigai dengan dewasa intravena, bila ada infeksi (lihat tanda - Antibiotik: Levofloksasin 1x500 mg per drip
Topikal Topikal infeksi,lab,klinis) intravena, bila ada infeksi (lihat tanda
-Bedak salisilat 1% -Kompres NaCl 0,9% ( untuk lesi basah) Topikal: infeksi,lab,klinis)
- Identifikasi dan menghindari pencetus -Hidrokortison krim 2,5% dicampurkan -Triamsinolon asetonid pada lesi mukosa Topikal:
dengan kloramfenikol 2% (bila ada erosi) -Kompres NaCL 0,9% pada lesi basah -Triamsinolon asetonid pada lesi mukosa
-Hidrokortison 2,5% krim + Kloramfenikol 2% pada -Kompres NaCL 0,9% pada lesi basah
lesi kering -Hidrokortison 2,5% krim + Kloramfenikol 2%
-Observasi Vital Sign pada lesi kering
-Observasi Vital Sign
SEBASEA Acne Vulgaris Hidradenitis Supurativa Dermatitis Perioral Miliaria

Definisi Penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang Penyakit kelenjar apokrin yang ditandai dengan adanya Kelainan kulit akibat retensi keringat, ditandai dengan adanya
umumnya terjadi pada masa remaja dan bersifat self-limiting supurasi. vesikel milier.
Erupsi papulovesikuler multipel nonfolikuler 1-3 mm karena
keluarnya keringat ekrin ke epidermia atau dermis akibat pecahnya
duktus kelenjar keringat ekrin yg tersumbat
aka biang keringat, keringat buntel, liken tropikus, atau prickle heat

Etio Inflamasi kronik dari folikel kelenjar sebasea, karena: Biasanya Staphylococcus aureus Akibat pemakaian obat-obatan steroid Penyumbatan pada saluran keringat sehingga cairan dari kelenjar
• Perubahan pola keratinisasi dalam folikel, topical, krim wajah, faktor hormonal dan ekrin tertahan di lapisan epidermis maupun dermis.
• Produksi sebum yang meningkat, Kelainan struktut adneksa, lingkungan.
• Terbentuknya fraksi asam lemak bebas,
genetik, Obat – obatan : steroid topikal
• Peningkatan jumlah flora folikel,
• Terjadinya respon hospes, infeksi bakteri
• Peningkatan kadar hormon androgen, anabolic, obesitas
kortikosteroid, gonadotropin, serta ACTH,
• Stres psikis.
• Faktor lain : Usia, ras, familial, makanan, cuaca/musim
Pato 1. Hiperproliferasi folikel epidermal
2. Produksi kelenjar sebasea berlebihan
3. Inflamasi
4. Propionibacterium acne
Epid Prevalensi acne terbanyak pada remaja pertengahan sampai Usia pubertas – dewasa muda Cenderung ditemukan pada wanita usia
akhir (85%) : Wanita > pria muda dan anak : 7 bulan hingga 13 tahun
Umur 14-17 tahun pada wanita,
Umur 16-19 tahun pada pria
Dapat menetap hingga usia 30 tahun/lebih
Predileksi wajah, leher, lengan, dada dan punggung. Aksila, daerah payudara, region anogenital, & inguinal Lokasi : daerah dagu ataupun bibir atas dan Daerah yang tertutup pakaian, tempat tekanan, atau geseka dengan
mulut. Dapat juga di periorbital dan perinasal pakaian.

