Pruritus
Pruritus merupakan morbiditas yang penting dan sering terjadi baik pada kolestasis
intrahepatic maupun ekstrahepatik. Daerah predileksinya meliputi seluruh bagian tubuh dengan
daerah telapak tangan dan kaki, permukaan ekstensor ekstrimitas, wajah, telinga, dan trunkus superior
memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Mekanisme terjadinya pruritus masih belum diketahui
secara pasti. Deposit garam empedu dikulit diketahui memeiliki efek pruritogenic secara langsung.
Namun sudah dibuktikan bahwa teori ini tidak benar. Sebagai tambahan, hiperbilirubinemia indirek
tidak dapat menyebabkan pruritus (1).
Teori lain menyatakan bahwa pruritus pada kolestasis disebabkan karena konsentrasi garam
empedu yang tinggi dihati menyebabkan kerusakan hati sehingga terjadi pelepasan substansi yang
bersifat pruritogenic (misalnya histamin).Akumulasi opinoid endogen yang diketahui dapat
memodulasi pruritus dan meningkatkan tonis opiodergek diotak, saat ini sedah menjadi perhatian
karena antagonis opoid telah dibuktikan dapat mengurangi pruritus pada kolestasis (2).
Refrensi
1. Lane E, Murray KF. Neonatal Cholestasis. Pediatr Clin North Am. 2017;64(3):621–39.