STRIKTUR URETRA
A. DEFENISI
338)
Patel, 2017).
persimpangan antara proksimal dan segmen bulbar tengah; dan juga tepat
di bawah uretra meatus di dalam uretra glanular (Watkin & Patel, 2017).
Pasien dengan striktur uretra dapat mengalami akut atau akut
periode singkat gejala kemih yang memburuk atau infeksi saluran kemih.
B. ANATOMI URETRA
Uretra adalah saluran yang dimulai dari orifisium uretra interna dibagian
buli-buli sampai orifisium uretra eksterna glands penis, dengan panjang yang
bervariasi. Uretra pria dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian anterior dan
bagian posterior. Uretra posterior dibagi menjadi uretra pars prostatika dan
pendulare uretra dan bulbus uretra. Dalam keadaan normal lumen uretra
lakilaki 24 ch, dan wanita 30 ch. Kalau 1 ch = 0,3 mm maka lumen uretra
dimulai dari meatus uretra, pendulans uretra dan bulbus uretra. Uretra
anterior ini berupa tabung yang lurus, terletak bebas diluar tubuh,
terpendek dari semua bagian uretra, sukar untuk dilatasi dan pada
bagian ini terdapat otot yang membentuk sfingter. Sfingter ini bersifat
volunter sehingga kita dapat menahan kemih dan berhenti pada waku
berkemih. Uretra membranacea terdapat dibawah dan dibelakang
uretra membranasea.
A. ETIOLOGI
1. Kongenital
2. Didapat.
Infeksi
Spasmus otot
(C. Smeltzer, Suzanne;2002 hal 1468 dan C. Long , Barbara;2006 hal 338)
3. Post Operasi
Striktur uretra adalah kerusakan pada sel epitel uretra yang kemudian
digantikan oleh serabut padat yang diselingi oleh fibroblas. Selain kitu,
Perubahan ini disertai dengan penurunan rasio otot polos terhadap kolagen
serta perubahan sintesis nitric oxide secara signifikan. Daerah epitel yang
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala infeksi
Retensi urinarius
Adanya aliran balik dan mencetuskan sistitis, prostatitis dan
pielonefritis
b. Ringan: jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen.
Ada derajat berat kadang kala teraba jaringan keras di korpus spongiosum
E. PENCEGAHAN
dengan tepat. Pemakaian kateter uretral untuk drainase dalam waktu lama
harus dihindari dan perawatan menyeluruh harus dilakukan pada setiap jenis
B. PENATALAKSANAAN
banyak pilihan dan bervariasi tergantung panjang dan lokasi dari striktur,
serta derajat penyempitan lumen uretra. Tindakan khusus yang dilakukan
hemoglobin pasien dan periksa adanya glukosa dan protein dalam urin.
bougie lurus, yang juga terbuat dari logam, mempunyai ujung yang
mempunyai diameter yang lebih kecil dan terbuat dari bahan yang
lebih lunak.
Bersihkan glans penis dan meatus uretra dengan cermat dan persiapkan
yang lebih berat. Karena itu, setiap dokter yang bertugas di pusat
Dilatasi uretra pada pasien pria (lanjutan). Bougie lurus dan bougie
bengkok (F); dilatasi strikur anterior dengan sebuah bougie lurus (G);
pemasangan kateter
b. Medika mentosa
Analgesik non narkotik untuk mengendalikan nyeri.
c. Pembedahan
Sistostomi suprapubis
striktur belum total. Jika lebih berat dengan pisau sachse secara visual.
(Basuki B. Purnomo; 2000 hal 126 dan Doenges E. Marilynn, 2000 hal 672)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
pseudomonas, e. coli.
c. BUN/kreatin : meningkat
uretrografi.
d. Pengkajian Keperawatan
1.Data biografi
status perkawinan
2.Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
b) Riwayat kesehatan
3. Riwayat sosial
4. Riwayat alergi
5. Riwayat keluarga
6. Riwayat pengobatan
7. Riwayat pembedahan
3. Status aktivitas
4. Status pernafasan
1. Pantau batuk apakah pasien mengalami batuk persistem atau
pernafasan
5. Status Sirkulasi
6. Status Eliminasi
8. Nyeri/kenyamanan
Nyeri suprapubik
9. Keamanan : demam
10. Penyuluhan/pembelajaran
e. Diagnosa Keperawatan
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlansung kurang dari 3
bulan.
Penyebab :
patogenik
Penyebab :
c. Malnutrisi
1) Gangguan peristaltik
2) Kerusakan integritas kulit
3) Perubahan sekresi pH
7) Merokok
1) Penurunan hemoglobin
2) Imununosupresi
3) Leukopenia
Defenisi:
Penyebab:
pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
3) Kurang privasi
4) Restraint fisik
5) Ketiadaan teman tidur
Defenisi
f. Intervensi Keperawatan
Observasi:
nyeri
Terapeutik
a) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
pencahayaan, kebisingan)
nyeri
Edukasi
Kolaborasi
Obsevasi :
Terapeutik
pasien
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
teh, alkohol , makan mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum
tidur)
Terapeutik
siklus tidur-terjaga
Edukasi
Observasi :
menerima informasi
Terapeutik
kateter urine
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan
keluarga.
Edukasi
prinsip steril )
g. Implementasi Keperawatan
tindakan dan menilai data yang baru ada ( Arif Muttaqin, 2015)
h. Evaluasi Keperawatan
klien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada
Kongenital Didapat
Infeksi
Anomali saluran kemih yang lain Spasmus otot
Tekanan dari luar:tumor
Cedera uretral
Cedera peregangan
Uretritis Gonorhea
hidroureter
Penebalan dinding VU
Gg. rs nyaman:nyeri hidronefrosis
Resiko infeksi
retensi urin
Gangguan pola
tidur