Jenis Klasifikasi Pillsbury Miliaria Kristalina (sudamina)


1. Grade 1 : Komedo di muka Lesi superfisial berupa vesikel subkorenal yg jernih, mudah pecah.
2. Grade 2 : Komedo, papul, pustul, dan peradangan Letak kebocoran di stratum korneum.
lebih dalam di wajah Tanpa inglamasi
3. Grade 3 : Komedo, papul, pustul, dan peradangan
lebih dalam di wajah, dada, dan punggung. Miliaria Rubra
4. Grade 4 : Akne konglobata Sumbatan di lapisan dalam epidermis, keringat bermigrasi ke
epidermis atau dermis shg muncul inflamasi
Makula atau papil eritematosa 1-4 mm dgn vesikel punctate di
atasnya, dan ekstrafolikuler
Bisa ada pustule juga
Rasa panas, perih, gatal

Miliaria Profunda
Merupakan kelanjutan miliaria rubra, berbentuk papul putih keras
berukuran 1-3 mm, mirip folikulitis, dapat disertai pustul. Pustul
steril
Predileksi pada badan dan ekstremitas.
Erupsi miliaria profunda lebih transien drpd miliaria rubra, biasanya
hanya bertahan 1 jam

Miliaria Pustulosa
Cairan vesikel turbid
Gejala Keluhan bintik hitam pada daerah wajah yang diikuti dengan Keluhan munculnya benjolan pada daerah lipatan kulit Keluhan berupa bintik-bintik pada daerah Keluhan :
munculnya bintik-bintik lainnya. seperti ketiak. bibir. • Gatal yang disertai vesikel atau bintil,
Kebiasaan makan berlemak Nyeri Riwayat menggunakan obat-obatan ataupun • terutama muncul saat berkeringat,
Adanya faktor resiko psikologis Sering didahului riwayat trauma/mikrotrauma (banyak krim wajah sebelum munculnya gejala. • pada lokasi predileksi, kecuali miliaria profunda.
keringat, pemakaian deodorant, rambut aksila digunting) Ada sensasi terbakar Faktor resiko :
• Tinggal di daerah tropis, panas, kelembaban tinggi
• Pemakaian pakaian yang ketat, tidak menyerap
keringat
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaaan fisik

Eflo • Lesi polimorfi  papul, pustul, nodul, dan jaringan parut Lesi awal : abses/nodul eritema dengan cairan Berupa papul dan pustule yang eritema
(hipotrofik/hipertrofik) purulent/seropurulen disertai gejala nyeri yang intermitten Ukuran +1-3 mm
• Lesi beradang : postul, nodul, kista Gejala khas : komedo terbuka Tanpa disertai komedo
• Lesi tidak beradang : komedo terbuka, tertutup, papul. Lesi lanjut: fibrosis, sinus tract, skar hipertropik Batas bibir dengan ruam kulit dipisahkan oleh
• Komedo tertutup : bintik berwarna putih daerah kulit yang normal.
• Komedo terbuka : bintik berwarna hitam, menutupi pori-
pori wajah
PP Bakteriologis Tidak perlu
Histopatologis
DD -Wajah : S. Aureus folliculitis,pseudofolliculitis barbae rosacea, Skrofuloderma (sama2 ada nodule, abses, fistel, bedanya Acne vulgaris Campak / morbili.
perioral dermatitis pada hidraadenitis disertai tanda2 radang akut pada Dermatitis kontak iritan Folikulitis.
-tubuh : Malassezia folliculitis, “hot-tub” pseudomonas permulaan dan gejala konstitusi; sedangkan skrofuloderma Dermatitis kontak alergi Varisela.
folliculitis, S. Aureus folliculitis tidak ada tanda2 radang akaut dan tdk ada leukositosis) Rosacea Kandidiasis kutis.
Furunkel Folikulitis Erupsi obat morbiliformis.
Karbunkel
Kristalina: impetigo vesikobulosa
Rubra: eritema toksikum neonatorum
Profunda: papulor musinosis

Komplikasi: infeksi sekunder


TX Sistemik Lesi awal Topikal Prinsip:
1. Antibiotika Nodul : triamcinolone intralesi (3-5 mg/ml) • Penghentian penggunaan steroid mengurangi pruritus, menekan inflamasi, dan membuka retensi
- Eritromisin 4x250 mg/hari Abses : insisi & drainase topikal keringat.
- Doksisiklin 50 mg/hari Kalau belum melunak, kompres terbuka dulu • Immunomodulator topical Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah:
- Tetrasiklin 250 mg – 1 gr/hari • Mosturizer • Melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu:
- Trimetropin 3x100 mg/hari Lesi lanjut • Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap
2. Hormonal Antibiotik oral : eritromisin, tetrasiklin, minosiklin Sistemik keringat.
Estrogen 50 mg/hari Kortikosteroid oral untuk kasus yang berat Antibiotik : • Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan
3. Isotretinoin 0,5-1 mg/kgBB/hari • Tetrasiklin/ eritromisin 1 gr/hari • Menjaga kebersihan kulit
4. Kortikosteroid Indikasi AB sistemik: no response dgn topikal, ada 2 fokal dosis dewasa • Mengusahakan ventilasi yang baik
• Prednison 7.5 mg/hari infeksi • Doksisiklin 100 mg/hari a. Topikal
• Dexametason 0.25 – 0.5 mg/hari • Bedak kocok: likuor faberi atau bedak kocok yang
Pada kasus kronik: kelenjar apokrin dieksisi Prognosis mengandung kalamin dan antipruritus lain (mentol dan
Topikal Dapat terjadi selama beberapa minggu kamfora) diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu.
• Bahan iritan penglupas kulit sampai bulan • Lanolin topikal atau bedak salisil 2% dibubuhi mentol
• Antibiotika topical Bersifat recurrent ¼-2 % sekaligus diberikan 2 kali sehari selama 1
• Anti radang topical  hidrokortison 1-2.5% minggu. Terapi berfungsi sebagai antipruritus rubra
• Lainnya  etil laktat 10% untuk menghilangkan dan mencegah timbulnya miliaria
profunda.
Bedah: Bedah scalpel, listrik, kimia, beku, dermabrasi b. Sistemik (bila gatal dan bila diperlukan)
• Antihistamin sedatif: hidroksisin 2 x 25 mg per hari
selama 7 hari, atau
• Antihistamin non sedatif: loratadin 1x 10 mg per hari
selama 7 hari.
MORBUS HANSEN

Definisi Penyakit infeksi kronik disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae yang intraseluler obligat
Sinonim: Hansen disease, Hanseniasis, Lepra, Kusta

Epid Terdapat dimana-mana, terutama di Asia, Afrika, Amerika Latin, daerah tropis dan subtropis, serta masyarakat sosial ekonomi rendah
Menyerang semua umur, Anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa, frekuensi tertinggi umur 25-35 tahun
Diduga penularan melalui kontak langsung antar kulit yang lama dan erat, dan secara inhalasi
Brazil, India, dan Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus baru terbanyak pada tahun 2014.

Etio Kuman Mycobacterium leprae, ordo Actinomycetalis -> Basil tahan asam (BTA),ukuran 1-8 x 0,2-0,5 mikron, bersifat obligat intraseluler, Gram positif
Pato Tipe yang akan terjadi tergantung dari derajat sistem imunitas selular (Cellular Mediated Immunity):
C.M.I Tinggi tuberkuloid, Rendah lepromatosa
Jenis Menurut Ridley dan Jopling (1966) Menurut WHO: (1981)
a. Tuberkuloid tuberkuloid (TT) a. Pausi Basiler (PB)
b. Borderline tuberkuloid ( BT) TT dan BT  BTA (-)
c. Borderline borderline (BB)
d. Borderline lepromatosa (BL) b. Multi Basiler (MB)
e. Lepromatosa lepra (LL) BB,BL,LL BTA (+)

Pausi Basiler Multi Basiler


Lesi kulit 1-5 lesi > 5 lesi
(makula datar, papul Makula Hipopigmentasi
yang meninggi, dengan permukaan kering Makula eritema dengan
nodus) bersisik permukaan halus berkilat
Distribusi tidak simetris
Hilangnya sensasi jelas Distribusi lebih simetris
Tes BTA (-)
Tes Lepromin (+) Hilangnya sensasi kurang jelas

Tes BTA (+)

Tes Lepromin (-)

Kerusakan Saraf Hanya satu cabang saraf Banyak cabang saraf


(menyebabkan
hilangnya
sensasi/kelemahan
otot yang dipersarafi
oleh saraf yang
terkena)

Diagnosis Tanda Kardinal :


1. Lesi kulit hipopigmen atau eritematous
2. Gangguan fungsi saraf motorik, sensorik, autonom
3. Penebalan saraf tepi
4. BTA + pada slit skin smear
Diagnosis Lepra dibuat bila ditemukan 2 dari 3 kardinal I atau adanya tanda yang ke-4 saja

Pemfis • Inspeksi: perhatikan semua kelainan kulit di seluruh tubuh (makula, nodul, jaringan parut, kulit keriput, penebalan kulit, kehilangan rambut)
• Pemeriksaan sensibilitas pada lesi kulit
• Pemeriksaan saraf tepi dan fungsinya (n. Auricularis magnus, n. ulnaris, n. radialis, n. medianus, n. peroneus, dan n. tibialis posterior)
• Pemeriksaan fungsi saraf otonom (tes Gunawan), dengan pensil tinta

DD • Tipe I (makula hipopigmentasi): tinea versikolor, vitiligo, ptiriasis rosea


• Tipe TT (makula eritematosa dengan pinggir meninggi): tinea korporis, psoriasis
• Tipe BT,BB,BL (infiltrat merah tak berbatas tegas): selulitis, erisipelas, psoriasis
• Tipe LL (bentuk nodul): SLE, erupsi obat

Tx Regimen pengobatan MDT (Multi Drug Therapy) di Indonesia sesuai rekomendasi WHO (1995):
Tipe PB Tipe MB (Pengobatan dalam 12 paket dalam 12-18 bln)
Jenis obat dan dosis untuk orang dewasa: Jenis obat dan dosis untuk orang dewasa:
1. Rifampisin 600 mg/bln 1. Rifampisin 600 mg/bln
2. DDS tablet 100 mg/hari 2. Lamprene 300 mg/bln  dilanjutkan 50 mg/hari
Pengobatan 6 dosis diselesaikan dalam 6-9 bulan, setelah minum 6 dosis  RFT (Release From Treatment), namun WHO 3. DDS 100 mg/hari
(1995)  Completion of Treatment Cure

Pengobatan MDT terbaru


Metode ROM
Tipe PB : dosis tunggal Rifampisin 600 mg, Ofloksasin 400 mg, Minosiklin 100 mg
Tipe MB: tiap bulan dalam 24 bulan

Metode COM
Clofazimin 50 mg/hari
Ofloksasin 400 mg/hari
Minosiklin 100 mg/hari
-> Selama 6 bulan, lalu dilanjutkan degnan
Clofazimin 50 mg/hari + Ofloksasin 400 mg/hari ATAU Clofazimin 50 mg/hari + Minosiklin 100 mg/hari
-> selama 18 bulan

Reaksi Lepra Reaksi kusta/lepra: episode akut pada perjalanan kronis penyakit kusta Penanganan Reaksi Lepra
Reaksi tipe I ( Reaksi reversal, reaksi upgrading, reaksi borderline) Reaksi kusta ringan:
• Istirahat/imobilisasi
Reaksi hipersensitivitas tipe lambat • Asam mefenamat 3x500 mg
Reaksi kusta berat
Pasien tipe borderline karena meningkatnya kekebalan selular secara cepat • Kortikosteroid dapat dimulai antara30-80 mg prednisone/hari dan dapat diturunkan 5-10mg/2
minggu
Pergeseran tipe kusta ke arah PB • Asam mefenamat 3x500 mg

Gejala klinis: perubahan lesi kulit, neuritis, dan/atau gangguan keadaan umum

Reaksi tipe II (reaksi eritema nodosum leprosum)

Pada pasien tipe MB

Reaksi humoral dimana basil kusta utuh/tidak menjadi antigen

Reaksi kompleks imun mengendap di kulit berbentuk nodul (eritema nodosum leprosum), mata (iridosiklitis), sendi
(artritis), dan saraf (neuritis)

Disertai gejala konstitusi (demam, konstitusi)

Anda mungkin juga menyukai